Sudah 10 tahun berlalu, kini gadis kecil yang bernama Amira itu sudah tumbuh menjadi wanita dewasa yang cantik dan anggun. Saat ini Amira berusia 26 tahun dan bekerja sebagai seorang dokter di salah satu rumah sakit ternama, namun di usianya yang sekarang dia masih betah sendiri.
Pada awal tahun ini, Amira selalu ditanya kapan menikah oleh orang tuanya. Jangankan untuk menikah punya pacaran saja tidak, Amira masih yakin jika suatu saat nanti dia akan dipertemukan dengan cinta pertamanya. Walaupun sudah bertahun-tahun berlalu, bahkan Amira tidak tau siapa nama laki -laki itu tapi dia masih mengingat jelas bagaimana wajahnya.
Rumah Sakit Medika Sentral
Jam pulang kerja pun suda tiba, Amira memutuskan untuk langsung pulang kerumah. Sebelum pulang Amira berpamitan kepada teman-temanya.
"Saya duluan pulang semuanya, nanti dr.Lina yang akan menggantikan saya shift sore " Ucap Amira berpamitan kepada teman-teman perawat yang satu shift dengan dia pagi ini.
"Iya dr.Amira hati-hati dijalan" jawab mereka kompak dan terus memperhatikan Amira yang keluar dari ruangan tersebut.
Amira pun mengangukan kepalanya dan terus berjalan keluar ruangan. Setelah Amira keluar dari ruangan itu, banyak perawat laki-laki yang membicarakanya. Amira adalah salah satu dokter tercantik bisa dibilang kembang ruangan tersebut, bahkan anak dari drektur rumah sakit ini saja terus mengejarnya tapi Amira selalu menolaknya.
"dr.Amira tipe aku banget Yo, cantik banget sempurna untuk dijadikan istri hehe" Ucap Angga salah satu perawat cowok diruangan itu.
"Udah lah Nga jangan banyak menghalu kamu, mana mau dr.Amira sama kamu. Anak pak drektur aja dia tolak apa lagi modelan kayak kamu" jawab Diyo yang juga sama-sama perawat sambil menepuk kepala Angga.
"Awww sakit...!! hobby banget mukul kepala orang. Lagian apa salahnya menghayal dulu siapa tau jadi kenyataan." Jawab Angga yang tak mau kalah.
"Rasakan sakitkan, makanya jangan mengahalu terlalu tinggi nanti jatuh sakit baru tau rasa" lanjutnya lagi sambil tertawa mengejek.
Semua yang ada diruangan itu pun tertawa mendengar perdebatan antara Angga dan Diyo, memang benar yang mereka pikir mana mungkin dr. Amira mau dengan orang sembarangan anak pemilik rumah sakit ini saja terus mengejarnya tapi dia selalu menolak.
Mereka juga mendengar jika Amira bukan orang sembarangan, Papanya adalah seorang CEO perusahaan ternama dikota mereka. Bisa dibilang jika Amira adalah orang berada, namun semua itu tidak membuat Amira sombong karena Amira selalu diajarkan hidup sederhana oleh orang tuanya.
Amira masih selalu ramah dan rendah hati kepada semua orang, dia juga sangat baik hati dan banyak orang mengaguminya. Hanya satu yang sangat disayangkan dari dirinya, Amira selalu memakai pakaian terbuka dan pendek karena dia selalu berbicara tidak nyaman jika memakai pakaian tertutup seperti seorang muslimah pada umumnya.
.
.
.
Setelah menempuh perjalanan 15 menit, akhirnya Amira sampai kerumahnya. Pak Joko membuka gerbang rumahnya, saat Amira sudah memarkirkan mobilnya dia melihat ada satu mobil Pajero sport berwarna hitam terparkir didepan rumanya. Amira sangat tau itu bukan punya Papanya, pasti ada tamu dirumah pikirnya.
Sebelum memasuki rumah, Amira menyapa Pak Joko terlebih dahulu dan menayakan mobil siapa yang terparkir didepan rumahnya.
"Selamat sore Pak, Oh ya itu mobil siapa Pak?" Ucap Amira kepada Pak Joko sambil menunjuk mobil tersebut.
"Sore juga Neng, Itu mobilnya tamu Tuan Neng. Saya juga tidak kenal karena baru pertama ini melihatnya" jawab Pak Joko.
