Takdir Cinta 2

Takdir Cinta 2

Bab 1

Satu-satunya penghalang kesuksesan yang terberat adalah keraguan.

Maka dari itu majulah dengan penuh keyakinan dan tekad yang kuat untuk meraih kesuksesan.

~Ay Alvi~

Bali, Indonesia.

Selesai menghadiri resepsi pernikahan Jordan dan Sera yang di laksanakan di pulau Dewata tersebut, Ziga membawa keluarga kecilnya untuk bertamasya bersama di salah satu pantai di sana. Lebih tepatnya Pria itu membawa istri dan ketiga anaknya bermain di pantai Jimbaran, Bali.

Si kembar Aiden dan Zeline yang saat ini telah berusia delapan tahun sangat senang bisa bermain di pantai yang terkenal indah dan romantis tersebut. Begitu juga dengan si bungsu Juan, bocah kecil yang kini telah berusia tiga tahun itu berlarian ke sana kemari mengejar kedua kakaknya dengan hati yang gembira.

Ziga merangkul bahu sang istri Via menyaksikan pemandangan yang membuatnya begitu bahagia. Pria itu kemudian membalik tubuh istrinya, mereka saling berhadapan dan kedua bola mata mereka saling memandang lekat-lekat.

"Kau adalah anugerah terindah yang telah Tuhan hadirkan untuk hidupku," ucap Ziga, kemudian pria itu mengecup puncak kepala istrinya dengan lembut.

Mendengar kata-kata romantis yang di lontarkan sang suami Ziga membuat hati Via bahagia. Ibu tiga anak itu membalasnya dengan memeluk mesra sang suami, ia merasa bersyukur atas kebahagiaan ini. Kesempurnaan keluarga kecilnya yang membuat wanita itu merasa telah menjadi wanita yang paling beruntung.

"Mommy!" teriakan Juan menghentikan momen romantis mereka. Bocah kecil itu berlari menghampiri ibu dan ayahnya yang saat ini tengah berpelukan dengan mesra.

"Mommy ... peluk!" rengek Juan merentangkan kedua tangannya meminta pelukan dari sang ibu.

"No, baby, Mom milik Daddy, jadi hanya Daddy yang boleh memeluk Mommy," ucap Ziga semakin memeluk erat tubuh istrinya, pria itu bermaksud untuk menjahili putra bungsunya tersebut membuat bocah kecil itu menangis keras.

"Hua ... Daddy jahat!" teriak Juan di sela-sela tangisnya.

Via yang mendengar ucapan Ziga melotot ke arah suaminya kemudian mencubit pinggang pria itu sehingga Ziga menjerit kesakitan.

"Aww ....!" pekik Ziga mengusap pinggangnya yang baru saja mendapat hukuman daru sang istri.

"Mommy jahat!" keluh Ziga mengerucutkan bibirnya.

Via tak menggubris keluhan suaminya, wanita itu segera mengangkat Juan ke dalam gendongan kemudian segera menghampiri kedua anak kembarnya yang tengah sibuk membangun istana dari pasir.

Juan tertawa senang karena sang ibu lebih memperhatikan dirinya ketimbang sang ayah. Bocah kecil itu menjulurkan lidahnya ke arah Ziga dan tersenyum penuh dengan kemenangan.

"Awas kau bocah nakal!" ancam Ziga kepada Juan, kemudian pria itu mulai menggelitik tubuh Juan membuat bocah kecil itu tertawa hingga hampir mengeluarkan air matanya.

Praha, Rep. Ceko.

Mia baru saja menyelesaikan kuliahnya dan gadis itu tengah berdiri di depan kampus untuk menunggu Erik sang kekasih yang telah berjanji untuk menjemputnya.

Mia memandang cincin yang kini telah melingkar di jari manisnya. Gadis itu merasa bahagia karena hubungannya dengan Erik kini telah mencapai tahap yang lebih serius. Mia tak menyangka perbedaan umur mereka yang cukup jauh ternyata tidak menjadi penghalang untuk bersatunya cinta mereka sejak beberapa tahun yang lalu.

Tiga tahun lalu,

"Will you marry Me?" Erik bertanya pada Mia yang kemudian di jawab dengan anggukan mantap gadis itu.

Erik pun segera memasang cincin yang telah di siapkan olehnya ke jari manis Mia, kemudian pria itu mencium lembut bibir Mia begitu mendapat jawaban atas lamarannya tersebut.

Mia menyambut ciuman sang kekasih dengan hangat, hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi gadis tersebut. Dan juga hari istimewa bagi mereka berdua.

Tepuk tangan meriah terdengar di sekitar mereka membuat Erik melepaskan ciumannya pada Mia dengan tak rela. Semua orang yang berada di sana dan menyaksikan proses lamaran romantis itu turut bahagia atas bersatunya dua insan dalam satu nama cinta.

Wajah Mia memerah karena banyak orang yang memperhatikan mereka, gadis itu segera menyembunyikan wajahnya di dada bidang Erik sang kekasih.

"Terimakasih anak-anak," ucap Erik kepada beberapa anak yang tadi telah membantunya untuk membuat kejutan untuk Mia. Pria itu memberikan permen dan juga beberapa lembar uang sebagai ucapan terimakasihnya.

"Terimakasih kembali Uncle," ucap anak-anak itu serempak, mereka kemudian segera berlari meninggalkan pasangan tersebut dengan perasaan senang.

Erik mengecup puncak kepala Mia kemudian membawa gadis itu pergi dari sana untuk kejutan kedua yang memang telah ia persiapkan untuk gadis kecilnya tersebut.

Mobil yang di kendarai oleh Erik memasuki restauran mewah dan paling terkenal di kota New York. Pria itu bermaksud untuk mengajak kekasihnya makan malam yang romantis.

Selama ini, walau telah menjalani hubungan sebagai kekasih selama enam bulan mereka tidak pernah mendapatkan momen romantis untuk berdua. Kendala jarak dan juga aktifitas mereka masing-masing membuat kedua insan itu hanya bisa bertemu beberapa kali selama enam bulan belakangan ini.

Maka dari itu, karena saat ini mereka dapat bertemu untuk waktu yang cukup lama, Erik pun berinisiatif memberikan kejutan-kejutan romantis untuk kekasihnya tercinta.

Mia sendiri merasa sangat bahagia, Erik adalah cinta pertamanya karena itu apapun yang di lakukan oleh Erik adalah pengalaman pertama untuk gadis itu.

Mia tidak menyangka bahwa Erik akan melamarnya secepat itu, mengingat hubungan mereka baru berjalan enam bulan. Akan tetapi gadis itu juga tidak ingin kehilangan Erik, oleh karenanya Mia langsung menerima lamaran kekasihnya tersebut.

Erik membawa Mia ke lantai paling atas restauran tersebut, tepatnya di atap restauran yang terbuka. Di sana telah tersedia sebuah meja dengan dua kursi yang telah di siapkan oleh pihak restauran atas permintaan Erik.

Sekeliling tempat itu juga diterangi oleh cahaya lilin yang menambah suasana romantis tempat tersebut. Mia terpana melihat pemandangan di depannya. Gadis itu sama sekali tidak menyangka bahwa Erik yang sikapnya dingin dan acuh dapat memberikan kejutan yang super romantis yang mungkin akan membuat beberapa wanita iri pada Mia jika melihat hal tersebut.

Erik menarik kursi kemudian mempersilahkan gadisnya itu untuk duduk. Di temani iringan musik romantis mereka pun memulai makan malam spesial pertama sejak mereka resmi bertunangan tadi sore.

Pria itu mengangkat gelas minumannya ke arah Mia meminta gadis itu melakukan hal yang sama juga.

"Terimakasih sayang," ucap Erik tulus saat gelas mereka bersentuhan menimbulkan suara dentingan yang indah.

"Terimakasih telah menerima lamaran ku, Aku mencintaimu Mia," lanjut Erik setelah menenggak sedikit minuman yang ada di dalam gelasnya.

"Aku juga mencintaimu," jawab Mia malu-malu dengan wajah yang memerah. Walau kini Erik telah berstatus sebagai tunangannya, gadis itu masih saja merona ketika menyatakan perasaannya pada kekasihnya tersebut.

*******

Terimakasih telah membaca TAKDIR CINTA 2, semoga kalian suka dengan cerita yang Ay suguhkan di sini.

Jangan lupa untuk memberikan dukungan kalian dengan memberikan like, coment dan juga votenya, agar Ay lebih bersemangat untuk terus melanjutkan cerita ini.

Dan jangan lupa juga masukan Takdir Cinta 2 ke dalam favorit bacaan kalian, agar kalian bisa segera tahu jadwal up kisah ini.

Sekali lagi terimakasih dan Ay mohon dukungannya, salam sayang dari Ay si Author recehan 😘😘😘.

Terpopuler

Comments

🕊️ℰʀᷞᴠͥɪͦɴᷠᴀⷹªᶰᵃᵗᵃˢʸᵃ🕊️

🕊️ℰʀᷞᴠͥɪͦɴᷠᴀⷹªᶰᵃᵗᵃˢʸᵃ🕊️

maaf baru mampir ,stay

2020-12-24

0

Liztiana

Liztiana

Nnnn ni

2020-11-21

0

Ignathia Agatha

Ignathia Agatha

sebelum takdir cinta apa judul novel nya..

2020-10-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!