Setuju Menikah

Kakek Sean bangun dari tidurnya dibantu oleh Claire. "Kakek tidak akan memaksamu lagi. Semuanya terserah padamu. Kakek hanya akan bertanya padamu sekali lagi. Apa kau tetap akan membatalkan pernikahanmu dengan Sean setelah tahu kebenarannya?"

Claire mengatupkan bibirnya sambil menunduk. Pertanyaan tuan Sam membuatnya bingung.

Melihat Claire masih diam, Tuan Sam meraih tangan Claire lalu berkata, "Kakek tahu, sikap Sean padamu sangat dingin. Sebenarnya tidak hanya pada dirimu, tetapi pada orang lain juga. Dia bahkan selalu mewaspadai orang yng berada di dekatnya karena dia tidak tahu, apakah mereka lawan atau kawan. Ada yang melatarbelakangi kenapa dia bisa berubah seperti itu. Banyak sekli orang yang memiliki maksud lain terhadapnya," terang Tuan Sam,

"selama ini dia sudah cukup menderita dan mengalami banyak tekanan dalam hidupnya. Ayahnya meninggal di usia muda. Dia harus menggantikan peran ayahnya dan mengambil alih semua tanggung jawab ayahnya ketika umurnya terbilang masih muda. Disaat orang lain masih dilindungi oleh keluarganya, di umurnya yang sangat muda, justru dia harus menjadi pelindung keluarganya," ungkap Tuan Sam,

"setelah kepergian ayahnya dia tidak bisa menujukkan sisi lemahnya, jika tidak dia akan kehilangan segalanya. Ada begitu banyak orang yang berniat untuk menjatuhkannya ketika dia mengambil alih perusahaan. Harapan kakek hanya ingin melihatnya bisa menikah denganmu. Sudah saatnya dia melepaskan beban berat yang selama ini dia pikul dan mulai memikirkan hidupnya sendiri."

Perlahan Claire mengangkat kepalanya. "Dia tidak akan bahagia denganku Kakek. Dia tidak mencintaiku. Sudah ada wanita yang dicintai olehnya," kata Claire dengan lembut.

Tuan Sam menghela napas. "Wanita itu, kakek tidak menyukainya. Kakek tidak bisa melepaskan Sean padanya." Tuan Sam menatap penuh harap pada Claire, "kakek sangat yakin, kalau Sean pasti akan bahagia jika bersamamu. Hanya butuh waktu untuk kalian saling memahami. Kakek sudah tua, umur Kakek mungkin tidak akan lama lagi. Kakek tidak akan bisa pergi dengan tenang jika dia belum melihatnya hidup bahagia."

Tuan Sam menenepuk lembut jemari tangan Claire dengan tatapan sendu. "Dia sebenarnya pria yang malang. Masa mudanya dia habiskan demi melindungi keluarganya dan mati-matian bekerja keras demi membawa perusahaan ke puncak tertinggi seperti saat ini. Meski dia terlihat baik-baik saja, tetapi dia selalu kesepian. Dia tidak memiliki tempat berbagi."

Seketika hati Claire terenyuh mendengar penuturan tuan Sam. "Kakek, senadanianya kami memang benar menikah nantinya. Bagaimana jika Sean justru semakin menderita dan tidak bahagia dengan pernikahan kami?"

Tatapan tuab Sam melembut. "Kakek percaya kau adalah wanita yang tepat yang bisa mengubah pribadinya yang dingin menjadi lebih hangat. Kau pasti bisa membuatnya bahagia suatu saat nanti. Pilihan kakek tidak pernah salah Claire. Asalkan kau setuju menikah dengannya, Kakek yang akan membujuk Sean agar dia mau menikah denganmu."

Claire terdiam karena merasa bimbang. Pilihan ini sangat sulit baginya. Setelah berpikir beberapa saat kemudian di mengangkat kepalanya lalu berkata, "Baiklah, aku setuju menikah dengannya."

Wajah mendung tuan Sam langsung menghilang dan tergantikan dengan wajah bahagia setelah mendengar jawaban Claire. "Terima kasih, Claire. Kakek hanya mohon, tolong sedikit bersabar dalam menghadapi sikap dingin dan ketusnya. Lambat laut dia pasti berubah. Kakek akan membantumu semampu kakek. Kalian juga sudah sejauh ini, memang seharusnya dia bertanggung jawab padamu. Apa yang harus kakek katakan pada orang tuamu seandainya mereka tahu mengenai hal itu. Kakek tidak akan memiliki wajah lagi untuk bertemu dengan orang tuamu seandainya kalian tidak jadi menikah."

Claire tersenyum. "Kakek, ini sepenuhnya bukan kesalahan Sean. Ini terjadi begitu saja. Kedepannya jangan menyalahkannya lagi atau dia akan semakin membenciku."

"Bahkan disaat seperti ini kau masih membelanya. Kau memang gadis yang baik. Tidak salah jika kakek memilihmu sebagai pendamping cucuku."

Wajah Claire memerah karena malu mendengar pujian Tuan Sam. "Kau tunggu saja di sini sebentar. Sean sedang menuju ke sini. Kakek akan langsung membicarakan padanya. Setelah itu kamu bisa kembali lagi ke rumah bersama dengan Sean."

Claire langsung menolak. "Maaf kakek, aku masih ada urusan. Aku tidak bisa menunggu sampai Sean datang." Selain karena tidak ingin bertemu dengan Sean dulu, dia juga harus menemui Jack.

"Baiklah. Selesai urusanmu langsung pulang. Jangan pergi ke mana-mana."

Claire berdiri sambil mengangguk. "Baik Kakek. Aku pergi dulu."

Sepeninggal Claire, Tuan Sam menghubungi Paul untuk menyuruhnya datang. Tidak lama Paul datang, Sean juga tiba di loby rumah sakit. Ketika memasuki ruangan kakeknya, sudah ada Paul di sana.

"Dasar cucu tidak tahu diri. Sudah tahu kakek ada di rumah sakit, bukannya langsung ke sini, tapi kau jutru sibuk dengan pekerjaanmu. Apa kau sungguh ingin melihat Kakek mati cepat?" Tuan Sam tampak murka kepada cucunya karena baru datang setelah dia berada di rumah sakit selama 2 jam.

Sean menarik kursi, duduk dengan wajah tenang. "Kakek, tenanglah. Kendalikan amarahmu. Jangan sampai tekanan darahmu naik lagi. Aku ada meeting penting dan tidak bisa meninggalkannya."

Wajah tuan Sam menjadi masam. "Lusa, kau tidak usah bekerja. Kau akan menikah. Claire sudah setuju untuk menikah denganmu."

Dahi Sean mengerut. Dia memajukan tubuhnya dan menajamkan pendengarannya. "Apa Kakek bilang? Dia setuju menikah denganku?" Wajahnya seketika menjadi suram dan ada kilat amarah dalam sorot matanya.

"Kakek bilang, Claire bersedia menjadi istrimu," terang Tuan Sam lagi.

Secara perlahan rahang Sean mengeras, sorot matanya menjadi dingin. "Kakek, aku tidak mau dan tidak akan pernah menikah dengannya," tolak Sean dengan tegas.

Amarah tuan Sam memuncak. "Kalau kau tidak mau menikah dengan Claire, maka saat ini juga aku akan menghubungi Felix dan menyuruhnya untuk menggantikanmu menikah dengan Claire. Kau seharusnya tahu bagimana perangai Felix. Dia tidak akan pernah menolak permintaan kakek. Kau sendiri yang akan menyesal jika Claire menikah dengan Felix. Biarkan saja Claire menjadi sepupu iparmu." Tuan Sam tidak bisa lagi mengendalikan amarahnya dan berbicara tanpa bisa dikontrol.

"Kakek, kau tidak bisa menggertakku."

Api kemarahan tuan Sam semakin berkobar. Sean pikir dia hanya main-main dan tidak akan berani melakukannya. "Baiklah. Kalau kau tidak percaya. Tunggu di sini dan lihat apa yang bisa kakek lakukan." Tuan Sam kemudian berlaih menatap asisten pribadinya. "Paul, hubungi Felix sekarang juga. Suruh dia ke rumah sakit, hubungi juga Claire. Biarkan mereka bertemu agar mereka bisa membicarakan pernikahan mereka."

Setelah kata-kata kakeknya jatuh di telinganya, ekrepresi Sean menjadi sangat suram, tubuhnya menjadi kaku dan udara sekitar menjadi semakin dingin. "Tunggu!" kata Sean.

"Apalagi? Kau mau apa? Apa kau juga tidak mengijinkan Felix untuk menggantikanmu?" Tuan Sam terlihat semakin kesal pada cucunya.

Mata hitam Sean begitu pekat dan mengandung aura sedingin es. "Aku akan menikahinya, tapi dengan syarat," ucap Sean.

"Apa?" tanya Kakek Sean cepat.

"Aku tidak ingin pernikahan ini diketahui siapapun. Aku hanya akan menikah di kantor catatan sipil. Tidak ada perayaan dan pesta. Setelah menikah dia harus tinggal bersamaku di apartemenku. Kami tidak akan tinggal di kediaman utama."

"Kau ...." Tuan Sam sudah siap memaki cucunya, tetapi langsung disela oleh Sean. "Itu syarat dariku. Jika kakek tidak setuju, aku tidak akan berunding lagi." Sean berniat untuk berdiri, tetapi langsung dihentikan oleh tuan Sam.

"Baiklah. Kakek setuju, tapi setidaknya keluarga besar kita harus tahu." Untuk sekarang lebih baik dia menyetujuinya lebih dulu. Masalah lainnya, bisa dilakukan lain waktu.

Sean tidak menjawab. "Aku pergi dulu. Jaga kesehatan Kakek. Jangan sampai pernikahan ini batal karena Kakek belum juga sembuh sampai hari pernikahanku tiba."

Sean berdiri di depan mobilnya yang masih terparkir di rumah sakit. Dia meraih ponselnya lalu menghubungi seseorang. Beberapa saat kemudian, dia melajukan mobilnya ke suatu tempat dengan perasaan marah.

Tiba di tempat tujuan, Sean langsung masuk ke dalam kamar hotel itu setelah pintunya terbuka. Tanpa banyak bicara, dia langsung menyudutkan Claire pada tembok di belakang pintu. Sean mengurung Claire dengan kedua tangan yang bertumpu di tembok.

Dengan tatapan tajam, dia berkata, "Kau bilang tidak mau menikah denganku? Tidak mencintaiku dan juga tidak akan menggangguku hidupku lagi. Tapi, kenapa sekarang kau justru ingin menikah denganku?"

Tatapan Sean sangat dingin, menusuk hingga ke tulang dan membuat punggung Claire terasa dingin.

Tanpa memperdulikan ekspresi Claire, Sean lanjut berkata, "Claire, wajahmu sungguh tebal. Apa kau tidak memiliki rasa malu sedikitpun? Setelah meludah, kau menjilatnya kembali. Kau sungguh membuatku jijik."

Melihat Clair bungkam, Sean merasa tidak puas, lalu dia berkata lagi, "Setelah membatalkan pernikahan denganku, kau berniat kembali pada mantan kekasihmu, tapi setelah tahu mantan kekasihmu akan menikah, kau kembali padaku lagi. Claire, apa kau pikir aku adalah tempat pembuangan?"

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Seannnn hadeuhhhh🤦🤦🤦

2022-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Bertemu Kembali
3 Penolakan Dari Sean
4 Sebuah Penawaran
5 Terlibat Masalah
6 Keributan di Luar Ruangan Sean
7 Berdebat Lagi
8 Terjebak di Toilet
9 Felix
10 Dipanggil Lagi
11 Tidak Mempercayai
12 Calon Istri Tuan Muda
13 Tidak Disukai
14 Trik Kotor
15 Membatalkan Perjodohan
16 Mabuk
17 Terjebak
18 Tidak Bisa Pulang
19 Setuju Menikah
20 Resmi Menikah
21 Mempermalukan Diri Sendiri
22 Pikiran Buruk Sean
23 Bimbang
24 Berpura-pura
25 Menginap
26 Tidak Sadar
27 Pesta Penjamuan
28 Istri Sean
29 Mabuk Berat
30 Tiba-tiba datang
31 Berhati Dingin
32 Yang Dia Butuhkan Istrinya
33 Visual
34 Hanya Orang Luar
35 Meminta Hak
36 Dugaan Yang Salah
37 Tindakan Kakek Sean
38 Balasan Dari Claire
39 Truth Or Dare
40 Salah Mengenali
41 Tidak Ingat
42 Tidur di Kamar Yang Sama
43 Meminta Ijin
44 Berhasil Menemukan
45 Membalas Sean
46 Tidak Mencintaimu
47 Tidak Memahami Diri Sendiri
48 Nyonya Sean Alexander Louris
49 Tidak Mau Melepaskan
50 Mengganggu
51 Keinginan Sean
52 Tamu Sean
53 Rencana Kepergian Sean
54 Gelisah
55 Acara Lelang
56 Teringat Masa Lalu
57 Alasan Gloria
58 Meminta Penjelasan
59 Laporan dari Carl
60 Menemani Claire
61 Rencana Berlibur
62 Menghabiskan Waktu Berdua
63 Kenangan Indah
64 Kejutan Tidak Terduga dari Claire
65 Menghilang
66 Meluapkan Emosi
67 Menjemput Claire
68 Bersembunyi
69 Penerus Keluarga Louris
70 Kenangan Bersama Claire
71 Pergi ke Kota A
72 Penjelasan Sean
73 Perasaan Sean Yang Sesungguhnya
74 Nasehat Nicko
75 Membawa Claire Pulang
76 Hukuman
77 Keanehan Sean
78 Tersiksa
79 Niat Tersembunyi Casandra
80 Kemarahan Sean
81 Hukuman Casandra
82 Penolakan Helena
83 Tentang Anak
84 Mengurangi Ego
85 Godaan Istri Tercinta
86 Pertemuan Dua Sahabat
87 Berkunjung ke Kediaman Louris
88 Niat Kakek Sam
89 Tidak Sengaja Bertemu
90 Tawaran Wild
91 Saling Bertemu
92 Kepanikan Sean
93 Lahirnya Baby Valencia Alexander Louris (END)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Pertemuan
2
Bertemu Kembali
3
Penolakan Dari Sean
4
Sebuah Penawaran
5
Terlibat Masalah
6
Keributan di Luar Ruangan Sean
7
Berdebat Lagi
8
Terjebak di Toilet
9
Felix
10
Dipanggil Lagi
11
Tidak Mempercayai
12
Calon Istri Tuan Muda
13
Tidak Disukai
14
Trik Kotor
15
Membatalkan Perjodohan
16
Mabuk
17
Terjebak
18
Tidak Bisa Pulang
19
Setuju Menikah
20
Resmi Menikah
21
Mempermalukan Diri Sendiri
22
Pikiran Buruk Sean
23
Bimbang
24
Berpura-pura
25
Menginap
26
Tidak Sadar
27
Pesta Penjamuan
28
Istri Sean
29
Mabuk Berat
30
Tiba-tiba datang
31
Berhati Dingin
32
Yang Dia Butuhkan Istrinya
33
Visual
34
Hanya Orang Luar
35
Meminta Hak
36
Dugaan Yang Salah
37
Tindakan Kakek Sean
38
Balasan Dari Claire
39
Truth Or Dare
40
Salah Mengenali
41
Tidak Ingat
42
Tidur di Kamar Yang Sama
43
Meminta Ijin
44
Berhasil Menemukan
45
Membalas Sean
46
Tidak Mencintaimu
47
Tidak Memahami Diri Sendiri
48
Nyonya Sean Alexander Louris
49
Tidak Mau Melepaskan
50
Mengganggu
51
Keinginan Sean
52
Tamu Sean
53
Rencana Kepergian Sean
54
Gelisah
55
Acara Lelang
56
Teringat Masa Lalu
57
Alasan Gloria
58
Meminta Penjelasan
59
Laporan dari Carl
60
Menemani Claire
61
Rencana Berlibur
62
Menghabiskan Waktu Berdua
63
Kenangan Indah
64
Kejutan Tidak Terduga dari Claire
65
Menghilang
66
Meluapkan Emosi
67
Menjemput Claire
68
Bersembunyi
69
Penerus Keluarga Louris
70
Kenangan Bersama Claire
71
Pergi ke Kota A
72
Penjelasan Sean
73
Perasaan Sean Yang Sesungguhnya
74
Nasehat Nicko
75
Membawa Claire Pulang
76
Hukuman
77
Keanehan Sean
78
Tersiksa
79
Niat Tersembunyi Casandra
80
Kemarahan Sean
81
Hukuman Casandra
82
Penolakan Helena
83
Tentang Anak
84
Mengurangi Ego
85
Godaan Istri Tercinta
86
Pertemuan Dua Sahabat
87
Berkunjung ke Kediaman Louris
88
Niat Kakek Sam
89
Tidak Sengaja Bertemu
90
Tawaran Wild
91
Saling Bertemu
92
Kepanikan Sean
93
Lahirnya Baby Valencia Alexander Louris (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!