Bab 2 - Who is Zeus Anthony?

Flash Back On

Tiga tahun sebelumnya,

Di sebuah vila mewah yang ada di kota Batu, Jawa Timur.

Drrrtt... ddrrrttt...

Zeus sedikit kaget dengan getaran menggelitik di pahanya, ia segera merogoh saku celana dan mengambil ponselnya yang dipasang dalam mode getar dari saku celananya. Deretan angka +62-31-xxx muncul di layar ponselnya.

"Nomor telepon Surabaya, jangan-jangan ini nomor ...," ucap Zeus menggantung. Manik coklatnya membulat lebar, jantungnya juga mulai berdebar tidak sabar untuk segera menggeser tombol hijau yang ada di layar ponsel, menjawab panggilan yang sangat dinantikannya.

"Hallo, apakah saya berbicara dengan Bapak Zeus Anthony?" tanya si penelepon antusias.

"Benar, saya Zeus Anthony. Ada perlu apa ya?" jawab Zeus sambil terus mengontrol nada suaranya agar tetap tenang dan wajar.

"Saya dari Yunani Kingdom Group, Pak. Saya ingin mengabarkan bahwa hasil test dan interview Bapak saat melamar di perusahaan kami mendapat nilai tertinggi. Oleh karena itu, Bapak diterima bekerja di perusahaan kami. Bapak dapat mulai bekerja hari Senin pukul delapan pagi. Temui saya, Pak Rendra di ruang personalia. Ada beberapa berkas yang harus anda tanda tangani sebelum bekerja di perusahaan kami."

"Terima kasih banyak, Pak Rendra. Saya akan datang tepat waktu. Senang sekali dapat bergabung di perusahaan besar ini," ucap Zeus bersemangat mendengar kabar baik yang sangat dinantikannya beberapa hari ini.

"Begitu juga kami, Pak. Kami tunggu kedatangan Anda."

Panggilan kemudian ditutup.

Impian Zeus akhirnya benar-benar terwujud. Setelah lulus kuliah double degree di Austalia, pulang ke Indonesia seperti yang diminta kedua orang tuanya, ia langsung mendapatkan pekerjaan setelah lamaran kerjanya di perusahaan furniture besar dan sukses itu diterima.

Zeus tersenyum senang.

"Papa... pasti Papa terkejut sekali jika tahu aku sebentar lagi akan menanggalkan status pengangguran dan mengubahnya menjadi karyawan swasta. Yihaa...," ucap Zeus sambil melompat tinggi ke udara.

"Ada yang lagi happy nih, ada berita bahagia apa, Nak?" tanya Mama yang tiba-tiba muncul di depanku sambil membawa sepiring lasagna hangat yang masih berasap, meletakkannya perlahan di atas meja kerjaku.

"Zeus sudah mulai kerja kantoran hari Senin, Ma," jawab Zeus sambil tersenyum bangga.

"Benarkah? Di Yunani Kingdom Group Surabaya?" tanya Mama antusias mendengar jawaban putra tunggalnya.

Proses seleksi karyawannya cukup melelahkan. Zeus harus bolak-balik Batu - Surabaya tiga kali, mengikuti test seleksi awal, lalu dilanjutkan test interview dengan Kepala Personalia dan Presdir (pemegang saham terbesar perusahaan). Untunglah, semuanya sudah terbayar dengan sebuah berita bahagia.

"Iya, Ma," Zeus mengangguk cepat.

"Wah... selamat ya, Nak. Kamu berhasil diterima di sana walaupun tanpa bantuan dari Papa. Memang anak Mama ini hebat. Mama bangga padamu, Nak," ucap Mama memberikan sebuah pelukan bahagia pada putra tunggalnya.

"Tentu, Ma. Bukan karena Nepotisme," ucap Zeus sambil tertawa dalam pelukan Mama.

"Kapan kamu pindah ke Surabaya, Nak?" tanya Mama yang raut wajahnya tiba-tiba berubah menjadi sedih seperti tak siap untuk berpisah kembali dengan putra kesayangannya.

"Ah... Mama, jangan sedih dong. Zeus janji, tiap hari Jumat malam, Zeus akan pulang ke vila buat ketemu Mama Papa. Zeus gak bisa lama-lama berpisah sama Mama. Cause I love you so much, Mama," ucap Zeus kembali memeluk Mamanya, mendaratkan ciuman penuh kasih sayang di kedua belah pipi wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang.

"I love you too, Son," balas Mama mempererat pelukannya.

Flash Back Off

*

*

*

Di kantor utama Yunani Kingdom Group, Marketing Department Room.

"Kemana Zeus?" tanya Pak Marketing Manager pada Laura, salah satu staff yang ada di dekatnya, setelah tidak berhasil menemukan karyawan teladan di departement yang dipimpinnya.

"Di produksi, Pak. Tadi kepala produksi menelpon, katanya ada kendala di finishing departement. Untuk sementara waktu, pengecatan produk dihentikan sampai tehnisi datang untuk memperbaiki. Kepala produksi khawatir akan terjadi keterlambatan pengiriman barang," jawab Laura sesuai dengan apa yang baru saja didengarnya di telepon.

"Ah... ujung-ujungnya pasti kepala produksi minta Zeus turun tangan memperbaiki mesin yang rusak, maklum lulusan tehnik mesin dan pernah ikut pelatihan perbaikan mesin di finishing departement," ucap Manager Marketing berlalu dari hadapan staffnya, ingin masuk ke ruangannya sendiri.

"Pak Manager... Bagaimana dengan presentasi customer XXX hari Senin?" tanya Laura cepat sebelum Pak Manager Marketing membuka pintu ruangannya.

"Presdir sudah meminta semua orang di marketing departement untuk menyiapkan presentasi dengan baik, supaya customer XXX turun order ke perusahaan. Kalau ada kendala atau sesuatu yang tidak dimengerti, tanya saja ke Zeus, asisten Manager Marketing kalian, okay?" ucap Pak Manager Marketing menatap tajam satu persatu penghuni marketing department agar melaksanakan perintah yang baru saja diucapkannya.

"Baik, Pak. Saya akan menghubungi Zeus setelah semua data untuk presentasi selesai disiapkan," jawab Laura sambil meletakkan beberapa gulungan besar gambar AUTOCAD desain furniture customer XXX dari bagian R&D di meja Zeus, lalu kembali ke mejanya, mengetik draft presentasi dengan rapi yang nantinya akan dikirim ke Zeus untuk diperiksa dan direvisi jika kurang sempurna.

"Sip... Kalau begitu saya bisa pulang tepat waktu hari ini, biar Zeus saja yang lembur menyiapkan presentasi hari Senin," ucap Pak Manager Marketing senang karena mempunyai anak buah yang selalu dapat diandalkan.

Laura tersenyum kecut mendengar ucapan yang dilontarkan Pak Manager Marketing yang melenggang santai masuk ke dalam ruangannya.

"Sebenarnya siapa yang menjabat manager dan siapa yang menjabat asisten manager? Kok manager selalu pulang tepat waktu, tidak pernah lembur, semuanya diserahkan dan dikerjakan Zeus. Pantas saja Zeus dijuluki Ayah Para Dewa, ayah dari semua manager di Yunani Kingdom Group," bisik Laura pada Sarah, rekannya yang duduk di sampingnya.

"Betulll... Udah tampan, pinter, baik lagi. Semuanya dikerjakan sampai beres res tanpa ada keluhan sama sekali. Benar-benar tidak rugi merekrut karyawan yang memiliki totalitas tinggi macam Zeus. Salut buat Pak Rendra (kepala personalia) yang pandai memilih karyawan," timpal Sarah setengah berbisik.

"Iya, semoga Zeus tetap setia dan awet lama bekerja di sini. Pak Manager bakal pusing tujuh keliling kalau Zeus resign atau pindah departement," ucap Laura pelan.

"Sepertinya bukan hanya Pak Manager yang pusing deh, tapi kita semua juga bakal susah kalau Zeus resign. Kita bakal lembur-lembur sampai malam bahkan subuh. Ih... serem deh bayanginnya," ucap Sarah sambil bergidik ngeri.

"Aku tak pernah keberatan menemaninya lembur," ucap Laura dengan senyum menggoda.

"Ya karena hanya kau seorang yang masih jomblo di departement ini, masih bebas dan memiliki banyak waktu untuk dirimu sendiri," ucap Sarah sedikit cemburu dengan status Laura yang membuatnya bebas memilih dan menikmati waktu tanpa harus memikirkan suami dan anak di rumah.

"Siapa suruh cepat-cepat berkeluarga? Enakan jadi jomblo, bebas lirik sana-sini, tanpa terikat komitmen dan tanggung jawab," ucap Laura tersenyum sambil memikirkan trik-trik untuk mendekati Zeus sebatas melepas status jomblo tapi bukan menjadikannya pasangan hidup.

*

*

*

Hari sudah larut malam, kantor sudah sepi, hanya Zeus dan Laura yang masih bekerja lembur.

