4. Curiga

Lyra menelan salivanya. "Tentu saja kamu pasti akan berpikiran kotor terhadapku. Asal kamu tahu saja, aku tidak seperti apa yang kamu pikirkan."

"Memangnya apa yang aku pikirkan?" Tanya Axel.

"Kamu pasti berpikir, jika aku pergi ke hotel bersama dengan seorang pria. Karena kamu melihat tanda merah di leherku, kamu pasti berpikiran jika aku melakukan hal terlarang di kamar hotel."

"Oh jadi maksudmu, tadi malam kamu pergi bersama Daniel ke hotel padahal kalian belum resmi menikah."

Lyra melambai-lambaikan tangannya. "Tidak...tidak, mana mungkin aku pergi dengannya. Kami sudah putus kemarin."

Seketika Axel menghentikan mobilnya. "Lalu, kamu ke hotel pergi dengan siapa?"

"Apa maksudmu? Apa kamu mencurigaiku pergi dengan seorang pria ke hotel."

"Tentu saja aku sangat mencurigai kamu pergi dengan seorang pria ke hotel. Pagi sekali kamu berada di depan hotel, lalu aku melihat tanda merah di lehermu. Bukankah itu sangat mencurigakan."

"Percuma bila ku jelaskan, kamu benar-benar tak dapat menpercayaiku." Lyra pun beranjak keluar dari mobil.

Marahnya Lyra mampu membuat Axel merasa bersalah telah menaruh curiga terhadanya. Axel pun ikut beranjak dari mobil untuk mengejar Lyra.

Axel meraih lengan Lyra untuk menghentikan langkahnya. "Tunggu sebentar! Maaf aku sudah menaruh curiga terhadapmu. Tapi, bisa jelaskan secara jelas kepadaku agar aku tak mencurigaimu."

Lyra menghela nafas. "Aku memang menginap di hotel, itu karena semalam aku mabuk. Dan karena hotel dan klub malam lebih dekat dari pada rumahku. Aku memutuskan untuk menginap di sana, karena akan berbahaya bila aku pulang dalam keadaan mabuk."

"Lalu mengapa kamu tak menghubungiku untuk datang menjemputmu."

Seketika Lyra teringat dengan ponselnya, ia pun segera mencari-cari ponsel ke dalam tasnya.

"Sepertinya ponselku tertinggal di rumah."

Lyra lalu menunjukan isi tasnya kepada Axel. "Lihatlah, aku tak membawa ponsel. Bahkan semalam aku terpisah dengan Nata di klub, oleh sebab itu aku pergi sendiri tanpanya."

Biarpun Axel tak mengetahui Lyra pergi ke hotel seorang diri ataupun dengan seorang pria, namun sekarang Axel sedikit lebih mempercayai Lyra setelah di beri penjelasan.

Lalu tiba-tiba saja Axel memeluk Lyra. "Maaf sudah menaruh curiga terhadapmu. Aku jadi bisa sedikit bernafas lega karena kamu tidak melakukan apa yang aku pikirkan."

Lyra memang benar pergi ke hotel, tapi ia sedikit membohongi perkataannya. Lyra bohong tak pergi dengan seorang pria. Lyra hanya terpaksa berbohong, karena kejadian semalam merupakan hal yang paling memalukan dalam hidupnya. Terlebih lagi, pada saat ia teringat ketika mencium pria yang menolongnya di klub. Lyra memang tidur dengan seorang pria di hotel, tapi ia tak bisa menyalahi pria tersebut, karena Lyralah yang lebih dulu memulainya.

Lyra lalu melepaskan pelukan Axel. "Berhenti memelukku, nafasku akan sesak bila di peluk olehmu."

"Hm, lalu mengapa semalam kamu pergi ke klub malam dan mabuk-mabukan. Aku tahu kamu bukanlah tipe perempuan nakal seperti itu."

"Kemarin aku benar-benar sangat terpuruk setelah mendapati Daniel selingkuh."

"Apa maksudmu? Jadi alasanmu putus dengannya karena dia selingkuh. Lalu, bagaimana dengan pernikahanmu."

"Tentu saja pernikahanku batal."

Axel merangkul pundak Lyra. "Kamu tak perlu bersedih karena pria brengsek seperti itu. Banyak pria di dekatmu yang jauh lebih baik darinya."

"Pria yang dekat denganku hanyalah kamu seorang." Lyra lalu menunjuk wajah Daniel. "Jangan kamu pikir aku akan mau bersamamu. Ingat ya dengan prinsip persahabatan kita, tak boleh menaruh hati bila tak ingin hubungan persahabatan kita hancur."

Seketika Axel menelan salivanya. "Apa maksudmu? Mana mungkin aku menyukaimu. Kamu ini bukan tipeku, mana mungkin aku menyukai wanita sepertimu."

Dengan girangnya Lyra merangkul lengan Axel. "Baguslah kalau begitu. Lebih baik sekarang kamu antar aku pulang."

Lyra dan Axel kembali menaiki mobil. Setelah mobil melaju, raut wajah Axel nampak bersedih, ia hanya fokus menyetir tanpa berbicara sedikitpun. Tak seperti tadi yang lebih banyak bertanya, Axel malah lebih banyak diam dengan wajahnya yang di tekuk kesal.

"Apa kamu sedang ada masalah?" Tanya Lyra.

"Hm, tidak."

"Lalu mengapa kamu tampak seperti tengah bersedih?"

"Aku hanya sedikit banyak pikiran, setelah membuka cafe baru."

"Memangnya apa kamu kesulitan setelah membuka cafe barumu?"

"Sedikit, tapi itu tak apa."

Apa benar Axel bersedih karena itu, Lyra merasa heran dengannya. Dia tampak bersedih sama seperti saat dulu Lyra memberitahunya tentang rencana pernikahannya dengan Daniel. Kali ini Axel juga sama seperti itu. Di bandingkan saat perusahaan keluarganya bangkrut, raut wajah Axel tak pernah sesedih dan sekesal saat Lyra memberitahu tentang pernikahannya atau saat tadi ia berbicara tentang komitmen persahabatannya.

Lyra dulu sempat bertanya apa Axel menyukai Lyra, Axel selalu menjawab tidak. Memang karena sejak dulu, Axel dan Lyra berkomitmen untuk tak memiliki hubungan lebih selain bersahabat. Dan Lyra pun tak pernah sedikitpun menaruh rasa lebih dari rasa sayangnya sebagai sahabat.

**

Sesampainya di depan rumah, Lyra dan Axel mendapati Nata tengah duduk di koridor sembari menangis.

"Nata, kenapa kamu menangis?" Tanya Lyra sembari mengerut alisnya.

Nata berdiri dari duduknya, lalu dengan cepatnya ia memeluk Lyra.

"Kamu dari mana saja? Maaf semalam aku tak dapat menemukanmu. Aku menyesal telah lalai dalam menjagamu. Dan aku malah pulang tanpa kamu."

"Kamu tak perlu merasa bersalah, lagi pula aku sekarang baik-baik saja."

Biarpun Lyra berkata baik-baik saja, sebenarnya ia tak baik-baik saja setelah semalam ia melakukan hal terlarang dengan seorang pria di hotel. Dan hal memalukan seperti itu, mana mungkin Lyra ceritakan. Bila ia ceritakan yang sebenarnya, mungkin saja Nata ataupun Axel akan mencari orang yang telah tidur dengan Lyra. Itu sangat memalukan bila sampai teman-temannya memarahi pria tersebut. Karena yang Lyra pikirkan, bahwa Lyralah yang bersalah karena telah memancing pria tersebut untuk melakukannya.

"Lalu, semalam kamu pulang kemana, kenapa kamu tak mengangkat teleponku?"

"Ponselku tertinggal di rumah, dan semalam aku menginap di hotel."

Nata mengerutkan kedua alisnya. "Kenapa bisa kamu menginap di sana. Bukankah semalam kamu benar-benar mabuk, dan bagaimana kamu bisa menginap di sana? Siapa yang mengantarmu kesana?"

Lyra menelan salivanya, dan dengan gugupnya Lyra menjawab. "Aku memang mabuk, tapi aku sedikit sadar. Karena hotel lebih dekat dengan klub, jadi aku menginap di sana. Dan aku hanya sendiri tak di antar oleh siapapun."

Lyra kemudian merangkul lengan Nata. "Dari pada kita hanya berdiri di sini, lebih baik kita masuk. Dan kamu sama Axel bantu aku membereskan barang-barang pemberian Daniel dan barang miliknya yang masih tersisa di rumahku."

Lyra beserta kedua temannya beranjak memasuki rumah.

"Dari pada di buang, apa lebih baik di jual saja. Itu akan lebih baik dari pada harus di buang," saran Nata.

"Merepotkan bila harus di jual, lebih baik di buang semuanya. Aku sangat jikjik bila lama-lama barang-barang itu ada di rumah. Jika di jual belum tentu laku."

Satu-persatu barang pemberian dan milik Daniel yang tersisa di rumah, di masukan Lyra dan kedua temannya ke dalam kotak. Begitupun dengan cicin emas yang di berikan Daniel saat melamar Lyra.

"Cicin emasmu bila di jual akan mudah lakunya. Dan kamu akan menghasilkan uang bila menjual cicin ini," ucap Nata sembari memegang kotak cincin.

Lyra meraih kotak cincin yang di pegang Nata, lalu melemparnya ke dalam kotak.

"Aku tak mau uang dari hasil jual cincin yang menjijikan ini."

Biarpun sayang harus di buang, tapi mau bagaimana lagi. Nata tak bisa apa-apa karena itu milik Lyra, walau sebenarnya sangat di sayangkan bila cicin semahal itu di buang secara percuma.

Selesai membereskannya, Lyra beserta kedua temannya membawa kotak-kotak berisi barang-barang pemberian Daniel ke penampungan sampah yang berada di ujung komplek.

"Oh ya, apa kamu sudah bilang kepada orang tuamu tentang pembatalan pernikahanmu?" Tanya Axel.

Lyra menggeleng. "Aku belum bilang, karena aku baru putus kemarin. Kemungkinan besok lusa aku akan datang menemui mereka. Dan setelah memberitahu mereka, aku mungkin akan mengundurkan diri di kantor."

"Bagaimana bisa kamu mengundurkan diri. Setelah mengundurkan diri, memangnya kamu mau kerja di mana?" Tanya Nata.

"Aku harus secepatnya keluar dari tempatku bekerja, aku sangat muak bila harus setiap hari bertemu dengan Daniel."

"Yang seharusnya mengundurkan diri itu si Daniel, kenapa harus kamu."

"Mana mau dia mengalah untuk keluar dari pekerjaannya, lagi pula posisinya di kantor sudah mencapai sebagai manajer." Lyra tersenyum menatap Nata, lalu merangkul lengannya. "Apa di tempatmu bekerja ada lowongan?"

"Di tempatku ada satu posisi kosong. Dan tempat kosong itu sedang mencari lowongan."

Lyra tersenyum girang. "Benarkah, aku harus secepatnya mendaftar sebelum posisi itu di isi orang."

"Posisi itu sangat tidak cocok untukmu yang lulusan universitas terbaik di cambrige. Karena posisi kosong itu adalah sebagai juru masak di kantin."

Terpopuler

Comments

ayu

ayu

semangat author

2022-11-05

1

maya mutia

maya mutia

kenpa cma 4 episode thor

2022-11-05

2

Kaila

Kaila

lanjut thor

2022-11-05

2

lihat semua
Episodes
1 1. Kenyaatan Pahit
2 2. Bersenang-senang Di tengah Kesedihan
3 3. Kejadian Tergila
4 4. Curiga
5 5. Serangan Tak Terduga Dari Lyra
6 6. Sesuatu Yang Harus Di Lupakan
7 7. Tersentak Kaget
8 8. Pesanan Khusus Untuk CEO
9 9. Sosok Yang Sering Di Bicarakan Oleh Para Pekerja Kantor
10 10. Dia Yang Pernah Ku temui
11 11. Panggilan Baru Untuk Lyra
12 12. Siapakah Sosok Jayden
13 13. Bekerja Khusus Untuknya
14 14. Gaji Yang Di Tawarkan Tidak Di Berikan Secara Percuma
15 15. Tanda-Tanda Jadi Bahan Gosip
16 16. Alasan Agni Bekerja Di Tempat Yang Sama Dengan Lyra
17 17. Keputusan Yang Di Ambil Agni Serta Sandiwara Yang Harus Dilakukan Lyra
18 18. Aku Tak Bisa Melupakannya
19 19. Si Tampan Rigel
20 20. Karenanya Akupun Berdebar
21 21. Berkatmu
22 22. Kebahagianku Telah Di Hancurkan Olehnya
23 23. Perempuan Yang Tak Bisa Di Gapainya
24 24. Pertanyaan-Pertanyaan Dari Rizwan
25 25. Kembali Di Buat Benci Oleh Si Pria Menyebalkan
26 26. Pengakuan
27 27. Pengakuan Selanjutnya
28 28. Takdirnya Bukanlah Aku
29 29. Tak Mungkin Bisa Di Gapai
30 30. Kamulah Yang Ingin Ku Gapai
31 31. Tidur Berdua Untuk Kali Kedua
32 32. Semanis Gula
33 33. Si Sombong Rigel
34 34. Pantaskah Aku Menjadi Bagian Dari Mereka
35 35. Restu Untuk Rigel Dan Lyra
36 36. Selamat Tinggal Wahai Orang Yang Sudah Lama Bersamaku
37 37. Rumor Yang Bertebaran
38 38. Yang Harus Di Ketahui Orang-orang
39 39. Dering Telepon Yang Mengganggu
40 40. Dia Tak Berhak Mengambil Sesuatu Yang Berharga Di Hidupku
41 41. Terus Terusik
42 42. Perginya Dia Membuatku Bersedih
43 43. Yakinlah Bahwa Hubungan Kita Akan Baik-Baik Saja
44 44. Berbohong Demi Kebaikanmu
45 45. Berkatalah Dengan Jujur
46 46. Jangan Sakit Rigel
47 47. Desakan Dari Rizwan
48 48. Kamu Yang Terlalu Sibuk
49 49. Bimbang
50 50. Aku Tak Sanggup Bila Harus Melepasmu
51 51. Tempatku Bersandar
52 52. Momen Indah Untuk Rigel Dan Lyra
53 53. Selamat Tinggal Kekasih
54 54. Bisakah Aku Melupakannya
55 55. Kumohon Lupakanlah Dia
56 56. Cara Untuk Melupakannya
57 57. Hanya Dia Miliku
58 58. Keputusan
59 59. Setelah Kepergian Lyra
60 60. Ada Apa Dengan Kota London
61 61. London
62 62. Yang Tak Ku Tahui Selama Ini
63 63. Berakhir Kecewa
64 64. Cara Yang Ampuh Untuk Memastikan Perasaannya
65 65. Apa Akan Berhasil
66 66. Tahap Berikutnya
67 67. Tak Sabar Ingin Jumpa
68 68. Hasil Buah Cinta Rigel Dan Lyra
69 69. Meminta Restu
70 70. Adik Baru Untuk Jayden
71 71. Restu Dari Rizwan Dan Sarah
72 72. Berakhir Bahagia
73 Penguman Karya Terbaru
74 Info Karya terbaru
Episodes

Updated 74 Episodes

1
1. Kenyaatan Pahit
2
2. Bersenang-senang Di tengah Kesedihan
3
3. Kejadian Tergila
4
4. Curiga
5
5. Serangan Tak Terduga Dari Lyra
6
6. Sesuatu Yang Harus Di Lupakan
7
7. Tersentak Kaget
8
8. Pesanan Khusus Untuk CEO
9
9. Sosok Yang Sering Di Bicarakan Oleh Para Pekerja Kantor
10
10. Dia Yang Pernah Ku temui
11
11. Panggilan Baru Untuk Lyra
12
12. Siapakah Sosok Jayden
13
13. Bekerja Khusus Untuknya
14
14. Gaji Yang Di Tawarkan Tidak Di Berikan Secara Percuma
15
15. Tanda-Tanda Jadi Bahan Gosip
16
16. Alasan Agni Bekerja Di Tempat Yang Sama Dengan Lyra
17
17. Keputusan Yang Di Ambil Agni Serta Sandiwara Yang Harus Dilakukan Lyra
18
18. Aku Tak Bisa Melupakannya
19
19. Si Tampan Rigel
20
20. Karenanya Akupun Berdebar
21
21. Berkatmu
22
22. Kebahagianku Telah Di Hancurkan Olehnya
23
23. Perempuan Yang Tak Bisa Di Gapainya
24
24. Pertanyaan-Pertanyaan Dari Rizwan
25
25. Kembali Di Buat Benci Oleh Si Pria Menyebalkan
26
26. Pengakuan
27
27. Pengakuan Selanjutnya
28
28. Takdirnya Bukanlah Aku
29
29. Tak Mungkin Bisa Di Gapai
30
30. Kamulah Yang Ingin Ku Gapai
31
31. Tidur Berdua Untuk Kali Kedua
32
32. Semanis Gula
33
33. Si Sombong Rigel
34
34. Pantaskah Aku Menjadi Bagian Dari Mereka
35
35. Restu Untuk Rigel Dan Lyra
36
36. Selamat Tinggal Wahai Orang Yang Sudah Lama Bersamaku
37
37. Rumor Yang Bertebaran
38
38. Yang Harus Di Ketahui Orang-orang
39
39. Dering Telepon Yang Mengganggu
40
40. Dia Tak Berhak Mengambil Sesuatu Yang Berharga Di Hidupku
41
41. Terus Terusik
42
42. Perginya Dia Membuatku Bersedih
43
43. Yakinlah Bahwa Hubungan Kita Akan Baik-Baik Saja
44
44. Berbohong Demi Kebaikanmu
45
45. Berkatalah Dengan Jujur
46
46. Jangan Sakit Rigel
47
47. Desakan Dari Rizwan
48
48. Kamu Yang Terlalu Sibuk
49
49. Bimbang
50
50. Aku Tak Sanggup Bila Harus Melepasmu
51
51. Tempatku Bersandar
52
52. Momen Indah Untuk Rigel Dan Lyra
53
53. Selamat Tinggal Kekasih
54
54. Bisakah Aku Melupakannya
55
55. Kumohon Lupakanlah Dia
56
56. Cara Untuk Melupakannya
57
57. Hanya Dia Miliku
58
58. Keputusan
59
59. Setelah Kepergian Lyra
60
60. Ada Apa Dengan Kota London
61
61. London
62
62. Yang Tak Ku Tahui Selama Ini
63
63. Berakhir Kecewa
64
64. Cara Yang Ampuh Untuk Memastikan Perasaannya
65
65. Apa Akan Berhasil
66
66. Tahap Berikutnya
67
67. Tak Sabar Ingin Jumpa
68
68. Hasil Buah Cinta Rigel Dan Lyra
69
69. Meminta Restu
70
70. Adik Baru Untuk Jayden
71
71. Restu Dari Rizwan Dan Sarah
72
72. Berakhir Bahagia
73
Penguman Karya Terbaru
74
Info Karya terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!