Berdebat Lagi

Ibu Sean berbalik menghadap Claire. "Katakan padaku, apa yang kau inginkan agar kau mau membatalkan perjodohanmu dengan anakku?" tanya Ibu Sean tanpa basa-basi.

Sebenarnya Claire sudah bisa menebak apa yang akan disampaikan oleh ibu Sean saat dia mengajaknya bicara menjauh dari rumah utama. "Bibi Kate, maafkan aku. Aku tidak bisa membatalkan perjodohan ini. Hanya kakek yang bisa membatalkannya. Silahkan Bibi bicara dengan kakek."

Claire sebenarnya juga tidak ingin melanjutkan perhodohan itu. Hanya saja dia tidak suka diprovokasi apalagi diperintah oleh orang lain.

"Claire, percuma kau melanjutkan perjodohan ini. Anakku tidak mencintaimu. Kau sendiri yang akan menderita jika tetap memilih untuk menikah dengannya."

Claire tersenyum sinis diam-diam. "Maaf Bibi, aku tidak bisa melakukan permintaanmu. Mengenai perasaan Sean padaku, biarkan itu menjadi urusanku."

Mendengar jawaban dari Claire, Ibu Sean menatap Claire dengan tatapan tidak terbaca. "Baiklah, tapi jika kau berubah pikiran, datanglah padaku. Akan kujamin hidupmu tidak akan menderita, jika kau bersedia membatalkan perjodohan dengan anakku."

Claire hanya tersenyum kemudian membungkuk lalu pergi kembali masuk ke rumah utama. Saat dia akan menaiki tangga, tidak sengaja bertemu dengan bibi Mey. "Bibi Mey, kau mau ke mana?"

Bibi Mey menghentikan langkahnya lalu menjawab, "Mengantarkan teh untuk tuan muda, Nona."

"Biarkan aku yang mengantarnya, aku juga akan pergi menemui Sean."

Bibi Mey terlihat ragu. Selama ini Sean pernah tidak mau dilayani oleh pelayan lain selain bibi Mey, Sean juga melarang orang lain memasuki dan membersihkan ruang kerjanya selain bibi Mey. Claire memang calon istrinya, tetapi Claire adalah orang baru, mungkin saja Sean masih merasa tidak nyaman dengannya.

Melihat bibi Mey nampak diam, Claire berkata, "Aku akan bertanggung jawab jika Sean marah. Berikan saja padaku."

Claire melangkah menuju ruang kerja Sean setelah menerima nampan dari bibi Mey. Sesampainya di depan ruang kerja Sean, Claire mengetuk terlebih dahulu. Setelah terdengar sahutan dari dalam, Claire meraih gagang pintu lalu masuk ke dalam.

Sean nampak sedang sibuk dengan tablet yang ada di tangannya dan tidak menyadari kalau Claire yang masuk ke dalam ruangannya. Dia baru menyadari setelah suara Claire terdengar di telinga Sean. "Ini tehmu."

Sean mengangkat kepalanya setelah melihat Claire meletakkan cangkir di atas mejanya. Dia memandang Claire sesaat sebelum meletakkan tablet di atas meja. "Siapa yang mengijinkanmu masuk ke ruang kerjaku?

"Aku tidak sengaja bertemu dengan bibi Mey di bawah saat akan mengantarkan minuman untukmu. Karena aku juga ingin ke ruanganmu, maka aku menawarkan diri untuk mengantarkannya untukmu," jelas Claire.

Sean menyandarkan tubuhnya di kursi sambil memandang Claire. "Apa saat ini kau sedang berlagak menjadi calon istri yang baik untukku?"

Claire berdeham sekali untul mengusir rasa tidak nyaman setelah melihat tatapan dingin dan ucapan sinis dari Sean. "Memang apa salahnya kalau aku membawakanmu teh? Aku hanya ingin menjalin hubungan baik denganmu. Tidak bisakah kau menghargai ketulusanku?"

Sean mencibir tanpa ampun. "Apa ini memang sudah menjadi bakatmu? Menggoda siapapun pria yang ada di dekatmu? Tidak cukup aku yang menjadi targetmu dan kau juga mengincar pria lain untuk menjadi cadanganmu."

Claire mengerutkan kening karena tidak mengerti dengan maksud perkataan Sean. "Apa maksudmu?"

Sean mendengus dingin. Kali ini, Sean tidak bisa menyembunyikan senyum mengejek dari wajah tampannya. "Berhenti menampilkan wajah polos dan lugu di depanku. Aku tidak akan terperangkap dengan pesona murahanmu itu," cibir Sean dengan kata-kata tajamnya.

Claire menarik napas lalu menghembuskan napasnya dengan kasar. "Sean, sepertinya kau salah paham denganku. Asal kau tahu, aku tidak memiliki perasaan apapun terhadapmu. Apa kau pikir aku dengan suka rela menerima perjodohan ini?" Claire tertawa mengejek.

"Kalau bukan karena terpaksa, aku juga tidak mau datang ke sini. Aku akan sangat berterima kasih kalau kau bisa membatalkan perjodohan ini, jadi jangan anggap dirimu saja yang tersiksa dengan perjodohan ini, aku pun sama denganmu. Aku menolak keras perjodohan ini, tetapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau kau bisa membujuk kakek untuk membatalkan perjodohan kita, silahkan batalkan saja, aku tidak keberatan sama sekali jika itu terjadi."

Claire sudah tidak bisa menahan dirinya lagi. Ini yang ke sekian kalinya Sean mengatakan dirinya gadis murahan. Hanya karena dia pernah mencium dan bermalam dengannya di hotel, Sean menilainya sebagai wanita penggoda dan murahan.

Claire saja tidak ingat apa yang terjadi dengan mereka malam itu, bahkan kalau pun telah terjadi sesuatu di antara mereka berdua. Claire tidak berniat untuk meminta pertanggung jawaban apapun dari Sean.

Terpaksa? Tidak memiliki perasaan apapun? Wanita ini, berani sekali....

Yang ada di kepala Sean saat ini adalah sebagai gadis desa yang tidak memiliki apa-apa, Claire sengaja mencari pria kaya, termasuk dirinya untuk membiayai dan menopang kehidupannya agar dia bisa hidup enak.

Sean mengira kalau penampilan dan barang mewah yang pernah dipakai oleh Claire saat bertemu dengannya di kota A waktu itu adalah hasil pemberian mantan kekasih Claire. Sean bisa melihat kalau mantan kekasih Claire adalah pria kaya hanya dengan melihatnya sekilas.

Terbiasa berada di lingkaran orang kaya dan konglomerat membuat Sean dengan mudah menebak kalau status mantan kekasih Claire yang bukan berasal dari orang biasa. Sean bahkan sempat ragu kalau Claire berasal dari desa setelah bertemu dengannya di kota A waktu itu.

Saat dia menyuruh Ken untuk menyelidiki latar belakang Claire, dia tidak menemukan informasi mencurigakan apapun selain statusnya sebagai gadis desa yang hidup sebatang kara dan merantau ke kota A mencari pekerjaan untuk bertahan hidup sampai dia bertemu dengan Wild, anak salah satu konglomerat yang ada di kota A dan kemudian menjalin kasih dengannya.

Itulah sebabnya Sean berpikir kalau Claire sengaja menjalin hubungan dengan Wild agar dia tidak hidup susah lagi. Dan setelah dia dicampakkan oleh Wild, Claire memilih untuk menerima perjodohan dengannya agar bisa bergantung padanya dan sebagai salah satu bentuk balas dendamnya pada mantan kekasihnya karena sudah menghianatinya.

Memikirkan hal itu, membuat Sean marah karena merasa hanya dimanfaatkan oleh Claire. Gadis desa yang bahkan tidak memiliki kualifikasi apapun untuk bisa menjadi pendampingnya dengan berani mempermainkan hidupnya.

"Jadi sekarang kau mengakui bahwa kau terpaksa menerima perjodohan ini karena tidak punya pilihan lain setelah dicampakkan oleh mantan kekasihmu? Karena tidak ada yang menopang hidupmu lagi jadi sekarang kau jadikan aku sebagai targetmu yang selanjutnya agar kau tidak hidup susah?"

Jadi dia mengira aku menerima perjodohan ini karena ingin memaanfaatkan dia karena dia kaya? Dia sungguh menilai aku sebagai gadis desa yang haus akan uang?

"Kau menilai aku serendah itu hanya karena aku ini gadis desa yang miskin?"

"Kalau bukan karena uang, kekuasaan, dan balas dendam terhadap mantan kekasihmu lalu alasan apa yang membuatmu menerima perjodohan ini?"

Sean bahkan tidak mengalihkan pandangannya dari wajah Claire barang sedetik pun dan itu membuat sedikit gugup.

"Alasannya karena... karena....." Claire tidak mungkin mengatakan alasan sebenarnya.

Melihat Claire tidak bisa menjawab pertanyaannya, membuat Sean semakin yakin kalau Claire hanya ingin memanfaatkam entah dengan alasan apapun itu.

"Keluar," ucap Sean dengan suara dingin.

"Sean, aku....." Sebelum menyelesaikan ucapan Claire terhenti ketika melihat kemarahan dalam sorot mata Sean. Dia memutuskan untuk keluar dari ruang kerja Sean.

*******

Keesokan harinya, saat akan berangkat kerja, Claire melihat Sean akan memasuki mobil, dia kemudian memanggil Sean sebelum pintu mobil tertutup. "Kalau tidak penting, bicara nanti saja."

Claire berhenti tepat di samping Sean. "Baiklah, kita bicara nanti malam saja."

Sean mengangkat kepalanya menatap malas pada Claire. "Jangan membuat masalah lagi di kantor, terutama dengan Aletha. Jika kau masih ingin bekerja di perusahaanku, jangan membuat keributan lagi kedepannya. Setelah ini minta maaflah pada Aletha. Jangan sampai sikapmu melawannya menjadi contoh orang lain dan melakukan hal yang sama sepertimu, berlaku kurang ajar pada orang yang jabatannya lebih tinggi."

Ini pertama kalinya Claire mendengar Sean berbicara dengan banyak padanya.

"Seharusnya kau tanyakan dulu, apa yang sebenarnya terjadi kemarin." Bulu mata Claire bergetar untuk sesaat, "dia menghinaku dan lebih dulu dan mendorongku hingga lenganku lebam. Jika kau jadi aku, apa kau akan diam saja saat diperlakukan buruk oleh orang lain?"

Sean tidak menjawab. "Lindungi saja wanita itu jika kau tidak percaya padaku, tapi aku tidak akan tinggal diam kalau dia menggangguku." Sebelum sempat Sean membalas ucapannya, Claire lebih dulu berjalan keluar dari kediaman kakek Sean.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Diny Julianti (Dy)

Diny Julianti (Dy)

