Beberapa pegawai sudah mulai berdatangan, mereka semua melihat ku, berlarian menuju tempat parkir, lalu segera masuk dalam mobil ku. Hati ku sakit kepala ku membeku. aku tidak bisa berpikir jernih, bayangan mereka berdua masih hangat di ingatan ku. Tak lama kemudian disusul oleh Richard, yang kemudian mengetuk kaca mobil.
"Brenda maaf kan aku, aku tahu aku salah tolong biarkan aku ...." Belum sempat dia menyelesaikan ucapannya aku sudah segera pergi mengendarai mobil ku dengan kencang...
"Sial, bagaimana bisa seperti ini." Matanya berkaca kaca, hampir menangis, sambil memegang cincin yang dia berikan pada Brenda.
Sampai nya Brenda di rumah, dia langsung di sambut bik Sora.
"Nona Brenda, apa yang terjadi padamu ?? mengapa kau nampak sangat pucat dan lemah, biar ku panggil dokter." Tanya bik Sora dengan wajah panik.
"Ya, sebaiknya kau panggil dokter, aku seperti nya membutuhkan bantuan nya." Lalu bik Sora menelfon Dokter Andri namun ternyata dokter Andri sedang berlibur ke Bali. Tapi Dokter Andri mengatakan bahwa dia akan mengutus seorang Dokter untuk datang dan melihat keadaaan ku.
"Nona, Brenda badanmu panas sekali.. bersabarlah sebentar, sebentar lagi dokter akan datang. biar ku kompres dulu" bik Sora semakin panik melihat ku tidak merespon pertanyaannya.
Berkali kali Panggilan telepon masuk, namun karena ku mode silent jadi tak ada yang mengetahuinya.
Ting... Tenggg.. Tingg.. Tengg...
Bik Sora langsung lari ke depan segera membuka pintu.
"Selamat siang, saya dokter Sadid. Saya kemari karena di utus oleh Ayah saya Dokter Andri." ucapnya memperkenalkan diri.
"Ya Tuhan, Dokter Andri sungguh di berkati, lihat saja anaknya begitu tampan. ini sempurna, saya Bik sora. panggil saja Bik Sora." Ucap bik Sora melihat ketampanan putra Dokter Andri.
"Hehe, bisa saja bik Sora ini, bisakah aku melihat nya sekarang."
"Astaga iya, mari dia ada dikamar, badannya panas, dia tidak merespon ucapan ku, ini dia periksalah dokter." ucap bik Sora menjelaskan.
"Sebentar ya biar aku lihat." ucapnya sambil memeriksa keadaan Brenda.
Dalam hati dokter Sadid sebenarnya kaget dan kagum, dengan kecantikan Wanita yang di periksa olehnya. "Astaga wanita ini sungguh..... Aku harus bertemu lagi dengannya." ucapnya dalam hati.
"Baiklah, sepertinya kita harus melakukan observasi, jika dalam waktu sejam dia tidak bangun, aku akan membawanya pergi ke rumah sakit." Sebenarnya ini adalah salah satu cara agar bisa mengulur waktu bertemu dengannya.
"Astaga Nona Brenda apa yang harus saya lakukan... Segeralah bangun Nona." ucap bik Sora sambil menangis
"aku akan menunggu disini." ucap dikter Sadid
Sejam kemudian Aku masih tak bangun juga, dokter Sadid dan bik Sora hendak membawa ku ke Rumah sakit. Namun saat aku di gendong, aku terbangun.
"Ahh, apa apaan ini?? turunkan aku." pekik ku keras.
"Kau bangun juga Nona, maaf aku akan meletakkan mu kembali."
"Siapa kau ?? dimana dokter Andri ?? bukankah dokter Andri adalah langganan kami sejak lama, bagaimana bisa bik Sora membiarkan orang lain memeriksa diriku ?? tanyaku dengan sedikit emosi.
Bik Sora yang sedang merapikan pakaian untuk di bawa kerumah sakit, mendengar suara Nona nya, yang marah marah. lalu segera menuju ke Kamar dan menjelaskannya.
"Nona Brenda tolong hentikan. dia Dokter Sadid, anaknya dokter Andri, aku tak bisa melihat mu sakit jadi aku mengiyakannya"Aku terdiam."
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Adit Saputra
gk jelas cerita nya kaya ke potong cerita nya
2021-04-24
1
Mina Ashery
kok cowok2ny sotoi semua
2020-06-20
1
💞💝💖MömÏrÑù💖💝💞
pinter juga tu doktêr menebak... hahaha
2020-06-18
1