Cinta CEO Pesakitan
"Aaagh .... lebih dalam sayang! Ini nikmat sekali ...!" erang seorang wanita tengah berada dibawah pria tampan dan bertubuh tegap itu.
"Hmm .... Milik mu benar-benar berbeda sayang!"
Pria muda nan tampan berusia 25 tahun itu, meracau saat masih menikmati sarapan dalam keindahan dunia dipagi yang indah tersebut, hingga dia melupakan janjinya.
Tubuh tegap, berkulit putih, tengah asyik memompa dibawah sana, membuat keringat bercucuran hingga membasahi bagian kenyal sang wanita yang berada dibawah, keduanya tengah dimabuk gairah seakan terbang melayang menembus awan.
Namun, saat dia akan mencapai puncak kebahagiaannya yang sudah tiba diujung tanduk, ternyata ...
BRAAAK ....!
Pintu kamar terbuka lebar, memberi ruang pada para penjaga untuk segera membawa Tuan Muda bernama Qenny Tanoe Subagio, putra semata wayang keluarga terpandang secara paksa dengan keadaan telanjang bulat.
Qenny berteriak keras, saat penyatuannya dicabut paksa oleh para penjaga. Dia meronta, bahkan semakin menjerit sejadi-jadinya saat berpisah dengan partner ranjangnya.
"Lepaskan aku ... brengsek!" teriak Qenny.
Penjaga berbalut jas hitam dan menggunakan earphone, untuk menyumpal telinga mereka agar tidak mendengar cacian dan amukan dari Tuan Muda yang tidak pernah berubah, sehingga harus menjemput secara paksa.
Mereka meninggalkan kamar hotel, dengan memberi beberapa lembar uang pada wanita yang masih tampak bodoh, memberi peringatan keras agar tidak pernah menjalin komunikasi lagi dengan sang Tuan Muda.
Wanita itu mengangguk setuju, setelah menerima satu amplop coklat berisikan uang dolar yang sangat menggiurkan. Dia sebagai kupu-kupu malam, sangatlah bahagia jika menerima bayaran sebanyak itu, tanpa harus bekerja lebih keras, karena para penjaga telah membawa Qenny sebelum mencapai puncak kebahagiaan nya.
Wanita muda tersebut melambaikan jemari lentiknya saat para pengawal menarik paksa tubuh telanjang Qenny yang masih berteriak keras sepanjang lorong dan lift hotel bintang lima tersebut.
.
Dikediaman Keluarga Tanoe Subagio, justru tengah duduk dua keluarga yang memiliki kekuasaan di kota Seoul tersebut. Mereka saling bercengkrama hangat bersama, menunggu kehadiran putra kesayangan untuk sebuah perjodohan yang akan dilaksanakan oleh kedua keluarga terpandang itu.
Mereka tiba di mansion keluarganya, mobil yang membawa tubuh tanpa busana itu, harus meringkuk didalam bagasi, hanya beralaskan karpet mobil berwarna hitam dengan mulut tersumpal bola karet kecil yang dililit lakban.
Qenny di gendong oleh pria bertubuh besar itu dalam keadaan bugil dihadapan Tuan Besar.
Pelayan bertubuh tegap itu melempar Qenny kelantai ruangan, dan membuka penyumpal mulutnya tepat didepan sang Daddy.
"Auuugh, sialan apa yang kamu lakukan!" Qenny berteriak marah menoleh kearah pelayan itu.
Tapi amarahnya hanya sesaat, tatkala baru menyadari bahwa banyak mata yang mengawasinya.
Beberapa pelayan wanita yang dulu tidak berani memandangnya, kini tersenyum mengejek dan saling berbisik-bisik.
Bukan hanya pelayan, tapi ada juga lima orang yang sedang mengawasinya dengan jijik, dan tatapan mata mengisyaratkan penghinaan.
Sebagai orang sombong dan manja, Qenny marah melihat tatapan dari orang yang dia kenal menatapnya seperti itu.
Akan tetapi saat melihat tatapan Daddy-nya kesombongan Qenny seketika menghilang. Karena Harry, biasa disapa Tuan Besar yang dulu sangat menyayanginya, dan selalu memanjakannya kini menatap dengan tatapan sangat mengerikan.
"Dadd ...!"
"Apa yang kamu lakukan anak bodoh? Apa kamu tidak tahu, disini ada calon tunangan mu, Cleo!" kesal Tuan Besar Hary.
Qenny hanya menunduk pada Tuan Besar, tidak mampu berdiri dari tempat dia dilempar seperti karung beras oleh orang kepercayaan Hary.
Tuan Besar Hary menoleh kearah Qenny. Menatap tajam mata putra kesayangannya, "Tinggalkan kediaman ku, Qen! Kamu bukan anak ku lagi!! Aku akan mencabut semua fasilitas mu, dan memblokir semua black card yang ada saat ini! Satu lagi, jangan pernah menunjukkan puncak hidungmu dikota ini, di rumah ini!!" teriaknya lantang.