keren Claire, berani bgtu mgkn karena Claire juga kaya

2024-12-15

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

terus sabar

2025-02-13

1

Edah J

Edah J

Suka dgn karakter Clarie karena tidak gampang ditindas👍

2022-10-29

3

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Bertemu Kembali
3 Penolakan Dari Sean
4 Sebuah Penawaran
5 Terlibat Masalah
6 Keributan di Luar Ruangan Sean
7 Berdebat Lagi
8 Terjebak di Toilet
9 Felix
10 Dipanggil Lagi
11 Tidak Mempercayai
12 Calon Istri Tuan Muda
13 Tidak Disukai
14 Trik Kotor
15 Membatalkan Perjodohan
16 Mabuk
17 Terjebak
18 Tidak Bisa Pulang
19 Setuju Menikah
20 Resmi Menikah
21 Mempermalukan Diri Sendiri
22 Pikiran Buruk Sean
23 Bimbang
24 Berpura-pura
25 Menginap
26 Tidak Sadar
27 Pesta Penjamuan
28 Istri Sean
29 Mabuk Berat
30 Tiba-tiba datang
31 Berhati Dingin
32 Yang Dia Butuhkan Istrinya
33 Visual
34 Hanya Orang Luar
35 Meminta Hak
36 Dugaan Yang Salah
37 Tindakan Kakek Sean
38 Balasan Dari Claire
39 Truth Or Dare
40 Salah Mengenali
41 Tidak Ingat
42 Tidur di Kamar Yang Sama
43 Meminta Ijin
44 Berhasil Menemukan
45 Membalas Sean
46 Tidak Mencintaimu
47 Tidak Memahami Diri Sendiri
48 Nyonya Sean Alexander Louris
49 Tidak Mau Melepaskan
50 Mengganggu
51 Keinginan Sean
52 Tamu Sean
53 Rencana Kepergian Sean
54 Gelisah
55 Acara Lelang
56 Teringat Masa Lalu
57 Alasan Gloria
58 Meminta Penjelasan
59 Laporan dari Carl
60 Menemani Claire
61 Rencana Berlibur
62 Menghabiskan Waktu Berdua
63 Kenangan Indah
64 Kejutan Tidak Terduga dari Claire
65 Menghilang
66 Meluapkan Emosi
67 Menjemput Claire
68 Bersembunyi
69 Penerus Keluarga Louris
70 Kenangan Bersama Claire
71 Pergi ke Kota A
72 Penjelasan Sean
73 Perasaan Sean Yang Sesungguhnya
74 Nasehat Nicko
75 Membawa Claire Pulang
76 Hukuman
77 Keanehan Sean
78 Tersiksa
79 Niat Tersembunyi Casandra
80 Kemarahan Sean
81 Hukuman Casandra
82 Penolakan Helena
83 Tentang Anak
84 Mengurangi Ego
85 Godaan Istri Tercinta
86 Pertemuan Dua Sahabat
87 Berkunjung ke Kediaman Louris
88 Niat Kakek Sam
89 Tidak Sengaja Bertemu
90 Tawaran Wild
91 Saling Bertemu
92 Kepanikan Sean
93 Lahirnya Baby Valencia Alexander Louris (END)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Pertemuan
2
Bertemu Kembali
3
Penolakan Dari Sean
4
Sebuah Penawaran
5
Terlibat Masalah
6
Keributan di Luar Ruangan Sean
7
Berdebat Lagi
8
Terjebak di Toilet
9
Felix
10
Dipanggil Lagi
11
Tidak Mempercayai
12
Calon Istri Tuan Muda
13
Tidak Disukai
14
Trik Kotor
15
Membatalkan Perjodohan
16
Mabuk
17
Terjebak
18
Tidak Bisa Pulang
19
Setuju Menikah
20
Resmi Menikah
21
Mempermalukan Diri Sendiri
22
Pikiran Buruk Sean
23
Bimbang
24
Berpura-pura
25
Menginap
26
Tidak Sadar
27
Pesta Penjamuan
28
Istri Sean
29
Mabuk Berat
30
Tiba-tiba datang
31
Berhati Dingin
32
Yang Dia Butuhkan Istrinya
33
Visual
34
Hanya Orang Luar
35
Meminta Hak
36
Dugaan Yang Salah
37
Tindakan Kakek Sean
38
Balasan Dari Claire
39
Truth Or Dare
40
Salah Mengenali
41
Tidak Ingat
42
Tidur di Kamar Yang Sama
43
Meminta Ijin
44
Berhasil Menemukan
45
Membalas Sean
46
Tidak Mencintaimu
47
Tidak Memahami Diri Sendiri
48
Nyonya Sean Alexander Louris
49
Tidak Mau Melepaskan
50
Mengganggu
51
Keinginan Sean
52
Tamu Sean
53
Rencana Kepergian Sean
54
Gelisah
55
Acara Lelang
56
Teringat Masa Lalu
57
Alasan Gloria
58
Meminta Penjelasan
59
Laporan dari Carl
60
Menemani Claire
61
Rencana Berlibur
62
Menghabiskan Waktu Berdua
63
Kenangan Indah
64
Kejutan Tidak Terduga dari Claire
65
Menghilang
66
Meluapkan Emosi
67
Menjemput Claire
68
Bersembunyi
69
Penerus Keluarga Louris
70
Kenangan Bersama Claire
71
Pergi ke Kota A
72
Penjelasan Sean
73
Perasaan Sean Yang Sesungguhnya
74
Nasehat Nicko
75
Membawa Claire Pulang
76
Hukuman
77
Keanehan Sean
78
Tersiksa
79
Niat Tersembunyi Casandra
80
Kemarahan Sean
81
Hukuman Casandra
82
Penolakan Helena
83
Tentang Anak
84
Mengurangi Ego
85
Godaan Istri Tercinta
86
Pertemuan Dua Sahabat
87
Berkunjung ke Kediaman Louris
88
Niat Kakek Sam
89
Tidak Sengaja Bertemu
90
Tawaran Wild
91
Saling Bertemu
92
Kepanikan Sean
93
Lahirnya Baby Valencia Alexander Louris (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!