EPS 2 GO To Bali

Hari yang dinanti akan segera tiba,Semua para siswa dan siswi kelas XII dari A sampai D sudah sibuk mempersiapkan diri untuk liburan ke Bali.Setiap ku lewati kerumunan mereka,yang dibicarakan adalah rencana-rencana ketika mereka sudah sampai Disana.

Bali memang salah satu destinasi impian semua orang,selain pemandangannya bagus,juga banyak hal-hal menarik di Pulau Dewata itu yang harus dikunjungi.

Aku sih biasa aja,semua persiapanku sudah diurus oleh Bik Iyem.Dia sudah sangat tahu apa saja yang harus dibawa dan diperlukan oleh ku.

Untuk mengisi waktu yang memang sudah tak ada kelas untuk kami siswa kelas XII,aku menyibukkan diri bermain basket di lapangan meskipun sendiri.Ku dribel bola,ku masukkan dengan bermacam gaya.Aku tersenyum sendiri,bangga dengan diriku sendiri.Boleh kan?

Ku rasakan ada langkah yang mendekat,ku hentikan dribelan bolaku.Ku palingkan wajahku ke arah Suara.Dista seorang siswa yang terkenal dengan kecakapannya di sekolah menghampiri sambil bertepuk tangan.

Hem,Tak ku hiraukan dia.Ku lambungkan bola pas masuk ke keranjang.Bola memantul lalu ditangkap dengan sigap oleh Dista.Ia tersenyum padaku,Caper.

"Lo ikut kan ke Bali?"Tanyanya sambil lalu memasukkan bola ke keranjang.Bola memantul tapi ku biarkan.Aku memilih beristirahat sejenak di kursi penonton.Dista mengikuti,ia duduk disamping ku.

"Selamat ya atas pencapaian Lo dengan nilai Danem tertinggi"Sambungnya lagi.

"Terimakasih"Aku mengelap keringat di wajahku.Aku tidak perlu khawatir makeup ku luntur,karena aku memang tak memakai makeup apapun.Cukup skin care untuk melindungi dari sinar UV.

"Lo cuek banget sama gue,setelah gue mengungkapkan perasaan gue sama Lo.Kenapa?"

Aku menatap pria bermata teduh itu,sekelumit senyuman ku sunggingkan.

"Di dunia ini gue nggak pernah takut apapun,kecuali sama cowok yang bilang suka sama gue,bilang cinta sama gue.Itu gue takut banget!!"

"Kenapa?"

Ku angkat kedua bahuku,ku cebikkan bibirku.

"Apa salah kalau gue suka sama Lo?"

"Nggak salah,itu hak Lo kok.Tapi gue nggak bisa"

"Nggak bisa??jangan bilang Lo pecinta se.."Dista menggantung kalimatnya.Mataku membulat,ku pukulkan handuk yang ku pegang ke arahnya.

"Jahat Lo yah"Hardikku kesal.

"Yah habisnya,Lo begitu?"

"Salah kalau gue nggak suka sama Lo?? nggak kan??sama kayak Lo yang suka sama gue itu juga nggak salah.Jadi hargai dong perasaan gue"

"Ok ok ok...jangan marah gitu dong"Dista sepertinya ingin menetralkan suasana.

"Boleh nggak gue tahu,seperti apa kriteria cowok Lo?"

"Buat apa?"Aku menautkan kedua alisku.

"Yah buat cerminan sama diri gue sendiri,apa gue pantas atau tidak buat lo"Dista memberikan alasan yang masuk akal buat ku,aku terdiam berpikir sejenak.Karena aku belum pernah sih berkhayal seperti apa pria idaman ku.

"Emmm yang pasti tinggi,nggak mungkin kan gue suka sama cowok yang lebih pendek dari gue,nggak lucu hehehehe.Terus putih tapi nggak putih putih amat,nanti dikira mayat hidup hmmm.Dan gantengnya tu ala ala cowok Turki,ada janggis,hidung mancung, bibir tipis"

"Bentar bentar bentar"Dista membuyarkan khayalan ku"Lo bilang janggis?janggis tu apaan?"

"Janggut tipis"Jawabku mendetail.

"Maksud Lo brewok gitu?"

"Begitulah kira-kira"

"Nggak ngeri Lo??"

"Ya tipis-tipis aja Brow,kayak ala-ala KING KHAN gitu.Kalao brewoknya sampe tebel banget kayak Mbah Janggot amit-amit dah"Aku bergidik.

"Hihihihihihi"Dista tertawa renyah

"Jadi emang gue bukan kriteria Lo banget dong?"

"Iya!"Dengan kejamnya aku membenarkan.Dista diam,ia menatapku sendu.

"Baiklah,mulai sekarang gue nggak akan berharap lagi sama Lo"

Aku mengangguk dengan senyuman.Dista membalas senyumku,ia menepuk pundak ku setelah itu meninggalkan aku sendiri di lapangan basket.Aku menghela nafas lega.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari yang dinanti telah tiba,Di halaman sekolah terparkir 4Bus Pariwisata.Mungkin masing-masing kelas untuk satu Bus.Aku naik ke Bus nomor 01.Disana ternyata sudah hampir semua teman-teman kelasku berada di dalam.Ternyata aku paling terakhir naik.

Baru saja aku nongol,Manda melambaikan tangan ke arahku.Aku tersenyum,lalu melangkah menuju kursi yang ia sediakan untuk ku.

Ku simpan ranselku di bagasi atas,lalu ku duduk di samping Manda.

"Ohhh jadi kursi kosong itu untuk Lo D"Ujar Lona yang duduk di kursi sebelah.Aku tersenyum saja.

"Ya iyalah,kan sekalian numpang,numpang makan,numpang jajan"Sindir Dita.Aku menoleh ke arah Manda yang jelas tersinggung dengan ucapan duo nyinyir itu.Wajah Manda tertunduk,mungkin ia malu untuk menatapku.Beberapa siswa siswi pun menoleh ke arah kami.

"Kalau kalian mau numpang juga sama gue,tinggal ngomong aja.Gue nggak keberatan kok.Kan tiket kalian gue juga yang beliin"Balas ku sedikit menekan kalimat ku.Wajah duo nyinyir itu terlihat merah karena malu.

"Kita nggak minta loh D,tapi Lo yang maksa"Jawab Dita membela diri,Lona mengangguk setuju dengan ucapan temannya.

"Gue maksa karena kalian mancing gue,gue takut dinilai beda-bedain temen.Padahal SEEEEMUUUAAAA temen gue,gue perlakukan sama.Gue nggak perduli kalian mau numpang hidup sama gue,mau numpang mati gue nggak perduli,yang penting gue nggak mengecewakan temen gue,siapa pun itu"

Aku bangkit lalu mendekati duo nyinyir itu.

"Termasuk kalian berdua"Ku tunjuk satu persatu wajah mereka yang pias.Lalu ku kembali duduk ke tempat semula.

Gemuruh tepuk tangan membahana dalam Bus tersebut.Semua teman-temanku bersorak atas apa yang baru saja aku lantangkan.Manda meremas tanganku sembari berbisik ucapan Terimakasih.Aku membalasnya dengan senyuman.

Ku lihat wajah duo nyinyir mengkeruh,malu lah tu.Aku tersenyum tipis ke arah mereka,namun mereka memalingkan wajahnya.

Tak berselang lama,Pak Andre guru kesenian di kelas ku masuk.Beliau di dampingi Bu Ema,guru Bahasa Inggris.

"Anak-anak apa sudah tidak ada yang ketinggalan?"Tanya Pak Andre lantang.

"Tidak ada Pak"Jawab teman-temanku kompak.

"Baiklah,sebelum kita berangkat,mari kita berdoa bersama"Pak Andre mengadahkan kedua tangannya ke atas,lalu ia mulai memimpin doa yang disahuti Amin oleh kami.Doa ditutup dengan surah Al Fatihah yang dibaca bersamaan.

Deru bunyi mesin Bus terdengar memekakkan telinga,Aku membenarkan letak dudukku agar lebih nyaman.Karena ini perjalanan panjang,kurang lebih 36 jam jarak tempuh yang akan kami lalui.Bik Iyem sengaja membawakan bantal leher agar aku nyaman.

10 menit kemudian,Bus perlahan berjalan keluar dari halaman sekolah satu persatu.Ku pasang handset di kedua lubang telingaku agar aku bisa menikmati genre musik yang ku suka.Tak ku hiraukan suara berisik dari percakapan semua teman-temanku.Di sepanjang perjalanan yang ku lakukan hanya tidur,ngemil,dan mendengarkan lagu.Aku kurang berkomunikasi dengan teman-temanku termasuk Manda.Hanya jika ia bertanya ya aku jawab sekenanya.

Sampai di rest area,Bus berhenti untuk beristirahat sejenak.Kami semua turun,ada yang buru-buru ke toilet.Ada yang langsung pesan makanan karena lapar.

Aku mengajak Manda untuk pergi makan sambil menunggu toilet kosong.Manda setuju,kami memesan beberapa makanan.Sambil menunggu hidangan siap,aku merenggangkan otot-otot yang terasa kaku.

"Makasih ya D"Ucap Manda terdengar ragu-ragu.

"Makasih buat apa?"

"Karena Lo banyak bantu gue"

Aku tersenyum,ku rangkul bahu temanku itu.

"Suatu hari nanti,gue pasti butuh bantuan Lo.Meskipun bukan dalam hal materi,jadi anggap aja gue menyimpan budi sama Lo"Ucap ku agar Manda tidak berkecil hati.Manda tersenyum tipis,ku lihat matanya mengembun.

"Gue janji D,jika Lo butuh bantuan gue,selagi gue mampu,gue akan bantu Lo.Apapun itu!"Manda mengikrarkan janji.Aku tersenyum disertai anggukan.

"Setelah ini,apa rencana Lo?"Tanyaku kemudian.

"Emmmm mungkin gue akan cari kerja D,biar bisa bantu perekonomian keluarga.Kasihan Bapak sudah tua,dan Ibu juga harus jaga adek-adek"

"Kerja apa dengan hanya menggunakan ijazah SMA?"

"Apa saja?"Manda mengedikkan bahunya.

"Apa tidak lebih baik jika Lo lanjutin kuliah dulu,atau ambil part time kerja sambil kuliah.Sayang nilai Lo bagus loh"Aku memberi usulan.

"Gue takut keteteran D,takut nggak bisa bagi waktu dengan baik"

"Emmmm atau gini aja,nanti gue tanya sama Papa,siapa tahu di tempat Papa ada lowongan buat Lo.Sekalian nanti gue carikan Lo kuliah yang bisa lewat online.Kan enak tuh kerja sambil kuliah,nanti gue bilang sama Papa biar Lo bisa dapet kerja yang tidak terlalu menyita waktu.Gimana?"Aku bersikeras membujuk Manda agar ia tetap bisa kuliah.

"Serius Lo mau bantu gue?"Kedua mata Manda berbinar.Aku mengangguk yakin.Tiba-tiba Manda berubah,ia melengos seakan-akan sedang tidak membicarakan apa-apa.Aku bingung,ku alihkan perhatianku,ternyata ada duo nyinyir lewat.Pantesan Manda langsung diem.

Lona dan Gita menatap kami penuh curiga.Aku bangkit sembari mengajak Manda untuk ke toilet sama-sama.Tak mungkin ku tinggalkan dia sendiri,nanti habis dia dihina oleh duo nyinyir ini.

Terpopuler

Comments

yuli Wiharjo

yuli Wiharjo

coba ya aku ikuti alurnya thor,,

2022-12-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!