Brakk!!!
Gea tak sengaja menabrak sudut meja yang mengakibatkan lutut nya terluka dan berdarah, tapi luka ini tak sebanding dengan luka yang bertubi-tubi datang menghantam tubuh ini.
"Stop ma atau". Bentak papa seraya mengangkat tangan nya.
"Atau apa?" Ujar nya melotot penuh kemarahan membara.
"Pa ma tolong berhenti", sela Xean di tengah pertengkaran sengit itu.
***
Hiks hiks hiks
"Apa lagi ini? A-aku tidak anak mereka? Aku bukan anak kandung nya lalu siapa orang tua ku siapa? Hiks hiks hiks". Tangis nya tersedu sedu
Terduduk lemas di sudut kamar dengan kepala menunduk masuk kedalam tangan berpangku dengan lutut nya.
"Akhhhh, tuhannnn apa lagii" teriak pilu nya begitu menyedihkan bukan?
Di saat musibah datang pada gadis itu dan merasa akan ada keluarga yang menjadi kekuatan mendukung nya tapi tidak, aku salah mereka mereka tidak di pihak ku mereka bukan lah keluarga ku.
Air mata sedari kemarin tak kunjung berhenti untuk menemani luka di hati ini
Memegang kepala nya "kepala ku kenapa ini? Sangat pusing". Ujar nya lalu—
Wlekk wlekkk
Gea memuntahkan seluruh isi perut nya
Hufff hufff
Wlekkk
Menatap cermin besar di hadapannya, mata sembab dan bengkak, wajah nan pucat keringat yang mulai bercucuran
"A-apa aku ha-mil?" Gumam nya berpegangan dengan wastafel.
Mata nya berkaca-kaca apakah aku harus bahagia karena akan menjadi seorang ibu atau sedih karena—
Akkkkk hiks hiks
Teriak nya seraya memukul mukul perut nya
Tidak tidakk ini tidak boleh terjadi tidakkkkk
Xean langsung masuk ke kamar mandi saat mendengar teriakkan Gea
"Gea,,, berhenti". Ucap nya mencengkeram kuat tangan gadis itu
"Apa yang kau lakukan". Lanjut nya marah melihat Gea menyiksa dirinya sendiri
"Pergi... Pergi lah mas". Ujar Gea marah menatap Xean
Tak menggubris perkataan Gea
Xean tetap setia menggenggam tangan gadis itu
"Enyah lah dari hadapan ku xeann" teriak Gea
Dengan cepat Xean menarik Gea ke dalam pelukan nya
Gea memukul pelan dada Xean mentransfer kesedihan, luka, sakit nya kepada laki laki di pelukan nya
Sedikit tenang, Gea yang sudah melemah hampir terjatuh untung saja Xean sigap menahan tubuh Gea.
"Ge". Ucap nya pelan seraya menggendong Gea ala bridal style
Gea terdiam dengan tatapan sayu nya
Xean menyodorkan segelas air putih yang berada di atas nakas milik Gea
"Minum lah" di Jawab gelengan
"Minum" ulang nya tegas nan tajam membuat si empu menurutinya.
"Tunggu lah disini sebentar aku akan mengambil kan makanan kau belum makan makanya kau pucat seperti ini" ujar nya sebelum meninggal Gea yang hanya terdiam membisu.
beberapa saat kemudian.
Ceklekk
"Hay apa yang kau lakukan? Untuk apa ini semua?" Tanya Xean tak mengerti saat melihat Gea memasukkan semua pakaian nya ke dalam koper besar.
Tidak ada jawaban
"Aku sedang berbicara dengan mu Gea kau kenapa aku ini mas mu hargai aku saat berbicara dengan mu". Geram Xean
"Kau bukan mas ku".
Xean menyerngit kan dahi nya seolah tak mengerti maksud Adik nya itu.
"Kau bukan Kakak kandung ku mas".
Deggg
"A-apa yang kau katakan Gea".
"Sudah lah mas kau tidak perlu berbohong lagi aku sudah tahu semua nya aku sudah dengar mas dengan telinga ku sendiri bahwa mama bilang aku bukan anak mereka hanya kau hanya kau anak kandung mereka". Ungkap Gea menuangkan rasa sesak di hati nya
Ya Tuhan apa hari ini kebenaran akan terbongkar setelah sekian lama nya dengan keadaan seperti ini
"Siapa orang tua ku mas?
"Mereka orang tua mu Gea"
Tertawa getir "hahaha,,, siapa orang tua kandung ku Xean pragupta?". Triak Gea menggebu-gebu
"Gea". Panggil nya lembut berusaha menenangkan gadis itu
"Aku bukan anak kecil lagi mas jangan berbohong lagi jangan sudah cukup mas cukup ini semua datang pada ku". Lirih nya pilu
"Duduk lah aku akan menjelaskan ini semua"
Saat ingin mendarat kan pantat nya ke atas ranjang gea—
Wlekkk
Segera dirinya berlari ke toilet
Melihat itu kekhawatiran Xean muncul.
Pikiran aneh nya muncul
Akhh tidak mungkin, Xean mengacak rambut frustasi nya
Tok tok
"Gea kau tidak papa?"
Wlekkk
Wlekk
"Buka pintunya Gea" Teriak Xean tak sabaran
Ceklekk
Dengan segera Xean masuk membantu nya untuk kembali menuju ranjang
"apakah aku hamil mas?" Tanya Gea dengan mata berkaca-kaca bercampur cemas.
Xean hanya terdiam dengan wajah iba sembari mengusap pucuk kepala Gea.
Ketakutan nya kini kemungkinan 50%
Tapi dia tak mudah percaya sebelum ada bukti.
"Mas!" Lirih nya
Xean membawa Gea ke pelukan hangat nya begitu nyaman sangat tenang aroma tubuh yang khas membuat Gea tak ingin melepaskan nya,
(Ya ampun, kalau orang lain menyaksikan ini pasti mengatai kami sepasang kekasih).
"Aku akan menikahi mu Gea". Gumam Xean melepaskan pelukannya—.
Degggg—
hah?menikahi ku?itu tidak mungkin bukan? aku tidak menganggap mu lebih selain Abang ku saja mana mungkin menikah tanpa adanya cinta, yang seharusnya menikahi ku adalah Bara bukan mas Xean.
Takdir begitu unik tak dapat di tebak oleh siapapun takdir baik atau buruk pasti ada hikmah di balik itu, kesabaran, itu lah yang harus kita tata untuk menerima takdir itu
Apapun yang kau miliki kini Syukuri mungkin esok kau tidak dapat menikmati nya lagi
Ingat semua hanya titipan yang bersifat sementara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments