Keributan di Luar Ruangan Sean

"Apa matamu buta? Jalan saja tidak becus! Kau mau dipecat ya!"

Seorang wanita berambut panjang dan bermata tajam mendorong Claire dengan kuat hingga Claire terjatuh dan terduduk di dekat pintu lift.

Claire bangun dari duduknya lalu membersihkan roknya. "Maaf Nona, tapi kau sudah menabrakku terlebih dahulu." Claire masih bersikap sopan meskipun wanita di depannya sudah bersikap kasar padanya.

Mendengar jawaban dari Claire, wanita itu semakin marah. Dia menginjak kertas yang akan diambil oleh Claire dengan sengaja. "Apa kau bilang? Aku yang menabrakmu lebih dulu? Apa kau sedang mengingau?"

Claire yang sedang membungkuk ingin meraih kertasnya, seketika mendongakkan kepala menatap wanita itu. Claire berusaha menahan diri agar tidak marah dan tetap bersikap tenang. "Permisi Nona, kau menginjak dokumenku."

Wanita itu menampilkan wajah acuh tak acuhnya. "Berlutut dan minta maaflah padaku, maka akan kuberikan padamu dokumen ini, jika tidak aku akan merobeknya."

Wanita itu berucap dengan angkuh. Wanita itu pikir Claire mudah ditindas saat melihat penampilannya seperti orang lugu dan polos.

Wanita itu menampilkan wajah acuh tak acuhnya. "Berlutut dan minta maaflah padaku, maka akan kuberikan padamu dokumen ini, jika tidak aku akan merobeknya." Wanita itu berucap dengan angkuh. Wanita itu pikir Claire mudah ditindas saat melihat penampilannya seperti orang lugu dan polos.

Claire berdiri tegak lalu menatap wanita di depannya dengan berani. "Aku tidak mau. Kau yang salah. Seharusnya kau yang meminta maaf padaku. Kau yang menabrakku lebih dulu."

"Berani sekali kau berkata seperti itu. Apa kau tidak tahu siapa aku?"

"Aku tidak peduli kau siapa. Bagiku itu tidak penting."

Mendengar hal itu, membuat wanita itu semakin marah. Wanita itu membungkuk kemudian meraih kertas putih milik Claire lalu merobeknya dan melemparkan ke wajah Claire.

"Apa kau tidak tahu kalau itu berkas penting?" tanya Claire dengan marah.

"Aku tidak peduli. Itu pelajaran untukmu karena sudah berani melawanku," ucap wanita itu dengan wajah angkuhnya.

Claire menggertakan giginya berusaha untuk menahan amarahnya. "Minta maaf padaku sekarang juga," ucap Claire penuh penekanan.

"Ponselku terjatuh karena ulahmu dan berkasmu sudah robek, jadi kita impas," kata wanita itu dengan wajah acuh tak acuh.

"Selanjutnya aku akan memecatmu dari sini." Wanita itu tersenyum mengejek lalu memungut ponselnya kemudian hendak pergi, tetapi ditahan oleh Claire.

"Minta maaf padaku, jika tidak, aku tidak akan membiarkanmu pergi." Claire menahan tangan wanita itu ketika dia akan melangkah masuk ke dalam lift.

Wanita itu menepis tangan Claire lalu berbalik dengan wajah marah. Sekali lagi dia mendorong tubuh Claire hingga dia membentur tembok. "Wanita rendah sepertimu jangan mimpi mendapatkan permintaan maaf dariku," ucap Wanita itu dengan angkuh.

"Baiklah kalau begitu, jangan salahkan aku karena bersikap kasar padamu." Claire menghampiri wanita itu lalu menariknya dan menghempaskannya hingga wanita itu terjatuh.

*********

"Ada keributan apa di luar?" Sean yang sedang membicarakan hal serius dengan Ken merasa terganggu ketika mendengar suara gaduh di luar ruangannya.

"Saya akan mengeceknya, Tuan."

Ken berjalan keluar ruangan Sean dengan langkah cepat. Lima menit kemudian dia kembali dan membisikkan sesuatu pada Sean. Tidak ada perubahan di wajah Sean hanya ada sedikit kerutan di keningnya, tetapi hanya sesaat kemudian menghilang.

"Panggil mereka ke sini," perintah Sean.

Ken kembali keluar dan kembali bersama dengan sekertaris Sean, Claire, dan wanita yang bertengkar dengannya. Sean menatap ketiga wanita yang kini sudah berdiri di hadapannya dengan sorot mata terbaca.

Sebelum berbicara, tatapannya berhenti pada Claire. "Jelaskan padaku kenapa kalian membuat keributan di luar ruanganku?"

Meskipun datar, tapi kata-kata Sean mampu membuat mereka semua menjadi takut. Sean memang terkenal tidak banyak bicara, tapi sekalinya berbicara, suasana menjadi mengerikan. Setiap ucapan yang keluar dari mulutnya wajib dipatuhi dan tidak ada yang berani membantahnya.

Sekertaris Sean yang bernama Alea lebih dulu membuka mulutnya. "Saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Saya hanya melerai mereka berdua ketika mendengar mereka membuat keributan di dekat lift."

Setelah terjatuh, Aletha bangun dan berniat menampar Claire, tetapi ditahan oleh Claire. Aletha kemudian menghubungi pihak keamanan untuk menyeret Claire keluar dan tidak memperbolehkannya masuk lagi ke perusahaan tersebut.

Saat Claire akan dibawa oleh petugas keamanan, dia memberontak dan menolak untuk pergi. Saat itulah sekertaris Sean datang dan melerai pertengkaran mereka.

"Kakak Sean, ini semua salah wanita udik itu. Dia mendorongku." Wanita itu menunjuk pada Claire lalu menghampiri Sean dan memegang lengannya.

Claire diam-diam menampilkan senyum mengejek ke arah Sean dan wanita itu. Claire sudah mendunga kalau wanita itu pasti didukung oleh salah satu pejabat tinggi yang ada di perusahaan tersebut, jika tidak, bagaimana bisa dia memiliki kepercayaan diri untuk memecatnya dan memperlakukannya dengan seenaknya. Ternyata dia berlindung di balik Sean, calon suaminya sendiri.

Sean menoleh pada wanita itu. "Aletha, jaga sikapmu. Ini adalah kantor." Aletha seketika terdiam dan melepaskan tangannya dari lengan Sean dengan wajah cemberut.

Sean kemudian beralih menatap pada Claire. "Siapa namamu?"

Salah satu sudut bibir Claire berkedut. Jadi Sean ingin berpura-pura tidak mengenalnya, baiklah. Dia juga akan melakukan hal yang sama dengannya. "CEO Sean, namaku Claire. Aku karyawan baru di sini."

Sean menyandarkan punggungnya ke kursinya masih dengan tatapan datarnya. "Apa benar kau mendorong Aletha?"

"Iyaa, tetapi dia ingin mend...."

Belum sempat Claire menyelesaikan ucapannya, Sean sudah lebih dulu menyela. "Kau adalah karyawan baru dan kau sudah berani membuat keributan di sini. Apa kau pikir ini tempat bermain?"

Aletha tersenyum senang karena merasa mendapatkan pembelaan dari Sean. "Dia juga sudah merusak ponselku, Kakak Sean," adu Aletha dengan wajah pura-pura sedih. Aletha meletakkan ponsel yang layarnya retak di atas meja Sean.

"Kau merusaknya sendiri," ungkap Claire.

Tentu saja dia melihat Aletha menginjak ponsel itu dengan heelsnya hingga layarnya menjadi retak. Padahal, saat mereka bertabrakan tadi, ponselnya hanya tergores saja.

Aletha buru-buru menggeleng. "Dia bohong Kakak Sean. Dia yang sudah menabrak dan mendorongku hingga terjatuh lalu menginjak ponselku hingga rusak," sanggah Aletha cepat.

"Minta maaf pada Aletha." Kata yang keluar dari mulut Sean membuat Claire ingin tertawa. Menertawakan kebodohan Sean yang dengan mudahnya mempercayai ucapan Aletha.

"Aku tidak mau, dia harus meminta maaf lebih dulu padaku." Alea, Ken, dan Aletha terlihat terkejut setelah mendengar perkataan Claire. Baru kali ini ada yang berani membantah Sean.

"Kau pikir siapa dirimu? Berani sekali menyuruhku meminta maaf," sela Aletha dengan wajah angkuh.

Bulu mata Sean terangkat dengan cepat, kemudian memajukan tubuhnya sambil menatap Claire. "Jadi kau tidak mau minta maaf padanya?" Ucapan Sean sangat datar, tetapi memiliki aura tekanan dibaliknya.

Suasana menjadi hening selama beberapa detik. "Kakak Sean, lebih baik pecat saja dia. Dia bahkan tidak menununjukkan rasa hormat sedikit pun padaku tadi. Karyawan seperti itu, tidak seharusnya bekerja di perusahaan ini."

Sean terdiam beberapa saat, pandanganya masih tertuju pada Claire. "Kau tidak bisa memecatku untuk alasan yang tidak jelas Tuan Sean. Wanita itu lebih dulu menyerangku. Apa kau sungguh percaya dengan semua ucapannya?"

Melihat sikap keras Claire, Sean berkata dengan suara berat. "Selain Claire, semuanya keluar dari ruanganku."

Aletha menoleh cepat pada Sean. "Kak Sean, biarkan aku yang mengurusnya. Hal seperti ini tidak perlu sampai merepotkanmu." Tentu saja Aletha ingin membuat perhitungan lagi pada Claire sebelum memecatnya.

"Jangan sampai aku mengulangi perkataanku lagi, Aletha."

Mendegar hal itu, Alea dan Ken berjalan keluar lebih dulu karena takut melihat kemarahan Sean, sementara Aletha menelan salivanya dengan tangan gemetar ketika melihat tatapan menakutkan dari Sean.

"Baiklah, aku akan keluar." Aletha melangkah keluar setelah melayangkan tatapan tajam pada Claire.

Setelah kepergian Aletha, Sean menatap Claire beberapa saat lalu berkata, "Hari pertama bekerja sudah membuat keributan. Menggertak orang dan berlaku kasar pada senior yang memiliki jabatan lebih tinggi darimu. Kau pikir ini perusahaan ini milik keluargamu?"

Claire mengangkat kepalanya dengan wajah tanpa senyum. "Dia yang mulai duluan."

Kelopak mata Sean terangkat cepat dan mata hitamnya menyorot tajam ke arah Claire. "Jangan kau pikir karena kakek memihakmu sehingga kau berpikir aku tidak berani mengusirmu dari perusahaanku." Mata dingin Sean terlihat serius.

"CEO Sean begitu melindungi wanita itu, apa dia adalah kekasihmu? Kau bahkan tidak memberikanku kesempatan untuk membela diri."

Dahi Sean berkerut mendengar perkataan Claire. "Kenapa? Apa kau takut posisimu sebagai calon istriku akan terancam?"

"Tidak, justru aku senang kalau dia bisa menggantikanku. Dengan begitu, aku bisa lepas dari perjodohan ini."

Tatapan Sean seketika menjadi dingin dan wajahnya mengeras. "Keluar!"

Saat pulang bekerja, Sean melihat Claire sedang berdiri di depan pintu keluar kantornya bersama dengan seorang pria. Dia menghentikan langkah kakinya sejenak untuk menatap ke arah Claire dan pria itu.

Aura dingin memancar dari tubuhnya Sean dan mata hitamnya berubah menjadi gelap ketika melihat Claire berbicara dengan akrab dengan pria itu.

********

Sesampainya di kediaman keluarga Sean, Claire langsung naek ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya. Dia kembali turun ke bawah saat makan malam. Setelah selesai makan malam, Sean langsung naik ke ruang kerjanya tanpa berbicara apapun.

Saat Claire akan naik ke atas, ibu Sean mengajaknya bicara di taman belakang. Ibu Sean sengaja mengajaknya berbicara di sana agar tidak ada mendengar permbicaraan mereka.

"Bibi Kate, apa yang ingin kau bicarakan padaku? Apa masih ada yang harus aku kerjakan setelah ini," tanya Claire setelah mengalami keheningan selama 5 menit.

Ibu Sean berbalik menghadap Claire. "Katakan padaku, apa yang kau inginkan agar kau mau membatalkan perjodohanmu dengan anakku?" tanya Ibu Sean tanpa basa-basi.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

teussemangst

2025-02-13

1

Yunaeni Fadilah

Yunaeni Fadilah

aku suka claire

2022-12-23

3

Edah J

Edah J

Baru muncul aja udh greget sm Aletha😤

2022-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Bertemu Kembali
3 Penolakan Dari Sean
4 Sebuah Penawaran
5 Terlibat Masalah
6 Keributan di Luar Ruangan Sean
7 Berdebat Lagi
8 Terjebak di Toilet
9 Felix
10 Dipanggil Lagi
11 Tidak Mempercayai
12 Calon Istri Tuan Muda
13 Tidak Disukai
14 Trik Kotor
15 Membatalkan Perjodohan
16 Mabuk
17 Terjebak
18 Tidak Bisa Pulang
19 Setuju Menikah
20 Resmi Menikah
21 Mempermalukan Diri Sendiri
22 Pikiran Buruk Sean
23 Bimbang
24 Berpura-pura
25 Menginap
26 Tidak Sadar
27 Pesta Penjamuan
28 Istri Sean
29 Mabuk Berat
30 Tiba-tiba datang
31 Berhati Dingin
32 Yang Dia Butuhkan Istrinya
33 Visual
34 Hanya Orang Luar
35 Meminta Hak
36 Dugaan Yang Salah
37 Tindakan Kakek Sean
38 Balasan Dari Claire
39 Truth Or Dare
40 Salah Mengenali
41 Tidak Ingat
42 Tidur di Kamar Yang Sama
43 Meminta Ijin
44 Berhasil Menemukan
45 Membalas Sean
46 Tidak Mencintaimu
47 Tidak Memahami Diri Sendiri
48 Nyonya Sean Alexander Louris
49 Tidak Mau Melepaskan
50 Mengganggu
51 Keinginan Sean
52 Tamu Sean
53 Rencana Kepergian Sean
54 Gelisah
55 Acara Lelang
56 Teringat Masa Lalu
57 Alasan Gloria
58 Meminta Penjelasan
59 Laporan dari Carl
60 Menemani Claire
61 Rencana Berlibur
62 Menghabiskan Waktu Berdua
63 Kenangan Indah
64 Kejutan Tidak Terduga dari Claire
65 Menghilang
66 Meluapkan Emosi
67 Menjemput Claire
68 Bersembunyi
69 Penerus Keluarga Louris
70 Kenangan Bersama Claire
71 Pergi ke Kota A
72 Penjelasan Sean
73 Perasaan Sean Yang Sesungguhnya
74 Nasehat Nicko
75 Membawa Claire Pulang
76 Hukuman
77 Keanehan Sean
78 Tersiksa
79 Niat Tersembunyi Casandra
80 Kemarahan Sean
81 Hukuman Casandra
82 Penolakan Helena
83 Tentang Anak
84 Mengurangi Ego
85 Godaan Istri Tercinta
86 Pertemuan Dua Sahabat
87 Berkunjung ke Kediaman Louris
88 Niat Kakek Sam
89 Tidak Sengaja Bertemu
90 Tawaran Wild
91 Saling Bertemu
92 Kepanikan Sean
93 Lahirnya Baby Valencia Alexander Louris (END)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Pertemuan
2
Bertemu Kembali
3
Penolakan Dari Sean
4
Sebuah Penawaran
5
Terlibat Masalah
6
Keributan di Luar Ruangan Sean
7
Berdebat Lagi
8
Terjebak di Toilet
9
Felix
10
Dipanggil Lagi
11
Tidak Mempercayai
12
Calon Istri Tuan Muda
13
Tidak Disukai
14
Trik Kotor
15
Membatalkan Perjodohan
16
Mabuk
17
Terjebak
18
Tidak Bisa Pulang
19
Setuju Menikah
20
Resmi Menikah
21
Mempermalukan Diri Sendiri
22
Pikiran Buruk Sean
23
Bimbang
24
Berpura-pura
25
Menginap
26
Tidak Sadar
27
Pesta Penjamuan
28
Istri Sean
29
Mabuk Berat
30
Tiba-tiba datang
31
Berhati Dingin
32
Yang Dia Butuhkan Istrinya
33
Visual
34
Hanya Orang Luar
35
Meminta Hak
36
Dugaan Yang Salah
37
Tindakan Kakek Sean
38
Balasan Dari Claire
39
Truth Or Dare
40
Salah Mengenali
41
Tidak Ingat
42
Tidur di Kamar Yang Sama
43
Meminta Ijin
44
Berhasil Menemukan
45
Membalas Sean
46
Tidak Mencintaimu
47
Tidak Memahami Diri Sendiri
48
Nyonya Sean Alexander Louris
49
Tidak Mau Melepaskan
50
Mengganggu
51
Keinginan Sean
52
Tamu Sean
53
Rencana Kepergian Sean
54
Gelisah
55
Acara Lelang
56
Teringat Masa Lalu
57
Alasan Gloria
58
Meminta Penjelasan
59
Laporan dari Carl
60
Menemani Claire
61
Rencana Berlibur
62
Menghabiskan Waktu Berdua
63
Kenangan Indah
64
Kejutan Tidak Terduga dari Claire
65
Menghilang
66
Meluapkan Emosi
67
Menjemput Claire
68
Bersembunyi
69
Penerus Keluarga Louris
70
Kenangan Bersama Claire
71
Pergi ke Kota A
72
Penjelasan Sean
73
Perasaan Sean Yang Sesungguhnya
74
Nasehat Nicko
75
Membawa Claire Pulang
76
Hukuman
77
Keanehan Sean
78
Tersiksa
79
Niat Tersembunyi Casandra
80
Kemarahan Sean
81
Hukuman Casandra
82
Penolakan Helena
83
Tentang Anak
84
Mengurangi Ego
85
Godaan Istri Tercinta
86
Pertemuan Dua Sahabat
87
Berkunjung ke Kediaman Louris
88
Niat Kakek Sam
89
Tidak Sengaja Bertemu
90
Tawaran Wild
91
Saling Bertemu
92
Kepanikan Sean
93
Lahirnya Baby Valencia Alexander Louris (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!