Bab 3. Menghabiskan Waktu Bersama

Malam ini adalah malam minggu jadi kami memutuskan untuk pergi makan malam direstoran langganan keluarga Amira, walaupun mereka sibuk dengan urusan pekerjaan tapi diakhir pekan selalu menyempatkan waktu berasama keluarga. Apa lagi Papa yang sibuk kadang pergi keluar kota, jadi dia sangat menikmati mengahabiskan waktu bersama.

Saat sampai direstoran tersebut Papa mengajak kami semua turun, sebelumnya Papa sudah memesan tempat untuk kami makan malam ini.

"Sudah sampai ayo turun" ucap Papa mengajak mereka turun.

"Ayoooo.... adek sudah tak sabar mau makan laper" Sambung Marsa yang tergesa-gesa turun dari mobil.

"Astaga adek pelan-pelan dong! nanti jatuh baru tau rasa" Lanjut Amira, kini adek kecilnya sudah menjadi gadis remaja yang cantik.

"Dasar kakak sewot deh, lihat Ma kakak marahin Adek terus dari kemarin" Jawab Marsa sambil bersembunyi dibelakang Mamanya.

"Kakak benar, lain kali adek nggak boleh gitu gak sopan" Ucap Mama dengan lembut.

"Iya-iya adek minta maaf" jawabnya kemudian.

Kami pun memasuki restoran dan menuju meja yang telah Papa pesan. Semua makanan hari ini Papa yang pesankan, karena Papa nggak pernah pelit kalau soal jalan dan membeli makanan. Seperti sekarang ini menurut Papa menghabiskan waktu berasama kelaurga adalah hal yang paling berharga.

Beberapa menit kemudian pesanan makananya sudah datang, terlihat sekali jika Marsa sangat senang.

"Makananya sudah datang" Ucap Marsa sangat antusias.

"Karena makanannya sudah datang ayo kita makan perempuan - perempuan kesayangan Papa" Sambung Papa yang mulai mengambil makanannya.

"Astaga Papa sangat romantis bikin Mama tambah cinta" jawab Mama sambil memberikan tanda love menngunakan kedua tanganya.

"Papa sama Mama kayak Abg lagi jatuh cinta aja" Ucap Amira sambil mengambil makanannya juga.

"Ngomong aja kalau kamu iri kan, makanya udah Papa bilang sana cari pacar, jangan bilang ke Papa kalau Kakak nggak laku makanya jomloh terus" Lanjut Papa dengan nada bercanda.

"Lah kok Amira lagi yang kena, bukanya Papa yang bilang kalau kakak masih seperti putri kecil kesayangan Papa. Jadi nggak usah buru-buru!" ucapnya bangga sambil tersenyum.

"Jangan ngomong gitu kak, kalau nggak dicari mana dapat ingat tu umur kakak aja udah 26 tahun berarti kakak udah dewasa dan siap untuk menikah. Mama juga udah siap kok punya cucu iya kan Pa?" sambung Mama sambil menyenggol lengan suaminya itu.

"Papa juga setuju karena tahun ini kakak udah benar-benar dewasa, jadi Papa nggak akan melarang kakak buat pacaran lagi" Ucapnya dengam nada sedikit sedih, banyak hal yang dia pikirkan tentang putrinya itu.

"Tumben sekali kali ini Papa sama Mama kompak kakak jadi sedih kalau bayain mau nikah pisah sama Papa, Mama dan Adek jika kakak menikah nanti" Jawab Amira dengan nada agak sedih sambil memghembuskan napasnya.

"Jangan sedih sayang pacar aja nggak punya bagaimana mau nikah, apa mau nanti Mama kenalkan kamu sama anak teman Mama anaknya keren-keren loh sayang" Mama membuju Amira untuk kesekian kalinya.

Ada-ada saja Mama, emang ini masih jaman apa jodoh-jodohan. Jadi bosen kalau bahas masalah jodoh ucap Amira dalam hatinya.

"Udah lah, jurus Mama udah nggak mempan lagi. Mama dari kemarin mengenalkan anak teman Mama tapi tidak ada satu pun yang benar" Amira merengek pada Mamanya.

"Bisa nggak bahas yang lain aja, Adek kan masih kecil jadi nggak nyambung ceritanya" Sela Marsa yang mulai berbicara karena sudah bosen mendengar perdebatan mereka bertiga.

"Uhhh kecilnya adekku ini, jangan bohong kamu kemarin kakak lihat ponsel kamu ada laki-laki yang chat tu." Jawab Amira gemas sambil mencubit pipi adiknya.

"Mana ada, Kakak kok suka buka ponsel orang tampa pamit si" jawab Marsa marah.

