NovelToon NovelToon

Kembali Untuk Menjemput Takdir

Bab. 1 Leader Black Star Mafia

Pada suatu siang yang sangat terik terlihatlah sesosok yang mana jika dilihat bisa membuat semua orang yang melihatnya akan merasa tepesona dan lupa daratan. Entah semua itu suatu anugrah atau sebuah musibah bagi sosok gadis muda ini, sejak usianya menginjak 13 tahun tubuhnya yang bisa dibilang idaman bagi seluruh kaum hawa, bagaimana tidak, di usia remaja bodynya telah menyerupai perempuan yang tengah matang.

Dengan bermodalkan bentuk tubuh, kecantikan wajah dan segudang prestasi yang ia raih dari hampir semua bidang sosok gadis yang kini tengah berusia 24 tahun itu, Emilia Febi Amarta telah sukses menjadi pebisnis muda bahkan perusahaanya telah melampaui bisnis keluarganya yang semula menjadi deretan pebisnis bergengsi di urutan nomor 1, kini telah di geser oleh anaknya sendiri.

Namun meski begitu banyak talenta yang ia sambangi meski tak banyak orang yang tahu. Begitu pula anggota keluarga nya.

Ya, Emilia tidaklah berfokus pada perusahaanya saja, karena semua itu akan ia serahkan dan dihandle oleh orang kepercayaannya.

Sementara ia sendiri lebih berfokus dengan dunianya yang penuh dengan tindak kekerasan dan tidak jauh jauh dari pertumpahan darah.

Entah apa alasannya Emilia menekuni bisnisnya di dunia bawah itu, meski ia tak kekurangan harta namun sepertinya jiwanya terpanggil pada profesi khususnya di dunia bawah ini.

Meskipun jika dilihat tidak akan ada yang percaya bahwa gadis yang selama ini terkenal sebagai gadis cantik juga imut itu yang rendah hati serta lemah lembut itu akan menjelma menjadi seorang leader mafia yang paling ditakuti di seluruh dunia bawah tingkat internasional.

Mafia Black Star memang terkenal dengan mafia yang sadis dan terkuat namun tujuan atau target dari Black Star mafia ini sendiri untuk memberantas para mafia jalur hitam yang melakukan tindak ilegal, yang selalu meresahkan dengan segala aksinya, seperti pengedar narkotika, perdagangan manusia untuk menjadi budak maupun dijadikan sebagai pemuas nafsu atau bahkan diambil organ dalamnya, dan target incaran mereka tidak hanya usia remaja saja namun juga bayi dan anak-anak tak luput dari incaran para mafia jalur hitam itu.

Jadi secara tidak langsung mafia Black Star ini telah banyak membantu pihak pemerintah dan aparat penegak hukum, karena target incaran mafia Black Star ini juga seorang koruptor yang selalu menggerogoti kesejahteraan rakyat dan juga negara.

Meski Emilia merupakan Leader, tak jarang ia menjalankan misinya secara langsung. Dengan talenta yang mumpuni dalam ilmu bela diri dari karate, Wushu, taekwondo bahkan silat dan kapoeasih banyak lagi yang dirinya kuasai, dalam mengendalikan senjata tajam maupun senjata berapa dari yang kecil hingga besar iya juga tak luput dari semua itu.

Bahkan saking geniusnya ia, dunia medis ia pun menguasainya dan tanpa banyak yang menyangka bahwa dirinya juga bisa menguasai ilmu pengobatan tradisional akupuntur dan Ia biasa membuat berbagai jenis Racun yang tak dapat diketahui dan dideteksi, dan setiap kali racun itu Ia gunakan itu hanya akan berefek kepada para targetnya saja karena Ia sebelum menciptakan racun yang akan digunakan, dirinya akan mencari informasi riwayat rekam medis dari para targetnya sehingga racun yang Ia ciptakan akan langsung menyerang pada titik lemah dari targetnya.

Sehingga selama ini tak ada yang tau para target tersebut tewas karena diracun. Bahkan dokter terkemuka tak mampu menemukan kejanggalan dari mayat targetnya.

Ketika Emilia tengah sampai rumah orang tuanya Ia langsung saja. Mencari keberadaan mamanya tercinta, dengan berteriak-teriak menghebohkan seisi rumah dengan sikap manja dan cerianya.

“Mama Emilia pualng ma...mama dimana? Hello.... Mama...." teriak emilia terhenti.

Ketika ucapannya belum selesai tiba-tiba ada sepasang tangan kekar yang merengkuh pinggangnya dari belakang dan memeluknya, kemudian sosok lelaki yang bertubuh atletis itu kemudian menggendong nya bridal style dan membawanya ke arah kolam renang, karena seluruh keluarganya ada disana.

“Kamu itu ya, pulang ke rumah langsung aja bikin heboh, lagian dari mana aja sih, sampai lama gak mampir ke rumah, sesibuk itukah nona Emilia Febi Amarta ini sampai sampai semua keluarga diacuhin?” kata orang yang tengah menggendongnya, yang ternyata adalah kakaknya Juan Aditya Amarta.

“Ah kakak bukannya begitu, tapi aku ini lagi mencari sebuah informasi target cowok buat aku, karna sampai sekarang aku masih jomblo tau, sampai semua temenku udah pada nikah dan punya anak aku masih begini-begini aja. Apa kakak seneng liat adikmu ini jadi perawan tua.” Jawab Emilia bohong.

Karena Ia tak akan mungkin mengatakan yang sebenarnya bahwa Ia sedang menjalankan misi di organisasi mafianya, kalau jujur yang ada keluarganya akan syok mengetahui kebenaran dirinya yang sebagai Leader Mafia.

“Haaahhh iya deh iya, nona Emilia memang selalu benar, tapi kalau emang kamu serius lagi pdkt sama cowok aku juga ikut senang, tapi ingat harus kenalin sama Abang mu ini juga Papa dan Mama, karena kakak gak mau adik kakak satu-satunya apalagi yang cantik ini disakiti atau dimainin sama lelaki manapun kakakmu ini tidak akan pernah tinggal diam, kamu itu mutiara dalam keluarga kita, tak ada yang boleh mengambil atau merusak mu secara sembarangan ingat itu.” Kata Juan sambil menurunkan adiknya dari gendongannya dan mendudukkannya di kursi santai sebelah sang mama sambil mengelus pucuk kepala Emilia.

“Siap bos, perintah dilaksanakan.” Balas Emilia agar bisa mencairkan suasana yang sudah melankolis itu.

"Benar apa yang dikatakan kakakmu itu sayang, Mama dan Papa hanya ingin melihat kalian berdua hidup dengan bahagia.” Kata Mama Yuniar sambil mengelus pundak putrinya itu.

“Dan Papa juga ingin melihat kalian selalu hidup rukun saling menyayangi dan membantu satu sama lain.” Sambung Papa Bambang Hadi Amarta.

“Iya Mama dan Papa tersayang, kami akan selalu menjaga satu sama lain.” Jawab Juan dan Emilia bersamaan.

“Oh ya Pa, sebenarnya Emilia pulang karna ada yang ingin Emilia bicarakan sama kalian semua dan itu sangat penting.” Kata Emilia yang membuat suasana menjadi serius.

“Baiklah lebih baik kita bicara di dalam saja.” Kata Papa Bambang sambil beranjak menuju ruang kerjanya.

Sesampainya didalam ruang kerja sang Papa, Emilia langsung mulai menjelaskan informasi yang didapatkan oleh anggota Black Star miliknya yang mana laporan dari informannya menyatakan bahwa salah satu klien Dari perusahaan Papa Amarta Group kini telah berkolusi dengan anggota mafia the king's devil, dan berusaha untuk mengambil alih perusahaan Papa dengan menciptakan skandal dan juga membuat surat kontrak ganda yang salah satunya menyebutkan bahwa jika terjadi sesuatu hal maka pihak perusahaan Wardana Group bisa mengambil alih semua aset Perusahaan serta Mall dan Villa milik Amarta Group.

Selain itu Emilia juga mengingatkan kakaknya jangan sampai masuk perangkap dengan modus perjodohan bisnis yang akan diajukan oleh mereka, karena sebenarnya putri dari Wardana group inilah yang akan bertindak sebagai umpan untuk menjebak kakak, karena putri dari Wardana group ini adalah kekasih dari leader dari King’s Devil Mafia.

Mendengar penuturan sang putri, tuan Amarta merasa begitu terperangah, dan juga merasa janggal dengan putrinya yang bisa mengetahui detail dari rencana pihak lawan.

“Apa kamu yakin akan hal ini sayang? Dan kamu dapat informasi sedetail ini dari mana?” tanya tuan Amarta menyelidik.

Melihat reaksi sang papa yang selalu kritis dalam setiap masalah ataupun pembahasan Yang serius itu, Emilia merasa sangat biasa saja karena ia telah menyiapkan sebuah alasan yang tidak akan mudah untuk di tampik oleh siapapun.

“Papa percayalah, Emil dapat informasi ini dari sebuah fax khusus dari Mafia Black Star, Papa tentu tau betul bagaimana kredibilitas dari organisasi tersebut bahkan reputasi yang dia dapatkan selama ini bahkan telah diakui oleh negara. Dan bahkan aparat penegak hukum juga sangat terbantu oleh mereka, dan seluruh data itu aku terima pagi ini, dan ini adalah buktinya.” Jawab Emilia dengan tenang dan menyodorkan sebuah bukti nyata dan sangat konkrit.

“Jadi menurut kalian harus bagaimana kita menghadapinya?” tanya tuan Amarta kepada kedua anaknya itu.

“Papa dan kak Juan tenang saja, saja jangan membuat mereka merasa waspada, karena kita juga tidak sendiri, kita telah mempunyai dukungan dari Black Star mafia, dan dengan bukti-bukti data informasi, rekaman serta gambar yang telah Black Star dapatkan, akan memudahkan kita untuk Bersinergi dengan aparat penegak hukum untuk meringkus mereka semua.

Setelah pembahasan tentang rencana mereka telah selesai maka mereka semua kembali ke ruang keluarga, agar lebih santai dan leluasa saat bercengkrama sesama keluarga, namun saat Emilia hendak ke kamarnya dirinya dicegat oleh Mama Yuniar yang ingin berbicara berdua dengan putrinya itu.

Saat mereka telah berdua, ibu dan anak itu mulai berbicara, dan akhirnya sang ibu memberikannya sebuah liontin giok yang bertuliskan aksara China kuno, dan entah mengapa Emilia langsung merasakan sesuatu hal yang membuat dirinya merasa familiar terhadap liontin terebut.

“Nak Mama rasa sudah saatnya bagi mama untuk memberikan ini kepadamu, ambillah dan pakailah, mulai saat ini dan jangan pernah kamu lepaskan lagi. Karena dengan liontin itu kamu akan bisa kembali ke asalmu dan juga mengetahui identitas dirimu yang sebenarnya dan semoga kamu bisa menerima semua kenyataan yang akan kamu terima.” Ucap Mama Yuniar dengan mata yang tengah berkaca kaca.

“Apa maksud Mama?, memangnya aku ini siapa?” Tanya Emilia dengan perasaan yang tidak menentu.

“Dengarkan Mama, siapapun kamu sebenarnya, bagi Mama kamu adalah putri kecil mama, yang mama lahirkan 24 tahun lalu. Tapi ada satu hal yang ingin mama cerita kepadamu, dengarkanlah dan tenangkan dirimu sayang.” Kata mama Yuniar.

Akhirnya Mama Yuniar mulai bercerita, mengenai asal usul dari liontin itu.

Bab. 2 Liontin Giok Kuno (sepenggal kisah masa lalu)

Dulu 24 tahun yang lalu, kala itu Mama tengah mengandung dengan usia kandungan yang telah memasuki usia kandungan 9 bulan, ketika itu seperti hari-hari biasanya mama mulai berjalan-jalan pagi bersama Papa mu yang kala itu tengah mengambil cuti kerja karena berfokus dengan kehamilan Mama dan ingin menjadi Papa yang siaga menanti sang buah hatinya lahir.

Dan benar saja kala itu juga mama mulai merasakan tanda-tanda akan segera melahirkan, tapi tidak tahu kenapa perasaan mama merasa begitu khawatir dan tidak menentu, tidak seperti biasanya yang selalu bahagia karena menantikan kelahiran bayi yang mama kandung.

Namun tiba-tiba ketika di perjalanan menuju rumah sakit Mama bersama Papa mu mengalami kecelakaan tunggal karena Papa mu kurang konsentrasi saat mengendarai mobilnya karena terlalu cemas memikirkan Mama.

Namun untungnya tak ada luka yang serius hanya saja perut Mama sempat mengalami benturan yang cukup keras, yang seketika membuat Mama semakin sakit dan mulai ada pendarahan yang hebat, dan masih untung ketika itu ada ambulance yang lewat hendak kembali ke rumah sakit, ketika melihat kami sedang membutuhkan bantuan, sang supir dengan sigap berhenti dan membawa kami menuju rumah sakit terdekat.

Dan saat persalinan berlangsung dan anak Mama berhasil dilahirkan namun Ia tidak menangis. Dan dokter menyatakan bahwa anak yang Mama lahirkan telah tiada sebelum bisa keluar dari dalam rahim. Dan itu berhasil membuat Mama tak sadarkan diri.

Namun ketika Mama tak sadarkan diri itu Mama seakan bermimpi bertemu dengan sosok yang cantik dan dia berkata kepada Mama.

“Aku akan menitipkan jiwa putriku dalam tubuh pitri mu yang telah tiada, rawatlah dan sayangilah dia sebagai mana kau menyayangi anakmu sendiri. Aku menitipkan dia kepadamu karena aku tak ingin dia mengalami penderitaan sebelum dia bisa bisa membalas dan menjadi kuat. Tolong katakan padanya jika sudah waktunya, bahwa aku ibunya terpaksa melakukan ini demi keselamatannya. Dan aku sangat menyayangi dan mencintainya. Dan tolong berikan liontin ini ketika Ia sudah berusia 24 tahun. Karna di usianya itu Ia akan kembali. Terima kasih sebelumnya, dan maafkan aku harus meminjam raga putrimu yang telah tiada, untuk jiwa putriku hidup didunia mu.” Kata Wanita Cantik itu dengan berderai air mata dan seakan enggan melepaskan, dan dia juga menyerahkan liontin ini kepada Mama.

Dan benar saja ketika Mama sadarkan diri Mama mendengar bayi Mama yang akan segera di bawa pergi ke ruang jenazah tiba tiba menangis dengan kencangnya.

Dan semua itu membuat semua orang terharu terutama Mama dan Papa. Di saat Mama ingin mengusap air mata Mama, barulah Mama sadar bahwa di genggaman tangan Mama ada sebuah liontin, dan liontin inilah yang Mama berikan kepadamu saat ini.

Ketika mendengar penjelasan dari sang Mama yang selama ini merawatnya, sontak itu semua membuatnya terharu sekaligus penasaran dengan sosok ibu kandungnya, yang harus berkorban begitu besar demi dirinya.

“Terima kasih Mama telah merawat Emilia selama ini, mencintai Emilia dan mendidik Emilia hingga bisa Sampai seperti ini. Entah bagaimana Emilia harus membalas semua kebaikan Mama, Papa dan Kak Juan, sungguh Emilia menyayangi kalian.” Kata Emilia dengan berderai air mata sambil memeluk Mama Yuniar.

“Mama, Papa, dan Kak Juan Terima kasih kalian mau menerima ku, aku akan berjuang sekuat tenaga untuk menyelesaikan masalah yang akan terjadi meski itu harus menukar nyawaku sendiri.” Batin Emilia penuh tekad.

“Tidak Nak, Mama lah yang harus berterima kasih kepada mu dan ibumu, yang telah memberikan kesempatan Kepada Mama untuk bisa merasakan mempunyai seorang putri yang cantik dan baik seperti mu, dan bahkan dengan segala prestasi mu yang membuat kami semua begitu bangga terhadap mu.” Kata Mama Yuniar sambil mempererat pelukannya kepada Emilia.

Malam hari sekembalinya Emilia dari rumah orang tuanya ia merasa begitu penasaran akan jati dirinya yang sesungguhnya dan mengapa ia harus di kirim ke tubuh ini, dan sebenarnya apa hubungannya dengan liontin giok kuno ini.

Selain itu Emilia juga merasa ada sesuatu yang tidak masuk akal dari cerita mamanya, tapi ia juga merasa sangat dekat dan familiar dengan liontin yang kini tengah ia kenakan di lehernya itu.

Dan sekilas terbersit rasa nyaman serta damai ketika ia melihat liontin giok dengan simbol bintang itu.

Lama Emilia merenung dikamar nya di mansion pribadinya, ia melihat dan membolak-balik posisi liontin tersebut untuk bisa membaca huruf kuno yang terukir indah pada liontin giok yang kini tengah Ia lepas dan Ia pegang di tangannya.

Namun saat dirinya melamun tiba-tiba saja tangannya tergores bagian ujung bandul liontin yang agak runcing karena ada semacam pengaitnya untuk mengaitkan rantai dengan bandul giok nya.

Namun anehnya bentuk liontin itu seketika berubah menjadi sebuah liontin giok transparan dan terdapat bintang dari batu permata yang sangat indah di dalamnya.

Dan setelah itu liontin tersebut melayang dan terpasang dengan sendirinya di leher nya yang putih dan melekat erat disana tak bisa di lepaskan kembali dan seketika itu juga dirinya disinari oleh sinar yang keluar dari dalam liontin tersebut.

Ketika dirinya membuka mata betapa terkejutnya Emilia ketika pemandangan yang pertama kali di lihat adalah sebuah air terjun yang menjulang sangat tinggi dengan aliran air yang sangat jernih dan mengalir entah sampai kemana, dengan hamparan taman bunga yang begitu indah ada pula beberapa tanaman yang telah langka ditemukan pada zaman sekarang ini dan sebuah rumah tiga tingkat yang lebih sederhana dari mansion nya, kemudian melihat sekeliling ia dapat melihat kebun tanaman dengan buah yang lebat dan terlihat agak aneh, karena ukurannya jauh lebih besar dari pada buah pada umumnya dengan aroma buah yang sangat menggoda untuk meraih dan memakannya.

Ketika ia ingin melangkah menuju kebun tanaman buah Emilia dikagetkan dengan suara khas seorang pria dewasa muncul di belakangnya.

“Salam hamba kepada Tuan, dan selamat datang di dimensi bintang Tuan.” Ucap lelaki yang serba putih dari ujung kaki hingga ujung rambutan. Hanya warna pupil matanya yang biru dan bibirnya yang begitu merah, Semerah darah.

“Haaahh... Astaga... Kau mengagetkanku Gege, oh iya kalau boleh tau siapa yang Gege sebut Tuan tadi? Tanya Emilia dengan kebingungan, apalagi dia baru sadar bahwa dia bisa berkomunikasi dengan bahasa cina kuno.

“Sungguh semua ini membuatku menjadi pusing... Sejak kapan juga aku bisa berbahasa Cina kuno ini... Hah entahlah mending aku tanya pada Gege ganteng ini sebenarnya saat ini mereka sedang berada dimana, karena seingatnya tadi dia berada di dalam kamar di mansion pribadinya.” Batin Emilia.

“Anda adalah Tuan hamba, karena Tuan adalah pemilik garis darah keturunan dari pemilik liontin dimensi yang Tuan kenakan saat ini. Dan saat ini kita berada didalam dimensi bintang dalam liontin Tuan tersebut.

Dan perkenalkan hamba adalah roh hewan legendaris Phoeniex es yang terikat kontrak dengan dimensi ini. Ibunda Tuan sebelumnya memberi nama hamba Wu Juan, namun jika Yuan hendak mengubah nama hamba, hamba bisa menerimanya dengan senang hati.” Jelas Wu Juan kepada Emilia.

Karena rasa penasaran tentang keberadaan nya sekarang telah terjawab maka ia merasa lebih lega.

“Oohh.. jadi nama Gege adalah Wu Juan, nama yang bagus sama seperti nama Kakak ku. Dan aku mohon Gege panggil aku Emilia saja atau kalau tidak Gege bisa memanggilku adik atau Meimei itu terserah Gege Juan saja, dan ini tidak boleh dibantah!” tegas Emilia.

“Aaahhh,,,eeeehh... Bagaiklah Tuan ehh Meimei maksudnya.” Kata Wu Juan dengan tergagap.

“Nah begitu dong Gege ganteng,... Oh iya karena Gege adalah penjaga dimensi ini, bisakah Gege menjelaskan ku tentang dimensi ini?” tanya Emilia kepada Wu Juan.

Melihat respon Emilia terhadapnya Wu Juan, merasa sangat terharu, karena Emilia bahkan menghormati dan menghargai nya sebagai seorang Kakak, dan tidak memperlakukannya sebagai bawahan atau budaknya.

Sehingga Wu Juan bertekad untuk selalu membantu dan melindungi junjungannya itu dengan segenap jiwanya, walau ia harus musnah sekalipun itu bukan sesuatu yang berarti baginya.

“Xi Lilian, aku Wu Juan bersumpah dalam kehidupan ini dan seterusnya akan menyayangimu, menjagamu dan membantumu menghadapi semua yang menghalangi mu menuju kehidupan dan takdirmu yang sesungguhnya. Itu janji Gege mu ini kepadamu untuk seluruh kehidupan mu Lian'er.” Sumpah setia Wu juan kepada Emilia.

“Baiklah Meimei akan Gege jelaskan mengenai dimensi bintang ini. Dan kau dengarkanlah dengan baik baik.” Kata wu Juan dengan memberikan senyum ketulusan kepada adik kecilnya itu.

“Baiklah aku akan mendengarkan mu Gege.” Balas Emilia dengan tersenyum manis pula.

Ruang dimensi bintang ini merupakan ruang yang penuh dengan esensi langit dan bumi yang sering di sebut dengan qi jika di dunia kultivator.

Dan pencipta dari ruang dimensi bintang ini Ia lah orang yang sangat hebat dan agung. Karena kekuatannya telah melampaui tahap keabadian yang setara dengan Dewa Dewi.

Terutama pencipta dari dimensi bintang ini tengah setara dengan yang Maha Lord. Dia menciptakan dunia ini untuk seseorang yang telah terikat garis benang takdir dengannya, namun naas takdir mereka tidak berjalan dengan mudah, penuh kesulitan yang pasangan takdir itu lalui sehingga salah satu dari mereka harus mengorbankan dirinya demi kelangsungan hidup seluruh alam semesta.

Sehingga setelah sang takdir tiada maka sang pencipta ini bertekad untuk selalu menunggu wanita takdirnya dipertemukan lagi dengannya dan akhirnya ia menyegel dimensi ini hingga suatu masa sang wanita takdirnya lah yang mampu menghilangkan segel ini.

Mulai dari itulah ia memberikan dimensi ini seorang penjaga dengan keterikatan kontrak jiwa Antara penjaga ruang dimensi dengan reinkarnasi dari sang takdir yang dia tunggu.

Dan Gege mu inilah yang terpilih menjadi binatang kontrak jiwa dengan dimensi bintang ini. Meskipun dimensi ini sebenarnya milik sang takdir tapi aku sebagai penjaga dimensi ini bisa memilih Tuan sementara agar orang yang terpilih memiliki dimensi ini bisa melindungi dunia dan menumpas semua kejahatan yang terjadi di dunia ini.

Dan terakhir kali yang aku pilih sebelum dirimu ialah ibu kandung mu yang telah mengirim mu ke dimensi lain yang kau tempati saat ini.

Hingga aku menemukan sang takdir kembali, maka dari itu dimensi bintang ini akan terbagi menjadi tiga bagian. Dan sebagian kecil dimensi bintang itu yakni liontin yang tengah kau kenakan itu Meimei.

Bab. 3 Misi Terakhir

Dan ketika suatu saat kau telah kembali dan telah memperkuat tubuhmu dan Kultivasi mu. Kamu harus menemukan dua bagian lainnya agar kau lebih siap menghadapi takdir mu yang sesungguhnya telah menantimu.

Dan didalam dimensi ini kamu bisa menyimpan apapun Baik itu benda mati maupun benda hidup. Dan apabila itu benda hidup seperti tanaman dan hewan maka mereka akan tumbuh lebih cepat dan kualitas yang lebih baik, seperti apa yang kau lihat pada kebun buah itu karena terdapat perbedaan waktu antara dimensi bintang ini dengan didunia luar, dan itu juga berlaku di tempat asal mu Lian'er .

Satu Jam diluar dimensi sama dengan satu bulan didalam dimensi bintang ini. Kata Wu Juan menjelaskan semua kepada Emilia.

“Jadi Emil bisa menyimpan apapun disini Gege? Apakah bisa menyimpan bangunan juga?” tanya Emilia memastikan lagi.

“Benar kau bisa menyimpan sebuah gedung kedalam sini, akan tetapi kamu cukup menyalinnya saja dan masukkan salinannya kemarin agar tidak membuat kehebohan jika tiba-tiba saja ada sebuah bangunan / gedung yang menghilang tanpa jejak.” Kata Wu Juan.

“ Haahhh benar juga kata Gege, yang ada seluruh dunia bisa gempar jika tiba-tiba ada sebuah gedung menghilang. Oh ya satu lagi tadi Gege mengatakan kalau Emilia adalah sang takdir yang Gege maksud? Darimana Gege tau dan kenapa Gege memanggilku Lian'er?” tanya Emilia penasaran.

“Tentu saja aku tau itu kau Lian'er, karena kita telah terikat kontrak jiwa jadi aku bisa merasakan aura dan konstitusi tubuh mu Yin Yang dan itu sama persis dengan dirinya.Dan selain itu dimensi bintang ini juga telah mengakui dirimu. Karena jika bukan sang takdir yang masuk ke dimensi ini maka tidak akan ada gedung tiga lantai itu dan juga air terjun surgawi itu serta pohon kehidupan yang berada di puncak air terjun itu. Jika itu orang lain, maka hanya akan sebuah bangunan perpustakaan serta danau air surgawi yang tidak terlalu besar yang akan muncul.Dan untuk panggilan itu, karna namamu sebenarnya adalah Xi Lilian.” Kata Wu Juan menjelaskan dengan sabar.

“Jadi begitu rupanya, baiklah terima kasih Gege telah bersedia menjelaskan semuanya kepada Lian’er, saat ini lian’er nya Gege ini akan keluar dan mencoba mencoba memindahkan barang-barang privasi Lixxan’er ke dalam sini.” Kata Emilia antusias.

“Ehh tunggu dulu bagai mana aku bisa keluar dan masuk ke dimensi ini Gege dan untuk memindahkan semua barang ku kesini?” Tanya Emilia alias Xi Lilian karena ia benar-benar tidak tahu.

“Untuk keluar atau pun masuk kesini kamu cukup memusatkan pikiranmu saja dan katakan ingin keluar ataupun masuk, dan untuk memindahkan barang kedalam sini juga cukup kamu bayangkan saja dan fokuslah maka seketika apa yang kau inginkan akan masuk maupun keluar dari dimensi ini.” Kata Wu Juan

“Baiklah aku akan mencobanya.” Kata Emilia dengan semangat yang membara.

Kemudian Emilia memusatkan pikirannya membayangkan mansion nya beserta selurus perabotan dan apapun yang penting bagi Emilia kemudian ia mengatakan masuk.

Tak berselang lama munculah mansion mewah dengan seluruh isinya seperti perabot mewah, alat elektronik, senjata koleksi tas, sepatu parfum perhiasan dan pakaian yang branded serta seluruh mobil sport nya masuk semua.

Setelah ia menyadari bahwa ia telah berhasil Emilia begitu senang, saking senangnya hingga ia berlari menghampiri dan memeluk dan mencium pipi Wu Juan dengan bersorak.

“Gege aku bisa aku berhasil memindahkan mansion pribadiku dan seluruh isinya kedalam dimensi bintang. Oh Gege apakah kau tau betapa senangnya diriku?” sorak Emilia sambil jingkrak jingkrak sambil memeluk lengan Wu Juan.

Sedangkan Wu Juan yang melihat ekspresi dan ulah Emilia yang memeluk dan mencium pipi nya telah merona dan sangat malu. Karena tak pernah ia merasakan hal seperti itu sebelumnya.

Hingga beberapa lama didalam dimensi ruang telah ada beberapa bangunan besar seperti mall milik nya, markas mafianya, dojo tempat ia berlatih bela dirinya dan tak lupa tempat gym dan rumah sakit yang ia bangun. Itu semua lengkap dengan isinya dan seluruh harta kekayaan yang ia miliki dan tersimpan dalam bank juga telah berada dalam ruang penyimpanan di salah satu ruangan di mansion pribadinya itu.

Setelah merasa letih akhirnya Emilia menghentikan segala aktivitas nya dan pamit kepada Wu Juan untuk kembali ke kamarnya di luar dimensi.

Beberapa hari berlalu seperti biasa hingga saat hari menjalankan misi menyelamatkan keluarganya dari jebakan dan kebangkrutan telah tiba, dan semua berjalan sesuai dengan rencana yang telah di buat oleh Emilia.

Ketika sang Papa Amarta menandatangani semua proposal dan kontrak kerja yang mereka ajukan ia melakukannya dengan yakin dan seperti pada umumnya, karena surat kontrak kerja yang mereka palsukan telah berhasil ditukar oleh pihak Mafia Black Star yang menyamar menjadi salah satu staf dari Amarta group. Sehingga mereka dari pihak Wardana group tak menaruh curiga apapun.

Sedangkan saat ini Emilia beserta beberapa Mafioso handalnya tengah mengintai dan membuntuti sang kakak Juan Aditya Amarta jalan dengan putri Wardana Group itu dan melihat gerak gerik dari King’s Devil Mafia yang juga tengah memulai siasatnya menaruh obat afrodisiak pada makanan dan minuman yang di pesan oleh kakaknya dengan menyamar menjadi seorang pelayan restoran tersebut.

Namun semua itu tidak akan berhasil, karena saat itu Emilia yang melihatnya seketika berlari dan mengangkat handphone nya seolah sedang melakukan panggilan dan berjalan kearah anak buah King’s Devil Mafia yang menyamar sebagai pelayan itu, dan Emilia pura-pura tak sengaja menabraknya dan segera menyemprotkan spray yang berisi cairan penawar dari afrodisiak buatannya untuk menawarkan racun yang berada dalam makanan tersebut tanpa sepengetahuan pelayan gadungan tersebut.

“Ahh maafkan saya, apa anda tidak apa-apa? Sekali lagi maaf, saya benar-benar tidak sengaja apa ada yang harus saya ganti rugi? Kalau begitu tunggulah sebentar saya harus ke toilet sebentar.” Kata Emilia

terkesan buru-buru hendak ke toilet.

“Saya tidak apa nona, kalau begitu saya permisi dulu mengantarkan pesanan pelanggan.” Kata pelayan gadungan itu.

“Baiklah kalau begitu, sekali lagi maafkan saya.” Balas Emilia lalu bergegas pergi, kemudian dia berjalan menuju toilet untuk bertemu salah seorang Mafioso nya.

“Kak Mario apa semua sudah siap?” Kata emilia.

Namun sesaat kemudian ia terbengong karena melihat penyamaran dari mafiosonya itu sungguh sangat persis sama seperti kakak nya Juan. Jika sekilas saja Emilia tak kan bisa membedakannya.

Namun karena Mario sang Mafioso sering melakukan pelatihan fisik yang teratur itu yang membuatnya terlihat berbeda karena postur tubuh Mario lebih bagus dari Kakaknya Juan.

“Seperti yang kau lihat adik kecil, Kau tak usah khawatirkan aku, aku akan segera masuk sebelum Kakak mu datang. Dan kamu waspadalah karena aku merasa ada rencana mereka yang tak kita ketahui sebelumnya.” Kata Mario mengingatkan Emilia.

“Kau juga merasakannya kak? Aku juga merasa curiga dengan sebuah koper yang salah seorang King’s Devil itu bawa.

Ku rasa itu juga salah satu alat bukti yang mereka siapkan untuk menghancurkan nama keluarga ku. Tapi lihat saja aku tak akan tinggal diam.

Baiklah aku akan pergi dulu Kak, ingat Kak Mario harus jaga keselamatan Kakak, karna Kakak adalah orang yang paling bisa aku andalkan.” Kata Emilia kepada Mario yang mana sebenarnya ia sangat khawatir akan tugas Mario kali ini, bagaimanapun juga ia menyayangi Mario dan para mafioso yang lain seperti saudaranya sendiri.

Setelah kepergian Emilia, Mario pun bergegas ke tempat persembunyiannya. Dan dia pun merasakan perasaan yang aneh yang menggangu hati dan pikirannya.

“Kali ini apapun yang terjadi padaku itu tidaklah penting, karna yang terpenting bagiku dan para mafioso lainnya keselamatan dan kesehatan mu lah yang paling kami prioritaskan Emilia, aku bahkan sangat menyayangimu seperti adik kandung ku sendiri.” Batin Mario yang memikirkan tentang Emilia.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!