Istriku wanita kuyang bagian 5

Sepanjang jalanan, aku masih saja terbayang senyuman manisnya. Ingatanku tak pernah lepas dari wajah cantik Nanda.

Berat rasanya berpisah darinya, meski hanya sebentar saja. Hati ini sudah sangat mantap dan yakin, bahwa NandaLah wanita yang akan aku persunting sebagai pendamping hidupku.

****

Tepat pukul 05:00 sore, aku tiba di banjarmasin, aku disambut oleh Ayahku yang sedang bersantai diretas rumah sembari memegang handphone. Aku pamit untuk masuk kedalam untuk membersihkan diri, gerah sekali setelah perjalanan panjang.

Usai mandi, aku bersiap untuk menemui Ayahku dan bersantai bersama. Dirumah ini, yang tinggal ada tujuh orang. Aku, Ayahku dan Bunda. Dua orang pembantu dan satu orang tukang kebun serta satu orang sopir pribadi keluargaku.

Aku dan Ayah pun mulai berbincang-bincang, kami membicarakan perkara bisnis dan lain lain. Hingga pada puncak pembicaraan, aku mengatakan akan mempersunting Nanda sebagai istriku.

Orang tuaku sangat gembira mendengar hal ini, bahkan mereka berjanji akan mengadakan pesta semeriah mungkin. Wajar sih, karena aku adalah putra bungsu mereka yang sangat mereka sayangi.

Hal ini pun segera aku kabarkan kepada Nanda, dan meminta dia agar mau aku ajak menemui keluargaku.

Nanda pun bersedia, ia memilih berangkat sendiri tanpa harus aku jemput. Dia hanya minta dijemput ketika sudah sampai di terminal km 6 banjarmasin, ia akan berangkat hari minggu. karena, sebelumnya ia harus meminta izin dulu kepada pemilik warung makan tempat dimana ia bekerja.

Minggu, pukul 09:30. Nanda sudah berada di terminal km 6, aku yang sedari tadi menunggunya diperkirakan langsung bergegas mencarinya.

Hingga akhirnya aku bertemu dengan temanku, bekas anak buah Ayahku.

"Hy, Bos. Tumben nih kesini, ada yang dijemput ya?" kata salah satu dari mereka.

"Hy, iya nih. Saya lagi menjemput seseorang." jawabku sambil celengak-celengok kiri kanan.

"Ooohhhh ... Ya sudah, mari kita bantu cari, Bos. Cowo atau cewe, Bos?" sahut mereka.

"Cewek." jawabku singkat.

"Ciyeee, pacar ya, Bos." timpal salah satu dari mereka.

"Sudah, Jangan banyak bertanya, ayo bantu cari!" timpal laki-laki yang mempunyai kulit hitam dan rambut keriting panjang, lengannya dipenuhi dengan tatto. Dia Ipunk, pimpinan dari geng mereka.

Kami mendatangi tempat bus luar kota yang berdatangan. Tak berselang lama, aku melihat Nanda dari kejauhan dan segera menghampirinya.

Nanda nampak terkejut melihat kehadiran rekan-rekanku yang ikut menghampiri.

"Siapa mereka, Sayang."

"Eemm, mereka semua anak buah Ayahku, Sayang. Temanku juga! Mereka baik, kok. Meski pun tampang preman." ucapku menjawab pertanyaan Nanda.

"Oohh ... Ternyata pacarnya toh, yang dijemput! Waahhh, cantik banget, Bos." timpal salah satu dari mereka.

"Hehehe, iya. Calon istri sih, lebih tepatnya." jawabku dengan sedikit senyuman bangga.

Nanda terlihat malu-malu kucing karena candaan mereka.

Tak berapa lama aku pun permisi pada mereka semua, sembari memberi tip ala kadarnya kepada mereka sebagai tanda terimakasih.

"Terimakasih, Bos. Oh iya, Bos. Nanti, kalau ada job atau perlu sama kami, panggil saja, Bos! kami siap melaksanakan perintah, hehehe." jawab Ipunk.

"Oke ... " kataku dan kami pun berlalu pergi.

Aku menggenggam tangan Nanda, kami berjalan menuju parkiran mobil. sesekali aku melirik wajahnya, ia pun membalasnya dengan senyuman.

Kami langsung meluncur menuju tempat tinggalku, Ayah dan Bunda pasti sudah menunggu kami, mereka tidak sabar ingin melihat langsung calon menantu mereka.

Alhamdulillah, kami mendapatkan restu dari orang tua kami dan keluarga masing masing, bahkan Bundaku nampak sangat sayang kepada Nanda. Bukan hanya sekedar calon menantu, tapi terlihat seperti anak kandung sendiri.

Beda dengan Kakek, beliau nampak sedikit sinis terhadap Nanda, padahal yang aku tau Kakek orangnya sangat baik kepada semua orang, bahkan beliau adalah sesepuh disini.

Menurut orang-orang, Kakek mempunyai ilmu kasap. Sering sekali Kakek komplain kepadaku akan keberadaan Nanda disini. Namun, rasa cinta dan sayangku yang terlalu besar sehingga aku mengabaikan tiap petuah Kakek.

Hari pernikahan sudah ditentukan, pesta perkawinan pun diadakan dengan sangat meriah. Baik ditempatku maupun pun di tempat keluarganya Nanda.

Dalam acara resepsi, nampak ada sedikit keganjilan yang kurasakan terhadap wanitaku ini. Entah kenapa, dia begitu suka memperhatikan setiap tamu wanita yang hamil, terlihat dari sorot matanya yang tajam ketika ia menatap, seakan menembus isi dalam kandungan tamu yang hamil itu. Hingga membuatku sedikit merasa seram dan bergidik melihat sorot matanya Nanda.

Setelah pesta selesai, kami pun berencana membuat acara bulan madu. Aku ingin membawa Nanda menikmati suasana luar negeri. Namun, Nanda menolaknya.

Katanya, dia ingin menikmati suasana lokal saja dan lebih memilih untuk berlibur ke pantai.

Akhirnya, aku dan sepupuku sepakat untuk pergi ke pantai  batu-batu banua patra yang terletak di daerah balik papan kalimantan timur.

Disana menurutku pantai nya unik, walaupun letaknya tidak langsung berada dibibir laut lepas, tapi pasirnya lumayan bagus, bersih, dan ada tempat bebatuan yang sekilas mirip dengan bali.

Pantai ditengah kota, dan tempat yang cukup strategis buat menunggu sunset di sore hari.

Dari sepanjang pantai Balik papan, menurutku inilah spot terbaik yang bisa diakses. Disini bisa bermain pasir pantai, bisa naik ke karang untuk dapatkan angin dan pemandangan lebih jauh ke laut, bisa dapat cekungan air, bisa memancing walaupun harus sediakan banyak mata kaki dan pemberat karena akan sering tersangka karang. Satu yang menantang disini adalah memancing diatas batu karang saat air pasang dan ombak besar karena angin, dijamin sensasinya memicu adrenalin.

Pantai ini letaknya tersembunyi diantara rimbunan pepohonan yang ada. Ada dua jalan untuk menuju pantai ini: yang pertama bisa melalui rimbunan pepohonan yang ada atau jalan kedua dengan cara memanjat batu karang untuk menuju pantai.

Jalan kedua ini sangat berbahaya untuk dilakukan dan biasanya orang-orang melalui rimbunan pepohonan untuk menuju pantai batu-batu.

Seperti surga tersembunyi demikian halnya dengan Pantai Batu-Batu Banua Patra. Setelah melewati rimbunan pepohonan maka kita akan menemukan pantai ini.

Pantai Batu-Batu Banua Patra ini selain terdapat pantai berbatu juga terdapat pantai berpasir.

Ombaknya pun juga tidak besar sehingga bisa menjadi tempat bermain bagi anak-anak.

sepupuku ini sudah mempunyai keluarga sendiri, jadi sekalian baginya untuk mengajak keluarga kecilnya untuk menikmati suasana pantai bersama pengantin baru.

Kami memboking hotel yang letaknya tak jauh dari pantai.

Malam pertama bulan madu aku lalui dengan istimewa. Namun, aku sedikit kaget pada malam kedua. Kenikmatan yang ada pada istriku ini sama halnya yang kurasa pada saat malam pertama, yakni selalu mempunyai urat keperawanan. Hal ini pun selalu berlangsung dihari-hari selanjutnya.

Ku pikir itu adalah hal istimewa yang tidak dimiliki oleh wanita lain. Tentu aku sangat senang dan juga bangga sekali kepada istriku.

Terpopuler

Comments

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

lanjutt

2021-01-14

0

Rika Rostika

Rika Rostika

semangaaat...

2021-01-12

0

Atin Supriyatin

Atin Supriyatin

visualnya,jgn itu dong ,, krg pas,,

2020-11-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!