Menggapai Harapan

Menggapai Harapan

Bab 1 Keputusan

"Clara sama Kak Cindy pamit ya Pak, Bu," ujar Clara dengan air mata berlinang.

"Doain kita di sana segera dapat pekerjaan, biar bisa segera mengirim uang untuk Ibu dan adik-adik," sahut Cindy tak kalah sedih.

Bu Dina dan Pak Jarwo segera merangkul keduanya, mereka terharu mendengar keputusan kedua putrinya untuk merantau ke Kota Surabaya. Pasalnya itu mereka lakukan, untuk membantu perekonomian keluarga yang saat itu tengah sulit. Pak Jarwo selalu gagal dengan bisnisnya, sedangkan Bu Dina hanya mengandalkan hidup dari toko kelontong kecil miliknya, untuk memenuhi seluruh kebutuhan keluarga.

"Hati-hati di kota orang, Nak! Jaga diri baik-baik ya," kata Bu Dina, tidak dapat membendung air matanya lagi.

Mereka melepas kepergian kedua putrinya dengan kesedihan mendalam. Keduanya baru saja setahun lalu lulus SMP, dan tidak melanjutkan ke SMA karena tidak ada biaya, tentu ini membuat orang tua mereka kuatir untuk berpisah. Beruntung Jhony, yang merupakan teman kedua gadis itu sejak kecil, berhasil meyakinkan kedua orang tua mereka.

"Kalian harus semangat ya, kita tidak akan pulang sebelum sukses!" ujar Jhony pada Clara dan Cindy ketika di dalam bus, perjalanan menuju Surabaya.

"Kita akan tinggal di mana ini Jhon?" tanya Cindy memecah kesunyian.

"Tenang, Kita tinggal di rumah temanku yang pernah aku ceritain dulu, sembari cari kerja, kalau sudah dapat uang, baru kita kos." kata Jhony dengan tenang, menjawab kekuatiran Cindy.

Mereka bertiga adalah teman semenjak kecil, suka duka selalu di lewatkan bersama. Keluarga mereka bertetangga di Desa, bahkan hubungan mereka sudah seperti saudara kandung. Cindy adalah anak pertama Bu Dina dan Pak Jarwo, sedangkan Clara anak kedua mereka. Mereka masih mempunyai dua orang adik yang masih sekolah. Selalu akur, hampir tidak pernah bertengkar, begitulah hubungan mereka.

Rumah Jhony berada tepat di belakang rumah Pak Jarwo. Jhony adalah anak semata wayang Pak Dayat dan Bu Tini.

Cindy baru berusia 15 tahun saat ini, sedangkan Cindy sudah 18 tahun. Cindy terlambat masuk sekolah dan pernah tinggal kelas sehingga lulus sekolah berbarengan dengan Clara. Kalau Jhony adalah lulusan SMA tahun ini, 1995. Usia mereka yang tidak terpaut jauh, membuat mereka memahami satu sama lain.

"Aku harus bekerja keras, apapun akan aku lakukan, demi mendapatkan banyak uang, yang penting halal!" Clara bicara sendiri agak keras, membuat Jhony dan Cindy yang setengah mengantuk langsung tersadar.

"Ia, kita bertiga harus sukses, bukankah mimpi dan harapan kita sama, menaikkan derajat keluarga kita untuk membungkam mulut orang-orang yang sudah meremehkan kita," kat Jhony menimpali

"Amin, semoga yang kita harapkan menjadi kenyataan," sahut Cindy sambil menengadahkan kedua tangan.

"Amin," mereka kompak bersahutan.

Bagi mereka bertiga, ini pertama kalinya mereka pergi jauh dari rumah, tanpa keluarga dan tanpa uang yang cukup tentunya. Lahir dalam keluarga yang serba kekurangan, membuat mereka lebih dewasa dari usianya. Dimana anak sebaya mereka masih mementingkan pendidikan dan bermain, mereka sudah berpikir keras untuk membantu orang tuanya mencari uang.

"Duh capek banget, Alhamdulillah akhirnya sampai juga," kata Clara, sambil menggeliatkan badannya, turun dari bus. 5 jam perjalanan membuat badan mereka terasa letih, walaupun semua dapat tempat duduk, namun ini adalah perjalanan terpanjang selama mereka hidup. Apalagi mereka hanya mampu naik bus ekonomi, yang bisa dibayangkan penuh dan baunya bagaimana.

Mereka tidak pernah berfikir akan kerasnya hidup yang nanti akan di jalani, beraneka ragam sifat baik manusia beserta ketamakannya. Yang terlintas dalam benak mereka, hanyalah bagaimana caranya membuat keluarga mereka bahagia, itu saja.

"Kita masih harus naik angkutan ke tempat Yanuar, baru setelah itu kita bisa istirahat, sabar ya teman-teman," terdengar Jhony menyemangati mereka, walau dari suaranya kelihatan sekali dia juga sangat lelah.

"Apa kamu sudah ngasih kabar dia? Jangan sampai dia jantungan tiba-tiba melihat Kita datang," gurau Cindy setengah menahan senyum.

"Tenang saja, khan ada Dokter Jhony di sini, Dokter segala macam penyakit, hahahaha..." kelakar Jhony sambil memegang perutnya yang sedikit kram, karena terlalu bersemangat tertawa.

"Wah kalau Kita sakit Kanker alias kantong kering, boleh dong berobat ke Dokter Jhony juga..." sahut Clara sambil melirik manja ke arah Jhony.

"Apa sih yang enggak buat kamu say," ujar Jhony mengedip-ngedipkan matanya ke arah Clara, membuat mereka semakin terbahak-bahak.

Bercanda seperti ini sudah biasa bagi mereka, tidak ada perasaan suka seperti layaknya pria dan wanita, tetapi murni rasa sayang sahabat.

Setengah jam kemudian mereka telah sampai di rumah Yanuar. Januar mengontrak rumah, yang hanya memiliki 2 kamar, ruang tamu, dan dapur serta kamar mandi di bagian belakang. Januar dan Jhony tidur di kamar samping ruang tamu, sedangkan Cindy dan Clara menempati kamar di dekat kamar mandi.

Setelah semua membersihkan diri, mereka bergabung dengan Januar di menonton tv. Mereka berbasa-basi sebentar, sebelum akhirnya berpamitan tidur. Januar adalah teman dari sepupu Jhony di desa, Dia yang memberi informasi kepada Jhony bahwa Pabrik Sepatu tempatnya bekerja membuka lowongan kerja secara besar-besaran. Syarat ijazah minimal SMP membuat mereka segera berangkat mengadu nasib di perantauan.

"Ririn Dwi Susanti, silahkan ceritakan tentang dirimu," ucap David Sebastian, Kepala Personalia, pelan tapi berwibawa.

"Nama saya Ririn Dwi Susanti, umur 18 tahun, lulusan SMP, belum ada pengalaman kerja, tapi saya akan bekerja sebaik-baiknya jika di terima di Pabrik ini, Pak." jawab Clara penuh antusias.

Iya, memang semua data itu bukan milik Clara. Dia meminjamnya dari teman karibnya di desa. David yang tidak begitu melihat surat lamaran kerja Clara, karena sudah terpesona dengan penampilannya sejak masuk ke ruangannya, tidak tahu kalau beda orang. ijazah Clara belum di tebus dari sekolah, selain tidak ingin merepotkan orang tua, nilai akademiknya yang kurang bagus membuatnya enggan mengambil ijazahnya.

"Ok, Saya lihat kamu sangat bersemangat sekali, Saya suka itu," David melihat penampilan Clara dari ujung kaki sampai ujung rambut, sambil senyum-senyum. Clara memang terlihat manis sekali, memakai sepan hitam selutut di padu kemeja putih, rambut hitamnya yang panjang di sanggul bak pramugari. Dengan dandanannya yang natural, cocok sekali dengan kulitnya yang kuning kecoklatan, ditambah mata Belo dan hidungnya yang mancung menambah paripurna penampilannya.

"Besok kamu mulai bekerja, 3 bulan masa percobaan, kalau bagus nanti baru tanda tangan kontrak, sampai ketemu besok ya," jelas David.

"Benar Pak? Alhamdulillah... Saya akan bekerja keras, Saya janji, Pak!" Clara tidak berhenti berucap syukur, sampai tidak terasa air matanya telah menetes. Ia cepat berlalu dari ruang Personalia, tidak sabar rasanya segera memberi tahu orang tuanya di Desa.

Tanpa Clara sadar, sepasang mata coklat telah mengawasinya dari jauh, mengagumi kecantikannya yang natural, kecantikan Bunga Desa. Pemilik mata indah itu adalah Juan Hartono, salah seorang pemilik saham termuda di PT. Gemilang Nusantara tempat Clara memulai pekerjaannya besok. Juan yang memiliki tubuh proporsional bak model, mata coklat sayu, hidung mancung serta bergelimpangan harta tentu membuat semua wanita mengejarnya. Namun sikapnya yang dingin dan cuek, membuatnya membujang sampai di usianya sekarang 27 tahun, bahkan pacar pun Ia tidak punya.

"Duh siapa gadis itu," Juan menggumam. Hatinya tak karuan, tiba-tiba ada gemuruh di dadanya.

"Apakah ini yang namanya fall in love at first sight? gila... apa memang ada cinta pada pandangan pertama?" Juan tak berhenti bicara sendiri, sementara Clara sudah menghilang dari pandangannya.

Terpopuler

Comments

𝓥𝓪𝓷𝓮𝓼𝓼𝓪 🦋

𝓥𝓪𝓷𝓮𝓼𝓼𝓪 🦋

udah mampir kak mampir juga ya di karya ku 🤗

2023-06-14

0

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-03-08

0

Refnida Fitri

Refnida Fitri

aku juga mampir sd favorite juga...bagi temen2 yang ingin ku hampiri dan like ayo koment aku juga biar aku tau siapa yg mhu ku hampiri .

2022-11-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Keputusan
2 Bab 2 Ririn Dwi Susanti
3 bab 3 Bertemu Pujaan Hati
4 bab 4 Pemenang Lomba
5 Bab 5 Penyelidikan Juan
6 Bab 6 Juan Memanggil Clara
7 Bab 7 Dua Pria Tampan
8 Bab 8 Ungkapan Perasaan Juan
9 Bab 9 Penyelamat Cindy
10 Bab 10 Kekecewaan David
11 Bab 11 Tawaran David
12 Bab 12 Menikahlah Denganku, Clara
13 Bab 13 Tidak Mendapat Restu
14 Bab 14 Ajakan Bima
15 Bab 15 Rasa Sakit Hati David
16 Bab 16 Bertemu Ayah Juan
17 Bab 17 Luka Lama Juan Hartono
18 Bab 18 Permohonan Nyonya Danuarta
19 Bab 19 Bima Jodoh Cindy?
20 Bab 20 Indahnya Kebersamaan
21 Bab 21 Juan Cemburu
22 Bab 22 Hari Pertama Clara bekerja
23 Bab 23 Andre menyukai Clara?
24 Bab 24 Kabar Buruk Untuk Jhony
25 Bab 25 Rahasia Jhony
26 Bab 26 Rahasia Jhony 2
27 Bab 27 Pekerjaan Baru Jhony
28 Bab 28 Menemani Andre
29 Bab 29 Hari Penuh Hadiah
30 Bab 30 Terkurung Di Toilet
31 Bab 31 Mencari Kontrakan
32 Bab 32 Apartemen Untuk Clara
33 Bab 33 Pulang Kampung
34 Bab 34 Salah Paham
35 Bab 35 Andre Tertabrak
36 Bab 36 Kenyataan Pahit
37 Bab 37 Makan Malam
38 Bab 38 Pengakuan Nyonya Danuarta
39 Bab 39 Rencana Perjodohan
40 Bab 40 Trauma masa lalu
41 Bab 41 Masalah Juan dan Andre
42 Bab 42 Menyelamatkan Clara
43 Bab 43 Tragedi Berdarah
44 Bab 44 Amnesia
45 Bab 45 Jhony tertusuk
46 Bab 46 Paket Misterius
47 Bab 47 Pembalasan Kedua
48 Bab 48 Misteri penusukan Jhony terkuak
49 Bab 49 Balas Budi
50 Bab 50 Ular Berbulu Domba
51 Bab 51 Menjebak Jessy
52 Bab 52 Mulai Membuka Hati
53 Bab 53 Rencana pertunangan
54 Bab 54 Tertangkap Basah
55 Bab 55 Penjelasan Jhony
56 Bab 56 Kabar Bahagia
57 Bab 57 Keadaan Bima
58 Bab 58 Menyatakan Cinta
59 Bab 59 Cinta Segi Tiga
60 Bab 60 Keputusan Yang Sulit
61 Bab 61 Cindy Sakit, Bima Bunuh Diri
62 Bab 62 Cindy memilih Bima?
63 Bab 63 Cinta Tak Harus Memiliki
64 Bab 64 Andre Mengasingkan Diri
65 Bab 65 Kedatangan Keluarga
66 Bab 66 Pertunangan Juan dan Clara
67 Bab 67 Di Hina Lagi
68 Bab 68 Akibat Obat Perangsang
69 Bab 69 Clara Cemas, Cindy Tidak Pulang
70 Bab 70 Pengakuan Cindy
71 Bab 71 Membuat Perhitungan
72 Bab 72 Tanggung Jawab
73 Bab 73 Temui Orang Tua Ku
74 Bab 74 Kabar Dari Jhony
75 Bab 75 Kedatangan Orang Tua Cindy
76 Bab 76 Meminta Waktu
77 Bab 77 Pertemuan Cindy dan Sandra
78 Bab 78 Hari Pertama Yang Menegangkan
79 Bab 79 Mencari Kebenaran
80 Bab 80 Sandra Mengaku
81 Bab 81 Jawaban Cindy
82 Bab 82 Bima Bahagia, Jhony menderita
83 Bab 83 Wanita Hamil
84 Bab 84 Mencari Kebenaran
85 Bab 85 Mulai Menerima Kenyataan
86 Bab 86 Mulai Ada Titik Terang
87 Bab 87 Gina Membuka Suara
88 Bab 88 Menjebak Gina
89 Bab 89 Jhony Memutus Pertemanan
90 Bab 90 Mencari Cara Membantu Jhony
91 Bab 91 Firasat
92 Bab 92 Hari Pernikahan Cindy
93 Bab 93 Teman Kencan
94 Bab 94 Membawa Jhony Kabur
95 Bab 95 Clara Dan Jhony Di Sekap
96 Bab 96 Mencari Keberadaan Clara
97 Bab 97 Pertemuan Yang Mengharukan
98 Bab 98 Jhony Pulang, Cindy lamaran
99 Bab 99 Bagas Jatuh Cinta
100 Bab 100 Jhony Di Jodohkan
101 Bab 101 Pernikahan
102 Bab 102 Malam Pertama
103 Bab 103 Malam Pertama Yang Tertunda
