Setelah seharian berkeliling, membeli perlengkapan dapur dan beberapa makanan serta pakaian untuk Zyrra, mengingat wanita itu datang tidak membawa apapun selain ponselnya yang kinipun sudah rusak. Akhirnya dua orang itu telah tiba di apartemen yang akan ditinggali oleh Zyrra untuk beberapa hari kedepan, hingga hari pernikahan tiba.
"Ini kamar mu dan sandinya adalah 165505. Menurut Jovan, kamu tidak perlu kembali berkerja di kantor cabang, karena akan sangat menyulitkan bila nanti kamu akan bertemu dengan Kakek. Tapi tenang saja, gajihmu akan tetap kami berikan seperti biasa." Tutur Jonan sebelum pergi meninggalkan kamar Zyrra.
Sepeninggalan Jonan, wanita itu kemudian melangkah masuk ke dalam apartemen yang ditinggalinya kini. Memasuki ruang makan, Zyrra meletakkan barang-barang yang sudah dibelinya tadi beraama Jonan. Merasa lelah wanita itu memutuskan untuk membersihkan diri dan berendam air hangat.
"Ah! Lelah sekali, untuk beberapa hari kedepan aku akan terus berada dirumah, pasti ini akan jadi sangat membosankan."
Ziyrra menikmati waktu berendam dalam bathub kamar mandinya. Hampir setengah jam lamanya wanita itu berendam, sampai air didalam bathub yang semula hangat, kini telah berubah dingin. Saat dia ingin mengenakan pakaian, baru diingatnya bila paper bag yang berisikan baju gantinya masih berada di dapur. Menepuk jidat, Zyrra melangkah menuju dapur untuk mengambil pakaian baru.
"Astaga! Paper bag yang mana ya?" Gumamnya sambil membongkar satu persatu paper bag itu, sangking banyaknya belanjaan yang mereka beli siang tadi. Setelah akhirnya menemukan yang dicari, Zyrra kembali kekamar untuk mengistirahatkan matanya yang terasa sudah sangat mengantuk.
Pagi datang membawa kehangatan dan cahaya, menepis gelapnya malam yang dingin. Sinar mentari yang memasuki ruangan melalui celah horden membuat mata seorang wanita cantik mengerjap.
Kedua bola mata coklat indah itu terbuka dan melihat keadaan sekitar. Mata yang semula bening bagai kristal yang diterpa cahaya, kini berembun dan mulai meneteskan bulir bening. Zyrra terisak diatas pembaringannya.
"Rupanya semalam itu hanyalah mimpi?" Lirihnya, mengira mimpi yang dialaminya semalam adalah kenyataan dan hal yang dialaminya kemarin adalah sebuah mimpi. Namun, nyatanya kini dia kembali terbangun, dan yang terjadi dalam mimpinya semalam hanyalah sekedar bunga tidur.
Dalam mimpinya itu, Zyrra terbangun persis seperti saat ini. Namun di sisinya ada Pitto, sang mantan kekasih hati yang telah meninggalkannya demi wanita lain. Lelaki itu telah resmi menjadi suaminya, dan mendekap hangat tubuh Zyrra dalam pelukannya seperti saat di mana dia dulu membutuhkan tempat untuk menghilangkan segala kepenatan dalam pekerjaanya.
Sekuat apapun Zyrra mencoba membunuh perasaan cintanya untuk lelaki itu namun, tak dapat dipungkiri bila ia masih sangat mengharapkan sang pujaan hati tetap berada di sisinya. Zyrra hanyalah wanita biasa yang juga menginginkan keutuhan dalam sebuah hubungan, hingga mautlah yang memisahkan mereka.
Sanyangnya, itu hanya akan menjadi sebuah angan yang harus segera dikubur. Dia harus tetap bangkit dan membuktikan pada lelaki bi*dab itu bila ia bukanlah wanita lemah.
Lelah dengan fikirannya Zyrra memutuskan untuk segera mandi dan membuat sesuatu untuk sarapannya pagi ini.
Di dapur, Zyrra mengeluarkan sayuran, roti dan sebagainya dari kantong plastik untuk diletakkan ditempat yang seharusnya. Dengan lincah Zyrra mulai membuat sarapannya. Duduk manis, wanita itu mulai menikmati sarapan pagi yang telah di buatnya.
Usai sarapan, wanita itu duduk di sofa empuk untuk menikmati acara televisi, hingga ketukan di pintu membuatnya bangkit kembali dan melangkah menuju pintu. Zyrra tak langsung membuka pintu itu, ia melihat melalui lubang untuk mengetahui siapakah orang yang sudah menggangu waktu bersantainya. Namun, tak nampak wajah orang yang sudah mengetuk pintu apartemennya, karena orang itu berdiri dan membelakangi pintu.
'Aneh, apakah itu Jonan?' Batin Zyrra, tanpa berpikir lagi dia langsung membuka pintunya. Saat pintu dibuka Munculah sosok pria muda bertubuh tinggi tegap dengan stelan formalnya. Senyum ramah pun tersungging di wajah pria itu, yang kemudian membungkuk untuk memberi hormat pada Zyrra.
