Cinta Dalam Diam
Peringatan!! Novel ini sedang di revisi 👩💻🙏
Halo teman-teman terima kasih sudah mampir di karya pertama saya, mohon dukungan dan saranya ya😊🙏
Pengenalan tokoh :
Amira Anatasya
Seorang wanita cantik berusia 26 tahun yang bekerja sebagai seorang dokter umum di salah satu rumah sakit dikota B. Kehidupanya sangat sempurna, mempunyai keluarga yang sangat harmonis dan bisa dibilang berada. Tapi berbeda dengan nasip percintanya, Amira selalu menutup hatinya untuk laki-laki yang mendekatinya karena masih terbayang-bayang dengan cinta pertamanya. Setelah 10 tahun berlalu, Amira dipertemukan kembali dengan cinta pertamanya. Tapi lagi-lagi kenyataan membuatnya kecewa, laki-laki itu sudah dijodohkan dan bertunangan dengan sahabatnya sendiri.
Jerry Abraham Pramana
Seorang laki-laki berusia 29 tahun yang bekerja sebagai seorang Polisi. Pria dingin jarang bicara tapi sangat taat dalam beragama dan tipe anak yang menghormati orang tua nya. Selain pria yang mapan, dia termasuk pria yang tampan tak heran banyak wanita yang mendekatinya. Namun satu yang tak bisa dia tolak yaitu menikahi wanita pilihan orang tua nya, karena mereka sudah terikat perjodohan. Walupun pertemuan mereka singkat dan karena perjodohan Jerry menerima dan berusaha mencintai wanita itu dengan tulus, walaupun tidak di pungkiri dia juga menyukai wanita pilihan orang taunya.
🍁 🍁 🍁 🍁
Kembali ke 10 tahun yang lalu
Gadis kecil yang cantik bernama Amira itu masih duduk dibangku SMA, saat ini dia bersekolah di SMA Sint Calorus adalah salau satu sekolah menengah atas terfavorit dikota B. SMA tersebut bisa dibilang sekolah untuk kalangan menengah keatas dan anak pengusahan ataupun pejabat tinggi, termasuk juga dengan orang tua Amir a mereka juga dari keluarga berada.
"Tingggg....." (Bunyi bel pulang sekolah ).
Jam pulang sekolah sudah tiba, banyak anak-anak yang keluar menuju gerbang sekolah untuk pulang. Begitu juga dengan seorang gadis cantik bertubuh mungil dan berkulit putih itu, kini dia sedang berlari menuju gerbang sekolah untuk pulang dan bisanya sopirnya sudah menunggu didepan.
Saat keluar dia melihat Pak Joko supirnya sudah menunggu diseberang jalan, dengan terburu-buru gadis itu pun bergegas ingin menyeberang jalan tapi tanpa dia sadari ada motor Ninja berwarna merah sedang melaju kencang. Sontak saja membuat gadis itu terpekik, dia saat ini sedang berdiri di tangah jalan dan semua orang menoleh kearahnya.
"Aaghh....!!" teriaknya kencang.
Setelah itu motor tersebut langsung menyenggol tubuhnya, hingga dia terjatuh keaspal. Kakinya terluka, siku tanganya juga berdarah. Pengendar motor itu pun sempat menghindar dan tidak menabrak gadis itu dan beruntung dia hanya menyenggol tubuhnya sedikit. Mungkin karena syok jadi dia terjatuh ke aspal, salahnya juga berkendara dengan kecepatan kencang dia jalanan.
"Neng Amira...!!" Teriak Pak Joko dari sembrang jalan.
Tubuhnya seketika lemas saat melihat anak majikanya itu keserempet motor, Pak Joko buru-buru ingin menyeberang jalan untuk menghampiri Amira yang sudah terjatuh. Sebelum Pak Joko sampai kesana, pengendara motor itu pun berhenti menepikan motornya dan menghampiri Amira. Dia membuka helemnya dan berlari membantu Amira, sudah banyak orang yang berkerumun disana juga.
"Kamu nggak papa? apa ada yang luka?" tanyanya dengan sedikit khawatir, membantu Amira untuk berdiri.
"Saya tidak apa-apa, tapi lutut saya sakit!" jawab Amira sambil melihat lututnya yang terluka tapi hanya tergores saja.
"Lutut kamu terluka, siku tangan kamu juga berdarah. Mari saya antar ke klinik terdekat!" sambung laki-laki terebut saat Amira sudah berdiri.
Amira pun hanya diam sambil menatap wajah laki-laki itu, sangat tampan ucap Amira didalam hatinya. Laki-laki itu bertubuh tinggi dan kulitnya putih bersih membuat Amira sangat terpesona, apa lagi dengan rambut yang berantakan ala anak jaman sekarang.
"Tidak usah Kak! saya sudah dijemput. Saya akan langsung pulang saja" jawab Amira dengan muka yang memerah, dia cukup malu saat ditatap dengan laki-laki tampan didepanya.
"Nggak boleh gitu, kamu terluka karena saya jadi saya tidak enak. Biarkan saya membawa kamu untuk berobat!" ucapnya lagi, memaksa Amira untuk mengobati lukanya.
Tiba-tiba Pak Joko datang dan sangat khawatir langsung memeriksa seluruh tubuh Amira karena saking paniknya, dia juga merasa bersalah karena menunggu di seberang jalan. Seharusnya dia menunggu Amira langsung kedepan gerbang, jika terjadi apa-apa pasti majikanya akan marah takut Pak Joko.
"Neng nggak papa, ada yang sakit?" tanyanya sambil membolak balik tubuh Amira dan laki-laki didepanya hanya memperhatikan.
"Tidak apa-apa Pak, maaf membuat Pak Joko khawatir. Ayo kita pulang Pak!" jawab Amira pada Pak Joko.
"Dan maaf juga Kak, saya menyeberang jalan sembarangan!" sambung Amira lagi, sambil menundukan kepalanya kepada laki-laki itu.
"Iya lain kali hati-hati jika ingin menyeberang jalan! bisa saja kamu celaka kalau saya lebih ngebut dari tadi" jawabnya sambil mengelus kepala Amira.
Setelah itu dia mengelurkan beberapa lembar uang seratus ribu, lalu diberikan kepada Pak Joko. Dia juga merasa bersalah karena membuat Amira terluka, sekalian untuk membeli obat karena dia tidak mau dibawah ke klinik.
"Ini ada uang sedikit untuk membawah adek ini berobat Pak, saya permisi!" ucapnya memberikan uang tersebut.
"Assalamualaikum..." setelah pamit dia langsung menuju motornya dan berlalu pergi dari sana.
"Walaikumsalam " jawab Pak Joko, yang masih mematung ditempatnya, tidak lama kemudian Amira memanggilnya.
"Pak Joko...!!" panggil Amira membuat Pak Joko langsung tersadar.
Pak Joko membantu Amira berjalan menuju mobil, kemudian mereka pun bergegas pulang kerumah. Saat diperjalanan Amira memohon agar Pak Joko tidak memberitahu Papanya, karena pasti Papanya akan marah dan sangat khawatir. Pak Joko juga tau kalau Tuanya sangat over protektif pada Amira, apa lagi jika tau Amira terluka seperti ini.
"Pak jangan bilang Papa dan Mama ya! Nanti Amira yang akan bilang sendiri" ucap Amira memohon pada Pak Joko.
"Tapi kan Neng terluka, saya juga merasa bersalah karena tidak dapat menjaga Neng" jawabnya takut.
"Bapak nggak usah khawatir, nanti Amira akan bilang ke Mama kalau Amira yang cerobo. Tenang saja Pak Joko tidak akan kena marah!" ucapnya dengan penyesalan karena telah membuat masalah.
Pasti jika Papa tahu, Pak Joko akan dimarahi juga karena Papa itu sangat lah posesif kepada putrinya. Dia sangat menyayangi Amira dan adiknya, mungkin juga karena mereka hanya dua bersaudara dan tidak ada laki-laki. Jadi dia menganggap mereka seperti putri kecilnya, Amira juga kadang heran dengan perlakukan Papanya.
.
.
.
Beberapa menit kemudian Amira dan Pak Joko sudah sampai dirumah, Pak Joko memarkirkan mobilnya di garasi. Setelah mobil berhenti Amira turun dari mobil, lalu menuju pintu masuk rumah dari depan. Amira melihat Mamanya duduk dikursi depan rumah, kursi depan itu memang tempat bersantai. Mama duduk bersama adiknya yang terlihat sedang bermain boneka, Amira takut dan cemas berjalan kearah Mamanya. Sedangkan Pak Joko pergi kedepan menuju Pos Satpam rumahnya, sebenarnya dia juga takut nanti Nyonya akan marah.
"Assalamualaikum Ma..." ucap Amira menghampiri Mamanya.
"Waalaikumsalam sayang" jawab Mama saat Amira sudah mendekat dan memeluk Mamanya sangat Manja, kemudian setelah itu Amira mencium pipi gembul adiknya.
"Kakak ganti baju dulu ya Ma" ucap Amira lagi dan ingin pergi dari sana.
Amira pun berpamitan untuk kedalam mau ganti baju, Mama pun menganggukan kepalnya. Tapi saat Amira berjalan kearah pintu masuk kakinya agak sakit jadi dia berjalan agak pelan, tentu saja Mama curiga dan menghampiri Amira dan memeriksa kaki putrinya itu.
"Tunggu...!" ucap Mama membuat Amira berhenti.
"Kaki kakak kenapa, kok jalanya gitu?" Tanya Mama lalu menghampiri Amira, kemudian memeriksa kakinya.
Saat melihat kakinya Amira, Mama sangat terkejut lutut Amira lecet. Pasti Amira ceroboh lagi pikir Mamanya, belum lagi siku tanganya juga berdarah.
"Astaga kakak kok bisa lecet kayak gini, udah Mama bilang hati-hati. Duduk disana biar Mama ambil kotak P3k dulu!!" ucap Mamanya kemudian masuk kedalam rumah mengambil obat untuk Amira.
Amira pun menuruti Mamanya duduk disana, beberapa menit Mama keluar membawa kotak P3k. Setelah itu mengobati luka Amira dengan telaten, sambil bertanya kenapa Amira bisa jatuh.
"Coba cerita sama Mama, kenapa kakak bisa jatuh?" tanya Mama lembut kepada Amira.
Mama adalah wanita yang sabar dan jarang sekali marah kepada putrinya. Amira dan adiknya selalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya, walaupun begitu Amira tetap meghormati kedua orang tuanya.
"Tadi kakak jatuh didepan sekolah Ma, saat kakak mau menyeberang jalan ingin menghampiri Pak Joko ada motor lewat. Jadi kakak keserempet motor Ma" Cerita Amira pada Mamanya.
"Kan udah Mama bilang hati-hati kakak, apa lagi kalau mau nyeberang jalan liat-liat dulu!" ucap Mamanya lembut.
"Iya lain kali kakak akan lebih berhati-hati Ma" jawabnya sambil menundukan kepalanya.
Setelah Mama selesai mengobati luka Amira, Mama menyuru Amira istirahat dan mengganti pakaiannya.
"Udah selesai, sana kakak istirahat dulu dan ganti bajunya" ucap Mama dan Amira menganggukan kepalanya, setelah itu pergi menuju kamarnya.
Amira pun pergi menuju kamarnya, setelah itu Mama memanggil Pak Joko untuk menayakan kenapa Amira bisa sampai kena serempet motor. Bisa-bisanya Pak Joko juga hanya diam saja saat pulang tadi, Mama benar-benar tidak habis pikir.
"Pak Jok.....!!" Ucap Mama memanggil Pak Joko.
Pak Joko yang mendengar majikanya memanggil pun langsung datang, pasti akan kena marah Nyonya karena Neng Amira terluka pikir Joko.
"Iya ada apa Nyonya memanggil saya?" tanya Pak Joko sedikit takut.
"Benar Amira tadi jatuh karena keserempet motor, Apa dia jatuh sendiri karena bandel?" tanya Mama kepada Pak Joko.
"Benar Nyonya, itu juga kesalahan saya tidak menjaga Neng Amira dengan baik. Maafkan saya Nyonya " jawabnya.
"Baiklah, berarti kakak memang tidak bohong. Sudah lah tidak usah minta maaf namanya juga musibah Pak Joko, tapi saya cuma mau mengingakan Pak Joko agar lebih berhati-hati lagi saat menjaga Amira. Bapak tau sendiri kan kalau kakak itu agak ceroboh" sambum Mama memberikan sedikit nasehat pada Pak Joko.
"Iya Nyonya saya akan lebih berhati-hati lagi dan Ini adalah uang yang diberikan pemuda yang menabrak Neng Amira tadi Nyonya" jawab Pak Joko kemudian mengelurkan uang dari saku celananya.
"Simpan saja untuk keperluan Pak Joko, siapa tau bisa membeli barang untuk cucu bapak. Saya dengar dari Mbok Yem kemarin putri pertama bapak baru melahirkan. Selamat ya!" jawab Mama sambil memberikan selamat pada Pak Joko.
"Iya terima kasih banyak Nyonya, semoga rezeki Nyonya semakin lancar" sambung Pak Joko.
Pak Joko pun berterima kasih, Tuan dan Nyonya tempat dia bekerja sangat lah baik. Pak Joko dan Istrinya sangat beruntung bisa bekerja disini, mereka sudah bekerja selama 7 tahun. Walupun hanya bekerja sebagai supir dan istirnya Art dirumah ini, tapi mereka sangat menghormati Pak Joko dan Mbok Yem dan menganggap mereka seperti keluarga sendiri.
#Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Anonymous
.
2024-07-07
0
sens 13
iya kak nanti di lanjuut lagi ya ceritanya
2022-10-24
0
Mi. Kelinci🐰
iya kak nanti akan direvisi lagi, terima kasih atas saranya kak😊
2022-08-30
0