Felix

Saat sedang makan malam dengan seorang wanita, ponsel Sean berbunyi. Dia melirik sekilas pada layar ponselnya. Nomor ponsel itu tidak kenalnya. Sean memilih mengabaikandan melanjutkan makan malamnya.

"Sean, kenapa tidak kau mengangkat telponmu? Mungkin saja itu penting." Wanita itu bertanya saat ponsel Sean kembali berbunyi untuk kedua kalinya.

Dengan wajah acuh tak acuh Sean berkata, "Aku tidak mengenal nomor itu. Mungkin orang iseng." Selesai dia menjawab, sebuah pesan masuk ke ponsel Sean. Sean melirik sebentar sebelum memutuskan untuk membuka pesan tersebut.

[Sean, tolong aku. Aku terjebak di toilet] Dahi Sean mengerut untuk sesaat.

"Ada apa? Apakah terjadi sesuatu?" tanya wanita itu lembut ketika melihat Sean nampak menatap heran pada layar ponselnya.

Sean kemudian mengalihkan pandangannya pada wanita di depannya. "Tidak ada. Bukan hal penting." Sean meletakkan ponselnya. "Makanlah, makanmu akan dingin nanti." Wanita itu mengangguk sambil tersenyum.

Setibanya di di rumah, Sean bertemu dengan ibunya. "Sean, Claire belum pulang, tadi kakekmu menyuruh ibu untuk memintamu mencarinya. Kakekmu khawatir terjadi apa-apa dengan Claire."

Sean menatap jam tangannya yang menunjukkan pukul 9 malam. Dia berpikir sebentar. Claire baru di kota S. Dia tidak mungkin berani pergi jauh karena dia belum mengenal kota itu, apalagi dia tidak kenal siapapun di kota tersebut. Untuk sesaat Sean merasa terusik, tetapi ketika teringat saat melihat Claire nampak berbicara akrab dengan pria lain di depan kantornya, seketika dia mengerti mengapa Claire bisa pulang larut malam.

Wanita ini, bahkan baru bekerja, tetapi sudah menggoda pria lain.

"Mungkin saja dia sedang bersenang-senang di luar sana," ucap Sean dengan wajah dingin.

Sean kembali melangkah mengabaikan wajah bingung ibunya. "Apa maksudmu?"Ibu Sean nampak tidak mengerti maksud dari perkataan anaknya.

"Bilang pada Kakek untuk tidak perlu khawatir. Dia pasti akan pulang nanti," jawab Sean tanpa menghentikan langkahnya.

********

Claire duduk bersandar di belakang pintu dengan wajah putus asa. Dia sudah terkunci selama 2 jam setengah di dalam toilet. Dia berpikir akan terkunci di toliet sampai esok hari. Tubuhnya menggigil sedari tadi menahan dinginnya angin di malam itu.

Karena haus, Claire berdiri lalu berjalan ke arah wastafel dan menengadahkan tangan di bawah keran air lalu mengarahkannya ke mulut. Dia tidak punya pilihan lain selain meminum air dari wastafel tersebut.

Selesai menghilangkan dahaganya, Claire mendengar suara langkah ke arah toilet. Kondisi gedung yang kosong membuat suasana menjadi sangat hening sehingga jika ada pergerak sedikit saja akan terdengar jelas. Dia kemudian berlari dan mulai menggedor pintu dan berteriak meminta tolong.

"Siapa di sana?" Seorang pria berumur sekitar 50 tahun berjalan mendekati toilet wanita yang lampu toiletnya masih menyala. Untuk sesaat dia ragu untuk mendekat ketika melihat tag yang tergantung di pintu toliet dengan tulisan,

[Perhatian. Dilarang masuk. Toilet rusak. Sedang dalam perbaikan]

"Paman, tolong aku. Aku karyawan yang bekerja di gedung ini. Aku terjebak di dalam sini. Pintunya terkunci," teriak Claire agar orang tersebut mendengar suaranya.

Pria baruh baya itu mendekati toilet itu setelah yakin kalau ada orang di dalam toilet tersebut. Dia kemudian memegang handle pintu untuk membukanya, tetapi tidak bisa.

"Nona, apa kau baik-baik saja di dalam?"

Karena membutuhkan waktu untuk membuka pintu tersebut, pria itu harus memastikan wanita itu dalam keadaan baik.

"Aku baik-baik saja."

"Baiklah. Kau tunggu sebentar. Aku akan menghubungi rekanku yang lain."

Dia harus mendobraknya karena tidak memiliki kunci cadangan toilet itu. Biasanya kunci di simpan oleh Office Boy tau Office Girl yang bertugas di setiap lantai toilet gedung tersebut.

Pria itu memutuskan untuk memanggil rekan lainnya untk mendobrak pintu karena tidak bisa mendobraknya sendirian. Pria itu adalah penjaga gedung di kantor Sean yang bertugas di malam hari menjaga keamanan gedung. Mereka terbiasa berpatorli di sekitar gedung pada malam hari atau setelah semua karyawan pulang.

Setelah menunggu selama 15 menit, rekan kerja pria itu tiba di depan toilet wanita tempat Claire terjebak. Ada 3 pria yang berusaha mendobrak pintu toillet itu. Setelah mencoba berkali-kali, pintu akhirnya terbuka. Claire langsung merasa lega.

"Nona, apa kau baik-baik saja? Apa kau terluka?" Pria yang pertama kali menemukan keberadaan Claire kembali memastikan keadaannya.

"Aku tidak apa-apa. Terima kasih karena sudah menolongku."

"Bagaimana bisa kau terjebak di dalam toilet ini?" tanya pria itu lagi.

"Seseorang mengunciku dari luar."

Ketiga orang itu sedikit terkejut. "Bagaimana bisa ada orang yang begitu jahat dan tidak punya hati nurani seperti ini." Mereka semua nampak prihatin melihat keadaan Claire yang pucat dan tampak kedinginan.

"Lebih baik kau segera pulang, Nona. Keluargamu pasti mencarimu."

Claire tersenyum getir, tentu saja orang tuanya akan khawatir kalau tahu keadaan anaknya yang sesungguhnya. Berbeda sekali dengan calon suaminya. Sean bahkan mengabaikannya disaat ia sedang membutuh pertolongannya.

Claire baru menyadari kalau Sean memang tidak menyukainya. Bahkan meskipun dia tidak menyukainya, bukankah setidaknya dia memiliki hati nurani sedikit saja? Membantu orang lain, apa begitu sulit baginya?

Claire berjalan dengan langkah pelan keluar dari gedung kantornya setelah berpamitan pada 3 orang yang sudah menolongnya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam. Tidak ada aktifitas lagi di gedung kantor tersebut karena semua karyawan sudah pulang. Hanya dirinya saja yang masih di kantor.

Rambut dan baju yang dikenakan Claire terlihat masih basah, bahkan ada noda dan bau yang tertinggal di baju kerjanya. Rambutnya pun lengket dan beraroma tidak sedap. Claire kemudian berjalan ke halte sambil merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan.

Claire tidak langsung naik taksi, melainkan dia duduk di halte. Entah apa sedang dia pikirkan, tetapi tatapannya seolah menyimpan api kemarahan yang begitu besar. Orang yang sudah mengurung, harus mendapatkan balasan yang setimpal. Dia bukanlah orang yang mau menerima begitu saja perlakuan semena-mena dari orang lain.

Saat sedang berpikir, sebuah mobil berhenti di dekat halte dan di dalam mobil tersebut ada seorang pria yang sedang menelpon. Pandangannya tertuju pada Claire yang sedang duduk di halte.

Setelah menerima telpon, pria itu menghembuskan napas sejenak lalu kembali menatap ke arah Claire yang nampak duduk dengan menyedihkan. Rambut berantakan, pakaian kotor, tubuhnya terlihat bergetar menahan dinginnya malam.

Pria itu memandang Claire selama beberapa menit, kemudian turun dari mobilnya mendekati Claire setelah melihatnya beberapa kali menghentikan taksi, tapi tidak ada yang mau berhenti. Pria itu juga merasa heran kenapa tidak ada taksi yang mau membawa wanita itu. Akhirnya pria itu turun dan mendekati wanita itu.

"Nona, apa sedang kau lakukan di sini malam-malam begini?"

Claire yang sedari tadi menatap ke bawah, seketika mengangkat kepalanya menatap pada pria yang sedang berdiri di depannya.

Claire menatap pria itu sejenak dengan tatapan bingung.

"Aku sedang menunggu taksi," jawab Claire pada akhirnya.

Ada perasaan akrab saat melihat wajah pria itu. Seperti sedang mengingatkannya pada seseorang. "Di mana rumahmu? Aku akan mengantarmu. Sudah malam, berbahaya untuk gadis secantik dirimu kalau naik taksi malam-malam."

Melihat penampilan dan bau tidak sedap dari wanita itu, akhirnya pria itu mengerti, kenapa tidak ada taksi yang mau membawa wanita itu. Tidak ada maksud lain saat pria itu menawarkan untuk mengantarnya.

Dia hanya merasa iba, apalagi saat melihat penampilan wanita itu yang nampak menyedihkan. Sebenarnya saat melihat wanita itu, dia seketika teringat adik perempuannya. Bagaimana kalau adiknya akan mengalami hal yang sama dengan wanita itu, pikirnya.

"Tidak perlu, aku akan pulang naik taksi saja." Bagaimana pun Claire tidak mengenal pria itu. Dia tidak tidak bisa percaya begitu saja dengan pria yang tidak dikenalnya.

Pria itu sepertinya bisa membaca pikiran Claire. "Tenang saja, aku bukan orang jahat." Felix mengambil dompet lalu mengeluarkan kartu. "Namaku, Felix, ini kartu identitasku."

Bersambung...

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Silahkan baca juga karya Author yang berjudul "Mysterious Man"

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Semangat Thor dgn karya barunya😘

2022-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Bertemu Kembali
3 Penolakan Dari Sean
4 Sebuah Penawaran
5 Terlibat Masalah
6 Keributan di Luar Ruangan Sean
7 Berdebat Lagi
8 Terjebak di Toilet
9 Felix
10 Dipanggil Lagi
11 Tidak Mempercayai
12 Calon Istri Tuan Muda
13 Tidak Disukai
14 Trik Kotor
15 Membatalkan Perjodohan
16 Mabuk
17 Terjebak
18 Tidak Bisa Pulang
19 Setuju Menikah
20 Resmi Menikah
21 Mempermalukan Diri Sendiri
22 Pikiran Buruk Sean
23 Bimbang
24 Berpura-pura
25 Menginap
26 Tidak Sadar
27 Pesta Penjamuan
28 Istri Sean
29 Mabuk Berat
30 Tiba-tiba datang
31 Berhati Dingin
32 Yang Dia Butuhkan Istrinya
33 Visual
34 Hanya Orang Luar
35 Meminta Hak
36 Dugaan Yang Salah
37 Tindakan Kakek Sean
38 Balasan Dari Claire
39 Truth Or Dare
40 Salah Mengenali
41 Tidak Ingat
42 Tidur di Kamar Yang Sama
43 Meminta Ijin
44 Berhasil Menemukan
45 Membalas Sean
46 Tidak Mencintaimu
47 Tidak Memahami Diri Sendiri
48 Nyonya Sean Alexander Louris
49 Tidak Mau Melepaskan
50 Mengganggu
51 Keinginan Sean
52 Tamu Sean
53 Rencana Kepergian Sean
54 Gelisah
55 Acara Lelang
56 Teringat Masa Lalu
57 Alasan Gloria
58 Meminta Penjelasan
59 Laporan dari Carl
60 Menemani Claire
61 Rencana Berlibur
62 Menghabiskan Waktu Berdua
63 Kenangan Indah
64 Kejutan Tidak Terduga dari Claire
65 Menghilang
66 Meluapkan Emosi
67 Menjemput Claire
68 Bersembunyi
69 Penerus Keluarga Louris
70 Kenangan Bersama Claire
71 Pergi ke Kota A
72 Penjelasan Sean
73 Perasaan Sean Yang Sesungguhnya
74 Nasehat Nicko
75 Membawa Claire Pulang
76 Hukuman
77 Keanehan Sean
78 Tersiksa
79 Niat Tersembunyi Casandra
80 Kemarahan Sean
81 Hukuman Casandra
82 Penolakan Helena
83 Tentang Anak
84 Mengurangi Ego
85 Godaan Istri Tercinta
86 Pertemuan Dua Sahabat
87 Berkunjung ke Kediaman Louris
88 Niat Kakek Sam
89 Tidak Sengaja Bertemu
90 Tawaran Wild
91 Saling Bertemu
92 Kepanikan Sean
93 Lahirnya Baby Valencia Alexander Louris (END)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Pertemuan
2
Bertemu Kembali
3
Penolakan Dari Sean
4
Sebuah Penawaran
5
Terlibat Masalah
6
Keributan di Luar Ruangan Sean
7
Berdebat Lagi
8
Terjebak di Toilet
9
Felix
10
Dipanggil Lagi
11
Tidak Mempercayai
12
Calon Istri Tuan Muda
13
Tidak Disukai
14
Trik Kotor
15
Membatalkan Perjodohan
16
Mabuk
17
Terjebak
18
Tidak Bisa Pulang
19
Setuju Menikah
20
Resmi Menikah
21
Mempermalukan Diri Sendiri
22
Pikiran Buruk Sean
23
Bimbang
24
Berpura-pura
25
Menginap
26
Tidak Sadar
27
Pesta Penjamuan
28
Istri Sean
29
Mabuk Berat
30
Tiba-tiba datang
31
Berhati Dingin
32
Yang Dia Butuhkan Istrinya
33
Visual
34
Hanya Orang Luar
35
Meminta Hak
36
Dugaan Yang Salah
37
Tindakan Kakek Sean
38
Balasan Dari Claire
39
Truth Or Dare
40
Salah Mengenali
41
Tidak Ingat
42
Tidur di Kamar Yang Sama
43
Meminta Ijin
44
Berhasil Menemukan
45
Membalas Sean
46
Tidak Mencintaimu
47
Tidak Memahami Diri Sendiri
48
Nyonya Sean Alexander Louris
49
Tidak Mau Melepaskan
50
Mengganggu
51
Keinginan Sean
52
Tamu Sean
53
Rencana Kepergian Sean
54
Gelisah
55
Acara Lelang
56
Teringat Masa Lalu
57
Alasan Gloria
58
Meminta Penjelasan
59
Laporan dari Carl
60
Menemani Claire
61
Rencana Berlibur
62
Menghabiskan Waktu Berdua
63
Kenangan Indah
64
Kejutan Tidak Terduga dari Claire
65
Menghilang
66
Meluapkan Emosi
67
Menjemput Claire
68
Bersembunyi
69
Penerus Keluarga Louris
70
Kenangan Bersama Claire
71
Pergi ke Kota A
72
Penjelasan Sean
73
Perasaan Sean Yang Sesungguhnya
74
Nasehat Nicko
75
Membawa Claire Pulang
76
Hukuman
77
Keanehan Sean
78
Tersiksa
79
Niat Tersembunyi Casandra
80
Kemarahan Sean
81
Hukuman Casandra
82
Penolakan Helena
83
Tentang Anak
84
Mengurangi Ego
85
Godaan Istri Tercinta
86
Pertemuan Dua Sahabat
87
Berkunjung ke Kediaman Louris
88
Niat Kakek Sam
89
Tidak Sengaja Bertemu
90
Tawaran Wild
91
Saling Bertemu
92
Kepanikan Sean
93
Lahirnya Baby Valencia Alexander Louris (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!