Cold Hearted A Girl
Malam ini adalah malam akhir tahun, malam yang sangat dinantikan oleh semua orang untuk menyambut awal tahun baru. Dengan penuh suka cita, orang-orang menatikan pergantian tahun yang terjadi hanya setahun sekali. Dengan beramai-ramai dan caranya masing-masing, setiap orang menikmati penghujung tahun ini.
Di suatu hotel berbintang, seorang wanita muda tengah berbincang hangat dengan para rekan bisnisnya. Mereka tengah membicarakan pernikahan sang wanita tersebut, yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi. Hingga kemunculan seorang pria, dengan merangkul mesra wanitanya mengalihkan pandangan semua orang.
"Malam ini aku datang untuk membatalkan rencana pernikahan kita." Ucap pria itu dihadapan semua orang, yang kini menatapnya heran. Sungguh, kata-kata yang diucapkan oleh pria itu, membuat semua orang yang berada di ruangan itu terkejut. Tak terkecuali sang calon mempelai wanita.
"Hahaha...! kamu bercanda kan, Pitto? Bila ia, ini sangat tidak lucu, kau tau?" Sanggah wanita itu segera, berharap ucapan lelakinya itu adalah sebuah gurauan.
"Aku rasa kata-kataku sudah jelas, kita tidak akan pernah melangsungkan pernikahan."
"Tapi kenapa? Kenapa tiba-tiba? Apakah karena dia? Tolong beri aku penjelasan!"
Pinta si wanita, yang masih mencoba mencari penjelasan dari pria yang dipanggilannya Pitto tadi. Senyum sinis terbit diwajah sang pria, sambil berkata "Ya! karena aku sangat mencintainya! Zyrra...Zyrra, aku fikir kamu tidak bodoh untuk mengetahui jawabannya."
Zyrra, sang wanita yang akan melangsungkan pernikahan itu merasa dunianya benar-benar hancur. Dia menggeleng seakan menolak kenyataan bila kini, dia telah dicampakkan oleh calon suaminya, lelaki yang sangat dia cintai. Dengan berlinang air mata, Zyrra berusaha mengeluarkan suara yang terasa menyiksa ditenggorokkannya.
"Kamu akan menyesal Pitto! Dan aku bersumpah, akan aku ambil kembali apa yang bukan milikmu!"
Usai mengatakan hal demikian, Zyrra bergegas pergi meninggalkan ruangan yang dipenuhi dengan para rekan bisnisnya. Berjalan terseok, Zyrra bagai tak merasakan pijakannya pada lantai hotel ini. Semua yang dialaminya terlalu cepat. Dalam setiap langkahnya, Zyrra berharap semua itu hanyalah mimpi buruk, yang akan berlalu saat dia terbangun nanti.
'Kenapa Pitto? Kenapa kamu tega melakukan ini padaku? Setelah semuanya aku serahkan padamu, kamu membuangku begitu saja,' lirihnya dalam hati. Teringat semua hal yang mereka lalui, semua tindakan manis yang pria itu lakukan padanya, hingga membuat dia yakin, dan menyerahkan seluruh harta yang dia miliki untuk sang calon suami. Namun, kini Zyrra menyesal, sangat-sangat menyesal. Bukan hanya kehilangan cinta namun, dia juga kehilangan kerja kerasnya selama bertahun-tahun.
...****************...
Dan di sinilah Zyrra berada, dalam sebuah kamar apartemen. Satu-satunya hal yang tersisa dari kerja kerasnya selama enam tahun terakhir. Apartemen itu adalah milik sepupu lelakinya, Bobi. Zyrra menghadiahkan apartemen tersebut pada pria itu, kala dia berulang tahun yang ke 27 silam.
Zyrra, wanita cantik dan seksi berusia 24 tahun itu, adalah seorang pekerja keras. Diusianya yang ke 19 tahun, dia telah membuka usaha parfum, hingga kini telah berhasil mendirikan pabrik parfum miliknya. Usahanya bertahun-tahun membuahkan hasil yang sangat besar, dia mampu menjadi seorang pembisnis wanita termuda di kota itu. Namun, sungguh disayangkan, cinta telah membuatnya kehilangan logika, dan menyerahkan seluruh usahanya pada Pitto. Calon suami yang sangat dia percayai, ternyata justru menghianatinya demi wanita lain.
