"Gea kau tidak papa kan nak? Mama sangat merindukan mu". Ujar wanita berusia 50 an segera memeluk putri kesayangannya
Gea Masih membeku di tempat, pikiran nya penuh kabut, apa ini mimpi? Papa mama sudah pulang? Tapi kenapa ke apartemen ku? Kenapa tidak menyuruh ku untuk datang ke rumah utama untuk menemui mereka?
Begitu Banyak pertanyaan yang di lontarkan tapi hanya dengan pikiran nya saja.
Melihat Gea tak membalas pelukan wanita itu membuat nya mengkerut kan dahi nya
" Are you okey?".
Hanya anggukkan serta senyum terpaksa yang ia perlihatkan
"Apa putri ku tidak ingin memeluk papa nya?" Goda pria berumur di sebelah wanita itu
"Kemarilah Gea peluk papa mu ini". Dan Gea pun segera masuk dalam pelukan hangat itu
"Kata Xean kau sakit, sakit apa sayang?"
Degg
Detak jantung berpacu seperti kuda, keringat dingin yang mulai membasahi ku
"Pa ma masuk dulu nanti sesi peluk nya". Ucap Xean baru datang.
Kedua orang tua itu mengangguk setuju.
Pria tua itu merasa kan ada sesuatu yang telah terjadi di sembunyikan anak anak nya
Menatap Gea yang hanya terdiam menerima cerita antusias mama nya.
Beralih menatap Xean yang berada di depan nya asik memakan cake bewarna black seksi buatan diri nya.
Seolah memberi kode dengan mata menunjuk pada Gea
Xean pun mengerti lalu hanya mengangguk paham
***
Kediaman utama keluarga Gea.
"Ada yang bisa menjelaskan ini semua?" Ucap pria paruh baya itu menatap tajam ke arah Xean.
"Telah terjadi sesuatu dengan Gea pa ma". Jawab nya menatap kedua insan itu.
"Apa maksudmu Xean? Cepat katakan". panik wanita paruh baya itu
"Sabar sayang".
"Pa ma waktu aku setiba di kota ini aku langsung ke apartemen ku untuk menemui Gea dan-
"Mas,, hiks hiks"
"Apa yang terjadi ge? Kau kenapa? ". Tanya Xean tak sabaran mendapat jawaban Gea
"Gea! Jawab mas siapa yang melakukan ini padamu ?". Lanjutnya dengan suara menahan Amarah agar Gea tidak terlalu shock,
"Mas a-aku telah me-melakukan kesalahan besar mas aku sudah tidak suci lagi aku kotor hiks hikss aku kotor mas". Teriak nya histeris.
Xean begitu terkejut tangan nya mengepal kuat kuku nya berubah menjadi putih, rahang mengeras menatap tajam ke arah Gea penuh emosi dan sesal.
"Siapa? Siapa dia?"
Tidak ada jawaban
"Gea" bentak Xean emosi
"Siapa dia".
Berusaha membuka mulut "B-bara mas hiks hiks". Jawab nya langsung memeluk Xean dengan erat.
"Dasar berengsek Lo njing ". Umpat nya penuh kebencian.
Berusaha mengatur nafas
"Bagaimana ini bisa terjadi? Coba ceritakan". Pinta laki laki itu datar tanpa ekspresi sedikit pun.
Memicing kan mata nya untuk memberanikan diri untuk mengingat kejadian itu
"Wa-waktu kami menikmati pesta dansa ada seorang pelayan menawarkan minuman karena aku haus aku mengambil nya mas, tapi bukan aku saja yang mendapatkan tawaran itu hampir seluruh anak perempuan yang ada di dekat ku dan itu membuat ku tidak menaruh sedikit rasa curiga pun". Ujar nya mengatur nafas sebelum melanjutkan ceritanya.
"Setelah aku meminum itu beberapa saat baru merasakan reaksi yang aneh kepala mendadak pusing, badan yang panas sangat panas aku tidak tahan suara yang mulai serak. Dengan buru buru aku berjalan ke arah toilet dengan pandangan buram dan setelah itu-". Lanjut nya menggantung
"Setelah itu apa Gea?"
"Setelah itu aku bangun dini hari dan aku sudah berada di dalam kamar hotel dengan kondisi berantakan seluruh tubuh ku sakit mas". Lanjut nya menunduk tak sanggup menatap mata Xean yang penuh emosi itu.
"Huhhhh" ujar wanita paruh baya itu seraya memegang kepala nya.
"Dasar badebah". Geram wanita itu.
" Mengapa ini terjadi di saat aku sudah menerima anak itu".
"Ma". Ujar papa menggenggam tangan istrinya untuk bersabar.
"Kita akan malu pa! Kalau anak itu hamil gimana pa? Mau taruh di mana muka mama di depan teman sosialita dan teman bisnis kita".
"Anak kita ma ". Get papa penuh penekanan.
"Tidak, dia bukan anak kita pa" teriak mama
"Stop ma" bentak papa
"Jangan berbicara seperti itu ma kalau Gea mendengar bagaimana?"
"Biar kan saja, kenyataan nya memang begitu, anak kandung kita adalah Xean pragupta hanya dia".
Bagaikan di sambar petir di siang hari sebuah aliran listrik yang menyentrum seluruh tubuhnya, sangat sakit begitu jelas terdengar apa yang mereka ribut kan.
Tak sanggup menahan sakit hati nya lagi sesegera mungkin Gea berlari membawa sakit hati nya meninggalkan tempat itu.
Brakk!!!
Gea tak sengaja menabrak sudut meja yang mengakibatkan lutut nya terluka tapi luka ini tak sebanding luka yang bertubi-tubi datang menghantam tubuh ini.
"Stop ma atau". Bentak papa seraya mengangkat tangan nya.
"Atau apa?" Ujar nya melotot penuh kemarahan membara.
"Pa ma tolong berhenti", sela Xean di tengah pertengkaran sengit itu.
Hyy reader tersayang (◕દ◕) jangan lupa tinggalkan jejak yaa,
tencuuu🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments