bab 3 Bertemu Pujaan Hati

Tidak ada waktu lagi untuk berpikir, Juan segera meletakkan berkas lamaran itu ke tempat semula. Sebelum para pegawai kembali ke ruangan mereka, dia harus segera pergi dan kembali ke ruangannya, meneruskan kembali makan siangnya yang sempat tertunda tadi. Seorang pria yang begitu cuek, ternyata bisa berbuat apa saja demi cinta.

"Pak David sepertinya suka sama kamu, Clara," ucap Cindy, ketika makanan mereka datang.

"Aduh, jangan panggil Clara kalau lagi di pabrik, Kak Cindy lupa y?" tanya Clara, sambil menaruh telunjuk di bibirnya.

"Maaf, Aku lupa, belum terbiasa soalnya," kata Cindy, sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Jhony hanya tertawa melihat kelakuan kedua sahabatnya, dia terus melanjutkan makan bakso, menu favoritnya.

"Iya Rin, kalau bisa jangan dekat-dekat dengan pak David ya, takutnya ada yang tidak suka dan berusaha menyingkirkan kamu dari sini," ujar Jhony penuh perhatian, sebelum mereka kembali ke ruangan.

"Sebenarnya Aku juga tidak ada perasaan Jhon, hanya kagum dan hormat saja, apalagi niat ku ke kota kan mencari kerja, bukannya mencari pria," jelas Clara, yang tidak ingin teman dan kakaknya salah paham.

"Ya sudah, yuk Kita kerja lagi," kata Jhony, kepada mereka.

Mereka kembali ke ruangan dan bekerja kembali. Mereka benar-benar melakukan pekerjaannya dengan baik, serta sangat hati-hati. Awalnya agak lambat, lama-lama mereka semakin mahir.

Hari berganti hari, tak terasa telah seminggu mereka bekerja. Mereka mulai menikmati pekerjaannya. Besok adalah Hari Jadi PT. Gemilang Sejahtera yang ke 53 tahun, seluruh pegawai dan pekerja di haruskan memakai kostum dengan tema profesi. Boleh jadi Polisi, Dokter, Perawat, dll.

"Aduh, ada-ada saja sih pakai kostum profesi segala, eh Aku jadi Salesman saja lah, tidak ribet," kata Jhony, saat baru tiba di tempat Januar.

"Kalian mau pakai ap,Cindy? Clara? biar nanti Aku pinjamkan temanku yang punya tempat persewaan baju, tenang, gratis kok," ujar Januar, yang baru saja selesai mandi.

"Aku bingung, terserah saja deh, kamu saja yang pilihkan Janu, asal jangan yang aneh-aneh ya," jawab Cindy, pasrah.

"Aku juga terserah deh, Janu," kata Clara, yang juga tidak ada ide.

"Siap, habis magrib aku pergi ya, semoga kalian suka dengan pilihan ku," kata Januar, mengiyakan keputusan mereka.

"Kamu tidak sekalian pinjam, Jhon? tanya Januar, yang melihat Jhony tidak ada respon.

"Tidak perlu Jan, aku jadi Salesman saja, ada kok di lemari," jawab Jhony, seraya masuk ke kamarnya.

Sehabis magrib Januar bergegas pergi, setengah jam kemudian dia telah kembali, sembari membawa pesanan teman-temannya.

"Ternyata banyak yang telah disewa, tinggal beberapa saja, ini aku pilihkan kostum Perawat dan Pramugari, semoga Kalian berkenan ya," ujar Januar yang tiba-tiba datang, saat mereka sedang nonton TV.

"Hah? Aku ambil yang perawat saja ya," kata Cindy, sembari mengambil tas yang dibawa Januar.

"Iya, tidak apa-apa, yang mana saja deh," kata Clara, mengalah kepada kakaknya.

Setelah mengobrol sebentar, mereka pun istirahat, mempersiapkan diri agar ketika bangun besok merasa lebih segar.

Rencananya besok pabrik akan memberikan tambahan istirahat 1 jam untuk para pekerja, acara akan di mulai pukul 12.00-14.00. Akan disuguhkan beberapa hiburan, sedikit sambutan dari pejabat pabrik, pemotongan kue, serta pengumuman pemenang kostum terbaik. Semua penghuni pabrik wajib turut serta.

"Januuu, kenapa bawahannya seperti ini?" teriak Clara pagi itu, di depan kamar Januar, membuat seisi rumah berhamburan keluar.

"Ada apa? ada apa, Clara?" tanya Janu panik, langsung membuka pintu kamarnya, wajahnya terlihat kuatir sekali mendengar teriakan Clara.

"Coba kamu liat, atasan sih ok, bawahannya benar panjang tapi belahannya sampai paha begini, gimana mau dipakai, aku malu," jawab Clara, sambil menundukkan wajahnya.

"Bukannya semalam sudah aku suruh coba dulu, Clara? kirain kamu tidak ada masalah, kamu sih masuk-masukin saja tanpa di cek, gimana dong sekarang?" tanya Januar, sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, merasa tidak enak dengan Clara.

"Dikasih daleman saja Clara, kamu kan punya yang warna hitam itu," sahut Cindy, memberi ide.

"Iya itu bisa dicoba, maaf ya Clara," kata Januar memberi tanggapan, dia masih merasa bersalah.

"Iya tidak apa-apa, aku coba dulu ya" jawab Clara, sambil melenggang pergi.

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30, mereka semua telah siap. Cindy keluar kamar, sementara Clara masih berdandan.

"Bu, hati saya sakit habis ditinggal pergi pas sayang-sayangnya, bisa diservice tidak?" tanya Jhony, sambil tertawa lebar, puas sekali menggoda Cindy.

"Bisa banget, mau saya las atau dicabut, diganti baru nih?" tanya Cindy, menanggapi gurauan Jhony dengan agak sadis, sambil tersenyum penuh arti.

"Alamak, sadis banget si ibu ini, apa tidak bisa diganti dengan ibu saja," rayu Jhony, membuat Cindy tertawa keras sekali.

"Sudah cukup Jhon, jangan tertawa terus ah, kata ibu kalau tertawa terus, nanti malah nangis tahu," ujar Cindy menakuti Jhony, padahal itu hanya mitos.

"Iya, iya, mana sih Clara kok lama banget?" tanya Jhony, sambil mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, mencari keberadaan Clara.

Teng, teng, teng, Clara akhirnya keluar.

"Allahuakbar," ucap Jhony, melihat Clara yang baru saja keluar kamar. Mereka semua tertegun melihat Clara, dia benar-benar terlihat bak pramugari. Cantik, elegan, namun sangat natural.

"Selamat datang di Clara Airline, semoga hari Anda menyenangkan," kata Clara penuh senyum, berusaha menirukan pramugari yang pernah di lihatnya di TV, seraya mengatupkan kedua tangannya di depan dada.

Teman-temannya terkekeh melihat tingkahnya. Clara memang lebih familiar dengan fashion dan make up, daripada Cindy yang lebih suka natural dan memakai pakaian ala kadarnya. Saat di sekolah dulu Clara sering tampil mengikuti lomba-lomba fashion, bahkan sering mendapat juara.

Mereka telah sampai di pabrik. Semua orang sudah banyak yang datang, dekorasi sederhana pun telah dipasang. Suasana hari ini lain dari biasanya, lebih ramai dan meriah. Seperti biasa sebelum masuk kerja, Clara pergi ke toilet untuk sekedar bersih-bersih atau menunaikan hajat. Toilet pekerja ada di bagian belakang, melewati ruangan para pegawai dan pejabat pabrik.

"Aduh ampun deh, mana pakai baju begini, pakai sakit perut segala," gerutu Clara, sembari merapikan pakaiannya, baru keluar dari toilet. Dia tergesa-gesa berlari kecil, sampai akhirnya... Brakkk.

"Aduh, maaf ya saya tidak sengaja," kata Clara, seraya membungkukkan badannya, tanpa melihat siapa yang dia tabrak.

Hening, tidak ada jawaban. Juan hanya diam tanpa berkata sepatah katapun, jantungnya seperti berhenti berdegup, lidahnya seketika mati rasa, seluruh badannya berkeringat dingin. Dia benar-benar tidak menyangka akan di pertemukan dengan gadis itu, dengan cara begini.

Clara akhirnya mendongakkan kepalanya, karena merasa tidak mendapat respon dari orang yang ia tabrak. Mata mereka bertemu, seketika keduanya membisu, hanya tatapan mereka yang menyiratkan arti. Hati Clara sedikit bergetar, melihat sosok tampan di depannya, ia terpana. Belum pernah selama hidup dia melihat pria sesempurna ini. Badannya yang tinggi tegap, matanya, hidungnya,ah tapi kemudian dia berhasil menguasai diri kembali. Dia takut terlambat bekerja.

"Sekali lagi maaf ya, saya benar-benar tidak sengaja, saya harus pergi dulu, takut terlambat," ujar Clara , sambil membungkukkan badannya kembali, lalu melenggang pergi.

"Iya, Ririn," jawab Juan, ketika Clara telah pergi dan tidak mendengar kata-katanya. Dia masih terpaku menatap kepergian pujaannya. Dia benar-benar jatuh cinta rupanya.

"Aku harus mendapatkan cintanya," batin Juan, sebelum akhirnya masuk ke ruangannya.

💝💝💝 Bisa tidak ya, Juan mendapatkan cinta Clara? apa yang akan Juan lakukan? ikuti terus kisahnya ya Kak. Jangan lupa komen dan like nya ya Kak, terimakasih. 💝💝💝

Terpopuler

Comments

Fatma ismail

Fatma ismail

ehm.. smangat Juan 😍

2022-10-29

3

Zenun

Zenun

Bisa aja Jhony😁

2022-10-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Keputusan
2 Bab 2 Ririn Dwi Susanti
3 bab 3 Bertemu Pujaan Hati
4 bab 4 Pemenang Lomba
5 Bab 5 Penyelidikan Juan
6 Bab 6 Juan Memanggil Clara
7 Bab 7 Dua Pria Tampan
8 Bab 8 Ungkapan Perasaan Juan
9 Bab 9 Penyelamat Cindy
10 Bab 10 Kekecewaan David
11 Bab 11 Tawaran David
12 Bab 12 Menikahlah Denganku, Clara
13 Bab 13 Tidak Mendapat Restu
14 Bab 14 Ajakan Bima
15 Bab 15 Rasa Sakit Hati David
16 Bab 16 Bertemu Ayah Juan
17 Bab 17 Luka Lama Juan Hartono
18 Bab 18 Permohonan Nyonya Danuarta
19 Bab 19 Bima Jodoh Cindy?
20 Bab 20 Indahnya Kebersamaan
21 Bab 21 Juan Cemburu
22 Bab 22 Hari Pertama Clara bekerja
23 Bab 23 Andre menyukai Clara?
24 Bab 24 Kabar Buruk Untuk Jhony
25 Bab 25 Rahasia Jhony
26 Bab 26 Rahasia Jhony 2
27 Bab 27 Pekerjaan Baru Jhony
28 Bab 28 Menemani Andre
29 Bab 29 Hari Penuh Hadiah
30 Bab 30 Terkurung Di Toilet
31 Bab 31 Mencari Kontrakan
32 Bab 32 Apartemen Untuk Clara
33 Bab 33 Pulang Kampung
34 Bab 34 Salah Paham
35 Bab 35 Andre Tertabrak
36 Bab 36 Kenyataan Pahit
37 Bab 37 Makan Malam
38 Bab 38 Pengakuan Nyonya Danuarta
39 Bab 39 Rencana Perjodohan
40 Bab 40 Trauma masa lalu
41 Bab 41 Masalah Juan dan Andre
42 Bab 42 Menyelamatkan Clara
43 Bab 43 Tragedi Berdarah
44 Bab 44 Amnesia
45 Bab 45 Jhony tertusuk
46 Bab 46 Paket Misterius
47 Bab 47 Pembalasan Kedua
48 Bab 48 Misteri penusukan Jhony terkuak
49 Bab 49 Balas Budi
50 Bab 50 Ular Berbulu Domba
51 Bab 51 Menjebak Jessy
52 Bab 52 Mulai Membuka Hati
53 Bab 53 Rencana pertunangan
54 Bab 54 Tertangkap Basah
55 Bab 55 Penjelasan Jhony
56 Bab 56 Kabar Bahagia
57 Bab 57 Keadaan Bima
58 Bab 58 Menyatakan Cinta
59 Bab 59 Cinta Segi Tiga
60 Bab 60 Keputusan Yang Sulit
61 Bab 61 Cindy Sakit, Bima Bunuh Diri
62 Bab 62 Cindy memilih Bima?
63 Bab 63 Cinta Tak Harus Memiliki
64 Bab 64 Andre Mengasingkan Diri
65 Bab 65 Kedatangan Keluarga
66 Bab 66 Pertunangan Juan dan Clara
67 Bab 67 Di Hina Lagi
68 Bab 68 Akibat Obat Perangsang
69 Bab 69 Clara Cemas, Cindy Tidak Pulang
70 Bab 70 Pengakuan Cindy
71 Bab 71 Membuat Perhitungan
72 Bab 72 Tanggung Jawab
73 Bab 73 Temui Orang Tua Ku
74 Bab 74 Kabar Dari Jhony
75 Bab 75 Kedatangan Orang Tua Cindy
76 Bab 76 Meminta Waktu
77 Bab 77 Pertemuan Cindy dan Sandra
78 Bab 78 Hari Pertama Yang Menegangkan
79 Bab 79 Mencari Kebenaran
80 Bab 80 Sandra Mengaku
81 Bab 81 Jawaban Cindy
82 Bab 82 Bima Bahagia, Jhony menderita
83 Bab 83 Wanita Hamil
84 Bab 84 Mencari Kebenaran
85 Bab 85 Mulai Menerima Kenyataan
86 Bab 86 Mulai Ada Titik Terang
87 Bab 87 Gina Membuka Suara
88 Bab 88 Menjebak Gina
89 Bab 89 Jhony Memutus Pertemanan
90 Bab 90 Mencari Cara Membantu Jhony
91 Bab 91 Firasat
92 Bab 92 Hari Pernikahan Cindy
93 Bab 93 Teman Kencan
94 Bab 94 Membawa Jhony Kabur
95 Bab 95 Clara Dan Jhony Di Sekap
96 Bab 96 Mencari Keberadaan Clara
97 Bab 97 Pertemuan Yang Mengharukan
98 Bab 98 Jhony Pulang, Cindy lamaran
99 Bab 99 Bagas Jatuh Cinta
100 Bab 100 Jhony Di Jodohkan
101 Bab 101 Pernikahan
102 Bab 102 Malam Pertama
103 Bab 103 Malam Pertama Yang Tertunda
104 Bab 104 Menikmati Malam Di Pedesaan
105 Bab 105 Hari Pertama Di Rumah Mertua
106 Bab 106 Cindy hamil
107 Bab 107 Kabar Gembira
108 Bab 108 Makan Siang
109 Bab 109 Selamatan Empat Bulanan
110 Bab 110 Pertemuan Orang Tua Clara Dengan Orang Tua Juan
111 Bab 111 Menasehati Clara
112 Bab 112 Cindy Melahirkan
113 Bab 113 Selamat Datang Damar
114 Bab 114 Rencana Menikah Siri
115 Bab 115 Juan Dan Clara Menikah
116 Bab 116 Selamat Ya
117 Bab 117 Mau Lagi Dan Lagi
118 Bab 118 Lingerie
119 Bab 119 Bulan Madu
120 Bab 120 Kado Mengerikan
121 Bab 121 Di Ancam
122 Bab 122 Meninggalkan Juan
123 Bab 123 Mencari Clara
124 Bab 124 Terpuruk
125 Bab 125 Mencari Kerja
126 Bab 126 Clara Hamil
127 Bab 127 Menghubungi Keluarga
128 Bab 128 Clara Perebut Suami Orang?
129 Bab 129 Salah Paham
130 Bab 130 Semangat Dari Andre
131 Bab 131 Mencari Clara
132 Bab 132 Berbohong Demi Kebaikan
133 Bab 132 Juan dijodohkan, Clara Melahirkan
134 Bab 133 Selamat Datang Juan Junior
135 Bab 134 Pulang Kampung
136 Bab 135 Menyusun Masa Depan
137 Bab 136 Pekerjaan Baru
138 Bab 137 Pertemuan Yang Mengharukan
139 Bab 138 Mami Sita
140 Bab 139 Keributan di Hari Pertama
141 Bab 140 Sosok Rico
142 Bab 141 Tasya dan Juan?
143 Bab 142 Jhony Jatuh Cinta?
144 Bab 143 Perubahan Clara
145 Bab 144 Hari Pertama Menjadi LC
146 Bab 145 Cindy Melahirkan
147 Bab 146 Bima Selingkuh
148 Bab 147 Kenyataan Pahit
149 Bab 148 Membuat Keputusan
150 Bab 149 Fakta Yang Terkuak
151 Bab 151 Pulang Kampung
152 Bab 152 Diandra
153 Bab 153 Akhir Kisah Kita
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Bab 1 Keputusan
2
Bab 2 Ririn Dwi Susanti
3
bab 3 Bertemu Pujaan Hati
4
bab 4 Pemenang Lomba
5
Bab 5 Penyelidikan Juan
6
Bab 6 Juan Memanggil Clara
7
Bab 7 Dua Pria Tampan
8
Bab 8 Ungkapan Perasaan Juan
9
Bab 9 Penyelamat Cindy
10
Bab 10 Kekecewaan David
11
Bab 11 Tawaran David
12
Bab 12 Menikahlah Denganku, Clara
13
Bab 13 Tidak Mendapat Restu
14
Bab 14 Ajakan Bima
15
Bab 15 Rasa Sakit Hati David
16
Bab 16 Bertemu Ayah Juan
17
Bab 17 Luka Lama Juan Hartono
18
Bab 18 Permohonan Nyonya Danuarta
19
Bab 19 Bima Jodoh Cindy?
20
Bab 20 Indahnya Kebersamaan
21
Bab 21 Juan Cemburu
22
Bab 22 Hari Pertama Clara bekerja
23
Bab 23 Andre menyukai Clara?
24
Bab 24 Kabar Buruk Untuk Jhony
25
Bab 25 Rahasia Jhony
26
Bab 26 Rahasia Jhony 2
27
Bab 27 Pekerjaan Baru Jhony
28
Bab 28 Menemani Andre
29
Bab 29 Hari Penuh Hadiah
30
Bab 30 Terkurung Di Toilet
31
Bab 31 Mencari Kontrakan
32
Bab 32 Apartemen Untuk Clara
33
Bab 33 Pulang Kampung
34
Bab 34 Salah Paham
35
Bab 35 Andre Tertabrak
36
Bab 36 Kenyataan Pahit
37
Bab 37 Makan Malam
38
Bab 38 Pengakuan Nyonya Danuarta
39
Bab 39 Rencana Perjodohan
40
Bab 40 Trauma masa lalu
41
Bab 41 Masalah Juan dan Andre
42
Bab 42 Menyelamatkan Clara
43
Bab 43 Tragedi Berdarah
44
Bab 44 Amnesia
45
Bab 45 Jhony tertusuk
46
Bab 46 Paket Misterius
47
Bab 47 Pembalasan Kedua
48
Bab 48 Misteri penusukan Jhony terkuak
49
Bab 49 Balas Budi
50
Bab 50 Ular Berbulu Domba
51
Bab 51 Menjebak Jessy
52
Bab 52 Mulai Membuka Hati
53
Bab 53 Rencana pertunangan
54
Bab 54 Tertangkap Basah
55
Bab 55 Penjelasan Jhony
56
Bab 56 Kabar Bahagia
57
Bab 57 Keadaan Bima
58
Bab 58 Menyatakan Cinta
59
Bab 59 Cinta Segi Tiga
60
Bab 60 Keputusan Yang Sulit
61
Bab 61 Cindy Sakit, Bima Bunuh Diri
62
Bab 62 Cindy memilih Bima?
63
Bab 63 Cinta Tak Harus Memiliki
64
Bab 64 Andre Mengasingkan Diri
65
Bab 65 Kedatangan Keluarga
66
Bab 66 Pertunangan Juan dan Clara
67
Bab 67 Di Hina Lagi
68
Bab 68 Akibat Obat Perangsang
69
Bab 69 Clara Cemas, Cindy Tidak Pulang
70
Bab 70 Pengakuan Cindy
71
Bab 71 Membuat Perhitungan
72
Bab 72 Tanggung Jawab
73
Bab 73 Temui Orang Tua Ku
74
Bab 74 Kabar Dari Jhony
75
Bab 75 Kedatangan Orang Tua Cindy
76
Bab 76 Meminta Waktu
77
Bab 77 Pertemuan Cindy dan Sandra
78
Bab 78 Hari Pertama Yang Menegangkan
79
Bab 79 Mencari Kebenaran
80
Bab 80 Sandra Mengaku
81
Bab 81 Jawaban Cindy
82
Bab 82 Bima Bahagia, Jhony menderita
83
Bab 83 Wanita Hamil
84
Bab 84 Mencari Kebenaran
85
Bab 85 Mulai Menerima Kenyataan
86
Bab 86 Mulai Ada Titik Terang
87
Bab 87 Gina Membuka Suara
88
Bab 88 Menjebak Gina
89
Bab 89 Jhony Memutus Pertemanan
90
Bab 90 Mencari Cara Membantu Jhony
91
Bab 91 Firasat
92
Bab 92 Hari Pernikahan Cindy
93
Bab 93 Teman Kencan
94
Bab 94 Membawa Jhony Kabur
95
Bab 95 Clara Dan Jhony Di Sekap
96
Bab 96 Mencari Keberadaan Clara
97
Bab 97 Pertemuan Yang Mengharukan
98
Bab 98 Jhony Pulang, Cindy lamaran
99
Bab 99 Bagas Jatuh Cinta
100
Bab 100 Jhony Di Jodohkan
101
Bab 101 Pernikahan
102
Bab 102 Malam Pertama
103
Bab 103 Malam Pertama Yang Tertunda
104
Bab 104 Menikmati Malam Di Pedesaan
105
Bab 105 Hari Pertama Di Rumah Mertua
106
Bab 106 Cindy hamil
107
Bab 107 Kabar Gembira
108
Bab 108 Makan Siang
109
Bab 109 Selamatan Empat Bulanan
110
Bab 110 Pertemuan Orang Tua Clara Dengan Orang Tua Juan
111
Bab 111 Menasehati Clara
112
Bab 112 Cindy Melahirkan
113
Bab 113 Selamat Datang Damar
114
Bab 114 Rencana Menikah Siri
115
Bab 115 Juan Dan Clara Menikah
116
Bab 116 Selamat Ya
117
Bab 117 Mau Lagi Dan Lagi
118
Bab 118 Lingerie
119
Bab 119 Bulan Madu
120
Bab 120 Kado Mengerikan
121
Bab 121 Di Ancam
122
Bab 122 Meninggalkan Juan
123
Bab 123 Mencari Clara
124
Bab 124 Terpuruk
125
Bab 125 Mencari Kerja
126
Bab 126 Clara Hamil
127
Bab 127 Menghubungi Keluarga
128
Bab 128 Clara Perebut Suami Orang?
129
Bab 129 Salah Paham
130
Bab 130 Semangat Dari Andre
131
Bab 131 Mencari Clara
132
Bab 132 Berbohong Demi Kebaikan
133
Bab 132 Juan dijodohkan, Clara Melahirkan
134
Bab 133 Selamat Datang Juan Junior
135
Bab 134 Pulang Kampung
136
Bab 135 Menyusun Masa Depan
137
Bab 136 Pekerjaan Baru
138
Bab 137 Pertemuan Yang Mengharukan
139
Bab 138 Mami Sita
140
Bab 139 Keributan di Hari Pertama
141
Bab 140 Sosok Rico
142
Bab 141 Tasya dan Juan?
143
Bab 142 Jhony Jatuh Cinta?
144
Bab 143 Perubahan Clara
145
Bab 144 Hari Pertama Menjadi LC
146
Bab 145 Cindy Melahirkan
147
Bab 146 Bima Selingkuh
148
Bab 147 Kenyataan Pahit
149
Bab 148 Membuat Keputusan
150
Bab 149 Fakta Yang Terkuak
151
Bab 151 Pulang Kampung
152
Bab 152 Diandra
153
Bab 153 Akhir Kisah Kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!