"Sudah lah jangan berdebat, ayo lanjutkan makanya" sambung Mama.

Banyak hal yang kami bicarakan sampai tiba-tiba Papa dan Mama membicarakan keluarga Om Surya. Ya tentu saja bersangkutan dengan Juan anaknya, sebenarnya Amira cukup pensaran dengan cinta pertamanya itu.

"Bagaimana Mama udah ketemu sama Istrinya Surya? " Tanya Papa kepada Mama.

"Iya sudah Pa, kebetulan Ami mampir kebutik jadi kami sekalian makan siang bersama ternyata orangnya asik juga walapun nampaknya pendiam" jawab Mama sambil terus memberikan makanan kepada Amira dan Marsa.

"Apa kata ku, bagus lah Mama berteman denganya dari pada tetangga sebelah Papa kurang suka Ibu-ibu yang suka gosip" Sambung Papa lagi.

"Iya Pa, Jeng Mida memang ratu gosip di perumahan kita semua orang pun tau udah lah jangan bahas dia kayak nggak ada pembicaraan lain aja. Oh iya Mama penasaran berapa anaknya Surya sama Ami itu soalnya Mama tanya kemarin mereka hanya tinggal bertiga saja?" Tanya Mama lagi yang masih penasaran.

"Anak surya itu ada tiga, yang pertama Tomi bekerja sebagai TNI dia tinggal di luar kota bersama istrinya. Terus yang kedua cewek namanya Zili dia seorang guru yang bekerja di kota P dan menetap disana, yang paling bungsu ya Jerry. Papa salut sama Jerry, Mama tau sebelum tes polisi kemarin dia juga sudah pernah kuliah jurusan menajemen tentang bisnis dan mendapat gelar S1 itu kemauan Surya sebenarnya untuk meneruskan bisnisnya tapi Surya tidak ingin memaksakan Jerry katanya" Penjelasan Papa panjang lebar dan Amira terus menyimak dari tadi.

"Wah keren ya Pak Surya anaknya pada sukse semua" Jawab Mama yang memuji keluarga Om Surya.

"Iya begitu lah Ma, Surya memang tipe orang yang pekerja keras dari dulu dan kini sukses mendidik anak-anaknya. Tapi Papa baru ketemu sama Jerry aja kalau yang lain kan jarang pulang kesini" Ucap Papa lagi.

"Mama juga udah ketemu sama Jerry kemarin Pas jemput Ami dikafe, anaknya memang pendiam tapi sopan sekali. Mama liat juga keluargannya Pak Surya religius sekali ya Pa" Sambung Mama.

" Memang benar Ma, pas kami masih kuliah dulu yang paling sering ngaji sama solat ya Surya" Ucap Papa sambil tersenyum mengingat masa lalunya.

"Bagus dong, kalau Papa pasti bandel kan. Mama sudah bisa menebaknya" tebakan Mama memang selalu benar tak pernah salah.

"Mana ada Papa adalah laki-laki yang keren dan nggak banyak omong, sudah lah jangan bahas Papa" jawab Papa.

"Bilang aja Papa malu, jika anak-anak tau Papanya dulu bandel" canda Mama sambil tersenyum.

"Tu liat anak-anak diam terus, kamu si ngajak ngomong terus dari tadi. Sayangnya Papa kok diam terus?" sambung Papa lagi mengalihkan pembicaraan, sambil bertanya pada kedua putrinya.

"Lanjutin aja Pa, Amira sama Adek menyimak dengan baik kok" jawab Amira sambil senyum kepada Papanya.

Pada saat sekolah Papa memang bandel sering bolos, merokok dan lebih parahnya lagi pernah berantem dengan guru sampai guru itu babak belur sampai pingsan. Akhirnya Papa dibawah kekantor polisi selama seminggu itu perilaku yang tidak pantas dicontoh kata Papa.

"Iya Papa memang bandel tapi Mama suka kan?" Gombal Papa lagi yang tak bosan memgerjai Mama dari tadi.

"Udah-udah Mama kalah kalau harus berdebat sama Papa, Sayang ayo segera dihabiskan. Udah larut takutnya kemaleman" Jawab Mama karena memang sudah pukul 11 malam.

Setelah makan mereka pulang kerumah, Amira dan Marsa pun mengikuti Mamanya keluar dari restoran dan Papa membayar terlebih dahulu. Diperjalanan Amira masih memikirkan perkataan orang tuanya. Apa benar dirinya sudah pantas menikah tapi dalam hati nya dia benar-benar belum kepikiran untuk pacaran apalagi menikah. Hanya ada satu laki-laki yang bernama Jerry yang selalu mengusik hatinya, tapi sayangnya laki-laki itu sama sekali tak mengenal Amira.

