Gara-gara Kamu
POV PUTRI DIANA
Aku, Putri Diana!Seorang siswi berumur 17tahun yang sudah mau tamat SMA.Aku lahir di Jakarta,kedua orang tuaku sudah tiada.Dan aku tinggal bersama Kakekku dirumah besar ini.
Aku punya dua orang pembantu,sepasang suami istri.Pak Hadi sebagai supirku,dan Bu Iyem sebagai orang yang mengurus rumah dan makananku.
Semua sumber keuanganku didapat dari warisan orang tuaku yang diurus oleh Papa Damian Aryaguna.Yah aku memanggilnya Papa karena Ibuku menikah dengannya setelah kematian Ayahku,Danur Wenda.
Papa Damian sayang banget sama aku,dulu aku tinggal bersamanya.Tapi Mama Andin dan anaknya Kanaya tidak suka padaku.Akhirnya Kakek yang tahu itu meminta aku untuk tinggal bersamanya.
Awalnya Papa tidak mengijinkan,tapi entah apa yang Kakek bicarakan secara pribadi dengan Papa,sehingga Papa mengijinkan aku untuk tinggal bersama Kakek dirumah besar yang aku tinggali sampai detik ini.
Setiap pulang kerja Papa Damian pasti menyempatkan diri untuk datang ke rumah ku.Sesibuk apapun ia,pasti akan datang menemui ku walau hanya sekedar bermain gitar dan nyanyi bersama.
___
Hari ini adalah hari pengumuman nilai UN Di sekolahku.Seperti biasa,aku datang ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor sport kesayanganku Kawasaki Ninja H2 Carbon.
Para Siswa kelas XII saling berebut di MADING untuk melihat pengumuman hasil nilai UN mereka.Aku menyerlah di kerumunan untuk melihat nilai Danemku.
"D,,Lo juara lagi"Seru Manda salah satu teman sekelasku.Aku tersenyum tipis,juara adalah hal yang biasa bagiku.Sejak menganyam bangku sekolah aku memang selalu juara,kata Kakek aku mirip Ayah karena Ibuku tidak pernah juara tapi tidak pernah tinggal kelas.
Namun hobiku mirip dengan Ibu,karate, taekwondo, silat,panjat tebing,semua aku libas.hehehehehe
Tidak jarang aku selalu mendapat warning dari Kakek agar jangan lupa kodrat ku sebagai seorang perempuan.So pasti,karena aku masih cewek tulen Kek.Aku juga suka masak,suka membuat eksperimen disetiap masakanku.Dan Kakekkulah yang menjadi juri dadakan untuk menilai seberapa enak hasil masakan ku.
Pengumuman nilai Danem sudah tak menarik minatku,tapi pengumuman di secarik kertas yang ditempel disebelah pengumuman nilai, berhasil membuatku penasaran.
Liburan ke Bali untuk pisah kenang siswa-siswi murid kelas XII.Ongkos gratis untuk nilai tertinggi Putri Diana.
"Waaahh"Aku tergelak.Pak Andre memanglah best of the best kalau buat pengumuman di MADING.
"Rugi kalau nggak ikut"Ucap Manda yang masih stand by disamping ku.
"Pasti gue ikut,apalagi gratis.Iya kan?"Aku keluar dari kerumunan diikuti oleh Manda.
"Nggak gratis pun Lo pasti ikut D,berbeda sama gue"
Langkahku terhenti,Manda membalas tatapan ku dengan senyuman.Ohya aku baru ingat kalau Manda adalah salah satu siswi dari kalangan kurang mampu.Dia sekolah disini karena beasiswa.
"Tiket gratis itu Lo ambil deh nggak apa-apa"Ucapku kemudian,wajah Manda langsung berseri.
"Benarkah??"
Aku mengangguk meyakinkan.Manda lompat-lompat kegirangan.
"Makasih ya D"Senyumannya mengembang hampir menyentuh telinga.
"Uang makan punya nggak?"Tanyaku lagi.Seketika senyumnya hilang,ia diam berpikir lalu tersenyum lagi.
"Gue bisa bawa mie instan atau apalah untuk bekal.Perkara makan itu gampang"Jawabnya penuh semangat.Aku tersenyum iba,nasibnya jauh dari aku,tapi semangatnya patut aku acungi jempol.
Ku rangkul bahunya"Nanti Lo duduk sama gue,jangan jauh-jauh,Ok!"
Manda mengangguk senang,ia mengikuti langkahku yang akan pergi ke kelas.
Suara gemuruh tepuk tangan menyambut kedatanganku,aku tersenyum lalu membungkukkan badan dengan satu tangan terbentang dan satu tangan didada.
Teman-teman sekelas ku turut bahagia karena aku mendapat nilai tertinggi tingkat provinsi.Mereka mengucapkan selamat sambil menyalamiku.
"Manda ngintilin Lo ya D"Ujar Lona yang duduk di depanku.Aku menatap Manda yang duduk disamping kiriku.
"Yah pasti dong,,,biar dapat tiket gratis"Sambung Gita.Lona dan Gita tertawa mengejek.Ku tatap lagi Manda,ia tertunduk malu.
"Kalian kenapa sih?Mau gue beliin tiket gratis juga?ngomong dong nggak usah nyindir Manda gitu"Ku rogoh dompet hello Kitty ku dan ku ambil card kredit no limit lalu ku serahkan kepada Lona.
"Nih sana beli tiket untuk kalian berdua"
Lona dan Gita saling berpandangan.
"Udah sana!!sebelum gue berubah pikiran"
Dengan ragu-ragu Lona mengambil card credit itu.
"Lo serius?"Dia masih ragu.
"Kapan gue nggak pernah serius?"Balasku.Lona tersenyum ia mengajak Gita untuk pergi keruang guru.Gita dengan girangnya mengikuti Lona.
Ku angkat sebelah bibirku,begitulah teman-temanku.Mereka tidak akan mudah berteman dengan orang melarat.Tapi kalau aku,biasa saja.Siapapun yang mau berteman denganku, WELCOME.
...----------------...
Seperti biasa,Papa Damian sepulang dari kantor akan datang ke rumahku.Aku menyambutnya dengan pelukan manja.Lalu ku ajak ia masuk untuk makan malam.
"Pa,,D mau liburan ke Bali"Ucapku saat kami tengah asyik menyantap makan malam.
"Kapan?Kok sama kakek nggak bilang?"Timpal Kakekku.
"Ini D udah bilang"Bantahku sembari melahap makananku.
"Kan bilangnya sama Papa?"Kakek tidak mau kalah,ia seperti cemburu saja.
"Kan sekalian Kek"Aku pun tak mau mengalah juga.Kakek manyun dengan disertai dengusan,persis seperti anak kecil yang ngambek tidak dibelikan es krim hihihihihihi.
Papa Damian hanya senyam-senyum,sesekali ia akan menyuapi aku makan meskipun aku sudah makan dari piringku sendiri.
"Papa ijinin DD ikut liburan kan?"Sambungku.
"Boleh,berapa lama?"
"Mungkin seminggu"Jawabku ngarang.
"Baiklah,ohya besok kalau jadi proyek yang di Solo kamu tanda tangan ya"Ujar Papa.Aku mengangguk.
Yah meskipun Perusahaan peninggalan orang tuaku sudah ditangani langsung oleh Papa Damian,tapi apapun itu pasti mengharuskan aku tanda tangan.Kata Papa dia hanya staf pekerja sedangkan aku adalah pemilik Perusahaan.Papa memang sportif,meskipun ia sangat sayang padaku ia tidak pernah mengambil keuntungan dari Perusahaanku.
Pernah sekali aku mendengar Papa dan Mama Andin bertengkar saat aku masih tinggal bersama mereka.Mama Andin marah karena Papa meskipun menjabat sebagai Direktur utama,Papa tidak mau mengambil lebih selain dari gaji yang ia dapat tiap bulan.Mama Andin merasa Papa juga punya Hak atas Perusahaan itu meskipun hanya sekian persen.Tapi Papa tidak mau,dia menganggap semua adalah milikku.
Aku sebenarnya tidak masalah jika Papa mau,tapi Papa tetap tidak mau.Dia menjaga dan merawatku ikhlas sebagai orang tua sambung.Papa juga bilang ini adalah sebagai tanda ketulusan cintanya kepada almarhum Ibuku.
Waooow begitu besar cinta Papa kepada Ibuku.Pantas Mama Andin dan Kanaya kurang suka padaku.Karena kasih sayang Papa memang best of the best hihihihihihi
ILOVE YOU PAPA!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments