POV LONA
Hidup ini seakan tak adil bagiku,Temanku PUTRI DIANA selain cantik,tajir melintir,baik,royal,pinter,dia juga disukai semua orang.Termasuk Dista,cowok terkece di Sekolah yang begitu menggilainya.
Aku bagaikan tidak ada apa-apanya,padahal aku juga berduit,cantik juga meskipun tidak sepintar D.Tapi kenapa Dista sama sekali tidak melirikku sepintas saja.Bahkan hanya untuk membalas sapaan ku,Dista tak bisa.
Aku mencurahkan segala keluh kesahku kepada Gita,yah hanya dia yang bisa memahami diriku.Dan hanya dia yang mampu memberikan jalan keluar dari semua masalah ku.
Yah!!!Gita memberi aku ide untuk menghancurkan kehidupan D yang terbilang sempurna.Jika D hancur,malu,dan tak berharga lagi,siapa yang akan mengaguminya?Termasuk Dista,pasti cowok itu akan berpaling dari D.
Rencana kami rancang sesempurna mungkin,kami berniat akan menghancurkan hidup D sehancur- hancurnya.Sehingga mati adalah pilihan terbaik untuknya hahahahaha.
Membayangkannya saja aku sudah bahagia.Sejahat itukah aku???padahal D sangat baik padaku dan Gita.Hanya saja aku tidak suka jika Dista menyukainya.Aku tidak rela cowok yang aku taksir sejak kelas 1 SMA malah tergila-gila dengan D.Meskipun sudah berkali-kali di tolak,tetap saja Dista tanpa rasa malu mengumbar kan perhatiannya untuk D.Itu membuat ku sakit berkali-kali lipat rasanya.
___
Di malam ini,kami menyiapkan semuanya.Termasuk memanggil pria yang OPEN BO.Kami cek in hotel ditempat kami menginap namun dengan kamar yang berbeda.Kami meminta Pria yang sudah kami booking menunggu di kamar itu.
Dan selanjutnya tinggal menjebak Putri Diana masuk ke kamar itu biar disantap oleh Pria tersebut.Kami akan memviralkan adegan tersebut ke seluruh dunia,hahahahaha.Otomatis seorang Putri Diana akan hancur dan mungkin juga Perusahaan keluarganya juga akan hancur.Dan tidak akan ada lagi yang bisa dibanggakan oleh gadis tomboi itu.
Usai makan malam,aku secara pribadi meminta kepada Pak Andre agar membuat seluruh siswa bergoyang.Ku pesan lagu kopi Lambada,sesuai prediksi ku,D maju untuk berjoget-joget.Gita yang bertugas memberikan obat perangsang berhasil memasukkan ke dalam minuman D tanpa terlihat.Karena semua mata tertuju ke depan sambil ikut bergoyang.
Aku dan Gita duduk kembali di tempat kami sambil memperhatikan mangsa kami.Setelah lagu usai,D kembali duduk dengan nafas ngos-ngosan.Ia kelelahan,dengan lahapnya ia meneguk minumannya.Malah ia meminum kepunyaan Manda sampai ludes.
Disusul lagu kedua Goyang Dumang,D tidak maju.Ia hanya goyang sambil duduk,mungkin capek.Biarlah yang penting ia sudah memakan umpanku.
Selang beberapa menit,ku lihat D memegang pelipisnya.Ia sempoyongan,dan aku juga melihat Manda panik.Ia membantu D berjalan,mungkin mereka mau pergi ke kamar.Aku pun bangkit untuk memulai aksiku selanjutnya.
Bruk
"Ah Lo apa-apaan sih Man,baju gue kan jadi kotor nih"Aku memang jago kalau masalah akting,sengaja ku menabrakkan diri kepada Manda yang kerepotan merangkul D yang sudah terkontaminasi oleh obat perangsang.
"Ma-maaf Lon,gue nggak sengaja"Manda terlihat ketakutan.
"Nggak sengaja nggak sengaja,enak aja Lo bilang nggak sengaja.Pokoknya gue nggak mau tahu,Lo harus bersihin baju gue SEKARANG!!!"
"Ta-ta-tapi D..."Manda nampak sangat mengkhawatirkan sahabatnya.
"Biarin aja D disitu!!Lo ikut gue ke toilet"Paksaku.Aku harus cepat sebelum D makin *****.
"Gue hantar D ke kamar dulu"
"Nggak!!!"Aku menarik tangan Manda secara paksa.Akhirnya mau tidak mau Manda bersedia mengikutiku.Ia menyandarkan tubuh D ke dinding.
"Bentar Ya D,Lo tunggu disini dulu ya.Bentar aja kok"Manda pamit,Diana mengerjapkan matanya sebagai jawaban.Ku tarik lengan Manda agar lebih cepat.Setelah ini biar Gita yang beraksi.
POV SYARIF
Suasana malam ini berbeda dengan suasana malam sebelumnya,sewaktu aku baru tiba di Bali.Ada acara dangdutan yang disambut meriah oleh para anak-anak remaja yang kemungkinan masih menganyam bangku SMA.Mereka berjoget ria menghibur para pengunjung.Aku begitu menikmati suasana ini,sangat seru dan menyenangkan.
Anita,sekretarisku juga ikut bergoyang meskipun sambil duduk.Dia mengajakku ikut bergoyang,aku hanya tersenyum.Tak terasa minumanku ludes karena saking asyiknya menikmati hiburan malam ini.
"Bos...bos ok?"Anita begitu perhatian disaat melihatku gelisah.Aku tetap menampakkan bahwa aku baik-baik saja,ku anggukan kepalaku agar ia tahu bahwa aku Ok!
"Saya ke toilet dulu ya Bos"Pamit Anita.Aku mengangguk meskipun itu hanya anggukan lemah.Yah!!aku merasakan kepalaku puyeng,dan tubuhku memanas.Rasanya aku harus segera ke kamarku.
Tanpa menunggu Anita,karena memang kamar kami berbeda,Aku gegas menuju ke tempat istirahat.Langkahku terseok-seok,tapi aku terus bertahan agar sampai ke kamarku.Tidak lama karena kamarku berada di lantai dua.
Aku memilih menaiki Lift agar lebih cepat sampai,kebetulan aku tidak perlu menunggu lama.Karena Lift baru saja terbuka saat aku baru tiba.
Aku masuk dengan langkah yang terseret,dan tanpa sengaja aku menabrak seseorang.
"So-sory"
Ohh ternyata seorang gadis,aku diam.Mempersilahkan gadis itu masuk lebih dulu,baru kemudian aku mengekor.Sekali lagi tanpa sengaja aku roboh menerpa tubuh gadis itu.
"Eh..Mas...Mas"Gadis itu berusaha mendorong tubuhku.Aku pun juga berusaha membuat jarak diantara kami.
"Ma-maaf"Ku pegang erat terali besi yang mengelilingi tepian Lift.Pintu Lift pun sudah tertutup,ternyata di dalam lift aku hanya berdua dengan gadis itu.
Ku lirik gadis itu dengan semampu mataku terbuka,matanya terpejam dan jemarinya terus memijit pelipisnya.
Pusing kembali melanda ku,pegangan ku terlepas.Dan sekali lagi menubruk gadis itu.
"Mas...Mas kenapa?"
Aku sudah tidak punya tenaga untuk bangkit,namun aroma parfum di lehernya membangkitkan libido ku.
"To-tolong"Desahku.Gadis itu diam,agak lama.
"Lantai berapa?"Tanyanya.Ku angkat tiga jemariku.
Ting!!
Pas sekali pintu Lift terbuka,Gadis itu berusaha membantu ku berjalan.Tapi karena kami sama-sama sempoyongan,langkah kami terseok-seok bersama.
Aku tetap menyandarkan kepalaku di bahu gadis itu meskipun tubuhnya lebih kecil dariku.Aku suka wangi tubuhnya,dan berlama-lama di liang lehernya.
Ku sematkan kunci kamarku di telapak tangan gadis itu,gadis itu cerdas ia bisa paham maksudku.Ia mencari kamarku melalui nomor yang tertera di kunci yang ku berikan padanya.
Ketemu!!!
Kami masuk bersama ke kamarku.Entah kenapa malah gadis itu merebahkan begitu saja tubuhnya ke atas tempat tidur.Ia menelentangkan tubuhnya begitu saja.Aku terpegun,menatap tubuh molek disaat libidoku naik.
Ku rebahkan tubuhku di samping gadis itu,rasa tak tega membangunkannya.Apalagi ku liat dia sama puyengnya denganku.Namun melihat gadis itu,puyeng dikepalaku sedikit terlupakan.Apalagi gadis itu mengusap lehernya yang jenjang sambil mendesah pelan.
Ku dekatkan Indra penciumanku ke lehernya,wangi yang ku suka menggodaku untuk menciumnya.Yah aku menciumi lehernya,makin lama wanginya makin menantang.Sehingga aku lepas kendali dan melakukan hal diluar nalar ku.
Ku nikmati ke gadisannya tanpa perlawanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments