Suasana mendadak hening.... Setelah beberapa saat kemudian..
"Baiklah kali ini kau memang benar, aku akan makan malam dengan mu dokter Sadid.." jawabku, mungkin tak ada salahnya mencoba sekedar makan malam dan berjalan jalan sebentar untuk menghilangkan stress.
"Sepertinya aku benar benar memiliki pasien darurat sakit hati. "
" Tunggu sebentar aku akan berganti baju yang lebih layak untuk makan malam dengan mu..."
"Haii, kau sudah sangat cantik menggunakan pakaian itu. sudah ayo berangkat" rupanya putra dokter Andri ini memang suka bercanda.
Aku hanya tersenyum manja, seperti adik pada kakaknya.
15 menit kemudian, aku turun. dia melihat ku dengan mata terbelalak. hingga tak menyadari aku telah berada di depannya.
"Hallow putranya dokter Andri... berhentilah menatap ku dengan tatapan seperti itu.."
"Ahh, eh, sungguh kecantikan yang luar biasa dan sangat..." belum selesai dia mengucapkan pujiannya pada ku, aku sudah menyerobot ucapannya.
"Hadeuhh, aku sudah kelaparan, ayo segera berangkat." serobot ku.
"Baiklah, ayo dia mengulurkan tangan, dan menuntunku keluar."
Di dalam mobil, dokter Sadid bertanya kita akan makan dimana, aku mengajak nya ke Restaurant favoritku, dokter Sadid pun mengiyakan ajakan ku.
30 menit kemudian kami sampai di Restaurant favoritku.
"Silahkan turun Nona Brenda."
"Terimakasih..."
lalu kami disambut pelayan Beno.
"Selamat malam Nona Brenda, lama tak berjumpa apakah harimu baik hari ini ?? " sapa pelayan Beno seperti biasanya, dengan penuh perhatian.
"Hari ku kurang baik hari ini" jawabku
"Ku dengar kau berpacaran dengan tuan Richard, Setiap hari dia datang kemari dan menceritakan hal hal yang membahagiakan dengan mu, setiap hari."
"Benarkah ??" jawab ku dengan sedikit cuek tidak tertarik.
"lya aku sungguh sungguh, tapi sepertinya saat ini kau tidak tertarik membahas itu." dia melihat kekesalan ku pada Richard terpampang jelas di wajah ku. Lalu, Sadid memegang pundak ku.
"Sudahlah tuan, bisakah kami melihat menu restaurant ini."
"Baiklah tuan, maaf jika saya boleh tahu siapa nama anda ??" Seraya memberikan buku menu."
"Aku Sadid Dokter yang merawat Brenda hari ini."
"Apakah kau sedang sakit Nona Brenda ??"
"Yaa, aku sedikit merasa tidak baik. semoga setelah makan disini, menjadi lebih baik."
"Lekas sembuh Nona Brenda, semoga kau selalu diberkahi kesehatan dan kebahagiaan." pelayan Beno dengan tulusnya.
"Terimakasih, aku pesan ini saja ." menunjuk sushi favoritku.
"Aku ini saja."
"Baiklah tuan, tunggulah sebentar, aku akan mengantarkan nya." Dokter Sadid menjawab nya dengan tersenyum.
"Dia sangat mengenal mu ya ? apakah kalian memiliki hubungan khusus ??" Dokter Sadid menelusur.
"ini adalah tempat favoritku, aku sangat sering kemari dan, aku suka semua makanannya terutama susshinya, sangat enak."
Lalu tiba tiba, seseorang masuk kedalam restaurant, aku mengenal parfum ini. aku menoleh, ternyata Richard.
"Astaga, tidak bisakah untuk beberapa hari kedepan aku tidak bertemu dengannya." gumam ku lirih.
"Dia kah kekasih mu ??"
Richard, seorang lelaki dengan aura penyesalan di wajahnya, dia mendatangi kami.
"Brenda, bisakah kita bicara sebentar.."
"Sudahlah aku sedang tidak ingin berbicara dengan mu."
"Baiklah jika kau tidak mau bicara berdua, biar semua orang mendengarnya."
"Terserah lah, aku tak perduli." aku acuh tak acuh pada Richard.
"Brenda, aku adalah Seorang lelaki yang normal dan dewasa. Sudah pasti semua laki laki dewasa dan normal akan melakukan nya, namun aku terlalu mencintaimu. maafkan aku, aku tak kau ingat, sejak kapan kau mencintai nya.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Efan Zega
masih blom ngerti sm nih cerita
2021-04-20
0
Mirha
kok aku gak ngerti ya jalan ceritanya
2021-01-22
3
💞💝💖MömÏrÑù💖💝💞
hahaha... bisa aja dokter sadid
2020-06-18
1