Dulu 24 tahun yang lalu, kala itu Mama tengah mengandung dengan usia kandungan yang telah memasuki usia kandungan 9 bulan, ketika itu seperti hari-hari biasanya mama mulai berjalan-jalan pagi bersama Papa mu yang kala itu tengah mengambil cuti kerja karena berfokus dengan kehamilan Mama dan ingin menjadi Papa yang siaga menanti sang buah hatinya lahir.
Dan benar saja kala itu juga mama mulai merasakan tanda-tanda akan segera melahirkan, tapi tidak tahu kenapa perasaan mama merasa begitu khawatir dan tidak menentu, tidak seperti biasanya yang selalu bahagia karena menantikan kelahiran bayi yang mama kandung.
Namun tiba-tiba ketika di perjalanan menuju rumah sakit Mama bersama Papa mu mengalami kecelakaan tunggal karena Papa mu kurang konsentrasi saat mengendarai mobilnya karena terlalu cemas memikirkan Mama.
Namun untungnya tak ada luka yang serius hanya saja perut Mama sempat mengalami benturan yang cukup keras, yang seketika membuat Mama semakin sakit dan mulai ada pendarahan yang hebat, dan masih untung ketika itu ada ambulance yang lewat hendak kembali ke rumah sakit, ketika melihat kami sedang membutuhkan bantuan, sang supir dengan sigap berhenti dan membawa kami menuju rumah sakit terdekat.
Dan saat persalinan berlangsung dan anak Mama berhasil dilahirkan namun Ia tidak menangis. Dan dokter menyatakan bahwa anak yang Mama lahirkan telah tiada sebelum bisa keluar dari dalam rahim. Dan itu berhasil membuat Mama tak sadarkan diri.
Namun ketika Mama tak sadarkan diri itu Mama seakan bermimpi bertemu dengan sosok yang cantik dan dia berkata kepada Mama.
“Aku akan menitipkan jiwa putriku dalam tubuh pitri mu yang telah tiada, rawatlah dan sayangilah dia sebagai mana kau menyayangi anakmu sendiri. Aku menitipkan dia kepadamu karena aku tak ingin dia mengalami penderitaan sebelum dia bisa bisa membalas dan menjadi kuat. Tolong katakan padanya jika sudah waktunya, bahwa aku ibunya terpaksa melakukan ini demi keselamatannya. Dan aku sangat menyayangi dan mencintainya. Dan tolong berikan liontin ini ketika Ia sudah berusia 24 tahun. Karna di usianya itu Ia akan kembali. Terima kasih sebelumnya, dan maafkan aku harus meminjam raga putrimu yang telah tiada, untuk jiwa putriku hidup didunia mu.” Kata Wanita Cantik itu dengan berderai air mata dan seakan enggan melepaskan, dan dia juga menyerahkan liontin ini kepada Mama.
Dan benar saja ketika Mama sadarkan diri Mama mendengar bayi Mama yang akan segera di bawa pergi ke ruang jenazah tiba tiba menangis dengan kencangnya.
Dan semua itu membuat semua orang terharu terutama Mama dan Papa. Di saat Mama ingin mengusap air mata Mama, barulah Mama sadar bahwa di genggaman tangan Mama ada sebuah liontin, dan liontin inilah yang Mama berikan kepadamu saat ini.
Ketika mendengar penjelasan dari sang Mama yang selama ini merawatnya, sontak itu semua membuatnya terharu sekaligus penasaran dengan sosok ibu kandungnya, yang harus berkorban begitu besar demi dirinya.
“Terima kasih Mama telah merawat Emilia selama ini, mencintai Emilia dan mendidik Emilia hingga bisa Sampai seperti ini. Entah bagaimana Emilia harus membalas semua kebaikan Mama, Papa dan Kak Juan, sungguh Emilia menyayangi kalian.” Kata Emilia dengan berderai air mata sambil memeluk Mama Yuniar.
“Mama, Papa, dan Kak Juan Terima kasih kalian mau menerima ku, aku akan berjuang sekuat tenaga untuk menyelesaikan masalah yang akan terjadi meski itu harus menukar nyawaku sendiri.” Batin Emilia penuh tekad.
“Tidak Nak, Mama lah yang harus berterima kasih kepada mu dan ibumu, yang telah memberikan kesempatan Kepada Mama untuk bisa merasakan mempunyai seorang putri yang cantik dan baik seperti mu, dan bahkan dengan segala prestasi mu yang membuat kami semua begitu bangga terhadap mu.” Kata Mama Yuniar sambil mempererat pelukannya kepada Emilia.
Malam hari sekembalinya Emilia dari rumah orang tuanya ia merasa begitu penasaran akan jati dirinya yang sesungguhnya dan mengapa ia harus di kirim ke tubuh ini, dan sebenarnya apa hubungannya dengan liontin giok kuno ini.
Selain itu Emilia juga merasa ada sesuatu yang tidak masuk akal dari cerita mamanya, tapi ia juga merasa sangat dekat dan familiar dengan liontin yang kini tengah ia kenakan di lehernya itu.
Dan sekilas terbersit rasa nyaman serta damai ketika ia melihat liontin giok dengan simbol bintang itu.
Lama Emilia merenung dikamar nya di mansion pribadinya, ia melihat dan membolak-balik posisi liontin tersebut untuk bisa membaca huruf kuno yang terukir indah pada liontin giok yang kini tengah Ia lepas dan Ia pegang di tangannya.
Namun saat dirinya melamun tiba-tiba saja tangannya tergores bagian ujung bandul liontin yang agak runcing karena ada semacam pengaitnya untuk mengaitkan rantai dengan bandul giok nya.
Namun anehnya bentuk liontin itu seketika berubah menjadi sebuah liontin giok transparan dan terdapat bintang dari batu permata yang sangat indah di dalamnya.
Dan setelah itu liontin tersebut melayang dan terpasang dengan sendirinya di leher nya yang putih dan melekat erat disana tak bisa di lepaskan kembali dan seketika itu juga dirinya disinari oleh sinar yang keluar dari dalam liontin tersebut.
Ketika dirinya membuka mata betapa terkejutnya Emilia ketika pemandangan yang pertama kali di lihat adalah sebuah air terjun yang menjulang sangat tinggi dengan aliran air yang sangat jernih dan mengalir entah sampai kemana, dengan hamparan taman bunga yang begitu indah ada pula beberapa tanaman yang telah langka ditemukan pada zaman sekarang ini dan sebuah rumah tiga tingkat yang lebih sederhana dari mansion nya, kemudian melihat sekeliling ia dapat melihat kebun tanaman dengan buah yang lebat dan terlihat agak aneh, karena ukurannya jauh lebih besar dari pada buah pada umumnya dengan aroma buah yang sangat menggoda untuk meraih dan memakannya.
Ketika ia ingin melangkah menuju kebun tanaman buah Emilia dikagetkan dengan suara khas seorang pria dewasa muncul di belakangnya.
“Salam hamba kepada Tuan, dan selamat datang di dimensi bintang Tuan.” Ucap lelaki yang serba putih dari ujung kaki hingga ujung rambutan. Hanya warna pupil matanya yang biru dan bibirnya yang begitu merah, Semerah darah.
“Haaahh... Astaga... Kau mengagetkanku Gege, oh iya kalau boleh tau siapa yang Gege sebut Tuan tadi? Tanya Emilia dengan kebingungan, apalagi dia baru sadar bahwa dia bisa berkomunikasi dengan bahasa cina kuno.
“Sungguh semua ini membuatku menjadi pusing... Sejak kapan juga aku bisa berbahasa Cina kuno ini... Hah entahlah mending aku tanya pada Gege ganteng ini sebenarnya saat ini mereka sedang berada dimana, karena seingatnya tadi dia berada di dalam kamar di mansion pribadinya.” Batin Emilia.
“Anda adalah Tuan hamba, karena Tuan adalah pemilik garis darah keturunan dari pemilik liontin dimensi yang Tuan kenakan saat ini. Dan saat ini kita berada didalam dimensi bintang dalam liontin Tuan tersebut.
Dan perkenalkan hamba adalah roh hewan legendaris Phoeniex es yang terikat kontrak dengan dimensi ini. Ibunda Tuan sebelumnya memberi nama hamba Wu Juan, namun jika Yuan hendak mengubah nama hamba, hamba bisa menerimanya dengan senang hati.” Jelas Wu Juan kepada Emilia.
Karena rasa penasaran tentang keberadaan nya sekarang telah terjawab maka ia merasa lebih lega.
“Oohh.. jadi nama Gege adalah Wu Juan, nama yang bagus sama seperti nama Kakak ku. Dan aku mohon Gege panggil aku Emilia saja atau kalau tidak Gege bisa memanggilku adik atau Meimei itu terserah Gege Juan saja, dan ini tidak boleh dibantah!” tegas Emilia.
“Aaahhh,,,eeeehh... Bagaiklah Tuan ehh Meimei maksudnya.” Kata Wu Juan dengan tergagap.
“Nah begitu dong Gege ganteng,... Oh iya karena Gege adalah penjaga dimensi ini, bisakah Gege menjelaskan ku tentang dimensi ini?” tanya Emilia kepada Wu Juan.
Melihat respon Emilia terhadapnya Wu Juan, merasa sangat terharu, karena Emilia bahkan menghormati dan menghargai nya sebagai seorang Kakak, dan tidak memperlakukannya sebagai bawahan atau budaknya.
Sehingga Wu Juan bertekad untuk selalu membantu dan melindungi junjungannya itu dengan segenap jiwanya, walau ia harus musnah sekalipun itu bukan sesuatu yang berarti baginya.
“Xi Lilian, aku Wu Juan bersumpah dalam kehidupan ini dan seterusnya akan menyayangimu, menjagamu dan membantumu menghadapi semua yang menghalangi mu menuju kehidupan dan takdirmu yang sesungguhnya. Itu janji Gege mu ini kepadamu untuk seluruh kehidupan mu Lian'er.” Sumpah setia Wu juan kepada Emilia.
“Baiklah Meimei akan Gege jelaskan mengenai dimensi bintang ini. Dan kau dengarkanlah dengan baik baik.” Kata wu Juan dengan memberikan senyum ketulusan kepada adik kecilnya itu.
“Baiklah aku akan mendengarkan mu Gege.” Balas Emilia dengan tersenyum manis pula.
Ruang dimensi bintang ini merupakan ruang yang penuh dengan esensi langit dan bumi yang sering di sebut dengan qi jika di dunia kultivator.
Dan pencipta dari ruang dimensi bintang ini Ia lah orang yang sangat hebat dan agung. Karena kekuatannya telah melampaui tahap keabadian yang setara dengan Dewa Dewi.
Terutama pencipta dari dimensi bintang ini tengah setara dengan yang Maha Lord. Dia menciptakan dunia ini untuk seseorang yang telah terikat garis benang takdir dengannya, namun naas takdir mereka tidak berjalan dengan mudah, penuh kesulitan yang pasangan takdir itu lalui sehingga salah satu dari mereka harus mengorbankan dirinya demi kelangsungan hidup seluruh alam semesta.
Sehingga setelah sang takdir tiada maka sang pencipta ini bertekad untuk selalu menunggu wanita takdirnya dipertemukan lagi dengannya dan akhirnya ia menyegel dimensi ini hingga suatu masa sang wanita takdirnya lah yang mampu menghilangkan segel ini.
Mulai dari itulah ia memberikan dimensi ini seorang penjaga dengan keterikatan kontrak jiwa Antara penjaga ruang dimensi dengan reinkarnasi dari sang takdir yang dia tunggu.
Dan Gege mu inilah yang terpilih menjadi binatang kontrak jiwa dengan dimensi bintang ini. Meskipun dimensi ini sebenarnya milik sang takdir tapi aku sebagai penjaga dimensi ini bisa memilih Tuan sementara agar orang yang terpilih memiliki dimensi ini bisa melindungi dunia dan menumpas semua kejahatan yang terjadi di dunia ini.
Dan terakhir kali yang aku pilih sebelum dirimu ialah ibu kandung mu yang telah mengirim mu ke dimensi lain yang kau tempati saat ini.
Hingga aku menemukan sang takdir kembali, maka dari itu dimensi bintang ini akan terbagi menjadi tiga bagian. Dan sebagian kecil dimensi bintang itu yakni liontin yang tengah kau kenakan itu Meimei.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Aya Vivemyangel
Syoknya kurang cetar n greget thor , klw manusia normal pasti ketawa/nangis/ g bisa berkata" krn scr logis g mgkn kan ada kejadian sprti ini 😂😂😂😂 maap thor crewet , tp q suka cerita timetravel , lanjut baca 👣👣💪💪
2023-10-21
0
R yuyun Saribanon
ribet
2022-12-22
2
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
emmmm
2022-09-12
0