BUKAN HANTU.

"Apakah Anda bisa melihat saya?" tanya Syafiqah pada Pria berbaju Koko berwarna putih itu. Sambil tangannya tanpa sadar memegang tangan Pria tersebut. Sehingga dengan spontan Pria tersebut langsung menepis tangan Syafiqah.

"Jangan menyentuh Saya Nona! Kita bukan muhrim!" kata Sang pria. Membuat Syafiqah langsung bersorak kegirangan.

"Yeeee...! Ternyata Anda benaran bisa melihat saya!" katanya dengan mata yang terlihat berbinar senang. Dan disaat bersamaan, seorang pria menepuk pundak sang Pria berbaju Koko tersebut.

"Assalamu'alaikum Ustadz Afnan?!" ucap Pria yang baru saja datang.

"Ikhsan! Wa'alaikumus salam warahmatullahi wabarakatu. Antum bikin kaget Ana saja!" balas pria berbaju Koko, yang dipanggil Afnan tersebut.

"Maaf Ustadz! Tapi apakah Antum baik-baik saja Ustadz?" tanya Pria yang dipanggil Ikhsan oleh Afnan.

Afnan, langsung mengerenyit dahinya saat mendengar pertanyaan Ikhsan, "Iya, Alhamdulilah Ana baik-baik saja! Mengapa Antum bertanya seperti itu?" tanyanya dengan tatapan penasaran.

"Ah, syukurlah. Hmm...itu tadi Ana melihat Antum bicara sendiri, jadi Ana berpikir.." balas Ikhsan, yang menghentikan kalimatnya. terlihat jelas ada keraguan, saat ingin meneruskan perkataannya.

Mendengar ucapan Ikhsan, tatapan Afnan pun langsung ke Syafiqah. Wanita tanpa hijab itu terlihat begitu pucat wajahnya. Dan tiba-tiba saja bulu kuduk Afnan merinding, apalagi saat melihat rambut Syafiqah yang panjang terlihat berantakan. Sementara Syafiqah yang mendapatkan tatapan dari Afnan, membuatnya merasa canggung, dan menjadi salah tingkah.

"Hemm...A-anu, apakah ada sesuatu di wajah saya? Mengapa Anda menatap saya seperti itu?" tanya Syafiqah terlihat gugup. Namun Afnan tak langsung menjawabnya karena Ikhsan kembali menepuk pundaknya.

"Ustadz? Apakah Anda baik-baik saja? Anda sedang melihat apa?" tanya Ikhsan, yang terlihat ia mengikuti arah pandangannya Afnan yang terlihat tidak ada apa-apa baginya.

"Apakah Antum, tidak melihat siapa-siapa dihadapan Ana?" tanya Afnan, tanpa melihat ikhsan sedikit pun. Karena saat ini ia sedang menatap Arwahnya Syafiqah.

"Eh! Apa maksudnya Ustadz? Memangnya ada apa didepan Anda?" tanya Ikhsan, yang entah mengapa tiba-tiba bulu kuduknya berdiri seketika.

"Akhwat (perempuan)!" jawab Afnan dengan singkat.

"Eh! Be-benarkah? A-apakah A-a-khwat itu masih didepan Antum?" tanya Ikhsan, yang nampaknya ia mulai ketakutan. Hingga tanpa sadar tangannya sudah melingkar di lengannya Afnan.

"Iya dia masih didepan Ana, menghalangi jalan Ana!" kata Afnan, yang tatapannya masih fokus kedepan. Mendengar perkataan Afnan, tubuh Ikhsan langsung bergetar.

"Hah! Astaghfirullah.. Berarti Anda bisa melihat hantu? Astaghfirullah.. Astaghfirullah...se-sejak kapan A-antum bisa lihat Arwah?" tanya Ikhsan, yang kini suaranya juga ikut bergetar.

"Ana juga tidak tahu! Tapi sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu, sebaiknya Antum diamlah!" kata Afnan, terdengar tegas.

"Ka-kalau begitu Sa-saya permisi saja deh! Assalammu'alaikum!" kata Ikhsan yang terlihat langsung lari tunggang langgang, menjauhi Afnan, yang masih berdiri ditengah-tengah koridor rumah sakit.

"Sekarang katakan apa mau Anda? Mengapa Anda menghalangi jalan saya?" tanya Afnan, dengan tatapan dingin terhadap Syafiqah.

"Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri dulu. Nama saya Syafiqah Ulfairah! Panggil saja saya Afiqah. Dan satu lagi, saya belum menjadi hantu. Karena tubuh saya masih ada didalam sana," kata Syafiqah, sembari ia menunjuk sebuah pintu bertuliskan ruangan Intensif. Mata Afnan pun mengikuti arah jari telunjuknya Syafiqah.

"Lalu apa hubungannya dengan Saya?" tanya Fahmi datar

"Saya juga tidak tahu! Hanya saja saya merasa senang saat Anda dapat melihat saya. Padahal saya tadi begitu putus asa, karena emua orang tak dapat melihat, termasuk Kakek saya," balas Syafiqah yang kini wajahnya terlihat begitu sendu. Bahkan matanya diujung matanya nampak sudah berkaca-kaca.

"Maaf Nona, saya tidak bisa lama-lama disini! Karena ada urusan yang harus saya kerjakan, untuk itu saya permisi, Assalamu'alaikum!" ujar Afnan, dan ia pun langsung berlalu pergi meninggalkan Syafiqah, yang terlihat semakin sedih saat melihat Afnan pergi.

Bahkan tangisnya langsung pecah, saat Afnan semakin menjauh. Dan bak seorang anak kecil ia langsung menjatuhkan diri ke lantai dan menangis begitu kuat, agar Afnan mendengarnya. Dan benar saja Afnan langsung menoleh ke arahnya. Ia nampak bingung saat melihat Syafiqah yang menangis meraung-raung.

"Haiiis... mengapa Aku bisa berurusan dengan arwah sih? Dan mengapa aku bisa melihatnya? Padahal aku tidak memiliki kemampuan untuk melihat hal yang goib deh!" gumam Afnan, yang terlihat masih bingung dengan apa yang terjadi saat ini. "Tapi kenapa aku merasa kasian ya sama wanita itu? Aah sudahlah, sebaiknya aku samperin lagi, sebenarnya ada apa sama dia," batin Afnan. Dan akhirnya ia pun kembali menghampirinya.

"Berhentilah menangis Nona! Dan apa yang sedang kamu tangisi hm?" tanya Afnan, saat ia telah berada dihadapannya Syafiqah.

"Sa-saya takut Tuan..." Syafiqah menghentikan perkatanya, seakan ia ingin menyebutkan nama Afnan, namun ragu.

"Afnan! Panggil saya Afnan" ujar Afnan yang seakan ia tahu, kalau Syafiqah ingin menyebutkan namanya.

"Iya Afnan, saya takut, bisakah saya ikut Anda? Karena saya bingung harus kemana," kata Syafiqah dengan mata yang terlihat begitu mengharapkan Afnan memenuhi keinginannya.

"Tidak bisa! Karena kita berbeda alam! Lagian apa yang kamu takutkan? Bukankah kamu sudah..." kata Afnan. Namun langsung dipotong oleh Syafiqah.

"Hantu! Anda mau bilang seperti itukan?" kata Syafiqah, membuat Afnan terdiam, "Afnan, kayaknya tadi saya sudah ngomongkan? Kalau Saya bukan hantu! Kalau Anda tidak percaya, mari ikut saya!" lanjutnya, seraya ia menarik tangan Afnan. Membuat Afnan tersentak dan merasa aneh, saat Syafiqah menarik tangannya yang terasa begitu nyata.

Sehingga saat Syafiqah menarik tangannya, dan membawanya menuju ruangan intensif. Afnan hanya diam dan membiarkan tangannya ditarik oleh Syafiqah dengan pasrah dan mengikuti langkahnya Hingga tangan keduanya terlepas ketika, Arwah Syafiqah menembus pintu ruang intensif tersebut. Sedangkan tubuh Afnan yang terhenti tepat didepan pintu saja.

Namun karena rasa penasarannya begitu besar akhirnya ia pun membuka pintu tersebut. Dan ia begitu terkejut saat melihat tubuh Syafiqah yang terbaring tak sadarkan diri ditempat tidurnya. Dengan tubuh yang terpasang berbagai peralatan medis. Afnan juga melihat monitor pendeteksi jantung yang menunjukkan kalau jantungnya Syafiqah masih berdetak. Dan saat melihat embun di alat pernapasan, membuat ia tahu kalau Syafiqah masih bernafas.

"Kamu sudah lihatkan Afnan? Kalau saya itu masih hidup, hanya saja kata Dokter, saya itu lagi koma. Jadi saya bukan hantu!" kata Syafiqah, yang saat ini ia sedang berdiri disisi ranjang, tempat tubuhnya terbaring.

Suara Syafiqah yang memecahkan keheningan diruang intensif, membuat Afnan yang terlihat masih tertegun melihat tubuh Syafiqah yang terbaring, langsung tersentak dan dengan spontan ia kembali menatap Arwahnya Syafiqah.

"Lalu kenapa Roh kamu bisa keluar?"

...⊶⊷⊶•❉্᭄͜͡💚❉্᭄͜͡•⊶⊷⊶...

Terpopuler

Comments

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

mana ketehe coba..
😉😆🤣😂

2023-07-14

0

Rita

Rita

good question....Afnan

2023-03-14

0

Sheyva

Sheyva

kak afwan,ini korelasinya dlm agama kyknya gk tepat?dah tentang arwah.
duhhhhhhh tau siiii ini cuma bwt seru2an aja,cuma takut klo readers prcya ketika kita bisa lihat arwah?
yg q tau klo yg bisa kita lihat dlm cash sprti ini adl jin yg menyeruai ..

2022-09-16

3

lihat semua
Episodes
1 PRESDIR BARU.
2 MENJADI HANTU?
3 BUKAN HANTU.
4 ARWAH PENASARAN.
5 PENGKHIANATAN.
6 MEMUTUSKAN PERTUNANGAN.
7 PENYESALAN SYAFIQAH.
8 MENJENGUK SYAFIQAH
9 SIAPA PRIA ITU?
10 BERTEMU KAKEKNYA SYAFIQAH
11 PENYESALAN WIJAYA.
12 BERTAUBAT.
13 PERMINTAAN WIJAYA.
14 SYAFIQAH TELAH SADAR.
15 SEBUAH KEJUTAN.
16 BERPISAH UNTUK SEMENTARA.
17 BERKUNJUNG KE PONDOK.
18 MEMINTA PERSETUJUAN.
19 PERMOHONAN WIJAYA.
20 IJAB QOBUL.
21 DRAMA LOVE STORY AFNAN AND AFIQAH.
22 ISTRI AROGAN.
23 ISTRIKU JUTEK BANGET.
24 RENCANA JAHATNYA FARIZ.
25 DAPAT TELEPON DARI SAHABAT LAMA.
26 BERTEMU SAHABAT KARIB
27 MENANTANG BALAPAN.
28 KECEMASAN AFNAN
29 MEMINTA PENJELASAN.
30 SUDAH JATUH CINTA.
31 INGIN MENODAINYA.
32 INGIN PULANG.
33 PERAN SEBAGAI SUAMI AKAN DIMULAI.
34 KEUTAMAAN SHALAT TAHAJUD.
35 ISTRI AROGANKU YANG MENGGEMASKAN.
36 ISTRI USTADZ
37 BERTEMU DENGAN MERTUA.
38 KESEDIHAN SYAFIQAH.
39 AKAN MENJADIKANMU WANITA SEMPURNA.
40 RENCANA KELUAR KOTA.
41 PERGI TANPA PAMIT.
42 PENGAKUAN TEDDY.
43 PENJELASAN WIJAYA.
44 SUATU KEMAJUAN.
45 MUKENA MAHAR DARI AFNAN.
46 SYAFIQAH BERHIJAB.
47 DI GODA.
48 MEMANGGIL KAMU SAYANG.
49 ISTRIKU SUDAH MULAI BERANI?
50 AYO KITA PULANG.
51 AKAN BALAS DENDAM.
52 PERGI BERBULAN MADU.
53 TERBIASA HIDUP MEWAH.
54 SEDANG INGINKAN?
55 YANG PERTAMA KALINYA.
56 SUAMINYA FIQAH TOP MARKOTOP.
57 INGIN BERCINTA.
58 HAMIL?
59 ISTRIKU INGIN DIMANJA LAGI.
60 UNGKAPAN NURHAYATI.
61 AKU ISTRINYA!
62 LAGI KANGEN BERAT.
63 APAKAH SUDAH WAKTUNYA?
64 PROSES PERSALINAN SYAFIQAH.
65 FIQAH YANG MANJA.
66 KEBAHAGIAAN YANG SEMPURNA. (End).
Episodes

Updated 66 Episodes

1
PRESDIR BARU.
2
MENJADI HANTU?
3
BUKAN HANTU.
4
ARWAH PENASARAN.
5
PENGKHIANATAN.
6
MEMUTUSKAN PERTUNANGAN.
7
PENYESALAN SYAFIQAH.
8
MENJENGUK SYAFIQAH
9
SIAPA PRIA ITU?
10
BERTEMU KAKEKNYA SYAFIQAH
11
PENYESALAN WIJAYA.
12
BERTAUBAT.
13
PERMINTAAN WIJAYA.
14
SYAFIQAH TELAH SADAR.
15
SEBUAH KEJUTAN.
16
BERPISAH UNTUK SEMENTARA.
17
BERKUNJUNG KE PONDOK.
18
MEMINTA PERSETUJUAN.
19
PERMOHONAN WIJAYA.
20
IJAB QOBUL.
21
DRAMA LOVE STORY AFNAN AND AFIQAH.
22
ISTRI AROGAN.
23
ISTRIKU JUTEK BANGET.
24
RENCANA JAHATNYA FARIZ.
25
DAPAT TELEPON DARI SAHABAT LAMA.
26
BERTEMU SAHABAT KARIB
27
MENANTANG BALAPAN.
28
KECEMASAN AFNAN
29
MEMINTA PENJELASAN.
30
SUDAH JATUH CINTA.
31
INGIN MENODAINYA.
32
INGIN PULANG.
33
PERAN SEBAGAI SUAMI AKAN DIMULAI.
34
KEUTAMAAN SHALAT TAHAJUD.
35
ISTRI AROGANKU YANG MENGGEMASKAN.
36
ISTRI USTADZ
37
BERTEMU DENGAN MERTUA.
38
KESEDIHAN SYAFIQAH.
39
AKAN MENJADIKANMU WANITA SEMPURNA.
40
RENCANA KELUAR KOTA.
41
PERGI TANPA PAMIT.
42
PENGAKUAN TEDDY.
43
PENJELASAN WIJAYA.
44
SUATU KEMAJUAN.
45
MUKENA MAHAR DARI AFNAN.
46
SYAFIQAH BERHIJAB.
47
DI GODA.
48
MEMANGGIL KAMU SAYANG.
49
ISTRIKU SUDAH MULAI BERANI?
50
AYO KITA PULANG.
51
AKAN BALAS DENDAM.
52
PERGI BERBULAN MADU.
53
TERBIASA HIDUP MEWAH.
54
SEDANG INGINKAN?
55
YANG PERTAMA KALINYA.
56
SUAMINYA FIQAH TOP MARKOTOP.
57
INGIN BERCINTA.
58
HAMIL?
59
ISTRIKU INGIN DIMANJA LAGI.
60
UNGKAPAN NURHAYATI.
61
AKU ISTRINYA!
62
LAGI KANGEN BERAT.
63
APAKAH SUDAH WAKTUNYA?
64
PROSES PERSALINAN SYAFIQAH.
65
FIQAH YANG MANJA.
66
KEBAHAGIAAN YANG SEMPURNA. (End).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!