Perjumpaan dengan Sulis.

Selasa, jam 7 pagi Danang sudah bangun dari tidurnya yang lelap. Dipagi yang sejuk itu dengan semangat 45 ia langsung loncat dari tempat tidurnya menuju kamar mandi dan mandi dengan air dingin yang menyegarkan.

Sesuai dengan perjanjian Danang akan dijemput dihotel oleh Toni ke notaris sedangkan bu Tantri akan diajak Laksmi jalan jalan liat kota Jakarta yang selalunya penuh dengan drama kehidupan.

"Hai! sudah siap?" tepat jam 9 Toni datang mengetuk pintu kamar hotel.

"Yes let's go..kita breakfast dulu dilobi atau langsung berangkat?"

"Disini ga enak, mending kita ketempat bubur ayam pinggir jalan lebih sedap" ujar Toni.

"Pasti sedap dong campur debu hehe"

●●●●

"Eh Dan kamu jadi mau liat motor hari ini?" tanya Toni sambil memarkirkan kendaraan dekat orang jualan bubur ayam.

"Jadi mas..aku mau liat Honda CB 150R kayanya keren itu"

"Wah pilihan yang bagus!"

"Aku mau liat Yamaha juga kalo masih ada minat..dealernya deketan kan?"

"Iya itu hanya beda 5 toko jadi kita bisa jalan kaki dari dealer Honda ke Yamaha. Kamu bawa topi ga? agak panas lho"

"Ga apa apa mas..biar tambah item 'kan keren kaya orang Latino hehe"

"Terus tentang bengkel mobil dan motor jadi dibuka di Semarang?"

"Jadi dong mas! tapi ga jadi dilokasi toko ibuk..ternyata ada sebidang tanah kepunyaan Rani, ibu bilang kamu olah aja itu tanah daripada nganggur..dan ternyata lokasinya bagus sekali untuk bengkel..aku rencananya mau buat small Cafe juga jadi orang bisa service dan minum kopi"

"Keren! berapa luas tanahnya?"

"Kalo menurut ibu kira kira 350 meter..nanti di area belakang aku buat rumah joglo kecil untuk aku tinggal..mungkin kubuat 2 kamar tidur biar mas Toni kalo keSemarang bisa nginep"

"Wah terima kasih! Laksmi itu 'kan pasti sering pulang ke Semarang..kita bisa mampir"

"Sayang Rani tidak bisa menyaksikan semua ini..padahal dia banyak kasih masukan untuk proyek ini"

"Kamu masih terus berkunjung kemakamnya?"

"Alhamdulillah masih rutin mas, pagi dan sore"

"Ya sukurlah..ya udah, kamu sudah kenyang? kalo sudah yuk kenotaris"

●●●●

Pagi itu sengaja Laksmi mengajak bu Tantri jalan jalan di mall PIM Pondok Indah. Laksmi sebetulnya sudah mengincar sebuah selendang Kasmir yang indah disalah satu toko disana, ia akan membelikan bu Tantri sebagai oleh oleh.

Entah bagaimana ceritanya, ketika mereka selesai belanja oleh oleh. Diluar toko pakaian itu Sulis dan 2 orang teman wanitanya juga sedang berjalan dari arah depan.

Laksmi mengenali wajah Sulis, ia ingat sekali ketika Toni memperlihatkan beberapa fotonya.

Sulis berhenti pas didepan Laksmi, tiba tiba ia berkacak pinggang.

"Loh..ini kalau ga salah calonnya Toni ya? aku ingat dari foto yang Toni perlihatkan ke aku dulu"

Katanya sambil masih berkacak pinggang.

"Oh..ini mba Sulis ya?" ucap Laksmi sambil tersenyum.

"Hehe jangan panggil aku mba dong..kaya pembantu aja, lagian aku masih muda lho!" jawabnya becanda tapi terdengar ketus.

Laksmi sebetulnya mau ketawa tapi ia tahan kegeliannya..masalahnya dandanannya yang medok membuat wanita ini tampak tua. Laksmi bingung..ko bisa ya mas Toni naksir wanita model begini?

"Iya aku Sulis..mantan calon suamimu, ati ati sama Toni ya" ucapnya lagi.

"Maksud nya bagaimana?" tanya Laksmi tertegun mendengar kata kata Sulis.

"Toni kesukaannya yang bening bening.." sekarang ia sedikit berbisik, wajahnya dibuat seserius mungkin.

"Oh..saya taro kepercayaan saya sepenuhnya kepada mas Toni. Tapi terima kasih atas infonya..oke maaf ya kami jalan dulu, sampe jumpa" Laksmi sudah mencium aroma ga sedap ngobrol sama mantan mas Toni. Lama lama kalo ngobrol bisa naik pitam.

"Eh..jangan lupa undangannya..sampe sekarang belom saya terima" ucap Sulis sambil berlalu bersama kedua temannya.

"Itu mantannya mas Toni?" tanya bu Tantri.

"Hehe..pantesan mas Toni ga mau sama dia..tadi ibu liat sendiri kita belom pernah ketemu..tapi dia sudah menjelekkan mas Toni"

"Hmm sukurlah..dia dapet kamu Laks..ibuk sangat bangga kamu jadian sama mas Toni"

"Alhamdulillah banget buk..seandainya Rani ga kenal Danang maka akupun tidak akan kenal mas Toni.."

"Buk..kita ngopi sebentar yuk..dicafe yang ujung itu mereka menyajikan kueh kueh kecil yang enak"

"Aku manut saja hehe"

●●●●

Urusan dengan buyer dan notaris pada jam 12 sudah selesai, semua sertifikat sudah diserahkan dan tanda tangan sekaligus dana ditransfer kerekening bank Danang.

"Alhamdulillah mas semua sudah selesai..sekarang tinggal ke dealer motor saja"

Ahirnya semua urusan Danang selesai diJakarta. Bu Tantri juga selesai jalan jalannya. Menjelang pukul 4 sore mereka mengadakan pertemuan disebuah rumah makan dekat rumah Toni.

"Hari ini merupakan hari yang istimewa bagi diri saya, selain mendapatkan hadiah yang sangat bagus dari Laksmi saya juga gembira mendengar urusan jual rumah sudah beres..Besok kita akan kembali keSemarang..ibu doakan semoga acara pernikahan nanti akan berjalan dengan baik" ucap bu Tantri ditengah acara makan sore itu.

"Aamiin bu Tantri" jawab Toni.

"Mas..tadi kita jumpa dengan mantanmu..dia menanyakan apakah surat undangan sudah terkirim?" tanya Laksmi sambil melihat lihat menu makanan.

Hampir saja Toni terbatuk mendengar pertanyaan itu..

"Hmm..semoga hari ini saya bisa kirim dengan kilat khusus..jadi tadi kalian ketemu ya?"

"Iya mas ga apa apa sih, sempet juga kenalan sama ibu Tantri"

"Semoga gayanya tidak macam macam ya"

"Oh tidak mas hehe biasa saja" ucap Laksmi sedikit berbohong. Ia tidak mau adanya keributan atau kejengkelan dihati Toni. Biarlah toh dia hanya seorang mantan.

"Mas, aku ikut keSemarang sama bu Tantri dan Danang untuk mengecek bapak ibuku dan siapa saja yang akan ikut datang keJakarta, boleh?"

"Ya silahkan, mending kamu book pesawat sekarang sayang..jangan lama lama karena jumat ini kamu harus persiapan percobaan kebaya"

"Oke siap..cuma 2 hari setelah itu kesini bareng semua rombongan dari Semarang"

"Habis ini kita akan mampir kerumah pak Mangun sekalian juga katanya bu Tantri mau liat lokasi tempat dulu ditemukan Rani"

●●●●

Jam 5.30 ahirnya mereka sampai didekat rumah pak Mangun. Sengaja mobil diparkir didekat daerah terbuka itu.

Ternyata gubuk tua yang dulu pernah ada sudah hilang, beberapa patok batu beton sudah mulai nampak dibeberapa titik.

"Ooh..mungkin akan dijadikan jalan sambung disini..dimana ya posisinya? kamu inget Danang?"

Danang memperhatikan daerah sekitar situ..tapi setelah berbulan bulan tidak pernah kesana..keliatannya mereka kehilangan arah.

"Hmm..sepertinya sudah dibersihkan..kita kehilangan lokasinya..ya sudah, ayo kita jalan kaki saja kerumah pak Mangun..tidak jauh ko dari sini..saya masih ingat didepan dekat pohon itu kita masuk kekiri keperkampungan yang ada dibalik sana"

Danang menganggukan kepala..namun, ia jadi teringat kembali kejadian dipagi hari itu ketika mereka menguburkan Rani..ia ingin menangis memikirkan kembali peristiwa itu..

》》》》》

Terpopuler

Comments

Ai Emy Ningrum

Ai Emy Ningrum

emang makanan kelas pinggir jln tuh lebih sedap drpd makanan hotel...biar makanan kaki lima tapi rasa bintang lima donk 😆

2022-09-12

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!