My First Night With My Boss
Lyra adalah seorang gadis 24 tahun yang pada bulan depan akan meninggalkan masa lajangnya. Enam bulan yang lalu kekasihnya yang bernama Daniel melamarnya. Betapa bahagiannya ia saat kekasih yang sudah empat tahun ia pacari mengajaknya menikah. Prosesi pelamaran yang di lakukan kekasihnya membuat geger para karyawan di perusahaaan. Bagaimana tidak geger, dengan romantisnya Daniel melamar Lyra secara langsung di tempatnya bekerja. Kebetulan keduanya memang bekerja di tempat yang sama. Lamaran yang di lakukan Daniel membuat iri semua wanita yang bekerja di perusahaan. Saat itu Lyra sangat bahagia, ia merasa bagaikan seorang putri yang tengah di lamar oleh sang pangeran. Semua mata tertuju padanya, hingga membuat haru para saksi yang melihat prosesi lamaran yang di lakukan Daniel pada Lyra.
Lima bulan setelah lamaran.
Lyra yang sangat di sibukan dengan persiapan pernikahannya pergi ke apartemen Daniel untuk mengajaknya fitting baju. Saat itu Daniel sulit sekali di hubungi, oleh sebab itu Lyra memutuskan pergi ke apartemennya. Dalam perjalanan menuju apartemen Daniel, beberapa kali Lyra menghubungi ponsel Daniel. Namun, Daniel tak kunjung mengangkat teleponnya.
"Ada apa dengannya? Sudah dua bulan ini ia sering tak mengangkat teleponku. Bahkan persiapan pernikahanpun, aku sendiri yang menyiapkannya. Dia sering sekali membuat alasan bahwa dia sedang sibuk dengan pekerjaannya," gumam Lyra di batinnya.
Dua puluh menit kemudian, taxi yang di tumpanginya telah sampai di depan gedung apartemen milik calon suaminya. Lyra langsung saja membayar ongkos taxi, dan segera bergegas turun untuk memasuki gedung apartemen. Dan untuk sampai ke apartemen calon suaminya, Lyra perlu naik lift ke lantai tiga.
Lyra memasuki pintu lift, namun entah mengapa tiba-tiba perasaan Lyra sedikit kurang nyaman. Apa karena memang beberapa hari ini pikirannya di kacaukan oleh rasa gugup dan gelisah menjelang pernikahan yang akan berlangsung pada bulan depan. Entahlah, yang di rasa Lyra saat ini hanyalah perasaan tidak enak yang sangat tidak jelas. Padahal ia hanya sekedar akan menemui Daniel, tapi sudah seperti akan bertemu orang penting yang belum pernah di temuinya.
Beberapa menit kemudian lift sampai di lantai apartemen milik Daniel. Lyra melangkah keluar dari lift. Kemudian ia menghampiri pintu kamar apartemen milik calon suaminya itu. Ia menekan beberapa tombol angka di bawah knock pintu. Karena memang Lyra sudah biasa masuk apartemen Daniel, oleh sebab itu ia tahu pasword pintu tanpa harus menekan tombol bel terlebih dahulu.
Ia memasuki apartemen, namun ia di buat terheran-hera saat menatap sepasang higheel di rak sepatu. Lyra sendiri tak mengenali sepatu hak tinggi tersebut, bahkan Lyra tak pernah memiliki sepasang sepatu yang di lihatnya itu. Dan lagi, ia pun semakin saja di buat terheran-heran, saat mendengar suara wanita bernada rendah yang menyebutkan nama calon suaminya dari arah kamar.
Karena suara tersebut, Lyra pun terburu-buru melangkahkan kakinya ke kamar milik pria yang pada bulan depan akan berstatus sebagai suaminya.
Tepat di depan pintu kamar, Lyra terdiam sejenak. Perasaan tak enak yang di rasanya semakin saja menjadi-jadi, saat suara dari Daniel dan juga wanita yang suaranya tak di kenal itu semakin jelas terdengar.
Tangan Lyra bergetar ketika tangannya mulai menyentuh knop pintu. Namun, entah mengapa ia merasa ragu untuk membuka pintu kamar. Lyra menggeleng lalu menarik nafas terlebih dahulu, dan menghembuskannya sembari membuka pintu kamar.
"Deg...
Mata Lyra terbuka lebar, mulutnya menganga, dengan spontan Lyra menutupi mulutnya dengan tangan. Ia di buat terkejut setengah mati saat menatap Daniel tengah bersama wanita dalam satu ranjang yang sama.
"Lyra," seru Daniel kaget saat pintu kamarnya di buka oleh wanita yang jadi calon istrinya itu.
Lyra sangat syok dengan perbuatan Daniel di belakangnya, ia yang tengah berdiri mematung itu harus merasakan sakit yang teramat di hatinya. Lyra kemudian melangkah maju menghampiri ranjang yang tengah di tiduri Daniel dengan seorang wanita. Kemudian mengambil bantal di ranjang, dan sekuat tenaga Lyra memukuli Daniel menggunakan bantal.
"Dasar pria gila. Kamu berani selingkuh di belakangku. Pantas saja dua bulan ini kamu selalu sibuk jika ku ajak menyiapkan pernikahan. Ternyata kamu sedang sibuk bermain dengan wanita lain di belakangku," ucap Lyra dengan isak tangis.
Tak puas jika Lyra hanya memukuli Daniel saja, ia pun juga menjambak wanita yang jadi selingkuhan Daniel tersebut.
"Dasar wanita kotor, berani sekali kamu tidur dengan pria yang akan menikah," ucap Lyra meninggikan suaranya.
Karena Lyra sangat bruntal menjambak dan memukulinya, Daniel langsung saja menarik tangan Lyra.
"Berhenti menyakitinya," bentak Daniel.
"Kamu bahkan berani membentakku setelah kamu melakukan kesalahan."
"Iya, aku sangat berani jika harus membentakmu. Karena saat ini wanita yang sangat ku cintai bukanlah kamu tapi dia," ucap Daniel sembari menunjuk selingkuhannya.
Tangis Lyra pecah atas ucapan Daniel yang sangat menusuk hatinya. Ia tak menyangka bahwa Daniel akan memilih wanita yang tengah menunduk di atas tempat tidurnya di bandingkan dengan Lyra.
"Arti dari hubungan kita selama empat tahun itu apa? Mengapa kamu melamarku jika kamu tak mencintaiku."
"Karena saat itu aku sangat takut kehilanganmu, oleh sebab itu aku melamarmu secepatnya. Kamu tahu apa yang aku rasakan tiap kali kamu bersama Axel, hatiku sakit. Aku sudah beberapa kali melarangmu untuk dekat dengannya, tapi kamu tak pernah mendengarkanku. Dua bulan setelah aku melamarmu, kamu malah jadi lebih dekat dengan Axel," ucap Daniel memalingkan pandangannya dari Lyra.
"Axel itu hanya sekedar sahabat bagiku. Kami bahkan tak menyimpan perasaan satu sama lain. Aku jadi lebih dekat dengannya karena dia sedang kesulitan setelah perusahaan keluarganya bangkrut. Jika kamu berpikir seperti itu, berarti kamu tidak mempercayai aku yang sangat tulus mencintaimu." Tangisnya semakin pecah, hingga membuatnya berjongkok sembari menutupi wajahnya dengan tangan.
"Di mataku Axel tak pernah menganggapmu hanya sekedar sahabatnya saja. Aku yakin dia memendam perasaan terhadapmu." Daniel pun membantu Lyra berdiri. "Maaf, saat ini aku lebih bahagia bersama dia. Aku tak bisa melanjutkan hubungan ini." Daniel mendekap erat tubuh wanita yang tengah menangis tersedu-sedu itu.
Lyra melepaskan dekapan Daniel, dengan spontan ia pun menampar keras pipi Daniel. "Brengsek!!" ucapnya sembari menangis, lalu terburu-buru beranjak pergi dari apartemen Daniel.
Lyra tak bisa menghentikan tangisannya, hatinya terlampau sakit saat menerima kenyataan, bahwa Daniel telah menghianatinya. Dua bulan sudah ia bersusah payah mempersiapkan pernikahannya. Namun, pria yang melamarnya dengan cara romantis itu, lebih memilih wanita lain di bandingkan dengan Lyra yang sudah menemaninya selama empat tahun lebih. Cinta yang telah di bangunnya harus roboh dan terjatuh hingga merubahnya jadi perasaan benci yang teramat dalam. Kini ia hanya bisa membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan tangis yang tak mau berhenti.
Dua jam sudah ia menghabiskan air matanya. Tiba-tiba saja dering ponselnya berbunyi, iapun segera meraih ponsel di samping bantalnya. Nomor yang di beri nama Nata menghubunginya lewat benda kecil berbentuk persegi panjang itu. Lyra menekan tombol hijau di layar ponselnya.
"Bagaimana fitting bajunya lancar? Aku penasaran dengan baju yang akan kamu kenakan nanti. Bisa kirimkan fotonya padaku."
"Hikss."
"Lyra, kamu menangis?" Tanya Nata panik.
"Daniel selingkuh dariku, Ta."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
ဣӂ꧂✪ⓝⓘⓣⓐ ⓚⓘⓜ ӂ
Wow
2022-12-26
0
Radiah Ayarin
kak saling suport yuk
2022-11-23
2
Zey ✨️
hadir semangat
2022-11-17
1