Berminggu-minggu sudah, Zyrra mengurung diri dalam ruangan persegi empat tersebut. Membuat dua orang terdekatnya ikut merasakan kesedihan dan betapa hancurnya seorang Zyrra Azasya. Berulang kali pula, dua sahabat sekaligus sepupu dari wanita itu, mencoba memberikan semangat untuk sang gadis malang.
"Ra, mau sampai kapan kamu seperti ini? Aku rindu Zyrra yang ceria, dan bersemangat dulu," ucap Dea, sahabat Zyrra semenjak SMA.
Dea adalah salah satu saksi perjuangan Zyrra dari awal membuka usahanya hingga mampu mendirikan pabrik parfum miliknya sendiri. Dan Dea jugalah saksi kisah cinta antara sahabatnya itu dengan lelaki yang bernama Pitto.
"Ayolah Ra, lo harus buktikan kebaj*ng*n itu kalau elo ga lemah! Elo masih bisa bangkit walau sudah di jatuhkan. Bangkit Ra, rebut lagi apa yang harusnya milik lo!" Kini giliran Bobi yang memberikan semangat. Andai saja sepupunya itu tidak mencegah dia untuk memberikan pelajaran pada pria baj*ng*n bernama Pitto, Bobi yakin kini dia telah menghajar lelaki brengs*k itu hingga tak mampu lagi berdiri menggunakan kaki.
Ucapan Bobi kali ini, seperti angin di tengah kemarau panjang bagi Zyrra. Wanita itu kembali mendapatkan tujuan hidupnya yang sempat terkubur bersama kenangannya dengan sang mantan tunangan.
'Bobi benar! Aku harus bangkit. Aku harus merebut lagi usaha yang sudah susah payah aku dirikan dari nol' fikir Zyrra kemudia bangkit dan memeluk dua sahabatnya itu.
"Terimakasih karena kalian selalu ada untukku. Kamu benar Bob, aku harus segera bangkit dan memulai segalanya lagi. Hanya sekedar sampah kecil tidak akan membuat aku berhenti."
Namun, semangat Zyrra perlahan hilang, bersamaan dengan renggangnya pelukan terhadap dua orang sahabatnya itu. Dengan wajah sendu Zyrra berkata "Tapi aku tidak mempunyai modal lagi untuk memulai bisnisku dan lagi, akan terlalu sulit untukku mencari pekerjaan dikota ini, terlalu banyak kenangan pahit yang menyakitkan bagiku."
"Hey, apa lo melupakan kakak sepupu tertampan lo ini? Kalo cuma itu masalahnya tenang aja, gue bisa bantu lo," ucap Bobi dengan gaya menyombongkan diri.
Zyrra dan Dea memutar bola matanya jengah, "Emang apa? kamu mau modalin Zyrra gitu?" Tanya Dea dengan tatapan sinis.
"Ya, gak harus modalin juga dong, di perusahaan tempat gue kerja, ada buka lowongan buat manajer keuangan baru, karena menajer yang dulu dipindahkan ke Perusahaan di kota lain. Nah, Zyrra kan lulusan akuntansi dan juga punya otak yang cerdas, jadi gue yakin, dia pasti bakal keterima dengan mudah," tutur Bobi memberikan penjelasan.
"Em, tapi aku gak yakin bisa deh Bob. Kan kamu tau sendiri aku gak punya pengalaman kerja di manapun selain pabrik yang aku punya," lirih Zyrra pada sepupunya itu. Ia merasa rendah karena tak mempunyai pengalaman kerja dimanapun saat dia memiliki pabriknya sendiri. Zyrra tak pernah menyangka kehidupannya akan berubah derastis, memaksanya ketitik di mana dia bahkan belum mempersiapkan apapun.
"Ya elah Zyrra! Elo pesimis banget, kan belum di coba. Gini aja, besok gue balik kekota A, kalo lo udah tertarik ama penawaran yang gue kasih, silahkan lo susul gue," Bobi masih memberikan opininya pada Zyrra, berharap wanita itu mau mengikuti sarannya.
BERSAMBUNG....
Jangan lupa buat laike,komen dan favoritkan ya...😉
Kalau mau, tolong vote juga😄😄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
OtaBu
Thor semangat Buat ceritanya yak 😁 jangn lupa up trus. aku bkal ngelike crita kk😊
Sekalian Mampir juga dikarya ku juga ya yang berjudul "My Revenge Is You Regret" dan Karya lainnya berjudul "Gadis Pembully Yang Sombong." Klo tertarik mampir ya thor👍
2022-10-28
1
🍍manis
thanks untuk dukungannya😄😄😄
2022-09-14
0