Kembali Untuk Menjemput Takdir
Pada suatu siang yang sangat terik terlihatlah sesosok yang mana jika dilihat bisa membuat semua orang yang melihatnya akan merasa tepesona dan lupa daratan. Entah semua itu suatu anugrah atau sebuah musibah bagi sosok gadis muda ini, sejak usianya menginjak 13 tahun tubuhnya yang bisa dibilang idaman bagi seluruh kaum hawa, bagaimana tidak, di usia remaja bodynya telah menyerupai perempuan yang tengah matang.
Dengan bermodalkan bentuk tubuh, kecantikan wajah dan segudang prestasi yang ia raih dari hampir semua bidang sosok gadis yang kini tengah berusia 24 tahun itu, Emilia Febi Amarta telah sukses menjadi pebisnis muda bahkan perusahaanya telah melampaui bisnis keluarganya yang semula menjadi deretan pebisnis bergengsi di urutan nomor 1, kini telah di geser oleh anaknya sendiri.
Namun meski begitu banyak talenta yang ia sambangi meski tak banyak orang yang tahu. Begitu pula anggota keluarga nya.
Ya, Emilia tidaklah berfokus pada perusahaanya saja, karena semua itu akan ia serahkan dan dihandle oleh orang kepercayaannya.
Sementara ia sendiri lebih berfokus dengan dunianya yang penuh dengan tindak kekerasan dan tidak jauh jauh dari pertumpahan darah.
Entah apa alasannya Emilia menekuni bisnisnya di dunia bawah itu, meski ia tak kekurangan harta namun sepertinya jiwanya terpanggil pada profesi khususnya di dunia bawah ini.
Meskipun jika dilihat tidak akan ada yang percaya bahwa gadis yang selama ini terkenal sebagai gadis cantik juga imut itu yang rendah hati serta lemah lembut itu akan menjelma menjadi seorang leader mafia yang paling ditakuti di seluruh dunia bawah tingkat internasional.
Mafia Black Star memang terkenal dengan mafia yang sadis dan terkuat namun tujuan atau target dari Black Star mafia ini sendiri untuk memberantas para mafia jalur hitam yang melakukan tindak ilegal, yang selalu meresahkan dengan segala aksinya, seperti pengedar narkotika, perdagangan manusia untuk menjadi budak maupun dijadikan sebagai pemuas nafsu atau bahkan diambil organ dalamnya, dan target incaran mereka tidak hanya usia remaja saja namun juga bayi dan anak-anak tak luput dari incaran para mafia jalur hitam itu.
Jadi secara tidak langsung mafia Black Star ini telah banyak membantu pihak pemerintah dan aparat penegak hukum, karena target incaran mafia Black Star ini juga seorang koruptor yang selalu menggerogoti kesejahteraan rakyat dan juga negara.
Meski Emilia merupakan Leader, tak jarang ia menjalankan misinya secara langsung. Dengan talenta yang mumpuni dalam ilmu bela diri dari karate, Wushu, taekwondo bahkan silat dan kapoeasih banyak lagi yang dirinya kuasai, dalam mengendalikan senjata tajam maupun senjata berapa dari yang kecil hingga besar iya juga tak luput dari semua itu.
Bahkan saking geniusnya ia, dunia medis ia pun menguasainya dan tanpa banyak yang menyangka bahwa dirinya juga bisa menguasai ilmu pengobatan tradisional akupuntur dan Ia biasa membuat berbagai jenis Racun yang tak dapat diketahui dan dideteksi, dan setiap kali racun itu Ia gunakan itu hanya akan berefek kepada para targetnya saja karena Ia sebelum menciptakan racun yang akan digunakan, dirinya akan mencari informasi riwayat rekam medis dari para targetnya sehingga racun yang Ia ciptakan akan langsung menyerang pada titik lemah dari targetnya.
Sehingga selama ini tak ada yang tau para target tersebut tewas karena diracun. Bahkan dokter terkemuka tak mampu menemukan kejanggalan dari mayat targetnya.
Ketika Emilia tengah sampai rumah orang tuanya Ia langsung saja. Mencari keberadaan mamanya tercinta, dengan berteriak-teriak menghebohkan seisi rumah dengan sikap manja dan cerianya.
“Mama Emilia pualng ma...mama dimana? Hello.... Mama...." teriak emilia terhenti.
Ketika ucapannya belum selesai tiba-tiba ada sepasang tangan kekar yang merengkuh pinggangnya dari belakang dan memeluknya, kemudian sosok lelaki yang bertubuh atletis itu kemudian menggendong nya bridal style dan membawanya ke arah kolam renang, karena seluruh keluarganya ada disana.
“Kamu itu ya, pulang ke rumah langsung aja bikin heboh, lagian dari mana aja sih, sampai lama gak mampir ke rumah, sesibuk itukah nona Emilia Febi Amarta ini sampai sampai semua keluarga diacuhin?” kata orang yang tengah menggendongnya, yang ternyata adalah kakaknya Juan Aditya Amarta.
“Ah kakak bukannya begitu, tapi aku ini lagi mencari sebuah informasi target cowok buat aku, karna sampai sekarang aku masih jomblo tau, sampai semua temenku udah pada nikah dan punya anak aku masih begini-begini aja. Apa kakak seneng liat adikmu ini jadi perawan tua.” Jawab Emilia bohong.
Karena Ia tak akan mungkin mengatakan yang sebenarnya bahwa Ia sedang menjalankan misi di organisasi mafianya, kalau jujur yang ada keluarganya akan syok mengetahui kebenaran dirinya yang sebagai Leader Mafia.
“Haaahhh iya deh iya, nona Emilia memang selalu benar, tapi kalau emang kamu serius lagi pdkt sama cowok aku juga ikut senang, tapi ingat harus kenalin sama Abang mu ini juga Papa dan Mama, karena kakak gak mau adik kakak satu-satunya apalagi yang cantik ini disakiti atau dimainin sama lelaki manapun kakakmu ini tidak akan pernah tinggal diam, kamu itu mutiara dalam keluarga kita, tak ada yang boleh mengambil atau merusak mu secara sembarangan ingat itu.” Kata Juan sambil menurunkan adiknya dari gendongannya dan mendudukkannya di kursi santai sebelah sang mama sambil mengelus pucuk kepala Emilia.
“Siap bos, perintah dilaksanakan.” Balas Emilia agar bisa mencairkan suasana yang sudah melankolis itu.
"Benar apa yang dikatakan kakakmu itu sayang, Mama dan Papa hanya ingin melihat kalian berdua hidup dengan bahagia.” Kata Mama Yuniar sambil mengelus pundak putrinya itu.
“Dan Papa juga ingin melihat kalian selalu hidup rukun saling menyayangi dan membantu satu sama lain.” Sambung Papa Bambang Hadi Amarta.
“Iya Mama dan Papa tersayang, kami akan selalu menjaga satu sama lain.” Jawab Juan dan Emilia bersamaan.
“Oh ya Pa, sebenarnya Emilia pulang karna ada yang ingin Emilia bicarakan sama kalian semua dan itu sangat penting.” Kata Emilia yang membuat suasana menjadi serius.
“Baiklah lebih baik kita bicara di dalam saja.” Kata Papa Bambang sambil beranjak menuju ruang kerjanya.
Sesampainya didalam ruang kerja sang Papa, Emilia langsung mulai menjelaskan informasi yang didapatkan oleh anggota Black Star miliknya yang mana laporan dari informannya menyatakan bahwa salah satu klien Dari perusahaan Papa Amarta Group kini telah berkolusi dengan anggota mafia the king's devil, dan berusaha untuk mengambil alih perusahaan Papa dengan menciptakan skandal dan juga membuat surat kontrak ganda yang salah satunya menyebutkan bahwa jika terjadi sesuatu hal maka pihak perusahaan Wardana Group bisa mengambil alih semua aset Perusahaan serta Mall dan Villa milik Amarta Group.
Selain itu Emilia juga mengingatkan kakaknya jangan sampai masuk perangkap dengan modus perjodohan bisnis yang akan diajukan oleh mereka, karena sebenarnya putri dari Wardana group inilah yang akan bertindak sebagai umpan untuk menjebak kakak, karena putri dari Wardana group ini adalah kekasih dari leader dari King’s Devil Mafia.
Mendengar penuturan sang putri, tuan Amarta merasa begitu terperangah, dan juga merasa janggal dengan putrinya yang bisa mengetahui detail dari rencana pihak lawan.
“Apa kamu yakin akan hal ini sayang? Dan kamu dapat informasi sedetail ini dari mana?” tanya tuan Amarta menyelidik.
Melihat reaksi sang papa yang selalu kritis dalam setiap masalah ataupun pembahasan Yang serius itu, Emilia merasa sangat biasa saja karena ia telah menyiapkan sebuah alasan yang tidak akan mudah untuk di tampik oleh siapapun.
“Papa percayalah, Emil dapat informasi ini dari sebuah fax khusus dari Mafia Black Star, Papa tentu tau betul bagaimana kredibilitas dari organisasi tersebut bahkan reputasi yang dia dapatkan selama ini bahkan telah diakui oleh negara. Dan bahkan aparat penegak hukum juga sangat terbantu oleh mereka, dan seluruh data itu aku terima pagi ini, dan ini adalah buktinya.” Jawab Emilia dengan tenang dan menyodorkan sebuah bukti nyata dan sangat konkrit.
“Jadi menurut kalian harus bagaimana kita menghadapinya?” tanya tuan Amarta kepada kedua anaknya itu.
“Papa dan kak Juan tenang saja, saja jangan membuat mereka merasa waspada, karena kita juga tidak sendiri, kita telah mempunyai dukungan dari Black Star mafia, dan dengan bukti-bukti data informasi, rekaman serta gambar yang telah Black Star dapatkan, akan memudahkan kita untuk Bersinergi dengan aparat penegak hukum untuk meringkus mereka semua.
Setelah pembahasan tentang rencana mereka telah selesai maka mereka semua kembali ke ruang keluarga, agar lebih santai dan leluasa saat bercengkrama sesama keluarga, namun saat Emilia hendak ke kamarnya dirinya dicegat oleh Mama Yuniar yang ingin berbicara berdua dengan putrinya itu.
Saat mereka telah berdua, ibu dan anak itu mulai berbicara, dan akhirnya sang ibu memberikannya sebuah liontin giok yang bertuliskan aksara China kuno, dan entah mengapa Emilia langsung merasakan sesuatu hal yang membuat dirinya merasa familiar terhadap liontin terebut.
“Nak Mama rasa sudah saatnya bagi mama untuk memberikan ini kepadamu, ambillah dan pakailah, mulai saat ini dan jangan pernah kamu lepaskan lagi. Karena dengan liontin itu kamu akan bisa kembali ke asalmu dan juga mengetahui identitas dirimu yang sebenarnya dan semoga kamu bisa menerima semua kenyataan yang akan kamu terima.” Ucap Mama Yuniar dengan mata yang tengah berkaca kaca.
“Apa maksud Mama?, memangnya aku ini siapa?” Tanya Emilia dengan perasaan yang tidak menentu.
“Dengarkan Mama, siapapun kamu sebenarnya, bagi Mama kamu adalah putri kecil mama, yang mama lahirkan 24 tahun lalu. Tapi ada satu hal yang ingin mama cerita kepadamu, dengarkanlah dan tenangkan dirimu sayang.” Kata mama Yuniar.
Akhirnya Mama Yuniar mulai bercerita, mengenai asal usul dari liontin itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Aya Vivemyangel
Ok q penasaran q dengerin dl cerita mama , time travely agak beda y , yuk cuz lanjut
2023-10-21
1
canyouseeme^^
mampir thor
2023-09-15
0
Welda Arsy❤
aq mampir thooor...aq tertarik banget cerita novel beginian🤗
2023-03-22
1