Atas Ijinmu

Atas Ijinmu

3 bulan semenjak kepergian Rani.

Apakah sebuah peristiwa buruk dapat berubah menjadi sebuah kejadian baik? Jawabnya bisa..

Apakah kemudian kejadian itu bisa menjadi mimpi atau angan angan agar bisa berubah menjadi awal dari sebuah cinta abadi? Jawabnya tentu bisa..

Tapi..mengapa awal yang buruk kemudian berubah menjadi baik dan tumbuh alur cinta didalamnya kemudian dititik yang bahagia itu ditarik oleh Tuhan Yang Maha Esa?

Jawaban yang paling sederhana adalah, karena itu semua tidak lain adalah ujian kepada kita anak manusia, bahwasanya semua tidak ada yang kekal..kita terus menerus diuji dan diuji.. tinggal bagaimana kita menyikapinya dan menyelesaikan ujian ujian itu dengan sempurna..

Sudah 3 bulan semenjak kepergian kekasihnya..pikiran Danang berputar putar sekitar perihal itu..Rani datang kedalam kehidupannya disuatu saat yang tidak terpikirkan sebelumnya. Tiada angin tiada hujan tiba tiba kendaraannya menabrak, ia panik diperkirakan korban telah meninggal ternyata tidak. Waktu berjalan hingga suatu saat korban tabrakan berbalik menjadi kekasih, cinta tumbuh bersemi..Namun ditengah tengah waktu yang indah ternyata Tuhan merencanakan hal lainnya..Kekasihnya dipanggil pulang oleh yang maha Esa.

Semenjak kepergian kekasihnya itu Danang banyak menyendiri. Ia kini tinggal diSemarang bersama ibunya mendiang kekasih yang bernama Rani Pujiastuti itu. Janjinya ia tepati, kini ia disana membantu keperluan keperluan sehari hari ibunya Rani.

Selain membantu sang ibu, Danang setiap pagi dan sore pergi kemakam Rani. Ia selalu membawa 2 tangkai bunga mawar kesenangan Rani. Ritual yang dilakukan pertama tama membersihkan makam selanjutnya ia akan duduk disamping makam membacakan surat Yasin. Setelah selesai ia akan berbicara, seakan Rani ada disampingnya ia bercerita tentang apa yang terjadi dirumah atau apa saja..Ia cuek dengan para peziarah lain yang silih berganti mengunjungi sanak saudara yang dimakamkan disana. Ia khusyu menengokin makam kekasihnya.

Biasanya sebelum magrib datang ia baru akan pulang.

●●●●

"Danang..kamu sudah makan?" tanya mama Tantri.

"Sudah mama..mau Danang belikan sesuatu untuk makan malam mama?"

"Ga usah Danang terima kasih..oya apa jadi keJakarta sabtu ini?"

"Ya mama..soalnya kata mas Toni rumahku sudah ada yang minat, seninnya langsung mau kenotaris menyelesaikan pelunasannya"

"Oh Alhamdulillah ahirnya terjual juga.."

"Ma..aku mau buka usaha diSemarang, apakah lokasi toko bisa aku sewa atau mungkin ada tanah yang lain?"

"Toko itu kurang bagus lokasinya..mama ada tanah kepunyaan Rani, sekarang tidak dipake untuk apa apa hanya kebon aja..lokasinya dekat universitas. Itu bisa kamu pake ga usah sewa"

"Loh..masa ga di bayar mama?"

"Kamu dan Rani adalah sama, pakai saja tidak apa apa ibuk ikhlas..dulu juga Rani bilang tanah itu akan dikasihkan kekamu untuk buka usaha"

"Ya Allah Rani.."

"Kalau begitu sekembalinya aku dari Jakarta boleh saya liat mama..atau kita kesana yuk bareng bareng"

"Oh boleh..sudah lama juga mama ga nengokin"

●●●●

"Mas Ton..aku ke Jakarta besok semuanya oke ya untuk notaris?"

"Ya Alhamdulillah siap, tadi pagi pak Surya pembeli rumah sudah kontak aku, kita akan ketemu pagi jam 9"

"Oh ya, hehe baru aja pak Surya call aku bilang hal yang sama. Baguslah!..besok pagi aku sampe Jakarta mas"

"Siap!"

"Mas, apa pesta pernikahan sudah siap 2 minggu kedepan ini?"

"Semua sudah on schedule..hari senin gladi resiknya. Orang tua Laksmi minggu depan sudah diJakarta juga..Bu Tari dan pak Mangun juga akan datang..kamu kapan datang sama mama Tantri?"

"Kita 2 hari sebelum hari H sudah diJakarta..dan hotel sudah kita book yang dekat gedung resepsi"

"Alhamdulillah"

"Oke mas..sampe ketemu ya.."

"Oh ya satu lagi aku lupa..si Sulis masa kemaren tiba tiba kontak aku"

"Oh ya..lho katanya diJepang?"

"Alah! Bullshit aja dia..buktinya Rita temenku pernah liat dia jalan jalan diMal..orang itu aneh emang..suka ngebohong kayanya"

"Terus apa katanya mas?"

"Entah dari siapa dia tau..intinya dia ngledekin..masa dia bilang, Loh kamu mau nikah katanya? Hebat!"

"Lha ga apa apa to mas..jadi dia ikut seneng gitu kan?"

"masalahnya cara dia ngomong itu lho kaya nyeleneh..seakan akan dia bilang bisa juga kamu nikah..what the hell?! Anyway aku ga undang dia keacara pestaku Haha..!"

"Hehe..pasang Satpam didepan mas pake kertas cardboard tulisin, Harap yang namanya Sulis jangan masuk keacara pesta! hehe..ya wes sampe ketemu minggu depan mas"

●●●●

Sebelum Danang berangkat keJakarta ia menyempatkan tabur bunga dimakam Rani.

"Ran..mustinya kita bisa nikah bareng mas Toni ya seperti rencana kita dulu...hmm yah ga apa apa, emang suratannya begitu..Aku mau kepesta nikahannya pergi bersama mama Tantri. Hari ini aku keJakarta sampe ketemu minggu depan ya.."

Danang membacakan surat Yassin seperti biasanya dan mengecup batu nisan dipusara Rani. Udara tiba tiba berubah mendung dan rintik hujan mulai turun. Danang mengangkat kerah bajunya dan memasang topi.

"Sayang..aku pulang dulu ya...love you"

Ia berdiri dan bergegas meninggalkan tanah makam. Benar saja sepeninggal Danang hujan tiba tiba turun dengan derasnya. Jarak kegerbang luar masih ada kira kira 20 meter, ahirnya Danang berhenti dan berteduh sebentar dibawah pohon.

Danang memandang kearah kuburan Rani. Tubuhnya kini basah kuyup, ia biarkan saja air hujan turun membasahi kepala, baju dan celananya..Basah lepek, badan mulai menggigil.

"Ran..aku disini kehujanan..tidak apa apa,kasian kamu disana Rani..semoga kamu ga kedinginan ya sayang" Danang mengusap wajahnya yang kini total basah, ia memandang kelangit hujan sekarang benar benar turun dengan lebat.

Danang melihat sekelilingnya, suasana dikuburan sunyi senyap hanya suara air hujan yang menghantam apa saja yang ada dibumi. Kabut tipis mulai menggelayut diatas rumput.

Beberapa kali ia bersin, giginya mulai gemerutukan udara dingin benar benar masuk kedalam tubuhnya.

"Sayangku..pulanglah..ayo pulang" tiba tiba seakan Danang mendengar sebuah bisikan ditelinganya.

"Rani..."

"Pulang sayang..aku tidak apa apa..terima kasih ya"

Danang mencari darimana datangnya bisikan itu..deru angin mendesis kencang..Ahirnya ia melangkahkan kakinya berjalan menuju kegerbang depan.

"Pak! ujan pak ngiyup dulu sini!"

Danang mencari dari mana datangnya suara teriakan itu. Ternyata tidak jauh dari tempat ia berdiri ada sebuah warung kecil, ia melihat seorang laki tua memanggil dari dalam.

Danang berjalan kearah warung, kerah baju ia angkat. Ia berupaya agar bisa menutup lehernya yang kedinginan.

"Ayo sini saya buatkan kopi panas!" teriak orang tua itu.

Danang berjalan lebih cepat lagi, dengan sekali lompat ia telah berada didalam warung.

"Waduh! saya dari tadi ngeliatin..saya pikir setan, soalnya situ berdiri dibalik pohon itu, lagian ada kabut saya hanya bisa liat kaki tapi seperti ga napak.."

"Hehe..iya pak, saya bukan setan!"

Danang duduk dibangku kayu panjang, ia menuangkan kopi panas kelepekkan cangkir.

"Nih..bapak masih punya sisa pisang goreng..makan ayo! ga usah bayar ga apa apa.."

"Terima kasih.."

》》》》

Terpopuler

Comments

Yeonso

Yeonso

semangatt ya thor!!

2022-08-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!