Bab 5

Aku bukanlah seorang yang sangat hebat. Namun aku adalah seorang yang mau belajar agar bisa melihat hasil hebat dari karya pribadiku

~Ay Alvi~

Pagi Hari di rumah sakit, Via telah bersiap untuk kembali ke kediamannya. Setelah Dokter Theresa menyatakan kondisi wanita itu dan juga bayinya sehat. Ziga sendiri telah memerintahkan beberapa anak buahnya untuk mengawal kepulangan mereka.

Pria itu tidak ingin lagi kecolongan seperti yang sudah-sudah. Ia tidak ingin keselamatan istri dan anak-anaknya terancam. Maka dari itu Via keluar dari rumah sakit dengan di kawal oleh beberapa orang bodyguard.

"Mommy!" Zeline bersorak bahagia karena sang ibu telah kembali ke rumah.

"Zel sayang! Mommy merindukanmu Nak," ucap Via merentangkan tangannya meminta pelukan dari putri kecilnya.

Tiga hari berada di rumah sakit dan meninggalkan si kembar di rumah, membuat wanita itu begitu merindukan kedua buah hatinya tersebut. Setelah memeluk Zeline, Via beralih kepada putra sulungnya yang juga meminta jatah pelukan dari sang bunda.

"Aunty!" sapa Mia yang memang menginap di sana selama musim liburan gadis itu.

"Hai Mia, terimakasih telah menjaga si kembar," ucap Via memeluk gadis yang telah ia anggap seperti adik kandungnya tersebut.

"Sama-sama Aunty, aku senang Aunty mengizinkanku untuk menginap di sini," sahut Mia, membalas pelukan Via dengan erat. Gadis itu sangat menyayangi ibu tiga orang anak itu.

"Wah baby J tampan," puji Mia yang telah melepaskan pelukan Via dan matanya beralih ke bayi mungil yang tengah tertidur pulas di dalam stroller.

"Tentu saja, ia begitu mirip dengan Uncle bukan?" tanya Ziga dengan penuh percaya dirinya.

Via memutar bola matanya malas mendengar ucapan sang suami Ziga. Entah mengapa dari dulu tidak pernah berubah kepercayaan diri suaminya tersebut. Ia memandang tak percaya ke arah pria itu yang kini tengah berpose bak seorang model terkenal.

Sementara Mia tertawa kecil melihat tingkah ayah tiga orang anak tersebut. Menurut Mia, pria berumur tiga puluh tahun itu memang tampan, bahkan tidak kentara jika ia sudah mencetak tiga bocah yang lucu dan menggemaskan. Umur Ziga yang tidak jauh beda dengan Erik, membuat Mia tidak merasa kalau pria itu terlalu tua.

"Daddy!" seru Zeline melihat sang ayah dengan tatapan polosnya. Bocah kecil itu menggelengkan kepalanya begitu melihat Ziga berpose sok imut dengan tangan yang memegang dagunya.

"Kenapa sayang?" tanya Ziga meraih putri kecilnya ke dalam gendongan.

"Daddy tidak tampan," jawab Zeline membuat Ziga mengernyitkan alisnya keheranan.

"Lalu siapa yang menurut Zel tampan?" tanya Via mengangkat Juan yang telah terbangun dari tidurnya. Mereka semua melangkah masuk ke dalam ruang keluarga meneruskan senda gurau di sana.

"Louis tentunya," jawab Zeline tersenyum lebar menampilkan sederetan gigi putihnya yang mungil.

Hahahaha ....

Semua yang ada di sana tertawa kompak mendengar jawaban bocah kecil itu. Mereka tidak menyangka Zeline akan membandingkan sang ayah dengan anak umur lima tahun seperti dirinya.

"Jadi Daddy tidak tampan?" tanya Ziga penasaran, pria itu duduk di sofa mendudukkan Zeline di atas pangkuannya.

"No, Louis is the most handsome," jawab Zeline dengan mata berbinar, bocah perempuan itu benar-benar mengidolakan Louis teman sepermainannya.

Ziga mencubit hidung mancung putri kecilnya tersebut, pria itu benar-benar gemas dengan tingkah laku Zeline yang selalu dapat mengundang tawa.

"Bagaimana dengan Aiden? Siapa yang lebih tampan di antara mereka?" tanya Mia menyelidik, gadis itu penasaran bagaimana bocah berusia lima tahun dapat menilai kadar ketampanan seseorang.

Mendengar pertanyaan Mia membuat Zeline menolehkan kepalanya ke arah sang kakak yang tampak acuh dan sibuk dengan tablet miliknya. Bocah itu sedang melihat acara demontrasi pembuatan sebuah mobil di salah satu situs terkenal. Aiden memang tidak begitu peka dan perduli dengan keadaan sekitar, bocah itu lebih tertarik akan hal-hal yang berkaitan dengan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Zeline tampak berpikir sebentar, matanya beralih ke sana kemari melihat Aiden dan ayahnya secara bergantian.

"Tetap Louis yang paling tampan," jawab Zeline setelah cukup lama bocah kecil itu berpikir.

Aiden yang mendengar Zeline membandingkan dirinya mengatakan bahwa Louis lebih tampan sedikit kesal. Bocah itu meletakkan tablet yang di pegangnya dengan kasar.

"Buat apa tampan kalau ternyata bodoh," ucap Aiden berlalu naik ke atas menuju kamarnya.

Bocah itu tampak tersinggung dengan apa yang di ucapkan oleh sang adik.

Zeline mengerjapkan matanya polos, dia tidak mengerti mengapa sang kakak begitu marah mendengar ucapannya. Sementara Via hanya dapat menggelengkan kepalanya melihat putra sulungnya itu merajuk.

Aiden benar-benar mirip dengan sang ayah, bocah itu tidak terima jika di jadikan bahan perbandingan, kecemburuan anak laki-lakinya itu begitu besar. Seperti halnya juga sang ayah yang memiliki sifat posesif berlebihan.

Ziga sendiri menghela nafas melihat kelakuan putranya, ia tidak menyangka sifat buruknya juga menurun pada Aiden. Pria itu pun bergegas menghampiri bocah kecil itu di kamarnya. Ia merasa harus memberi pengertian kepada Aiden sejak saat ini, bahwa sifat yang di milikinya tidak bagus.

Aiden terlalu posesif dan juga cepat tersinggung dan Ziga tidak menyukai hal itu. Ia tidak ingin sang putra menjadi seperti dirinya. Akibat dari sifat posesifnya Ziga telah kehilangan Via sang istri selama lima tahun dan ia sangat menyesalinya. Maka dari itu jika tidak di didik dari sekarang, sifat seperti itu akan terus berkembang hingga putranya tersebut tumbuh dewasa bahkan mungkin akan lebih parah.

Ziga naik ke kamar Aiden untuk membujuk dan memberi pengertian kepada putra sulungnya tersebut.

Sementara itu Nadhya kini tengah berada di apartemennya. Setelah kemarin seharian sibuk menjalani pemotretan, hari ini adalah hari liburnya. Gadis itu berencana mengunjungi kediaman Pratama untuk menjenguk Via dan keponakan barunya setelah semalam ia tidak berhasil menemui mereka karena Nadhya datang di waktu yang tidak tepat karena sudah hampir tengah malam.

Nadhya meregangkan tubuhnya di atas kasur, pagi ini ia ingin memanjakan dirinya di rumah dengan tidak melakukan aktifitas apa-apa sebelum nanti sore gadis itu akan berkunjung ke Town House milik sepupunya Ziga.

Gadis itu baru akan kembali memejamkan matanya begitu terdengar dering panggilan di ponselnya. Nadhya meraih dengan malas telepon genggamnya yang tergeletak di atas nakas. Ia melihat sekilas siapa yang sepagi ini telah menghubunginya.

Seandainya itu adalah panggilan dari manajernya, ia tidak akan menjawab panggilan tersebut. Karena untuk hari ini ia ingin merilekskan tubuhnya dan memanjakan pikirannya untuk tidak ada pembahasan tentang pekerjaan satu hari ini saja.

Namun, ternyata itu adalah panggilan dari detektif suruhannya yang selama ini ia perintahkan untuk menyelidiki tentang kecelakaan yang pada akhirnya menyebabkan kematian Joshua kekasihnya.

"Nona, kami menemukan kabar terbaru tentang kecelakaan Tuan Joshua," lapor sang penelpon yang membuat tubuh Nadhya menegang mendengar ucapan dari orang yang berada di seberang sana.

******

Terima kasih telah membaca TAKDIR CINTA 2. Terima kasih juga yang telah memberikan like, coment bahkan votenya pada novel ini.

Namun Ay juga sedikit sedih karena like TC 2 menurun drastis dari awal novel ini di rilis. Ay mohon kesediaan kalian untuk menyimpangkan jempol kalian untuk memberikan like pada tiap bab yang Ay up.

Semua itu agar Ay dapat lebih semangat untuk cepat mengupdate cerita ini.

Jadi jangan lupa kalian tinggalkan jejak dengan memberikan like dan juga coment pada cerita ini. Karena jika like terus berkurang membuat Ay tidak bersemangat untuk mengupdate cerita ini.

Salam sayang dari Ay si Author recehan 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Meliala Kolompoy

Meliala Kolompoy

semoga Josua belom meninggal

2020-10-20

0

Dewi Osiris

Dewi Osiris

aaa suka suka suka alvi.
jadi inget sweetnya G di crita Hi Gladiola!

2020-08-07

2

M_henry M_henry

M_henry M_henry

sbar thor crta nya seru kok.

2020-07-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!