Manik coklat Zeus fokus mengamati layar komputernya, jari jemari menggeser-geser mouse untuk melihat detail ukiran-ukiran yang ada di desain kepala tempat tidur customer XXX.

"Ukirannya sangat rumit, butuh waktu produksi cukup lama," ucap Zeus khawatir, hal ini dapat menjadi penghambat dan membuat pengiriman terlambat.

"Sepertinya aku harus mengadakan meeting dengan R&D dan produksi untuk membahas masalah ini sebelum presentasi," ucap Zeus sambil mengirimkan pesan melalui Whatsapp ke kepala R&D dan kepala produksi.

"Done. Finish. Oh ya... Bahan presentasi sudah selesai diprint, Laura?" tanya Zeus pada Laura sambil melakukan peregangan otot-ototnya yang kaku kemudian segera mematikan komputer dan merapikan dokumen-dokumen yang ada di atas mejanya.

"Beres," ucap Laura yang sudah membereskannya semuanya setengah jam yang lalu.

"Terima kasih sudah banyak membantuku, sebagai balasannya, aku akan mengantarmu pulang," ucap Zeus sambil tersenyum manis.

"Bagaimana kalau membalasnya dengan mentraktirku makan malam besok?" tanya Laura.

"Maaf, besok siang aku harus pulang ke rumah orang tuaku," ucap Zeus dengan sopan menolak ajakan makan bersama rekan kerjanya.

"Ok, masih banyak waktu untuk membalas kebaikanku. Aku pulang dulu, Zeus. Kau takperlu mengantarku pulang, aku sudah memesan ojek online," ucap Laura datar walaupun hatinya sangat kecewa

"Baiklah, hati-hati di jalan, Laura," ucap Zeus.

*

*

*

Sabtu siang di sebuah vila mewah di kota Batu.

"Siang, Papa. Siang, Mama," salam Zeus ketika masuk ke dalam vila dan bertemu orang tuanya yang sedang bersantai, duduk-duduk sambil menikmati cemilan dan menonton televisi di ruang keluarga.

"Zeus, kamu sudah datang, Nak," sambut Mama Cleo hangat yang langsung berlari memeluk Zeus, putra kesayangannya.

"Maaf, Ma. Zeus kecapekan kemarin," ucap Zeus sambil membalas pelukan Mama.

"Apakah kemarin kamu lembur?" tanya Papa.

Zeus mengangguk.

"Memang ada masalah di kantor?" tanya Papa serius.

"Tidak, Pa. Hanya mempersiapkan presentasi untuk hari Senin aja kok," jawab Zeus santai.

Papa mengangguk dan berkata, "Syukurlah, kalau begitu, semoga lancar ya, Nak. Mama dan Papa doakan yang terbaik buat kamu."

"Terima kasih, Ma, Pa," ucap Zeus.

"Duduk sini, Nak," ucap Mama sambil menggandeng Zeus ke sofa.

Lalu Zeus duduk di sofa dan memijat-mijat tengkuknya yang kaku karena terlalu lama mengemudi.

Perjalanan dari kota Surabaya ke kota Batu sebenarnya hanya 2 jam kalau lewat tol. Tapi karena weekend, jalanan lumayan ramai dan tadi ada kemacetan panjang di pintu tol.

"Capek, Nak? Udah makan?" tanya Mama.

"Lumayan capek dan belum makan, Ma. Jadi makan siang dan dessertnya diantar ke kamar aja ya? Boleh?" pinta Zeus sambil mengedipkan mata manja pada Mama.

"Boleh banget, sayang," kata Mama, langsung ke dapur untuk menyiapkan makan siang dan pie aneka buah segar untuk Zeus.

Setelah Mama pergi, Zeus bangkit dari sofa, berjalan menuju ke kamarnya yang ada di lantai dua.

"Zeus, besok pagi Papa dan Mama mau bersepeda. Kamu mau ikut?" tanya Papa sebelum Zeus naik ke tangga yang melingkar anggun di vila.

"Ikut dong, Pa," ucap Zeus senang.

"Okay. Nanti Papa minta Mama bangunkan kamu besok pagi ya?" ucap Papa.

"Iya, Pa. Zeus ke kamar dulu," pamit Zeus.

**** Hallo, Readers... Jangan lupa tuk memberi like dan vote jika suka dengan novel ini. Supaya Author lebih semangat lagi dalam berkarya. Makasih...

Terpopuler

Comments

Sept September

Sept September

semangat

2020-09-30

0

Herni Yusnita Lubis

Herni Yusnita Lubis

gak paham ceritanya..🤣🤣🤣

2020-09-26

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 47 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!