"Selamat pagi Nona, saya Edi, Supir keluarga Argantara. Saya kemari diperintahkan Tuan Jovan untuk menjemput Nona. Nona ditunggu di kediaman Argantara pagi ini." Ucap sang supir yang bernama Edi itu dengan nada sopan.
"Baiklah, tunggu sebentar!" Titah Zyrra meninggalkan supir itu dan kembali ke dalam kamar.
Usai mengambil tas dan mengenakan sepatu tingginya, Zyrra mengangguk pada supir dan melangkah bersama menuju lift.
...****************...
Mereka tiba di kediaman Argantara, Zyrra tak mampu memungkiri ketakjubannya akan kemegahan bangungan rumah keluarga ternama itu. Rumah dengan pagar tinggi berwarna emas dan berukir naga di setiap temboknya, menjadikan kesan unik tersendiri. Pelayan yang melihat kedatangan mobil segera menyambut mereka di depan pintu.
"Mari masuk Nona, Tuan besar telah menunggu Anda." Ucap salah satu pelayan rumah itu usai memberikan penghormatan dengan membungkukan tubuhnya.
Pelayan itu membawa Zyrra menuju ruang makan. Dan benar saja di sana telah ada dua lelaki muda yang dikenalnya bersama seorang pria tua yang nampak asing.
Jovan yang melihat kedatangan Zyrra, berdiri dari tempat duduknya dan melangkah menghampiri.
"Dia Kakekku, mulailah berakting!" Titah Jovan,sambil berbisik di telinga Zyrra.
Akhirnya Zyrra mengetahui alasan mengapa dia dibawa kemari, ternyata untuk diperkenalkan pada sang Kakek. Zyrra yang sudah mengerti ucapan Jovanpun, mengembangkan senyum manisnya dan melangkah bersama pria itu.
"Selamat pagi semua. Sayang, apakah ini Kakek yang sering kamu ceritakan padaku?" Tanya Zyrra sambil bergelayut manja di lengan Jovan.
Jonan sangat terkejut dengan tingkah Zyrra saat ini. Beberapa kali bertemu Zyrra bahkan hampir tidak pernah tersenyum padanya, tapi kini dia bisa begitu manja pada saudaranya. 'Ah, apakah ini sifat aslimu hai gunung es?' Batin Jonan.
"Ia sayang, ini Kakekku, Kakek Bima Argantara" Ucap Jovan memperkenalkan sang Kakek. Tuan Bima berdiri dan tersenyum ramah pada Zyrra, beliau bahkan menarik Zyrra menjauh dari meja makan.
"Apa saja yang sudah diceritakan anak nakal itu padamu?"
Zyrra tersenyum dan menjab pertanyaan dari Kakek tua itu, mereka mengobrol tentang banyak hal. Jonan dan Jovan sungguh tidak percaya akan apa yang dilihatnya kini. Sang Kakek, yang terkenal kaku dan tidak mudah menerima orang asing, kini terlihat begitu akrab dengan Zyrra, wanita yang baru pertama kali bertemu dengannya.
"Wah, apakah itu benar-benar Kakek kita? Zyrra memang hebat! Apakah dia seorang aktris dulunya?" Bisik Jonan pada sang kakak.
"Itu bagus, dia mampu mendekati Kakek, artinya aku tidak sia-sia melakukan hal ini." Jawab Jovan sambil terus memandang ke arah dua orang yang nampak sangat asik bertukar cerita sambil sesekali tertawa riang.
Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, hingga siang telah berganti malam. Ruang tamu yang Awalnya hangat kini kembali senyap, Tuan Bima kembali ke mode serius.
"Kapan rencana kalian melangsungkan pernikahan?" Tanya Kakek tua itu pada Jovan dan Zyrra. Jovan menggenggam tangan Zyrra dan menjawab "Akhir bulan ini Kek."
Tuan Bima tersenyum puas dengan jawaban Jovan. Pria tua itu mengangguk pertanda menyetujui rencana Cucunya itu.
"Lalu Zyrra, di manakah orang tuamu tinggal, dan kapan kita akan berkunjung kesana?" Tanya Tuan Bima pada wanita yang akan menjadi Cucu menantu pertamanya itu. Zyrra tersenyum kecut dan menatap Tuan Bima dengan bola mata berkaca.
"Ibuku sudah meninggal ketika melahirkanku. Dan Ayahku, semenjak Zyrra berusia delapan tahun, dia mengilang entah berada di mana. Dia hanya akan mengirimiku uang, untuk biaya sekolahku tanpa mau tau kondisiku. Aku tumbuh dan dibesarkan dalam sebuah panti asuhan." Jawab Zyrra dengan suara sedikit parau menahan air matanya.
BERSAMBUNG...
...***Ok gais....thank's buat like kalian....
Jangan lupa jadikan vaforit cerita ini ya...
Dukungam kalian ini sangat berguna buat aku😙😙
Jangan ketinggalan novel karyaku yang lainnya ya...
Ada yang berjudul what's wrong with my bos?,istri masa depanku dan taruhan berhadiah cinta***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments