Pagi ini di kediaman keluarga Windra Santoso
aktifitas di dapur yaitu menyiapkan sarapan.
Mereka hendak menghadiri Undangan dari sekolah sebagai penyandang dana beasiswa, untuk siswa berprestasi.
" Niko....... mulai saat ini kamu yang harus naik panggung untuk menyerah beasiswa", ucap pak Win
" Ya pa.. ", jawab Niko singkat
" Sip deh Pa, Mama setuju", ucap Mama merasa senang dengan keputusan suaminya tersebut.
" Biar dia mikir tuh buat cari pendamping secepatnya, jadi kalau mewakili Papa bertemu dengan Klien tidak melulu sama Kevin", imbuh Mama penekan perkataan pada kata pendamping.
" Hmmmm..... ya iya Ma.... tenang, doain dong... nanti Niko yang berusaha", ucap Niko dengan nada datar.
" Janji lho mas.... Adik udah ga sabar! ingin punya kakak ipar biar ada teman di rumah ini", timpal Chiki.
" itu sih mau mu.... ", ucap Niko sambil mengacak rambut Chiki.
" Iihhhh..... kakak! jadi jelek kan rambut Chiki", ucap Chiki sewot.
" Emang udah jelek bukan?" ledek Niko gemes sama adiknya.
" Iya mas .... adik tau memang wanita paling cantik di mata mas cuma mba Ci..... " ucap Chiki terpotong karena melihat sorotan mata dari Papa dan Mama, Maaf....! ucap Chiki lirih.
" Itu kata mas mu yang buta.... buta karena cinta", Ujar pak Win dengan nada sarkas.
" Paa.... ", ucap Niko dengan wajah melas.
" Udah ah.... pagi pagi kok sudah bahas masalah itu! Makanya Nik.... lupakan dia, gadis cantik itu banyak, buka mata dan hati lebar lebar biar kelihatan", ucap Mama Erina penuh penekanan.
" Betul itu Ma.... tuh dengerin Mama Mas", imbuh Chiki.
" Huh.... sok tua lo bocah ingusan", Ucap Niko sambil beranjak meninggalkan meja makan, berjalan menuju sofa di depan tv.
" Biarin...", ucap Chiki sambil melihat kakaknya yang melangkah menuju sofa.
" Ayo... siap siap jam 9 sudah harus sampai sekolah", ucap Mama setengah berteriak.
Mereka kemudian bergegas bersiap menuju sekolah.
Tepat pukul 8:45 sampai tempat.
Kepala sekolah beserta guru dan staf, langsung bergegas menyambut kedatangan mereka, kemudian mempersilahkan duduk di sofa paling depan. Beberapa tamu undangan sudah banyak yang berada di sana duduk di tempat yang disediakan pihak sekolah.
Tepat pukul 9:00 acara di mulai, diawali dengan pembukaan dan doa pembuka dilanjutkan dengan sambutan dari kepala sekolah, maksud dan tujuan memberikan beasiswa dari pihak donatur.
Sampai pada pembaca acara menyebut satu persatu siswa yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studynya ke jenjang kuliah
" Baiklah hadirin dan tamu undangan orang tua wali serta siswa siswi terbaik dari SMA PERTIWI , mohon perhatian bagi siswa yang saya sebutkan namanya untuk maju ke atas podium ini, seperti biasa ada 10 besar siswa berprestasi yang akan mendapat beasiswa sesuai Ranking ya, yang pertama yaitu ranking 10 di berikan kepada:
Eka Wardani 12 IPA 2
Reza Ramadhan 12 IPA 1
Philip William 12 IPS 1
-
-
-
-
dan.... yang terakhir, berarti ini adalah siswa paling berprestasi kami berikan kepada.....
ARUMI AZKIA HUSAERY.
Saat nama Arumi disebut Chiki yang duduk di sebelah Papa Win dan mas Niko langsung berteriak kegirangan.
" Kak Arumiii.... selamat, benar benar tepat, ucap Chiki setengah berteriak sambil mengangkat ke dua tangannya ke atas.
Sekali lagi kami selaku pihak sekolah mengucapkan selamat kepada siswa siswi yang sangat membanggakan, lanjutkan perjuangan dan cita cita kalian.
Kepada Bapak WINDRA SANTOSO atau saat ini di wakilkan kepada putra beliau yaitu Bapak NIKO SARTIA DIRGANTARA kami persilahkan naik ke podium untuk menyerahkan beasiswa kepada siswa siswi berprestasi SMA PERTIWI.
Kemudian Niko dengan langkah gagah penuh karismatik menuju podium.
Sementara Papa Win dan Mama Erina masih penasaran dengan reaksi Chiki saat nama Arumi di sebut sebagai penerima beasiswa terbesar.
" Kok kamu seneng banget begitu nama Arumi disebut sebagai penerima beasiswa terbaik Chiki", tanya Papa penuh selidik, iya papa memang jadi penasaran begitu melihat wajah dan penampilan gadis itu di atas panggung sana.
" Nah itu juga yang mau Mama tanyakan", saut Mama tak kalah penasaran.
" Chiki tuh ngefans berat sama kak Arumi Pa, Ma... secara dia itu orangnya baik banget, tulus walaupun banyak yang suka dia itu ga pernah mau yang namanya pacaran", ungkap Chiki penuh semangat.
Sementara diatas panggung Niko memberikan beasiswa kepada 10 Siswa, dan kini giliran beasiswa utama yang di serahkan kepada Arumi, Niko melihat sekilas wajah gadis itu, karena kekagumannya dengan siswi tersebut, selama sekolah di sini setiap tahun selalu mendapat predikat siswa paling ber prestasi.
" Cantik.... tapi... hmmm ngomong apa aku ini", Gumam Niko dalam hati, ya dalam hati karena bagi Niko cewek berhijab itu kampungan.
Papa Win dan Mama Erina setelah mendengar penilaian Chiki tentang gadis itu mereka sama sama diam dan melihat Niko di atas panggung saat menyerahkan beasiswa, pikiran mereka sama sama berkelana dengan imajinasinya sendiri sendiri.
Setelah Niko selesai kemudian turun dan kembali duduk sebentar bergabung dengan Papa, Mama dan Chiki.
" Tunggu Papa di parkiran, sebentar Papa sapa dulu kepala sekolah", ucap Papa melangkah kearah kepala sekolah.
Sementara Niko,Chiki dan Mama menuju area parkir.
Pak Windra hanya menyapa kepala sekolah sebentar kemudian beliau mencari nomer kontak di ponselnya untuk menghubungi seseorang. Setelah itu dengan segera menuju parkiran menyusul anak istrinya.
Sementara di mobil Chiki bercerita tentang kakak kelasnya yang menjadi idola dan panutannya itu.
" Diihhh.... kamu tuh ya dik, boleh di contoh tentang semangat belajarnya tapi jangan sampai tuh kamu tiru cara berpakaiannya... kampungan", cerocos Niko bernada menghina
" Serah mas... yang penting Chiki suka semua tentang kak Arumi", ketus Chiki.
Papa, Mama yang mendengar mereka berdebat, cuma senyum senyum.
" Mas.... jangan suka ngatain orang begitu, entar mas ku yang jones ini jatuh cinta baru tau", ujar Chiki
" Diihhhh.... jatuh cinta sih mau banget cuma ya jangan sama yang kampungan", ujar Niko santai.
" Hhhssstttt.... ngatain lagi! mas udah deh jangan begitu", Chiki makin sewot.
Sepanjang perjalanan Niko dan Chiki terus saja saling ledek ga ada yang mau mengalah, mungkin seperti itu kalau saudara kandung walau beda usia yang jauh tapi tetap selalu ada saja yang di ributkan.
****
Sementara Arumi dan Ayahnya baru sampai rumahnya, wajah mereka terlihat jelas sangat bahagia.
Melihat hal itu tante Ina jadi penasaran, kemudian dia menanyakan hal itu pada Ayah Ahmad, begitu mendengar alasannya wajahnya langsung berubah tapi hanya diam tidak seperti biasanya yang langsung mengatai hal aneh pada Arumi.
Nampak seseorang masuk ke warung makan mereka dan memesan makan siang.
Setelah makanan tersaji dia langsung melahapnya. Setelah itu dia nampak ber basa basi pada Pak Ahmad, mengobrol banyak karena warung nya sudah tidak begitu ramai pembeli, karena jam makan siang sudah lewat. Obrolan mereka pada akhirnya pada pembahasan Arumi.
" Ooh, jadi putri Bapak penerima beasiswa masuk Perguruan, hebat", puji lelaki tersebut tak lain Kevin saat pak Ahmad bercerita tentang putrinya Arumi.
Dukung terus karyaku ya😊
Like, komennya silahkan😊😊 Terima kasih🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Arthur
Lanjut thor 😍
Fur Therese udah up lagi nih, yuk mampir dan saling dukung ❤ Bakal up setiap hari yaa, jangan lupa cek selalu 😆
2020-05-14
1
Nununa07
semangaaat....aku juga baru nih di noveltoon
2020-05-13
1