104 Bab 104 Menikmati Malam Di Pedesaan
105 Bab 105 Hari Pertama Di Rumah Mertua
106 Bab 106 Cindy hamil
107 Bab 107 Kabar Gembira
108 Bab 108 Makan Siang
109 Bab 109 Selamatan Empat Bulanan
110 Bab 110 Pertemuan Orang Tua Clara Dengan Orang Tua Juan
111 Bab 111 Menasehati Clara
112 Bab 112 Cindy Melahirkan
113 Bab 113 Selamat Datang Damar
114 Bab 114 Rencana Menikah Siri
115 Bab 115 Juan Dan Clara Menikah
116 Bab 116 Selamat Ya
117 Bab 117 Mau Lagi Dan Lagi
118 Bab 118 Lingerie
119 Bab 119 Bulan Madu
120 Bab 120 Kado Mengerikan
121 Bab 121 Di Ancam
122 Bab 122 Meninggalkan Juan
123 Bab 123 Mencari Clara
124 Bab 124 Terpuruk
125 Bab 125 Mencari Kerja
126 Bab 126 Clara Hamil
127 Bab 127 Menghubungi Keluarga
128 Bab 128 Clara Perebut Suami Orang?
129 Bab 129 Salah Paham
130 Bab 130 Semangat Dari Andre
131 Bab 131 Mencari Clara
132 Bab 132 Berbohong Demi Kebaikan
133 Bab 132 Juan dijodohkan, Clara Melahirkan
134 Bab 133 Selamat Datang Juan Junior
135 Bab 134 Pulang Kampung
136 Bab 135 Menyusun Masa Depan
137 Bab 136 Pekerjaan Baru
138 Bab 137 Pertemuan Yang Mengharukan
139 Bab 138 Mami Sita
140 Bab 139 Keributan di Hari Pertama
141 Bab 140 Sosok Rico
142 Bab 141 Tasya dan Juan?
143 Bab 142 Jhony Jatuh Cinta?
144 Bab 143 Perubahan Clara
145 Bab 144 Hari Pertama Menjadi LC
146 Bab 145 Cindy Melahirkan
147 Bab 146 Bima Selingkuh
148 Bab 147 Kenyataan Pahit
149 Bab 148 Membuat Keputusan
150 Bab 149 Fakta Yang Terkuak
151 Bab 151 Pulang Kampung
152 Bab 152 Diandra
153 Bab 153 Akhir Kisah Kita
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Bab 1 Keputusan
2
Bab 2 Ririn Dwi Susanti
3
bab 3 Bertemu Pujaan Hati
4
bab 4 Pemenang Lomba
5
Bab 5 Penyelidikan Juan
6
Bab 6 Juan Memanggil Clara
7
Bab 7 Dua Pria Tampan
8
Bab 8 Ungkapan Perasaan Juan
9
Bab 9 Penyelamat Cindy
10
Bab 10 Kekecewaan David
11
Bab 11 Tawaran David
12
Bab 12 Menikahlah Denganku, Clara
13
Bab 13 Tidak Mendapat Restu
14
Bab 14 Ajakan Bima
15
Bab 15 Rasa Sakit Hati David
16
Bab 16 Bertemu Ayah Juan
17
Bab 17 Luka Lama Juan Hartono
18
Bab 18 Permohonan Nyonya Danuarta
19
Bab 19 Bima Jodoh Cindy?
20
Bab 20 Indahnya Kebersamaan
21
Bab 21 Juan Cemburu
22
Bab 22 Hari Pertama Clara bekerja
23
Bab 23 Andre menyukai Clara?
24
Bab 24 Kabar Buruk Untuk Jhony
25
Bab 25 Rahasia Jhony
26
Bab 26 Rahasia Jhony 2
27
Bab 27 Pekerjaan Baru Jhony
28
Bab 28 Menemani Andre
29
Bab 29 Hari Penuh Hadiah
30
Bab 30 Terkurung Di Toilet
31
Bab 31 Mencari Kontrakan
32
Bab 32 Apartemen Untuk Clara
33
Bab 33 Pulang Kampung
34
Bab 34 Salah Paham
35
Bab 35 Andre Tertabrak
36
Bab 36 Kenyataan Pahit
37
Bab 37 Makan Malam
38
Bab 38 Pengakuan Nyonya Danuarta
39
Bab 39 Rencana Perjodohan
40
Bab 40 Trauma masa lalu
41
Bab 41 Masalah Juan dan Andre
42
Bab 42 Menyelamatkan Clara
43
Bab 43 Tragedi Berdarah
44
Bab 44 Amnesia
45
Bab 45 Jhony tertusuk
46
Bab 46 Paket Misterius
47
Bab 47 Pembalasan Kedua
48
Bab 48 Misteri penusukan Jhony terkuak
49
Bab 49 Balas Budi
50
Bab 50 Ular Berbulu Domba
51
Bab 51 Menjebak Jessy
52
Bab 52 Mulai Membuka Hati
53
Bab 53 Rencana pertunangan
54
Bab 54 Tertangkap Basah
55
Bab 55 Penjelasan Jhony
56
Bab 56 Kabar Bahagia
57
Bab 57 Keadaan Bima
58
Bab 58 Menyatakan Cinta
59
Bab 59 Cinta Segi Tiga
60
Bab 60 Keputusan Yang Sulit
61
Bab 61 Cindy Sakit, Bima Bunuh Diri
62
Bab 62 Cindy memilih Bima?
63
Bab 63 Cinta Tak Harus Memiliki
64
Bab 64 Andre Mengasingkan Diri
65
Bab 65 Kedatangan Keluarga
66
Bab 66 Pertunangan Juan dan Clara
67
Bab 67 Di Hina Lagi
68
Bab 68 Akibat Obat Perangsang
69
Bab 69 Clara Cemas, Cindy Tidak Pulang
70
Bab 70 Pengakuan Cindy
71
Bab 71 Membuat Perhitungan
72
Bab 72 Tanggung Jawab
73
Bab 73 Temui Orang Tua Ku
74
Bab 74 Kabar Dari Jhony
75
Bab 75 Kedatangan Orang Tua Cindy
76
Bab 76 Meminta Waktu
77
Bab 77 Pertemuan Cindy dan Sandra
78
Bab 78 Hari Pertama Yang Menegangkan
79
Bab 79 Mencari Kebenaran
80
Bab 80 Sandra Mengaku
81
Bab 81 Jawaban Cindy
82
Bab 82 Bima Bahagia, Jhony menderita
83
Bab 83 Wanita Hamil
84
Bab 84 Mencari Kebenaran
85
Bab 85 Mulai Menerima Kenyataan
86
Bab 86 Mulai Ada Titik Terang
87
Bab 87 Gina Membuka Suara
88
Bab 88 Menjebak Gina
89
Bab 89 Jhony Memutus Pertemanan
90
Bab 90 Mencari Cara Membantu Jhony
91
Bab 91 Firasat
92
Bab 92 Hari Pernikahan Cindy
93
Bab 93 Teman Kencan
94
Bab 94 Membawa Jhony Kabur
95
Bab 95 Clara Dan Jhony Di Sekap
96
Bab 96 Mencari Keberadaan Clara
97
Bab 97 Pertemuan Yang Mengharukan
98
Bab 98 Jhony Pulang, Cindy lamaran
99
Bab 99 Bagas Jatuh Cinta
100
Bab 100 Jhony Di Jodohkan
101
Bab 101 Pernikahan
102
Bab 102 Malam Pertama
103
Bab 103 Malam Pertama Yang Tertunda
104
Bab 104 Menikmati Malam Di Pedesaan
105
Bab 105 Hari Pertama Di Rumah Mertua
106
Bab 106 Cindy hamil
107
Bab 107 Kabar Gembira
108
Bab 108 Makan Siang
109
Bab 109 Selamatan Empat Bulanan
110
Bab 110 Pertemuan Orang Tua Clara Dengan Orang Tua Juan
111
Bab 111 Menasehati Clara
112
Bab 112 Cindy Melahirkan
113
Bab 113 Selamat Datang Damar
114
Bab 114 Rencana Menikah Siri
115
Bab 115 Juan Dan Clara Menikah
116
Bab 116 Selamat Ya
117
Bab 117 Mau Lagi Dan Lagi
118
Bab 118 Lingerie
119
Bab 119 Bulan Madu
120
Bab 120 Kado Mengerikan
121
Bab 121 Di Ancam
122
Bab 122 Meninggalkan Juan
123
Bab 123 Mencari Clara
124
Bab 124 Terpuruk
125
Bab 125 Mencari Kerja
126
Bab 126 Clara Hamil
127
Bab 127 Menghubungi Keluarga
128
Bab 128 Clara Perebut Suami Orang?
129
Bab 129 Salah Paham
130
Bab 130 Semangat Dari Andre
131
Bab 131 Mencari Clara
132
Bab 132 Berbohong Demi Kebaikan
133
Bab 132 Juan dijodohkan, Clara Melahirkan
134
Bab 133 Selamat Datang Juan Junior
135
Bab 134 Pulang Kampung
136
Bab 135 Menyusun Masa Depan
137
Bab 136 Pekerjaan Baru
138
Bab 137 Pertemuan Yang Mengharukan
139
Bab 138 Mami Sita
140
Bab 139 Keributan di Hari Pertama
141
Bab 140 Sosok Rico
142
Bab 141 Tasya dan Juan?
143
Bab 142 Jhony Jatuh Cinta?
144
Bab 143 Perubahan Clara
145
Bab 144 Hari Pertama Menjadi LC
146
Bab 145 Cindy Melahirkan
147
Bab 146 Bima Selingkuh
148
Bab 147 Kenyataan Pahit
149
Bab 148 Membuat Keputusan
150
Bab 149 Fakta Yang Terkuak
151
Bab 151 Pulang Kampung
152
Bab 152 Diandra
153
Bab 153 Akhir Kisah Kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!