Selepas maghrib Niko pergi ke sebuah mall yang tak jauh dari rumahnya, Dia berniat membeli beberapa barang keperluan pribadinya.
Braakkk
Saat hendak keluar dari mall dia menabrak seseorang. Beberapa barang belanjaannya kluar dari kantong yang jatuh.
" Maaf...." suara orang yang menabraknya saat Niko menunduk hendak memunguti belanjaan nya.
" Suara itu", batin Niko, mendengar suara yang tak asing ditelinga Niko walau hanya satu kata "maaf", kepala Niko langsung mendongak keatas dan perlahan berdiri karena belanjaan nya sudah kembali rapi.
" Cici...." suara Niko sedikit bergetar karena terkejut dan juga senang melihat orang yang kini berdiri mematung di depannya.
" Koko...." sahut perempuan yang masih berdiri mematung, sesaat kemudian dia langsung menghambur ke pelukan Niko.
" koko.... apa kabar, aku kangen", ucap perempuan itu terus mempererat pelukannya. Niko hanya terdiam tidak membalas.
" Hmmm.... aku baik, soryy", Niko melepaskan pelukan Cilia, karena tidak nyaman dengan perhatian orang di sekitarnya.
" Ko.... ", suara Cilia lirih seakan tidak mau lepas dari pelukan Niko.
" Sedang apa kamu disini Ci", pertanyaan Niko untuk menetralkan suasana.
" Aku.... hmmm... makan malam", jawabnya sambil memutar bola matanya, seakan ragu.
Drettt dreettt dreettt
Sebuah panggilan masuk ke ponsel Cilia, dia hanya melihat tidak berniat menjawab.
" Coba ponselmu aku pinjam bentar", Cilia kemudian mengambil ponsel Niko yang terlihat ada di genggaman tangan Niko, tanpa bicara dia langsung mengetikkan nomer disana.
" Itu nomerku, ngobrolnya nanti dilanjutkan di telpon saja, aku buru buru! jangan lupa telpon ya", Ucap Cilia dengan sedikit manja kemudian mengembalikan ponsel Niko. Niko hanya diam mematung tanpa bicara sepatah pun, kemudian Cilia berlalu setelah sebelumnya mencium pipi kiri Niko. Niko yang tak menyadari akan mendapat ciuman tambah membeku.
Dreettt dreetttt dreetttttt
Kali ini suara panggilan masuk ke ponsel Niko yang langsung menyadarkan dia dari kecupan kilat sang mantan tadi yang membuat dirinya mematung di depan Mall seperti boneka manekin. Buru buru dia menjawab panggilan itu setelah tersadar
" Hallo... Assalamualaikum" Niko
" Mas... lagi dimana? kata Papa cepet pulang! Papa mau bicara serius!", ujar Chiki setengah berteriak.
" Baik... tunggu sebentar", Ucap Niko sambil melangkah menuju parkiran.
Beberapa saat kemudian mobil Niko memasuki halaman parkir dengan cepat dia turun dari mobil menuju ruangan kerja Papanya.
" Assalamualaikum.... ", Niko mengucap salam kemudian memasuki ruangan itu, disana Papa dan Mamanya sudah menunggu duduk di sofa.
" Ada apa ini pa?", tanya Niko penuh selidik.
" Duduk dulu.... Papamu mau bicara", Ucap Mama Erina.
" Niko.... Papa sama Mama sepakat untuk mencarikan mu jodoh, kami harap kamu menerima dengan baik gadis yang menjadi pilihan Papa dan Mama nanti", ujar Papa Win dengan lembut tapi sedikit ada penekanan.
Niko yang mendengar langsung kaget, tapi dengan segera dia menguasai diri, perlahan dia menarik nafas dalam kemudian dihempaskan kasar. Tak ada suara penolakan ataupun mengiyakan, hanya diam menunduk.
" Kamu coba untuk move on Nik.... lupakan Cilia karena apapun yang terjadi Mama tidak akan pernah setuju jika kamu menikahi dia, apalagi sekarang dia sudah menikah, walaupun dia jadi janda sekalipun Mama tidak akan pernah menyetujuinya, lebih baik Mama mati dari pada melihat kamu mempertahankan cinta buta mu itu", ucap Mama Erina penuh penekanan dan mata yang berkaca kaca.
Mendengar ucapan Mamanya hati Niko deg... sontak tidak menyangka kalau Mamanya akan berkata seperti itu. Perlahan dia mengangkat kepala, menatap Papa dan Mamanya bergantian kemudian tangannya membelai punggung ibunya lembut, agar hati Mamanya tenang.
" Oke Pa... Niko terima perjodohan ini, Niko serahkan semuanya sama Papa dan Mama", ucap Niko dengan suara berat dan sedikit tertahan.
" Percayalah Nik... orang tua selalu memilihkan yang terbaik untuk anaknya, dan ini harapan kami semoga pilihan ini bukan hanya terbaik untuk kamu tapi juga kami", ucap Mama seraya memeluk haru pada anak kesayangannya.
" Iya Ma, Pa...", ucap Niko datar.
" Kamu ga pingin tau siapa yang ingin Papa jodohkan sama kamu?", tanya Papa saat melihat Niko hendak beranjak pergi.
" Niko serahkan semua sama Papa dan Mama... Niko percaya", ucap Niko sedikit malas.
" Oke... kalau begitu 1 minggu lagi kalian menikah, kebetulan calon mu ini tidak mau pacaran, inginnya pacaran sesudah menikah, jadi Papa harap kamu mengerti", ucap Papa Win
" Ya...Oke, ga masalah, Niko permisi Pa, Ma... Assalamualaikum", ucap Niko sambil melangkah meninggalkan ruangan kerja Papanya.
*******
Sementara Niko setelah meninggalkan ruangan kerja Papanya kemudian menuju kamarnya.
Dia masih terbayang pertemuannya dengan Cicia beberapa saat lalu.
" Kenapa aku harus ketemu lagi dirimu?", Gumam Niko lirih saat di balkon kamarnya sambil memandang langit yang nampak pekat tanpa bintang.
Lama Dia berdiam diri merenungi kenangan saat SMA, saat Kuliah saat selalu ada Cicia disisinya.
Saat dulu pertama kali bertemu, pertama kali kencan dan pertama kali punya pacar bagi Niko tidak untuk Cilia.
FLASH BACK ON
" Duuhhh... sakit... hikz hikz... " suara tangis seorang gadis yang mengenakan topi kerucut terbuat dari kertas koran dengan name take tergantung dileher dan menutupi dadanya.
"CILIA ANGGRAENI"
Nama itu yang tertulis, Niko melihat kearah suara, ternyata gadis itu tergores tanah kering di lututnya saat acara MOS disekolah barunya itu.
" Ayo, berdiri aku bantu , Ci...." Niko mengulurkan tangannya dan membaca nama itu tapi hanya terbaca tulisan di awal saja, karena langsung tertutup syal yang menjuntai di leher gadis itu.
" Terima kasih kak...", ucap Cilia menerima uluran tangan Niko.
" Lain kali hati hati, sini saya obati", Niko menggandeng tangan Cilia menuju tempat kotak P3K.
" Aaaoowww.... kak perih", ucap Cilia sambil meringis menahan perih.
" Maaf.... tahan sebentar ya...", Niko berjongkok sambil meniup luka Cilia untuk mengurangi rasa perihnya.
" Makasih Kak...... maaf ya jadi ngerepotin Kakak", ucap Cilia malu malu.
" Santai saja... gadis cantik", ucap Niko sedikit merayu. Mendengar itu pipi Cilia langsung merona.
" Ah kakak bisa saja, kak boleh kenal Nama kakak?", tanya Cilia sedikit pelan karena malu tapi harus memberanikan diri karena sudah di tolong.
" Owh.... boleh, Namaku Niko", jawab Niko cepat.
" Oke ... Cilia panggil Koko aja ya biar beda dari yang lain... karena kakak punya tempat istimewa di hati, sudah menolong dan mengobati luka Cilia.", Ucap Cilia renyah.
" Dengan senang hati Cici cantik", jawab Niko semangat.
Kemudian mereka mengobrol semakin akrab hingga akhirnya dua minggu kemudian mereka jadian.
Hari hari mereka nampak kompak, saling tunggu bubar dari kelas masing masing, ke kantin selalu bersama, pulangnya pun Niko selalu mengantar Cilia sampai rumahnya.
FLASH BACK OFF
Hingga menjelang larut malam Niko masih berdiri di balkon, sesekali nampak tersenyum saat mengenang moment indahnya bersama Cilia.
Sebentar lagi aku akan membuang kenangan ini..... aku akan melanjutkan hidupku dengan seseorang yang belum aku kenal sebelumnya", Gumam hati Niko.
Kemudian dia masuk ke dalam kamar nya untuk tidur, setelah bersih bersih di kamar mandi.
SELAMAT MEMBACA.......😊
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE NYA🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Nia Kustoniah
hadir
2021-09-26
2
Nununa07
aku sudah like dan comen thor, mampir yu ke ceritaku thor
2020-06-20
1
Pramita
Hai Susan, aku mampir nih bawa like buat kamu biar semangat terus 👍👍
Oh iya, kalau kamu punya waktu silakan mampir ya, dan tinggalkan jejak ok
2020-05-14
1