Kisah Tak Sempurna
Aku tidak pernah percaya hari seperti itu akan muncul dalam kehidupanku. Antara setia dan bodoh yang berkepanjangan, aku tertipu selama tujuh tahun lamanya. Bayangkan saja tujuh tahun, itu bukan waktu yang sebentar.
Aku masih tidak percaya bagaimana bisa aku tidak sadar ada yang berubah pada sikapnya. Dan yang menjadi pertanyaan, siapa perempuan itu? Bagaimana awal mulanya?
***
Zaskia menatap pantulan dirinya dalam cermin, usai menyisir surai rambut panjangnya, kemudian dia memasang accessories pada telinga dan pergelangan tangannya. Tak lupa lipstik berwarna nude teroles rapi pada bibir tipis itu sebagai penutup tahap riasan pagi ini.
"Zayn, ayo turun kita sarapan pagi dulu sebelum berangkat sekolah." teriak mbak Asih dari ruang makan.
"Sebentar mbak. Zayn ambil tas dulu." sahut Zayn sembari mengambil tas ranselnya lalu turun dari lantai dua menuju ruang makan yang terletak di lantai dasar.
"Ayo cepat, nanti terlambat berangkat sekolah." Mbak Asih pun mengoleskan selai coklat pada dua helai roti dan segera memberikannya kepada Zayn.
Zaskia baru saja turun menuju ruang makan dengan tangan yang sibuk bersama ponsel genggamnya sambil memiringkan kepalanya ke kiri dan ke kanan hingga terdengar suara patahan. Terlihat sekali tubuhnya yang kelelahan karena bekerja keras.
"Selamat pagi, sayang." sapa Zaskia kepada anak laki-lakinya yang baru saja mengunyah roti di tangannya.
"Pagi, Mama." balas Zayn lalu mengecup pipi Zaskia.
"Pagi, Bu Zaskia." Mbak Asih juga ikut menyapa.
"Pagi, mbak Asih." sudah jadi tradisi mereka saling menyapa di pagi hari dengan tak kenal kasta.
"Cepatlah sarapan. Setelah ini segera pergi ke sekolah." Zaskia pun mengusap lembut rambut Zayn. Ada rasa haru melihat anaknya tumbuh begitu cepat.
"Mama, nanti bantu Zayn sisir rambut ya." Zayn menatap Zaskia dan memberikan sebuah sisir kecil dari genggamannya dengan tatapan yang menggemaskan.
"Eh, tumben anak mama yang ganteng ini minta di sisirin rambutnya." goda Zaskia kemudian mulai menyisir rambut Zayn ke samping.
"Zayn nggak mau model yang begitu mama." Zayn merengek dengan menahan tangan Zaskia agar tak melanjutkan.
"Loh, kenapa Zayn? Biasanya kan modelnya seperti ini." Zaskia menangkup wajah Zayn. Gemas sekali rasanya melihat perubahan Zayn secara tiba-tiba.
"Di kelas Zayn, ada seorang perempuan yang suka dengan model Oppa-Oppa korea, katanya kalau Zayn menata rambut seperti mereka, Zayn akan terlihat tampan." ucap Zayn dengan polosnya sembari menirukan gaya rambut yang di maksud. Zaskia tertawa renyah, anak laki-lakinya ternyata sudah pintar berinteraksi dengan lawan jenis.
"Baiklah, sini mama buatkan sama persis dengan gaya rambut Oppa korea." Zaskia pun mulai menyisir poni Zayn ke depan hingga menutup keningnya.
"Lihat ke cermin, bagaimana menurut Zayn?" Zaskia memperlihatkan rambut Zayn menggunakan cermin pada tempat bedak miliknya.
"Terima kasih mama. Perempuan itu pasti akan menyukai tampilan Zayn." senyum manis terhias dengan indah di wajah Zayn.
"Sama-sama sayang. Emm tapi kalau kamu punya seseorang yang di suka, bagaimana dengan mama?" Zaskia pura-pura cemberut.
"Mama tetap ada di hati Zayn sampai kapanpun." tangan mungil Zayn menangkup wajah Zaskia sambil tersenyum.
"Aduh pagi-pagi mama sudah di ajak terbang sampai langit ke tujuh nih." Zayn hanya nyengir menampakkan deretan gigi susu yang tersusun rapi.
"Oke, Hurry up baby, we'll be late later." ucap Zaskia setelah menyelesaikan sarapannya.
"Yes, Mom. We'll be late." balas Zayn.
"I'm late now." Zayn menggoda Mbak Asih.
"Maaf, mbak nggak bisa bahasa inggris." balas Mbak Asih dan mengundang gelak tawa dari kedua orang di hadapannya.
"Ini bekalnya prince." Mbak Asih memasukkan kotak bekal tersebut ke dalam tas ransel Zayn.
"Thank you, Mbak." Zaskia dan Zayn bersamaan.
"Mama, bisakah kamu mengantarku pagi ini?" tanya Zayn sambil mencium tangan Zaskia.
"Maaf sayang, hari ini mama nggak bisa. Karena mama ada janji pagi ini." Zaskia mengelus kepala Zayn dengan sayang dan merasa tak enak hati.
"Tapi apa mama nggak bisa mengantarku lebih dulu?" Zayn memanyunkan bibirnya.
"Mama minta maaf, bagaimana kalau nanti mama yang jemput kamu pulang sekolah?" bujuk Zaskia dengan mengatupkan dua telapak tangannya ke depan dada.
"Baiklah. Setelah itu kita mampir makan es krim, boleh kan mama?" senyum terbit dari bibir Zayn sambil menanti jawaban yang di inginkannya.
"Aiss, es krim pula. Bagaimana kalau gigimu nanti berlubang karena makan yang manis-manis?" tolak Zaskia dengan halus.
"Ayo lah mama. Aku mohon kali ini aja. Yaa mama." gantian kini Zayn yang mengatupkan kedua telapak tangannya.
"Baik. Setelah pulang sekolah, kita makan es krim berdua." sahut Zaskia setelahnya.
"Janji?" tanya Zayn sambil mengangkat jari kelingkingnya.
"Iya, mama janji sama Zayn." Zaskia menautkan jari kelingking Zayn dengan jari kelingkingnya.
"Oh iya, kenapa Papa nggak di ajak?" tanya Zayn sambil memandang wajah Zaskia.
"Papa belum pulang dari dinas, sayang." tak lama suara pintu terbuka dari luar. Ternyata Ismail baru saja pulang.
"Selamat pagi, sayang." sapa Ismail yang baru saja tiba di ruang makan.
"Papa. Selamat pagi juga." Zayn turun dari tempat duduk dan langsung berlari menghampiri Ismail.
"Papa ingin gendong, tapi papa masih bau, belum mandi." Ismail menggoda Zayn sambil menutup hidungnya sendiri.
"Nggak masalah papa." Zayn pun langsung memeluk manja dan Ismail segera mengangkat tubuh mungil tersebut melambung ke atas hingga mereka berdua tertawa.
"Papa, hari ini mama mengajak Zayn makan es krim loh. Papa mau ikut nggak?" bisik Zayn tepat di telinga Ismail. Namun karena suara Zayn sedikit besar, Zaskia bisa mendengarnya.
"Anakmu bertanya, beri jawaban yang jelas." titah Zaskia setelah beberapa detik tidak ada jawaban dari Ismail.
"Iya nanti, karena papa harus pergi kerja lebih dulu." Ismail pun menurunkan Zayn.
"Horee.. Terima kasih papa." Zayn berdecak hore.
"Di mana kamu tidur semalam?" tanya Zaskia ketika Ismail menaiki anak tangga hendak pergi ke kamar. Ismail pun menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah Zaskia.
"Di kantor. Aku banyak kerjaan, menyelesaikan beberapa proposal. Apa kamu sudah lupa?" jawab Ismail santai.
"Enggak. Aku cuma bertanya." balas Zaskia dengan memainkan ponsel genggamnya karena ada beberapa notifikasi masuk.
Tak lama kemudian suara mobil Devita terdengar sudah memasuki halaman teras rumah. Itu artinya Zayn harus segera bergegas berangkat ke sekolah.
"Assalamualaikum, Zayn." teriak Devita dari balik pintu.
"Waalaikumsalam, Vit. Tolong antar Zayn ke sekolah ya." Zaskia membawakan tas ransel Zayn dan menyerahkan pada Devita.
"Maaf kia, aku terlambat datang karena jalanan macet banget tadi." terlihat jelas mimik Devita merasa tidak enak.
"Nggak masalah Vita. Berangkat lah. Takut Zayn terlambat." Zaskia membawa Zayn masuk ke dalam mobil.
"Baik, kami pergi dulu. Ayo Zayn, beri salam dulu sama mama." titah Devita sembari memasangkan sabuk pengaman.
"Assalamualaikum mama. Jangan lupa janji mama nanti ya." Zayn melambaikan tangan.
"Waalaikumsalam sayang. Sampai jumpa nanti." Zaskia ikut melambai.Mobil mulai melaju hingga tak terlihat dari pandangan.
"Wah, ada janji apa nih yang aunty nggak tau?" tanya Devita sambil melirik ke arah Zayn yang masih tersenyum.
"Mama tadi janji akan menjemput Zayn pulang sekolah. Kita akan makan es krim bersama." sahut Zayn dengan sumringah.
"Kalau mama sibuk, nggak apa nanti biar aunty yang traktir Zayn es krim." Devita memberi saran. Bagaimanapun juga dia tahu bahwa Zaskia adalah orang yang sibuk.
"Tapi kan mama sudah janji sama Zayn." Zayn memanyunkan bibirnya, seketika mood nya rusak ketika Devita mengatakan Zaskia sibuk.
"Iyaa iyaa. Maafkan aunty yang mematahkan semangat Zayn pagi ini." Devita mengelus kepala Zayn. Tak lama mereka pun tiba di sekolah dasar negeri tempat Zayn menimba ilmu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Muh Kamal
wah bagus banget
2022-11-15
1
Siti Sarfiah
mudahan zaskia g lupa janjix pada zayn
2022-08-12
9