Empat

Daniel mendorong pintu butik dengan sikunya. Di tangan kirinya terdapat sekotak martabak untuk pegawai butik sedangkan di tangan kanan ia memegang aquarium yang tidak terlalu besar. Butik tampak ramai ketika Daniel berada di dalam, ia melihat Ica sedang melayani salah satu pembeli yang tengah membayar belanjaannya. Indra pendengaran Daniel menangkap suara yang membuat dadanya bergemuruh , mata Daniel mencari-cari sesuatu yang telah menghampiri telinganya.

"Kak Daniel." Seru Ica melihat Daniel, ia telah selesai melayani salah satu pembeli. Ica mengambil ponsel lalu mematikan murottal Al-qur'an yang dari tadi ia dengarkan. Daniel fokus pada tangan Ica, sekarang ia tahu bahwa suara yang membuat jantungnya berdebar itu berasal dari ponsel milik Ica.

"Aku bawain martabak nih buat kamu sama yang lain." Daniel menunjukkan kotak martabak di atas meja. "Dibuka gih." Pinta Daniel.

"Kebetulan aku puasa, aku kasih temen-temen aja ya."

"Loh, sekarang kan bukan bulan puasa." Daniel heran melihat Ica.

"Puasa kan nggak harus dibulan puasa Kak." Ica tersenyum tipis, ia mengangkat martabak hendak memberikan kepada teman-temannya yang lain.

"Yang lain nggak puasa emang?" Daniel penasaran sementara senyum Ica semakin lebar.

"Ini namanya puasa ayyamul bidh, puasa pertengahan bulan, hukumnya sunnah jadi nggak puasa nggak masalah." Jelas Ica membuat Daniel mengangguk beberapa kali setelah mendapatkan jawaban dari rasa penasarannya.

Ica meninggalkan Daniel yang masih berdiri tampak memikirkan sesuatu. Daniel tidak mengerti tentang hal-hal yang berkaitan dengan islam. Baru setelah Aisyah menjadi mualaf dan mengenal Ica, Daniel tahu sedikit tentang agama mayoritas di Indonesia tersebut.

"Duduk Kak." Ica kembali dengan membawa kursi untuk Daniel duduk.

"Oh iya, aku bawain ikan buat kamu." Daniel menunjukkan aquarium dengan seekor ikan hias di dalamnya pada Ica.

"Wah!" Ica berseru, matanya melebar saking semangatnya mendapat ikan hias dari Daniel, ia baru sadar bahwa ada aquarium tersebut di atas meja. "Kak Daniel beneran beliin binatang padahal waktu itu aku cuma bercanda." Ica mengambil aquarium di atas meja lalu memindahkannya ke dekat jendela sehingga aquarium tersebut tampak bercahaya dan terlihat semakin mengagumkan.

"Tapi kamu suka kayaknya." Daniel tersenyum lebar melihat Ica yang terlihat senang pada ikan pemberiannya. Itu tidak seberapa, kalau Daniel bisa melihat senyum itu hanya karena membelikan ikan maka ia akan membelikan ikan lebih banyak lagi demi mendapatkan senyum itu lagi.

"Makasih Kak." Ica masih tersenyum senang sedangkan Daniel mengangguk untuk menjawab ucapan terimakasih Ica. Daniel duduk di depan meja kasir agak ke samping agar tidak mengganggu pembeli.

"Dek Ica barusan putar lagu apa?" Tanya Daniel, setiap kali berada di dekat Ica, ia akan selalu merasakan penasaran dan akan banyak bertanya pada gadis cantik itu.

"Itu bukan lagu, itu murottal Al-qur'an." Jawab Ica tanpa melihat Daniel justru fokus pada layar komputer di atas meja kasir padahal tidak ada pembeli yang sedang membayar belanjaan, Ica hanya mencari sesuatu yang bisa mengalihkan matanya agar tidak terlalu lama melihat Daniel. "Yang aku putar barusan itu surat Ar-Rahman." Tambah Ica karena Daniel tampak tidak puas dengan jawabannya.

"Memangnya surat itu tentang apa?" Daniel semakin penasaran.

"Surat Ar-Rahman menceritakan tentang nikmat Allah, penciptaan dunia yang semuanya telah diatur oleh-Nya, tentang kehidupan di surga yang Allah janjikan untuk orang yang bertakwa dan neraka untuk orang yang berdosa."

Daniel terdiam mendengarkan penjelasan Ica. Ia juga pernah tahu dalam Matius 5:45 yang menjelaskan hal yang hampir serupa. Tapi surat Ar-Rahman membuatnya berdebar.

"Kak Daniel!" Tegur Ica melihat Daniel terdiam cukup lama. Daniel mengerjapkan matanya beberapa kali setelah sadar dari lamunannya, ia menarik napas dalam lalu menghembukannya sebelum bertanya lagi pada Ica.

"Apakah dalam islam diajarkan bahwa kalian akan masuk surga dan penganut agama lain akan masuk ke neraka?" Daniel menatap Ica seksama.

"Nggak segampang itu Kak." Ica menggeleng kuat. "Bahkan seorang muslim yang ahli ibadah sekalipun belum tentu masuk surga."

"Kenapa?" Daniel bertanya cepat karena semakin penasaran pada penjelasan Ica yang lain.

"Yang dapat memasukkan muslim ke surga bukan karena ibadah-ibadahnya melainkan semata-mata karena ridho dan kasih sayang Allah." Ica berdehem singkat karena tenggorokannya sudah kering akibat tidak dilewati oleh air sama sekali sejak shubuh. "Kadang orang beribadah itu karena ingin mendapatkan sanjungan dari orang lain bukan murni dari hatinya, bukan atas dasar cintanya pada Allah. Bahkan Abu bin Hasyim yang ahli ibadah namanya tidak termasuk hamba yang mencintai Allah karena ia sibuk beribadah sementara tetangganya sedang kesusahan ia tidak peduli." Ica melihat Daniel sesaat yang sedang serius memperhatikannya. "Ada seorang pelacur yang masuk surga karena memberi minum anak anjing, semua tergantung niatnya masing-masing."

Daniel terkesima mendengar semua penjelasan Ica. Ia merasa kasihan pada dirinya sendiri karena jarang pergi ke gereja. Ia merasa malu karena tidak pernah beribadah.

"Lalu kenapa penampilan kalian berbeda-beda, ada yang memakai jilbab dan tidak bahkan ada yang pakai cadar seperti teman Dek Ica waktu itu." Daniel memperbaiki posisi duduknya bersiap-siap mendengarkan jawaban Ica. Wajahnya seperti seorang anak yang menunggu jawaban dari ibunya.

Ica tersenyum sambil beranjak dari duduknya, Daniel sedikir memutar kepala menyadari bahwa ada pembeli yang akan membayar belanjaan. Daniel sampai lupa kalau Ica sedang bekerja saking seriusnya obrolan mereka.

"Terimakasih." Ucap Ica setelah memberikan barang belanjaan pada pembeli.

Ica kembali duduk di kursinya melihat Daniel sesaat lalu mulai menjawab pertanyaan lelaki itu.

"Ibarat murid di suatu kelas, ada yang berpakaian rapi dan bertingkah laku sopan sesuai aturan sekolah namun ada juga yang tidak menaati aturan sekolah."

"Jadi?" Daniel ingin jawaban yang lebih banyak lagi.

"Semua orang punya kadar cintanya masing-masing pada Tuhannya, jangan mengaku cinta jika perintah Tuhan tidak ia lakukan"

Jleb

Daniel merasa terkena tamparan keras dari ucapan Ica yang bernada datar itu.

"Contoh simple nya, seorang manusia yang sedang jatuh cinta rela melakukan apapun agar pasangannya senang bahkan mau menuruti semua permintaannya, begitu juga hubungan Hamba dengan Tuhan, kalau cinta ya turutin semua perintah-Nya." Ica tersenyum tipis melihat reaksi Daniel yang tampak berpikir keras.

Daniel terdiam cukup lama. Ia ingin bertanya apakah lelaki kristiani boleh mencintai wanita muslim tapi nanti karena Ica sedang bekerja, butik ramai oleh para pengunjung. Daniel bertekad akan pergi ke gereja minggu ini karena ia lupa kapan terakhir kali pergi kesana.

"Dek Ica aku ke rumah Kak Atalie dulu ya, terimakasih buat penjelasan kamu yang menyadarkanku akan sesuatu."

"Oh ya?" Ica melihat Daniel. "Jangan bilang Kak Daniel mau minta jilbab sama Mbak Aisyah dan ikutan pakai jilbab." Ica tertawa singkat membuat Daniel ikut tertawa bersamanya.

Daniel pamit pada Ica untuk pergi ke rumah Aisyah karena sudah sore. Ia ingin makan malam bersama Aisyah dan Umar dan menanyakan beberapa hal pada kedua Kakaknya.

***

Arfan menghentikan motornya di depan gerbang berwarna hitam pekat lalu mengucapkan salam, tak lama kemudian seorang satpam membuka gerbang hingga terlihat halaman rumah yang tidak terlalu luas namun tampak indah dengan bunga yang ditanam dan ditata rapi.

"Ustadz Umar ada pak?" Tanya Arfan pada satpam yang kini berdiri di depannya.

"Ada, mas silahkan masuk saja." Satpam tersebut mempersilahkan Arfan masuk. Arfan biasa datang ke rumah Umar, suami Aisyah yang dipanggilnya Ustadz. Sebenarnya Umar melarang Arfan memanggilnya Ustadz tapi karena sudah terbiasa sejak pertama bertemu jadi Arfan tidak bisa memanggil Umar selain Ustadz.

"Assalamualaikum." Arfan mengetuk pintu beberapa kali. Tak lama kemudian pintu terbuka lalu muncul Aisyah di balik pintu.

"Waalaikumussalam, Arfan mari silahkan masuk." Aisyah mempersilahkan Arfan masuk dan duduk di kursi ruang tamu sementara ia memanggil Umar.

Bagi Arfan, Umar adalah inspirator yang selalu memberi nasihat lewat tausiyah-tausiyahnya. Arfan biasa hadir di acara pengajian dan kajian Umar dan rutin berkunjung ke rumah ini untuk menjaga silaturahmumi. Umar seperti Kakak baginya karena ketika pertama kali berada di Banguwangi, Arfan tidak mengenal siapapun, Umar adalah orang pertama yang dikenalnya. Berkat saran Umar juga Arfan membuka toko buku dan sekarang sudah berkembang sehingga Arfan bisa membayar kuliahnya sendiri tanpa harus meminta bantuan orangtuanya di Jember.

"Apa kabar Arfan?" Umar yang mengenakan sarung dan kaos oblong putih menghampiri Arfan di ruang tamu. Mendengar suara Umar, Arfan langsung berdiri lalu mencium tangan Umar.

"Alhamdulillah baik Ustadz." Arfan tersenyum. Umar duduk di kursi lalu Arfan kembali duduk di tempatnya.

"Bagaimana toko buku mu?" Tanya Umar dengan senyum ramah.

"Alhamdulillah toko buku selalu ramai oleh pengunjung, saya tambahkan tempat duduk di halaman toko dan rak khusus untuk meletakkan koleksi buku yang tidak dijual sehingga mereka bisa membaca tanpa harus membelinya."

"Saya selalu suka dengan ide-ide kamu, itu sangat berguna bagi orang lain, sudah ada berapa pegawai disana?"

"Dua orang ustadz, mereka bergantian sift pagi dan siang."

"Perimisi.."

Arfan dan Umar sama-sama melihat ke arah pintu mendengar suara seseorang datang. Arfan berpikir sepertinya ia pernah bertemu dengan laki-laki bermata sipit itu.

"Kak Atalie ada Kak?" Tanya Daniel pada Umar.

"Ada di belakang Daniel." Jawab Umar.

"Aku kesana ya." Izin Daniel yang langsung di-iyakan oleh Umar.

Arfan melihat Daniel berjalan meninggalkan ruang tamu tanpa sungkan, sepertinya ia sering kesini karena terlihat sangat dekat dengan Umar, Arfan jadi penasaran pada laki-laki bernama Daniel itu.

"Dia Daniel, Adik Aisyah." Ucap Umar seolah-olah mengerti pada apa yang di pikirkan Arfan. "Atalie itu nama Aisyah sebelum memeluk islam."

"Oh." Arfan mengangguk beberapa kali. "Tapi saya baru tahu padahal saya sering kesini Ustadz."

"Akhir-akhir ini dia sering kesini bertanya banyak hal pada Aisyah dan saya."

Arfan tahu bahwa laki-laki itu juga mengenal Ica karena mereka terlihat sangat akrab ketika mengobrol di depan toko bukunya tempo hari. Bahkan Arfan merasa iri melihat keakraban mereka. Tapi ia selalu husnudzan agar hatinya selalu lapang.

"Maaf ustadz, apakah dia..." Arfan tidak melanjutkan kalimatnya karena takut menginggung perasaan Umar.

"Iya dia non-muslim." Lagi-lagi Umar seperti tahu pada isi pikiran Arfan. "Saya pernah menyarankan Daniel untuk pergi ke rumahmu dan menanyakan apapun yang membuatnya penasaran, saya yakin kamu bisa mengatasinya." Umar melihat Arfan dengan tatapan teduh seperti seorang Kakak pada Adiknya.

"Tapi bukannya dia lebih tua dari saya Ustadz." Afan merasa tidak enak jika harus mengajari seseorang yang umurnya lebih tua dari pada dirinya.

"Dia hanya beda satu tahun denganmu, lagi pula umur tidak menentukan banyaknya ilmu yang kalian miliki."

"Iya Ustadz." Arfan mengangguk patuh.

"Arfan puasa?" Tanya Umar yang teringat bahwa hari sudah senja, waktu buka puasa tinggal sebentar lagi.

"Alhamdulillah puasa."

"Kalau gitu kita buka puasa sama-sama disini, nanti kamu boleh pulang setelah shalat magrib."

Mereka terus berbincang hingga waktu buka puasa hampir tiba. Umar, Aisyah, Arfan dan Daniel duduk bersama di ruang makan. Walaupun tidak puasa, Daniel iku bergabung bersama mereka untuk mendengarkan apa saja yang orang-orang muslim bicarakan. Entah sejak kapan ia tertarik pada islam, mungkin Ica menjadi salah satu alasannya.

Terpopuler

Comments

🦋⃟ℛ★🦂⃟ᴀsᷤᴍᷤᴀᷫ ★ᴬ∙ᴴ࿐❤️💚

🦋⃟ℛ★🦂⃟ᴀsᷤᴍᷤᴀᷫ ★ᴬ∙ᴴ࿐❤️💚

Bau Bau Mualaf ini mahh 🤭

2023-07-21

1

Efrida

Efrida

daniel siap2 ditentang klu mau msk islam. krn bg org china ank cwo itu tonggak hdp agama klu cwe sih mrk gk terll streng bgt,

2021-07-24

1

Edelweiss

Edelweiss

shalihah sekali sih akak Ica

2020-08-20

2

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh Sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 Sembilan Puluh Tujuh
98 Sembilan Puluh Delapan
99 Sembilan Puluh Sembilan
100 Seratus
101 Seratus Satu
102 Seratus Dua
103 Seratus Tiga
104 Seratus Empat
105 Seratus Lima
106 Seratus Enam
107 Seratus Tujuh
108 Seratus Delapan
109 Seratus Sembilan
110 Seratus Sepuluh
111 Seratus Sebelas
112 Seratus Dua Belas
113 Seratus Tiga Belas
114 Seratus Empat Belas
115 Seratus Lima Belas
116 Seratus Enam Belas
117 Seratus Tujuh Belas
118 Seratus Delapan Belas
119 Seratus Sembilan Belas
120 Seratus Dua Puluh
121 Seratus Dua Puluh Satu
122 Seratus Dua Puluh Dua
123 Seratus Dua Puluh Tiga
124 Seratus Dua Puluh Empat
125 Seratus Dua Puluh Lima
126 Seratus Dua Puluh Enam
127 Seratus Dua Puluh Tujuh
128 Seratus Dua Puluh Delapan
129 Seratus Dua Puluh Sembilan
130 Seratus Tiga Puluh
131 Seratus Tiga Puluh Satu
132 Seratus Tiga Puluh Dua
133 Seratus Tiga Puluh Tiga
134 Seratus Tiga Puluh Empat
135 Seratus Tiga Puluh Lima
136 Seratus Tiga Puluh Enam
137 Seratus Tiga Puluh Tujuh
138 Seratus Tiga Puluh Delapan
139 Seratus Tiga Puluh Sembilan
140 Seratus Empat Puluh
141 Seratus Empat Puluh Satu
142 Seratus Empat Puluh Dua
143 Seratus Empat Puluh Tiga
144 Seratus Empat Puluh Empat
145 Seratus Empat Puluh Lima
146 Seratus Empat Puluh Enam—End
147 Ekstra Part
148 Big Thanks
149 Assalamualaikum teman-teman!
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh Sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
Sembilan Puluh Tujuh
98
Sembilan Puluh Delapan
99
Sembilan Puluh Sembilan
100
Seratus
101
Seratus Satu
102
Seratus Dua
103
Seratus Tiga
104
Seratus Empat
105
Seratus Lima
106
Seratus Enam
107
Seratus Tujuh
108
Seratus Delapan
109
Seratus Sembilan
110
Seratus Sepuluh
111
Seratus Sebelas
112
Seratus Dua Belas
113
Seratus Tiga Belas
114
Seratus Empat Belas
115
Seratus Lima Belas
116
Seratus Enam Belas
117
Seratus Tujuh Belas
118
Seratus Delapan Belas
119
Seratus Sembilan Belas
120
Seratus Dua Puluh
121
Seratus Dua Puluh Satu
122
Seratus Dua Puluh Dua
123
Seratus Dua Puluh Tiga
124
Seratus Dua Puluh Empat
125
Seratus Dua Puluh Lima
126
Seratus Dua Puluh Enam
127
Seratus Dua Puluh Tujuh
128
Seratus Dua Puluh Delapan
129
Seratus Dua Puluh Sembilan
130
Seratus Tiga Puluh
131
Seratus Tiga Puluh Satu
132
Seratus Tiga Puluh Dua
133
Seratus Tiga Puluh Tiga
134
Seratus Tiga Puluh Empat
135
Seratus Tiga Puluh Lima
136
Seratus Tiga Puluh Enam
137
Seratus Tiga Puluh Tujuh
138
Seratus Tiga Puluh Delapan
139
Seratus Tiga Puluh Sembilan
140
Seratus Empat Puluh
141
Seratus Empat Puluh Satu
142
Seratus Empat Puluh Dua
143
Seratus Empat Puluh Tiga
144
Seratus Empat Puluh Empat
145
Seratus Empat Puluh Lima
146
Seratus Empat Puluh Enam—End
147
Ekstra Part
148
Big Thanks
149
Assalamualaikum teman-teman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!