CINTA TAK BERJODOH

CINTA TAK BERJODOH

Niko Satria Dirgantara

Malam semakin larut, namun sepasang manik hitam bersih miliknya belum bisa terpejam.

1 jam yang lalu baru saja seseorang menelponnya, mengucapkan selamat ulang tahun. Ya... tepat satu jam yang lalu usia Niko genap 29 tahun.

Setelah panggilan itu selesai dan ditutup, tapi bayangan masa lalu yang telah ia lewati dengan bersusah payah menata hati, namun kini terasa semua terlihat di pelupuk matanya.

Teringat saat pertama bertemu dengan gadis cantik berkulit putih bersih dengan postur tubuh yang hampir sempurna.

Terbayang saat banyak pria tampan dan kaya yang memperebutkannya. Namun gadis cantik itu tetap setia berada di sampingnya.

Iya..... gadis itu selalu bertahan disisinya karena setiap kali punya keinginan dia selalu mengabulkan selalu mengalah selalu menuruti. Hingga suatu hari kesalahan itu benar-benar menembus hatinya yang paling dalam dan lukanya sangat perih dan menyayat, bahkan sampai berdarah dan menganga. Hikz.... perihhh😭

8 tahun bukan waktu sebentar untuk sebuah hubungan. Niko bertahan demi rasa cintanya yang begitu besar. Sampai hati itu......

4 tahun sudah setelah kejadian itu.... kini Niko kembali menata hatinya, dia tidak ingin terus terpuruk. Tidak mungkin juga aku kejar terus cintaku. Aku ingin bahagia mesti tanpa cinta sebesar dulu, gumannya dalam hati.

*****

Pagi hari saat sarapan pak Windra Santoso, Ayah dari Niko Satria Dirgantara, mencoba memberi sedikit nasehat untuk putra kesayangannya.

" Nik.... kamu ini sudah tidak muda lagi, papa mau anak papa ini segera memikirkan masa depan bersama seorang pendamping yang bisa mengerti kamu Niko", ucap papa Windra dengan penuh harap, Mama Erina dan adik perempuan satu-satunya Chikita langsung memasang wajah serius mendengar nasehat Papa Win untuk Putra nya itu.

" Hmmmm.... " Niko menghela nafas berat kemudian menghempaskan kasar.

" Niko.... harapan Mama pun begitu, jangan kau tangisi terus masa lalu mu nak... kamu harus percaya kalau jodoh, mati dan rejeki itu takdir dari yang kuasa", imbuh Mama Erina panjang lebar dengan suara sedikit serak karena menahan tangisnya di dada.

" Ya... nanti Niko berusaha mencari Ma, Pa... Niko juga ingin meninggalkan masa itu", Ujar Niko dengan wajah datar.

" Iya kak.... Chiki setuju, masih banyak gadis yang cantik kak di negara ini, liat adikmu ini tak kalah cantik dengan mantanmu... sudah di pastikan temen-temenku juga cantik-cantik... mau aku kenalkan sama temenku?", tawar Chikita dengan wajah sedikit menyelidik.

" Haiiisssss.... anak kecil main samber saja kayak kompor, ini obrolan orang gede..... apaan, kakak ga mau sama bocah ingusan seperti mu", ucap Al sambil memgacak rambut Chiki.

"Nah iya... Chiki Mama setuju... heheee", canda Mama Erina.

" Mama ini... enggak ah, apaan", ucap Niko dengan nada sedikit kesal.

" Mama, Chiki ..... serahkan sama Papa, biar Papa yang bertanggung jawab mencari", Ucap Papa Win dengan nada bercanda dan menunjuk ibu jarinya ke arah dadanya sendiri.

" Curang.... kalian main curang, beraninya keroyokan", Ujar Niko dengan wajah cemberut.

" Hahahaaa.... makanya ingat usia jangan meratapi kebahagian mantan, biarkan dia hidup tentram dan damai kak", ujar Chiki sedikit meledek.

" Nik..... apa perlu Mama mempertemukan kamu sama Cilia, agar kamu tahu betapa bahagianya dia sekarang", ucap Mama lirih dengan wajah sedikit menyelidik.

" Wah... Mama, enggak gitu juga, siapa juga yang mau ketemu dia, Niko sudah mengikhlaskan nya Ma, dan bersyukur dia bahagia, cuma Mama tau dari mana", Jawab Niko dengan kening yang di kerut kan.

" Nik..... kamu masih ingin tau lebih tentang Dia, Mama tau banyak Nak, kalau kamu ingin tau nanti Mama ceritakan, cuma sesudah itu lupakan Dia, lupakan.... ikhlaskan", ucap Mama Erina dengan mata berkaca kaca.

" Sudah lah Ma... jangan di bahas lagi! Ma, Pa Niko berangkat dulu... Hheee..... mau bareng Mas nggak?" ucap Niko pada Chiki sambil beranjak berdiri meninggalkan meja makan setelah menyalami Papa Mamanya.

Mobil sedan warna hitam itu perlahan meninggalkan halaman parkir rumah keluarga Windra Santoso dikemudikan oleh Kevin asisten pribadi Niko. Sebentar kemudian mobil itu berhenti didepan sekolah Chikita yaitu SMA PERTiWi .

" Assalamualaikum Mas... " pamit Chiki dengan mencium punggung tangan kakaknya yang berusia 13 tahun lebih tua darinya.

" Waalaikum salam... Hati-hati, jangan lupa berdoa biar pelajarannya nyimpen di otak nggak melayang begitu saja", pesan Niko.

" Iihhh ..... mas ku yang tua ini makin hari makin tambah bawel, kelihatan sekali kalau jones akut", ledek Chiki sambil berlalu pergi menuju gerbang sekolah sementara Kevin yang mendengar hanya mesem tipis.

" Iigghhh.... Apa lo senyum senyum! ga jelas", bentak Niko pada Kevin, Sementara Kevin langsung memasang wajah datarnya kembali.

Mobilpun kembali melaju di menuju perusahaan milik Niko, perusahaan yang dia rintis dengan papanya 14 tahun lalu, WINNER ABADI sebuah mana untuk Windra dan Erina.

Wajah Niko dingin sepanjang perjalanan sampai memasuki ruangan kerjanya dia hanya diam tanpa ekspresi.

" Vin.... siapkan berkas untuk rapat jam 10 nanti dengan para manager dan staf perusahaan", ucap Niko sambil melepas jas dan menaruhnya di punggung kursi kerjanya.

" Baik Bos", ucap Kevin dengan menganggukkan kepala kemudian melangkah meninggalkan ruang kerja Niko. Sementara Niko masih terngiang dengan ucapan Mama nya yang bersedia mempertemukan dia dengan Cilia.

"Dulu aku sangat memujamu.... kamu yang cantik, bahkan selama aku hidup baru melihat seseorang yang begitu sempurna yaitu kamu Cici, hati dan mataku tidak bisa melihat lagi yang lainnya, bahkan saat kamu ijin pergi kencan dengan cowok lainpun aku ijinkan dengan dalil cowok itu nembak terus jadi mau menolak secara halus menerima ajakan kencannya, rasa pedih dan cemburuku selalu ku abaikan, aku percaya kalau kamu juga mencintaiku sehingga selalu ijin setiap apa yang akan kamu lakukan, sampai sampai aku lupa mengawasimu saking rasa cinta dan percayaku padaMu", lamun Niko mengingat masa putih abu abu saat menjadi ketua Osis dan jatuh cinta pada adik kelas dua tingkat di bawahnya yang baru masuk dan mengikuti MOS.

"Hmmm.... sudahlah... Tuhan bantu aku menghapus namanya", Guman Niko sambil mengacak rambutnya.

Kemudian Niko meraih berkas yang menumpuk di meja kerjanya, satu persatu di diperhatikan dan di baca dengan seksama.

Tok tok tok

" Masuk..." jawab Niko saat mendengar pintu ruangannya ada yang mengetuk.

" Maaf Tuan, rapat sebentar lagi di mulai, semuanya sudah berada di aula", ujar Hani sekretaris Niko.

" Baik... sebentar lagi saya ke sana", jawab Niko yang masih sibuk dengan berkas berkas dimeja kerjanya.

" Baik Tuan, saya permisi" pamit Hani sambil melangkah pergi meninggalkan ruang Niko.

Niko kemudian membereskan meja kerjanya, kemudian memasang jas nya dan melangkah menuju ruang rapat, Kevin sudah setia menanti didepan pintu.

"Maaf Tuan, ini berkas yang anda perlukan", ucap Kevin sambil menyodorkan Map ke meja Niko.

" Selamat pagi menjelang kepada Tuan Niko dan kepada semua yang sudah hadir di ruangan ini ......." ucap Kevin memulai rapat hari ini panjang lebar kemudian di lanjut dengan pembahasan rapat yang di pimpin Niko, sampai waktu hampir jam 12 baru selesai, kemudian Kevin menutup rapat.

" Nik.... kau pesankan aku makan siang saja, kita makan bareng di ruangan ku, saya tunggu jangan pakai lama", ucap Niko sambil berjalan menuju ruangannya.

20 menit kemudian makanan sudah sampai di ruangan Niko, mereka Kevin dan Niko menikmati makan siang dengan hening tanpa suara sampai selesai"

" Vin...... aku lagi pingin cerita sama kamu, Mama Papa pingin secepatnya menimang cucu", ucap Niko langsung pada masalah.

" Ya bagus bos.... secara Tuan dan Nyonya besar sudah pada usia itu, mungkin malah harusnya sudah beberapa tahun lalu mereka menimang cucu", Jawab Kevin menyetujui cerita orang tua Niko.

" Diihhh.... kamu jangan ikut ikutan Chiki! sukanya meledekku terus", ucap Niko sewot.

" Hheee.... bukan begitu bos, maksud saya ya Tuan secepatnya cari istri lah Bos, gampang to!", ucap Kevin ringan seakan akan semudah itu.

***************

Lanjuttt😘😘😘

MOHON KRISANNYA YA...🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Nia Kustoniah