"Tumben Papa bawah tamu ya, biasnya kan Papa selu ketemu temanya di luarkan" sambung Amira, memang Papanya jarang membawa teman kerumahnya paling kalau ketemu dikafe atau ditempat olaraga.
"Saya juga kurang tau Neng" jawab Pak Joko jujur karena dia juga tidak berani bertanya tadi.
"Begitu ya Pak, Oh iya Mama udah pulang dari butik belum Pak? Tanya Amira lagi.
"Sudah Neng tapi Ibu lagi ada acara arisan sama teman-temanya dan sekalian pulang barengan dengan Neng Marsa pulang Les Bahasa Inggris " Ucap Pak Joko menjelaskan kegiatan Mama.
"Iya Pak, Amira masuk dulu ya Pak" Sambung Amira ingin pergi masuk kedalam.
"Iya Neng" ucap Pak Joko menganggukan kepalanya.
Amira memasuki rumah dengan santai saat melewati ruang tamu, Papa nya sedang duduk bersama dua laki-laki satu nya seumuran Papa dan satu nya lagi sepertinya masih muda mungkin anaknya kali pikir Amira.
"Assalamualaikum....." ucap Amira.
"Walaikumsalam " jawab mereka berasamaan, mereka melihat kearah Amira yang baru saja masuk.
"Hay sayang! kamu udah pulang. Sini dulu Papa mau kenalin kamu sama teman Papa dan anaknya" ucap Papa sambil mengisyaratkan tanganya memanggil Amira dan dengan terpaksa Amira menghampiri tamu Papanya itu.
"Iya Papa " Ucap Amira dengan sopan memperkenalkan dirinya kemudian duduk disamping Papanya.
"Wahh kamu nggak bilang kalau anak kamu sudah dewasa sekarang, terakhir aku melihatnya waktu dia kecil dulu Pindo. Berarti sudah lama sekali kita tidak bertemu!" sambung orang tersebut sambil memandang Amira.
"Iya kamu tu yang selalu berpindah-pindah dari dulu, beruntung kita bisa saling menukar kabar lagi" jawab Papa.
"Ya mau gimana lagi, namanya juga mencari nafka, eh ternyata ujung-ujungnya balik kesini lagi" jawab orang itu sambil tertawa.
"Iya kamu memang selalu benar, Oh iya perkenalkan sayang ini Om Surya dan yang disampingnya itu anaknya nya Jerry!" sambung Papa sambil memperkenalakan temanya.
"Iya Pa, salam kenal Om dan Kak. Saya Amira Antasnya, panggil saja Amira" ucap Amira sopan dan terus memandang kearah laki-laki yang bernama Jerry itu.
Amira sedikit terkejut saat mengetahui siapa tamu Papanya, Iya laki-laki itu yang dia tunggu selama ini. Amira dapat melihat secara jelas name tag di baju seragam polisi berwarna coklat itu bertuliskan Jerry Abraham Pramana.
Jadi namanya Jerry ucap Amira didalam hatinya, sekarang dia semakin dewasa dan tampan. Apa Tuhan benar-benar mengambukan doaku, hingga dia datang sendiri kesini. Amira tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya, sambil sesekali tersenyum.
"Salam kenal juga cantik" jawab Om surya, sepertinya Om surya memang orangnya humoris.
"Iya Om, saya biasa saja. Tapi terima kasih atas pujianya" jawab Amira sambil tersenyum.
"Saya suka orang seperti kamu! cantik dan lucu" sambung Om Surya memuji Amira.
"Om Surya dan Jerry ini akan menjadi tetangga baru kita sayang, mereka baruh pindah dari luar kota" sambung Papa menjelaskan bahwa mereka akan menjadi tetangga.
"Iya benar sekali Amira, saya dan Papa kamu sudah berteman sejak kami kuliah di universitas M. Kamu tau Papa mu waktu masih mudah itu sangat tampan, banyak sekali cewek-cewek yang menyukainya!" ucap Om Surya mengingat masa kuliah mereka.
"Benarkah Om, Papa jarang cerita jadi Amira nggak tau hehe" Jawab Amira, sedangkan Jerry hanya diam saja.
"Kamu masih tetap sama seperti dulu Surya, sudah lah jangan dengarkan Om surya ada-ada saja" sambung Papa malu mengungkit tentang masa lalu mereka.
"Iya Pa takut sekali nanti Amira bilang sama Mama, Oh iya semoga betah tinggal di perumahan ini ya Om. Kota B adalah kota yang sejuk pasti Om suka dengan udara disini sangat sehat!" jawab Amira sambil mentap kearah Jerry karena Jerry terlus sibuk memainkan ponselnya dan terus menundukan kepalanya.
"Terima kasih cantik dan karena kita sudah jadi tetangga jangan sungkan main kerumah Om ya, pasti Ami istri saya akan senang jika bertemu dengan kamu. Habisnya kalian sama!" jawab Om Surya mengingat istrinya.
"Rumah Om paling ujung sebelah kiri, rumah no 18 C. Pokonya setelah sampai perempatan ujung sana kamu pasti tau" sambung Om Surya menjelasakan letak rumahnya sambil tersenyum pada Amira.
"Tentu saja Om, bila ada waktu luang Amira pasti main kerumah Om" jawab Amira sambil menganggukan kepalanya.
"Amira dari mana sayang sepertinya kamu baru pulang kerja ya. Amira kerja dimana?" Tanya Om Surya lagi dan Jerry masih tetap diam dan menyimak pembicaraan dari tadi.
Sepertinya Jerry sama sekali tidak mengingat Amira dan pertemuanya 10 tahun yang lalu, Iya Amira juga tidak boleh berharap lebih. Mana mungkin dia ingat, kenal aja nggak pikir Amira sambil menghembus napasnya.
"Amira dokter umum dirumah sakit kota, sore baru pulang mungkin dia masuk pagi" Jawab Papa memberitahu jika Amira adalah seorang dokter.
"Wah hebat sekali, sudah cantik dokter lagi. Udah punya calon suami belum? " Tanya Om Surya sambil bercanda dan tertawa.
"Om bisa saja, untuk saat ini belum ada yang cocok Om" Jawab Amira lagi sambil menundukan kepalanya.
"Mau sama anak Om ini nggak?" tanyanya lagi sambil menunjuk Jerry.
"Ayah...!!" akhirnya Jerry bersuara karena kalau tidak dia akan malu dengan ucapan ayahnya.
"Hehehe Ayah becanda, santai saja!" ucap Om Surya sambil tertawa dan menepuk pundak Jerry.
"Sepertinya Jerry anak nya pendiam, dari tadi dia diam terus beda ya sama kakaknya." Sambung Papa lagi karena memang Juan tipe orang yang irit bicara.
"Kamu benar sekali Pin, kamu tau Pin Mamanya sering menjulukinya dengan sebutan Kulkas berjalan. Sikapnya sangat dingin, aku juga bingung menurun dari siapa? " jawab Om Surya sambil tertawa dan diikuti senyuman Papa dan Amira.
"Udalah Yah jangan bikin Abang malu" jawab Jerry dengan muka datarnya.
"Iya-iya " jawab Om Surya agar Jerry tidak marah padanya.
"Maaf Om dan kakak saya mau ganti baju dulu, soalnya mau bersih-bersih dulu" sambung Amira ingin pergi dari sana.
Bukan dia tidak mau tapi dia masih gugup saat melihat Jerry ada dihadapanya, dia juga canggung dalam situasi ini.
"Iya silahkan!" ucap Om surya sambil tersenyum.
"iya sudah istirahatlah pasti kamu capek baru pulang kerja" Sambung Papa lagi sangat perhatian kepada putri sulungnya itu.
"Iya Pa, Mari Om dan Kak saya mau keatas dulu" ucap Amira dan dibalas angukan oleh keduanya.
Amira pun bergegas naik keatas karena kamarnya terletak dilantai dua, dengan perasaan tak karuan Amira memasuki kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang empuknya. Mukanya memerah dan jantungnya berdetak tak karuan, apa ini namanya jatuh cinta setelah sekian lama.
"Jerry Abraham Pramana itu namanya, aku senang sekali bertemu kakak lagi" Ucap Amira sambil menutupi mukanya dengan bantal.
#Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Nuryati Yati
cinta itu di ungkapkan Amira jangan diam aja sakit tau
2023-03-08
0
Lia Puspita
kalau cinta di ungkapkan jangan diam🤭🤭
entar di ambil orang,, kan rugi jadinya ...
wkwkwk.....
lanjuttt....
2023-01-29
0
Een Mely Santi
mencintai dlm diam itu g enak
2022-11-15
0