Bab 4: Diva Vodka

Di sebuah lokasi proyek pembangunan.

"Apakah saya perlu menghabisi General Manager yang ini juga, Tuan?" tanya Black Panther pada bosnya.

Hades diam tidak menjawab, jari jemari tangannya sibuk menekan tombol panah ke kanan yang ada di sebuah kamera. Terlihat foto seorang pria tampan yang terlihat kurang nyaman seperti ingin lekas pergi dari sekumpulan gadis cantik yang tertawa-tawa senang di sebuah cafe dengan pemandangan yang sangat memukau.

"Tidak perlu, aku menyukai pria ini. Ada banyak gadis cantik yang kutempatkan di sekitarnya untuk menggodanya, namun tak ada satupun yang berhasil, bahkan ia juga tidak tertarik dengan wanitaku. Ternyata di dunia ini masih ada seorang pria yang tidak tertarik pada wanitaku, aku akan mengijinkannya untuk menikahi wanitaku," ucap Hades sambil tersenyum puas.

*

*

*

Empat bulan sebelumnya, di Hades Club...

Hari ini DJ DD (DJ unik di Surabaya) sedang menggelar Pesta Musik EDM (Elektronik Dance Musik) di Hades Club. DJ DD menggabungkan music Electro, Techno, Breakbeat dan Rock sehingga menyatu membentuk lagu yang asyik banget buat menari.

Malam ini DJ DD memainkan lagu Anytime yang sedang populer dan sering diputar di club-club malam, lagu itu langsung mengguncang lantai dansa Hades Club. Beat music yang cepat membuat siapa saja ingin menggoyangkan badannya mengikuti alunan lagu ini.

Takterkecuali Hera dan Sofie sudah meliuk-liuk seperti ular kobra aja, menari-nari sambil tertawa-tawa gembira.

Beberapa gadis melirik ke arah mereka, bergosip menggunjingkan outfit yang dikenakan Hera malam ini. Hera tampak cantik sekali. Jaket bulu keluaran butik terkenal nampak kontras dipadu dengan skirt mini dan sepatu limited edision yang harganya bikin siapa aja syok. Ada yang berdecak kagum, tapi juga ada yang mencibirnya, "Norak, terlalu berlebihan."

Setelah lama menari, Hera menarik Sofie menepi dari lantai dansa untuk mencari minuman segar. Tapi sepertinya Sofie masih belum haus. Persediaan air di tubuhnya masih cukup untuk menari beberapa lagu lagi. Hera tak ingin mengganggu Sofie menari.

"Up to you deh. Aku mau cari minum dulu," kata Hera keras-keras agar Sofie dapat mendengar suaranya.

Sofie mengangguk-anggup dan kembali menari, menggangkat kedua tangannya ke atas dan pinggulnya bergoyang ria mnegikuti alunan musik.

Begitu Hera pergi, beberapa pria langsung mendekati Sofie yang cantik dan sangat sexy.

"Dasar cowok, begitu aku pergi langsung mereka mendekati Sofie. Dasar pengecut kalian semua. Aku ini bukan singa galak lagi, kenapa kalian semua takut padaku?" cibir Hera melangkah anggun menuju counter desk.

"Pesan minum apa, Nona?" tanya Bartender dengan senyum semanis arumanis pada si cantik Hera yang sedang kehausan, masih belum menyebutkan pesanan minumannya.

Bartender mulai membuat suatu atraksi "sulap" untuk melakukan tricky hiburan terhadap tamu cantik nan istimewa yang ada di hadapannya, berharap mendapatkan tips banyak dari tamu tersebut.

"Aku mau Diva Vodka," jawab Hera setelah Bartender menyelesaikan atraksinya.

"Diva Vodka?" tanya Bartender kaget mendengar pesanan Hera.

Diva Vodka adalah termasuk salah satu minuman alkohol termahal di dunia, bahkan satu botol saja, harganya sekitar 15 milyar rupiah, karena Diva Vodka adalah satu-satunya jenis minuman yang disaring menggunakan batu permata setelah diolah secara tradisional.

Diva Vodka juga dikemas dengan botol kaca berhiaskan kristal Swarovski yang sangat mewah.

Rasanya jauh lebih enak dan lebih kaya rasa dibandingkan vodka lain.

Bartender mengangguk kemudian meracik sebuah minuman beralkohol warna merah yang bergradasi menjadi oranye dan kuning, lengkap dengan irisan jeruk dan buah ceri warna merah.

Perlahan wajah cantik Hera berubah menjadi super duper kejam. Alisnya yang baru saja disulam dengan tehnik Nano Circling, naik sampai 45 derajat. Bibirnya mulai bergetar dan bergumam - gumam marah.

"Kurang ajar, kau," bentak Hera marah dan menyiramkan Tequila Sunrise, minuman yang ada di hadapannya ke wajah peraciknya. Bartender itu langsung basah kuyup. Terdiam kaget, kemudian langsung meminta maaf.

"Tenang, Her. Tenang, mungkin dia tidak punya Diva Vodka. Udah gak usah marah. Malu, Her," kata Sofie yang tiba-tiba udah berada di sebelah Hera.

Sofie langsung menarik lengan Hera dan berusaha menenangkan Hera yang sudah emosi berat.

"Panggil bosmu kemari. Sungguh menghina sekali kau, ya. Saya ini punya duit, enak aja disuruh minum Tequila. Itu minuman murahan, tahu!" pekik Hera sambil meronta-ronta marah.

Note: Tequila adalah minuman beralkohol dari Mexico. Di Mexico sendiri, tequila itu hanya diminum oleh orang-orang ekonomi bawah seperti kuli bangunan.

Beberapa pengunjung club malam terpaku melihat keributan yang diciptakan Hera.

"M*mpus deh Lo ... Hera kok dilawan...," gumam beberapa pengunjung club malam kepada Bartender sial itu.

Manager Club yang berada takjauh dari counter desk, langsung berlari menuju ke arah keributan. Manager Club langsung menunduk hormat dan meminta maaf pada Hera, walaupun Manager Club tahu bahwa pegawainya tidak bermaksud menghina pelanggan dengan menyodorkan Tequila Sunrise, karena kebanyakan wanita menyukai minuman tersebut.

Tapi dasar Hera pendendam dan keras kepala, dia masih tidak terima dengan perlakuan Bartender dan sengaja berulah dengan menaikkan nada suaranya untuk makin memperkeruh suasana.

"Aku mau ketemu Hades!" kata Hera sambil melipat tangannya di dada.

Manager Club hampir pingsan mendengar ucapan Hera. Ia merasa Nona cantik dan galak ini terlalu membesar-besarkan masalah.

"Maaf, Nona. Sebaiknya masalah ini kita selesaikan dengan damai tanpa melibatkan Tuan Hades," bujuk Manager Club dengan wajah memelas.

Tuan Hades bukanlah pria yang patut ditemui seorang gadis cantik seperti anda, saya khawatir anda tidak selamat setelah bertemu dengannya, batin Manager Club.

"Tidak, aku ingin bertemu Hades. Kalian berdua sama sekali tidak becus bekerja di sini. Aku akan minta Hades memecat kalian berdua secepatnya," ucap Hera kesal karena Manager Club berusaha menghalanginya bertemu Hades.

"Nona, maafkan kami. Kami akan memberikan free beberapa minuman untuk anda dan teman anda sebagai ungkapan permintaan maaf kami," ucap Manager Club berusaha melunakkan hati Hera yang keras seperti batu karang.

"Sekali tidak, tetap tidak," ucap Hera makin kesal.

Karena api kemarahan Hera yang terus berkobar, tak kunjung padam, dengan sangat terpaksa, akhirnya Manager Hades Club menelepon Tangan Kanan Hades, David, memberitahukan kejadian sebenarnya dan membuat janji temu untuk nona cantik nan galak ini, daripada masalah makin runyam tanpa penyelesaian.

*

*

*

- Di Hades Mansion -

"Tuan Hades, Manager Hades Club baru saja menelepon. Katanya Nona Hera dari Yunani Kingdom Group ingin bertemu Tuan. Nona Hera marah besar karena keinginannya minum Diva Vodka tidak berhasil terpenuhi dan beebuat onar di sana," kata David pada Tuannya.

"Diva Vodka? Suruh Hera kemari. Biar dia minum Diva Vodka di mansionku saja," kata Hades sambil tersenyum dingin.

*

*

*

Beberapa saat kemudian, Manager Club mendekati Hera setelah menutup panggilan teleponnya.

"Nona Hera, silahkan ke halaman depan, mobil kami akan mengantar Anda ke mansion Tuan Hades. Beliau mengundang anda untuk minum Diva Vodka di sana," kata Manager Club sambil membungkuk dan mempersilahkan Hera mengikuti seorang pria berpakaian rapi yang bertugas menjaga keamanan di Hades Club.

"Hera, apa kamu mau pergi menemui Hades? Jangan temui dia, Hera. Aku tidak mau bertanggung jawab jika sesuatu terjadi padamu," kata Sofie khawatir.

"Tentu saja aku akan pergi. Hades sudah mengundangku. Kenapa sekarang aku harus takut menghadapinya?" tanya Hera berani dan berjalan keluar ruangan, mengikuti penjaga keamanan Hades Club.

Sofie hanya geleng-geleng kepala saja.

"Terserah kamu, Hera. Aku mau pulang sekarang. Hati-hati, Hera," kata Sofie kesal karena Hera tidak menurut padanya dan tetap memilih pergi ke Hades Mansion.

*

*

*

Sofie berjalan gontai keluar Hades Club.

Apa yang harus kulakukan? Apa aku harus menelepon Ayah Hera dan memberitahukan semuanya pada Ayah Hera? batin Sofie.

Sofie melirik arloji cantik yang melingkar di tangannya. Waktu sudah menunjukkan hampir jam satu subuh.

Sepertinya kurang pantas menelepon sepagi ini. Tapi kalau aku tidak menelepon Ayah Hera dan sesuatu terjadi pada Hera, apakah Ayah Hera tidak menyalahkanku? Ayah Hera tahu kalau malam ini Hera pergi bersamaku, jadi jika terjadi hal buruk pada putrinya, pasti aku juga harus bertanggung jawab, batin Sofie.

Sofie bergidik ketakutan membayangkan Presdir Yunani Kingdom Group marah-marah padanya.

Kalau cuma dimarahi aja sih tidak masalah...

Tapi kalau sampai Ayah Hera menggunakan kekuasaannya untuk membuat masalah di perusahaan ayahku. Aduh... keluargaku bisa bangkrut tujuh turunan.

Bisa berabe nih...

Sofiepun menelepon Ayah Hera, jujur mengatakan apa yang sudah terjadi. Setelah telepone ditutup, hati Sofie plong banget.

Semua sudah kuceritakan, selanjutnya terserah anda, Presdir, batin Sofie.

**** Hallo, Readers... Jangan lupa tuk memberi like dan vote jika suka dengan novel ini. Supaya Author lebih semangat lagi dalam berkarya. Makasih...

Terpopuler

Comments

Mida Nur Khamidah

Mida Nur Khamidah

pdahal novel ny bagus
tp kok dkit ya yang bca

2020-10-16

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 47 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!