Pernyataan itu membuat Qenny semakin takut, berusaha membela diri atas keputusan Tuan Besar padanya dihadapan para tamu, "Daddy, ini enggak fear! Bagaimana dengan kehidupan ku ...!" geramnya.
Tuan Besar Hary berdiri tegap dihadapan putranya, "Sudah cukup kamu mempermalukan aku, dan nama baik keluarga. Mulai saat ini, aku sudah tidak peduli dengan mu. Kamu sangat memalukan!"
"Daddy ....!"
"Diam kamu! Kamu pikir aku tidak tahu apa yang kamu lakukan diluar sana!? Dirumah ini! Semua pelayan, bahkan pengantar susu segar pun kamu bawa masuk dalam kamar pribadi mu? CEO seperti apa kamu, Qen!! Mulai sekarang, jangan pernah memanggil aku 'Daddy'! Pelayan! Seret anak ini dari hadapan ku, jangan sampai dia terus mencoreng nama baik keluarga ku!!" Tegas Tuan Besar Hary.
Qenny terdiam, wajahnya semakin pucat pasi. Apa yang harus dia lakukan diluar sana? Kemana dia akan pergi? Dan apa yang harus dia lakukan jika tidak bersama keluarganya.
Beberapa pelayan menyeret Qenny, untuk keluar dari mansion mewah Keluarga Subagio, dengan membawa satu tas besar berisikan pakaiannya.
"Daddy .... Daddy ....! Jangan perlakukan aku seperti ini, Dad! Aku harus berbuat apa? Aku tidak memiliki uang banyak!" Dia menoleh kearah Cantika seraya memohon, "Ma ... please help me!" ucap Qenny tanpa perasaan malu, berusaha berdiri tegak dihadapan mereka semua.
Sontak pemandangan yang memalukan ini merupakan aib bagi Keluarga Subagio.
"Ooogh my God! What are you doing, Qen!" pekik Nyonya Cantika dihadapan suami dan calon besannya.
Cleo, sang calon tunangan hanya bisa menelan ludah saat matanya melihat milik Qenny yang sudah terkulai lemas dengan cairan diarea pribadi itu terlihat mengering.
Qenny menunduk hormat karena malu diperlakukan seperti anak usia tujuh tahun oleh kedua orang tuanya.
Pelayan bergegas mendekati Tuan Muda, untuk membantu Qenny mengenakan pakaian, karena hari ini merupakan hari terakhir bagi Tuan Muda setelah mendengar keputusan dari Tuan Besar, kemudian menyeretnya untuk segera meninggalkan kediaman keluarganya.
Wajahnya tampak memerah, memendam kecewa teramat sangat karena diperlakukan seperti ini oleh Harry. Qenny menatap orang-orang yang ada didalam ruangan tersebut, tak satu orang pun mau membela, dan tak seorangpun peduli apa sebenarnya yang diderita CEO tampan tersebut.
Kebodohannya selama ini, dengan tidur dengan berbagai macam wanita dari sekelas pelayan dan kupu-kupu malam yang membuat dia harus menerima ketidak adilan seperti saat ini.
BHUUUUG ....!
Tubuh Qenny di jatuhkan ketanah, disambut gonggongan helder peliharaan keluarga, dengan menyeret tas ransel miliknya.
Dengan langkah gontai, Qenny yang akan meninggalkan mansion keluarga, harus kembali menerima penghinaan dari calon mertua yang berselisih dengannya, membawa serta putri kesayangan mereka, Cleo.
"Dengar anak muda! Aku pikir kamu seorang pria yang baik dan sopan. Ternyata kamu tidak lebih dari seorang pria hidung belang yang tidak memiliki harga diri. Kami sekeluarga telah membatalkan semua perjodohan ini, dan beberapa kerja sama perusahaan. Aku rasa kamu akan mati, jika hidup diluar sana dimakan oleh anjing lapar seperti mu!" ucap Keluarga Benz yang merupakan partner bisnis keluarganya.
Qenny hanya bisa menunduk malu, ketika menyadari, semua yang ada diruangan itu telah melihat tubuh telanjangnya. Ingin rasanya dia melawan, tapi saat ini dia lebih memilih diam. Dia hanya menggunakan baju kaos dibalut hoodie berwarna navy, masker dan topi hitam.
Qenny mengeluarkan dompetnya yang diselipkan pelayan saat mengenakan pakaiannya, "Aaagh .... masih ada beberapa lembar uang. Aku akan ke bandara, meninggalkan kota ini segera ... sebelum Daddy kembali bertindak lebih kejam," batinnya.
Wajahnya menoleh kearah pintu utama yang masih terbuka lebar, melihat seorang pelayan mengacungkan jari tengah pada Tuan Muda Qenny, "Mampus kamu, telah di usir Tuan Besar ...!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
ririwa
mampir
2022-08-21
3
Donita asqi
Maluku ada di Ambon bang Kenny
2022-08-14
1
Sagita eras
aku masih kecil 🤣🤣
2022-08-14
0