Niko memejamkan matanya merasa bosan curhat dengan Kevin, malah tidak ada solusi ujung ujungnya sama seperti orang tuanya, menikah.
" Vin... cariin solusi bukan malah ngasih beban lo! sudah tau gue ini jones akut kata Chiki kok malah suruh nikah! sama siapa itu yang harus kamu pikirkan", Ucap Niko penuh penekanan.
" Tenang bos.... kasih saya waktu beberapa hari untuk membawa sang calon nyonya NIKO SATRIA DIRGANTARA kehadapan bosku", ucap Kevin penuh keyakinan.
" Oke maksimal 2 minggu kamu bawa gadis itu, dengan semua latar belakang keluarganya, pendidikannya serta semua mengenai dia dengan sangat jelas", tegas Niko.
" Baik Bos.... sesuai titahMu", Kevin memberi tanda hormat kemudian dia meninggal ruang kerja Tuannya.
" Tuhan..... sepayah ini kah diriku, sampai sampai jodohku harus Kevin yang mencarikannya...... sudahlah yang penting Papa, Mama bahagia tidak protes terus", guman Niko meratapi nasib percintaannya.
*****
Siang itu pun Niko pergi makan siang ditemani Kevin.
" Vin.... jadwal acara penyerahan beasiswa untuk siswa terbaik di SMA PERTIWI kapan? Siapkan semuanya karena aku harus memberitahu Papa, Mama." ucap Niko yang tengah duduk di jok belakang dengan menyandarkan bahunya dan mata terpejam serta kaki yang diangkat satu menopang kaki yang satunya.
" Hari Sabtu besok Tuan.... Jam 9 pagi", jawab Kevin.
" Oke"
Sampailah mereka di sebuah Resto yang di tuju, Resto bernuansa modern yang terlihat lumayan ramai pengunjung siang itu.
Setelah mendapat tempat duduk mereka kemudian memesan menu makan siang.
Setelah pesanan mereka datang, kemudian mereka makan dengan hikmat, tanpa suara obrolan. Tiba-tiba suara seseorang mengagetkan mereka.
" Mas Niko..... Apa kabar?" tanya Ranti sahabat dari Cilia.
Niko dan Kevin yang masih kaget serentak menoleh kearah sumber suara.
" Baik.... kamu apa kabar juga?" tanya Niko sambil memperhatikan bocah kecil yang sedang tidur di stroller.
" Alhamdulillah aku juga baik",
" Apa ini anakmu?" tanya Niko kemudian.
" Iya mas, anak aku sudah 2 malah, itu yang satu lagi sama ayahnya", jawab Rianti sambil menunjuk ke arah suaminya duduk. Niko kemudian melihat dan suami Rianti kebetulan juga pas melihat, Niko akhirnya tersenyum dan menganggukkan kepala, terlihat di sebelahnya ada bocah lelaki berumur sekitar 4 tahunan.
" Syukurlah.... " jawab Niko singkat.
" Kalau mas.... sudah punya berapa anak?" tanya Rianti.
" Haaa... belum, aku belum nikah Rie", jawab Niko dengan senyum tipis.
" Lah... maaf, kirain waktu Cilia menikah itu sama mas... maaf mas aku betul betul tidak tahu", ujar Rianti penuh penyesalan.
" Gapapa Rie...... belum jodoh, santai saja", ucap Niko.
" Rianti memang benar tidak tahu kalau Cilia menikah sama orang lain, Rianti pikir ya dengan Niko, soalnya waktu mengundang dia bilang menikah sama pacarnya waktu di SMA, saya tidak menyangka kalau itu bukan mas Niko, maaf ya ma... ", Rianti benar merasa bersalah bahkan dengan teman dekatnya sampai tidak tau kalau ternyata waktu SMA Cilia punya banyak pacar, yang dia tau ya cuma Niko.
" Jangan di bahas Rie, dia sudah bahagia... memangnya kalian tidak pernah saling kontak", tanya Niko penasaran.
" Selama Rie nikah, ikut suami tugas di daerah mas, susah sinyal jadi jarang baca chat group atau bahkan sekedar berkabaran sama teman teman, sibuk dengan 2 baby", Rianti memberi alasan.