Nia Kustoniah

aku mampir Thor

2021-09-26

1

Si Cantik 21 + 🌽🍎

Si Cantik 21 + 🌽🍎

aku mampir thor

2021-09-07

1

Ermi Abiyu

Ermi Abiyu

bahasanya enak dibaca

2020-07-22

1

lihat semua
Episodes
1 Niko Satria Dirgantara
2 ARUMI AZKIA HUSAERY
3 Beasiswa
4 Perjodohan
5 Pernikahan
6 Pindah
7 Kejujuran Niko
8 spa
9 pesta
10 Tak ingin jatuh cinta
11 Terluka
12 Pertemuan
13 Kesepian
14 Permintaan Cilia
15 Godaan Cilia
16 Usaha Cilia
17 Menuju puncak
18 Kesedihan hati Arumi
19 Tidur terpisah
20 Bimbang
21 Kebimbangan Niko
22 Kewaspadaan Kevin
23 Ribut
24 Malan pe****a
25 Tebakan Arumi yang selalu benar
26 Anton
27 Niko masih belum tau perasaanya.
28 Niko yang khilaf
29 Video kiriman kevin
30 Usaha Cilia
31 Ciuman dari Celia
32 Diijinkan menikah lagi
33 kencan
34 Positif
35 Braaggghhh
36 Kejutan untuk Papa
37 ke rumah Ayah 1
38 Dirumah Ayah #2
39 Kafe Anggrek#1
40 kafe Anggrek#2
41 #Karedok bikinan bunda
42 Kecurigaan Ibu
43 Ulang tahun
44 Kejahilan Niko
45 pingsan
46 perhatian Niko
47 Kopi buatan Kevin
48 Pertemuan tak sengaja
49 Kemarahan papa#1
50 Kemarahan Papa#2
51 persiapan operasi
52 Bilqis sakit
53 Bilqis dirawat
54 Memaafkan Mu lagi
55 Renungan Cilia
56 Arumi menguntit
57 Berangkat pagi
58 Kekecewaan Kevin
59 Bogem mentah dari Papa
60 Demi gratisan!
61 Ditelpon Dokter ganteng
62 Minta cerai
63 Keputusan
64 Rumah budhe
65 Saling merindu
66 Pingsan
67 Bertemu
68 Disuapi
69 Menjemput di rumah sakit
70 Ke Jakarta lagi
71 Periksa
72 Yakin
73 Tangis Niko untuk cinta pertamanya
74 Mengantarmu di peristirahatan terakhir #1
75 Mengantarkamu diperistirahatan terakhir #2
76 Atha Hafidz Alfarezi
77 KECEWA
78 Merasa diacuhkan
79 Mengharukan
80 Balik ke rumah Mertua
81 Menyadari
82 Kevin
83 Sunrise di puncak Rinjani
84 Masih lanjut bulan madu
85 TERIMA KASIH
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Niko Satria Dirgantara
2
ARUMI AZKIA HUSAERY
3
Beasiswa
4
Perjodohan
5
Pernikahan
6
Pindah
7
Kejujuran Niko
8
spa
9
pesta
10
Tak ingin jatuh cinta
11
Terluka
12
Pertemuan
13
Kesepian
14
Permintaan Cilia
15
Godaan Cilia
16
Usaha Cilia
17
Menuju puncak
18
Kesedihan hati Arumi
19
Tidur terpisah
20
Bimbang
21
Kebimbangan Niko
22
Kewaspadaan Kevin
23
Ribut
24
Malan pe****a
25
Tebakan Arumi yang selalu benar
26
Anton
27
Niko masih belum tau perasaanya.
28
Niko yang khilaf
29
Video kiriman kevin
30
Usaha Cilia
31
Ciuman dari Celia
32
Diijinkan menikah lagi
33
kencan
34
Positif
35
Braaggghhh
36
Kejutan untuk Papa
37
ke rumah Ayah 1
38
Dirumah Ayah #2
39
Kafe Anggrek#1
40
kafe Anggrek#2
41
#Karedok bikinan bunda
42
Kecurigaan Ibu
43
Ulang tahun
44
Kejahilan Niko
45
pingsan
46
perhatian Niko
47
Kopi buatan Kevin
48
Pertemuan tak sengaja
49
Kemarahan papa#1
50
Kemarahan Papa#2
51
persiapan operasi
52
Bilqis sakit
53
Bilqis dirawat
54
Memaafkan Mu lagi
55
Renungan Cilia
56
Arumi menguntit
57
Berangkat pagi
58
Kekecewaan Kevin
59
Bogem mentah dari Papa
60
Demi gratisan!
61
Ditelpon Dokter ganteng
62
Minta cerai
63
Keputusan
64
Rumah budhe
65
Saling merindu
66
Pingsan
67
Bertemu
68
Disuapi
69
Menjemput di rumah sakit
70
Ke Jakarta lagi
71
Periksa
72
Yakin
73
Tangis Niko untuk cinta pertamanya
74
Mengantarmu di peristirahatan terakhir #1
75
Mengantarkamu diperistirahatan terakhir #2
76
Atha Hafidz Alfarezi
77
KECEWA
78
Merasa diacuhkan
79
Mengharukan
80
Balik ke rumah Mertua
81
Menyadari
82
Kevin
83
Sunrise di puncak Rinjani
84
Masih lanjut bulan madu
85
TERIMA KASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!