#Bersambung....

Terpopuler

Comments

Maura

Maura

visual dong thor kalau boleh

2023-04-16

0

Mi. Kelinci🐰

Mi. Kelinci🐰

Upp

2022-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pertemuan Pertama
2 Bab 2. Jerry Abraham Pramana
3 Bab 3. Menghabiskan Waktu Bersama
4 Bertemu Tante Ami
5 Semakin Dekat
6 Rencana Pernikahan
7 Bantu Aku
8 Amira Jadilah Pacarku
9 Semua Karena Pak Rey
10 Mengundurkan Diri
11 Delia dan Rizal
12 Kenyataan Pahit
13 Perubahan Sikap Sandra
14 Keterkejutan Amira
15 Menangis Sampai Segukan
16 Kembali Bekerja
17 Kamu Wanita Yang Kuat
18 Niat Baik Juan
19 Sedikit Kagum
20 Pesona Amira
21 Sandra Kembali Drop
22 Kepergian Sandra
23 Menghindar
24 Kabar Gembira
25 Melamar Amira
26 Hari Pernikahan
27 Resepsi
28 Malam Pertama Penuh Drama
29 Bersandiwara
30 Rumah Baru
31 Pergi Dari Rumah
32 Cemburu
33 Menginap Di Apartemen
34 Belajar Memasak
35 Jadi Wanita Yang Kuat
36 Dasar Pengantin Baru
37 Penggosip
38 Rey Menghubungi Amira
39 Ditinggal Dinas
40 Rey Mengajak Amira Bertemu
41 Kemarahan Juan
42 Perhatian
43 Kabar Baik Dari Mama
44 Masa Lalu Amira
45 Penyesalan Rey
46 Pesan Singkat Dari Ana
47 Kebetulan
48 Berziarah Kemakam Sandra
49 Amira Berhijab
50 Mengantar Papa dan Mama
51 Memberi Kejutan Untuk Juan
52 Hamil?
53 Berubah Mood
54 Jajan Pinggir Jalan
55 Masalah!!
56 Solusi
57 Kesedihan Amira
58 Surat Undangan Pertunangan Hadi
59 Raisa
60 Teman Baru
61 Kecurigaan Amira
62 Kafe Cendana
63 Mengurung Diri
64 Penjelasan
65 Kebohongan Fiya Terbongkar
66 Menjemput Amira
67 Berdamai Dengan Keadaan
68 Acara Tujuh Bulanan
69 Rencana Masa Depan
70 END (Lahirnya Juan Junior)
71 Pengumuman
72 Promo Karya Author
73 S2 Rumah Tangga Yang Bahagia
74 S2 Liburan Bersama
75 S2 Sudah Dewasa
76 S2 Sudah Dewasa
77 S2 Cewek Paling Pintar
78 S2 Kedatangan Oma Dan Opa
79 S2 Masuk Pesantren
80 S2 Sangat Merepotkan
81 S2 Masalah Arka Lagi
82 S2 Rencana Bunda dan Ayah
83 S2 Keterkejutan Kayla
84 S2 Arka mengamuk
85 S2 Amira Masuk Rumah Sakit
86 S2 Ada Kabar Penting
87 S2 Jangan Pukul Lagi Mas
88 S2 Kelulusan Sekolah
89 S2 Persiapan Pernikahan
90 S2 Hari Pernikahan
91 S2 Tinggal Serumah
92 S2 Masuk Universitas
93 S2 Uang Jajan
94 S2 Kedatangan Mama Amira
95 S2 Surat Cinta Kayla
96 S2 Menghindari Kayla
97 S2 Ada Apa Dengan Dia?
98 S2 Pengering Rambut
99 S2 Kamu Berkelahi?
100 S2 Momen Paling Akrab
101 S2 Toko Bunga
102 S2 Pertengkaran
103 S2 Menyusul Kayla
104 S2 Kamu Sangat Aneh
105 S2 Dasar Pembohong!!
106 S2 Buket Bunga Dan Coklat
107 S2 Tingkah Konyol Arka
108 S2 Kemarahan Kayla
109 S2 Mencari Istri Arka
110 S2 Desakan Sabrina
111 S2 Benar-Benar Menyesal
112 S2 Keputusan Kayla
113 S2 Kecurigaan Juan
114 S2 Kayla Pergi
115 S2 Ada Titik Terang
116 S2 Kebesaran Hati
117 S2 Berhenti Lah Memohon
118 S2 Menyusul Kayla
119 S2 Aku Mencintai Kamu
120 S2 Kebahagian
121 S2 Pasangan Mesum
122 S2 Jalan-jalan Ke Mall
123 S2 Arka Akan Pulang
124 S2 Berhentilah Menelpon
125 S2 Kejutan
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1. Pertemuan Pertama
2
Bab 2. Jerry Abraham Pramana
3
Bab 3. Menghabiskan Waktu Bersama
4
Bertemu Tante Ami
5
Semakin Dekat
6
Rencana Pernikahan
7
Bantu Aku
8
Amira Jadilah Pacarku
9
Semua Karena Pak Rey
10
Mengundurkan Diri
11
Delia dan Rizal
12
Kenyataan Pahit
13
Perubahan Sikap Sandra
14
Keterkejutan Amira
15
Menangis Sampai Segukan
16
Kembali Bekerja
17
Kamu Wanita Yang Kuat
18
Niat Baik Juan
19
Sedikit Kagum
20
Pesona Amira
21
Sandra Kembali Drop
22
Kepergian Sandra
23
Menghindar
24
Kabar Gembira
25
Melamar Amira
26
Hari Pernikahan
27
Resepsi
28
Malam Pertama Penuh Drama
29
Bersandiwara
30
Rumah Baru
31
Pergi Dari Rumah
32
Cemburu
33
Menginap Di Apartemen
34
Belajar Memasak
35
Jadi Wanita Yang Kuat
36
Dasar Pengantin Baru
37
Penggosip
38
Rey Menghubungi Amira
39
Ditinggal Dinas
40
Rey Mengajak Amira Bertemu
41
Kemarahan Juan
42
Perhatian
43
Kabar Baik Dari Mama
44
Masa Lalu Amira
45
Penyesalan Rey
46
Pesan Singkat Dari Ana
47
Kebetulan
48
Berziarah Kemakam Sandra
49
Amira Berhijab
50
Mengantar Papa dan Mama
51
Memberi Kejutan Untuk Juan
52
Hamil?
53
Berubah Mood
54
Jajan Pinggir Jalan
55
Masalah!!
56
Solusi
57
Kesedihan Amira
58
Surat Undangan Pertunangan Hadi
59
Raisa
60
Teman Baru
61
Kecurigaan Amira
62
Kafe Cendana
63
Mengurung Diri
64
Penjelasan
65
Kebohongan Fiya Terbongkar
66
Menjemput Amira
67
Berdamai Dengan Keadaan
68
Acara Tujuh Bulanan
69
Rencana Masa Depan
70
END (Lahirnya Juan Junior)
71
Pengumuman
72
Promo Karya Author
73
S2 Rumah Tangga Yang Bahagia
74
S2 Liburan Bersama
75
S2 Sudah Dewasa
76
S2 Sudah Dewasa
77
S2 Cewek Paling Pintar
78
S2 Kedatangan Oma Dan Opa
79
S2 Masuk Pesantren
80
S2 Sangat Merepotkan
81
S2 Masalah Arka Lagi
82
S2 Rencana Bunda dan Ayah
83
S2 Keterkejutan Kayla
84
S2 Arka mengamuk
85
S2 Amira Masuk Rumah Sakit
86
S2 Ada Kabar Penting
87
S2 Jangan Pukul Lagi Mas
88
S2 Kelulusan Sekolah
89
S2 Persiapan Pernikahan
90
S2 Hari Pernikahan
91
S2 Tinggal Serumah
92
S2 Masuk Universitas
93
S2 Uang Jajan
94
S2 Kedatangan Mama Amira
95
S2 Surat Cinta Kayla
96
S2 Menghindari Kayla
97
S2 Ada Apa Dengan Dia?
98
S2 Pengering Rambut
99
S2 Kamu Berkelahi?
100
S2 Momen Paling Akrab
101
S2 Toko Bunga
102
S2 Pertengkaran
103
S2 Menyusul Kayla
104
S2 Kamu Sangat Aneh
105
S2 Dasar Pembohong!!
106
S2 Buket Bunga Dan Coklat
107
S2 Tingkah Konyol Arka
108
S2 Kemarahan Kayla
109
S2 Mencari Istri Arka
110
S2 Desakan Sabrina
111
S2 Benar-Benar Menyesal
112
S2 Keputusan Kayla
113
S2 Kecurigaan Juan
114
S2 Kayla Pergi
115
S2 Ada Titik Terang
116
S2 Kebesaran Hati
117
S2 Berhenti Lah Memohon
118
S2 Menyusul Kayla
119
S2 Aku Mencintai Kamu
120
S2 Kebahagian
121
S2 Pasangan Mesum
122
S2 Jalan-jalan Ke Mall
123
S2 Arka Akan Pulang
124
S2 Berhentilah Menelpon
125
S2 Kejutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!