" Oke mas pamit dulu ya... silahkan lanjut makannya, selamat atas kebahagian kalian, semoga keluarga kalian selalu bahagia dengan anak anak yang lucu lucu ini", pamit Niko.
" Terima kasih mas... iya mari", jawab Rianti.
Niko dan Kevin bergegas meninggalkan Resto, kembali ke kantor, di perjalan Niko hanya diam tanpa suara, pikirannya melayang mengingat ucapan Rianti tadi.
" Bahkan Rianti saja sampai tidak tahu kalau ternyata Cici menyelingkuhi ku dari awal, sungguh pandai sekali kamu Cici...Huuuhhhh", geramnya Niko mengingat kisah percintaannya.
Sampailah mereka di lobi kantor, namun Niko tetap saja dengan wajah dinginnya.
********
Sementara ditempat lain seorang gadis baru saja merasa sangat berbahagia karena kabar kelulusannya hari ini.
" Ayah.... Alhamdulillah doa doa Ayah diijabah, Arumi lulus Ayah", teriak gadis itu sepulang dari sekolah langsung memeluk sang Ayah yang tengah sibuk melayani pembeli.
" Alhamdulillah..... Ayah senang Nak, semoga kamu sukses terus", ucap sang Ayah serasa membalas pelukan anak gadisnya dengan erat.
ARUMI AZKIA HUSAERY seorang gadis berusia 18 tahun, anak tunggal dari Bapak Ahmad Husaery dengan ibu Elawati.
Ayah nya memiliki usaha rumah makan sederhana di rumahnya.
Kehidupan mereka sangat harmonis penuh kasih sayang, namun begitu Arumi tidak pernah di manjakan, Arumi anak yang sangat mandiri, cerdas, ramah, lemah lembut, sopan serta penuh kasih terhadap anak kecil.
"Ayah di mana ibu", tanyanya sambil mata nya beredar mencari keberadaan ibunya.
" Lagi ke bu Gia, bayar ayam sekalian mau pesan untuk besok karena ada pesanan untuk tasyakuran", jawab Ayah Ahmad.
" Paling bentar juga pulang, udah dari tadi", tambah Ayah.
Ternyata betul ucapan sang Ayah, tak kemudian ibunya masuk dan mengucap salam. mereka berdua serentak menjawab salam bu Ela.
" Ibu..... alhamdulillah Arumi lulus, makasih ya bu doanya selama ini", peluk Arumi sesaat setelah melihat ibunya masuk.
" Alhamdulillah..... itu karena usaha dan kerja kerasmu untuk belajar dan juga doamu sendiri nak", ucap bu Ela sambil mengelus kepala Arumi.
Sedang asyik di peluk ibunya karena kelulusannya tiba tiba suara seseorang masuk dengan suara sinis.
" Akhirnya lulus juga lo... syukur deh berarti lo serius sekolahnya", ucap tante Ina dengan wajah cemberut tidak suka. Tante Ina adik ibu Ela yang sampai usianya saat ini belum menikah, dia memang ikut di rumah orang tua Arumi.
" Yeee... jangan sirik muluk tante... Arumi lulus kan karena doa tante juga".
" Siapa yang sudi doain lo... ogah", jawabnya tambah sinis.
" udah kalian ini tiap hari ga pernah akur", ujar bu Ela menengahi.
" Habisnya tante tuh bu.... ", adu Arumi.
"Sudah kalian.... Arumi cepet ganti baju sana", teriak Ayah Arumi.
Arumi kemudian pergi menuju kamarnya.
Gadis cantik berkulit halus seperti kulit bayi yang kemerahan itu memang selalu membuat tantenya iri.
Maklumlah si tante ini walaupun usianya sudah 35 tahun, tapi masih jones, wajar karena kelakuannya masih kayak anak kecil.
Setelah bangun dari istirahat siangnya, Arumi kemudian mandi, sholat dan bersiap ke mushola untuk membantu bu Masitoh dan Kak Ria tetangganya yang mengajar TPA didekat rumahnya.
Gadis cantik ini memang selalu menyukai anak anak. Dengan sabar dan telaten Dia kebagian mengajar anak yang masih di bawah 5 tahun.
-
-
-
-
-
Haiiii Raidher selamat membaca👍👍🙏
Jangan lupa tinggalkan like dan komennya
Lanjuutttt.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments