Hasrat si JODI (Jomblo Ditinggal Mati)
...Happy Reading...
Dijaman era modern seperti ini, sebuah mitos tentang kutukan memang seolah sudah tidak pernah terdengar lagi, itu hanya terjadi pada zaman dahulu kala atau dalam sebuah dongeng masa lampau.
Walau memang Tradisi dan budaya sebagian masyarakat saat ini, masih sangat kental dan banyak juga yang masih percaya akan hal itu.
Dan itulah yang terjadi pada sosok pria tampan yang berprofesi sebagai Dosen muda di sebuah Universitas ternama di Yogyakarta.
" Yongalah Ngger... sampai kapan kamu mau jadi bujang terus seperti ini to nak?"
Terdengar suara wanita yang sudah berambut putih merata itu melengking saat melihat cucunya yang satu ini belum laku-laku juga, padahal keponakannya yang umurnya jauh dibawah dia saja sudah menikah dan punya anak.
" Hadeh... mulai lagi ini si Eyang ceramah pagi-pagi."
Dialah Panji Abisatya, cucu kesayangan Oma Romlah yang paling tampan, namun paling terbelakang dalam masalah jodoh.
" Kamu ini loh, kalau dibilangin Eyang nggak pernah mau nurut! itu loh keponakanmu si Sinta, Rudi, Jaka, Edwin, Desi dan yang lainnya sudah pada nikah, lah.. kamu ini ganteng kok Jomblo, ora payu-payu ki kepiye to Nger." Umpat sang Eyang kembali dengan bahasa campuran Jawa.
" Sudahlah bu, namanya juga jodoh itu tidak ada yang tahu, mungkin Panji jodohnya masih jauh kan?" Ibu Panji langsung sigap membela putranya, walau didalam hati sebenarnya dia juga ingin segera punya anak mantu, takut kalau anak kesayangannya benar-benar tidak laku.
" Mungkin jodohnya masih nyangkut sama yang lain kali Eyang."
Tiba-tiba muncul sesosok pria tampan dari arah pintu masuk rumah itu, karena memang tidak ditutup agar udara pagi bisa masuk kedalam rumah.
" Eh... nak Arga mau berangkat bareng Panji ya? sarapan dulu sini nak?"
Eyang Romlah langsung tersenyum saat sahabat karib cucunya yang bernama Arga Madharsa itu datang, dia memang sering berangkat bareng Panji, karena mereka mengajar di kampus yang sama.
" Siap Ayang!"
Arga Madharsa adalah sesosok pria yang tak kalah tampan, namun nasip keuangannya memang tidak seberuntung Panji, karena dia memang berasal dari kalangan sederhana, namun karena kecerdasannya dia bisa menjadi dosen disalah satu kampus ternama di kota itu.
" Eyang Bokir! gue aduin sama bini loe baru tahu rasa loe!" Panji langsung menyepak kaki sahabatnya yang hanya terkekeh saat mendengar umpatan sahabatnya itu.
" Aduin aja sono, siapa tahu bini gue rela dimadu sama eyang kamu, ya nggak eyang?" Arga malah semakin menjadi, kalau sudah diancam seperti itu.
" Kenapa nak Arga?" Eyang Romlah langsung mengalihkan perhatiannya kearah mereka.
" Eyang mau nggak jadi Ayang Arga?"
" Ya mau lah."
Eyang Romlah mengiyakan saja, karena dia sudah tahu bagaimana sifat Arga sedari kecil, dia memang suka ngasal kalau bercanda, namun dia sudah menggangap pria itu sebagai cucunya sendiri.
" Haha... tuh kan, eyang aja nggak keberatan?"
" Astaga... emang eyang mau dimadu?" Panji langsung memiringkan wajahnya, seolah takjub saat mendengarkan ocehan wanita tua yang kulitnya sudah rata dengan kerutan di kulitnya.
" Daripada nggak laku, kayak kamu hayoh?" Sang eyang pun tidak mau kalah.
" Eyang... aku bukannya nggak laku, laki-laki itu berhak untuk memilih yang terbaik, orang bilang jangan menikah hanya karena mengejar umur apalagi hanya karena omongan tetangga, karena pernikahan itu kita yang jalanin, mereka hanya bisa komentar doang Eyang." Panji langsung melakukan pembelaan.
" Komentar itu tercipta juga pasti karena ada sebabnya!"
" Betul itu Eyang, diantara para dosen di kampus, cuma dia yang masih Jomblo eyang, yang masih anak kemarin sore aja udah pada tunangan, lah si Panji pacar aja nggak punya Eyang, padahal mukanya itu laris dipasaran, tapi kisah cintanya selalu kandas ditengah jalan, haha." Arga langsung semangat mengomentari nasip sahabatnya itu.
" Apa mungkin kamu perlu di Ruwat Panji?" Si eyang langsung mengingat tradisi kuno nya dulu.
" Ruwat itu apa sih eyang?"
" Diruwat itu artinya dilepaskan atau dibebaskan, dalam salah satu kebudayaan Jawa yang ditujukan untuk membuang keburukan atau menyelamatkan sesuatu dari sebuah gangguan, bagaimana Panji, mau kan?"
" Jadi si Panji ada yang nempelin Eyang? hiii... aku kok jadi merinding gini ya?" Arga langsung terlihat heboh sendiri.
" Enak aja kamu kalau ngomong ya! jaman sudah modern begini masih aja percaya mitos Loe, nggak jelas banget!" Panji langsung terlihat tidak terima, karena dia berfikir secara modern.
" E... hati-hati kamu Panji, jangan menyepelekan sebuah mitos, nanti bisa kuwalat kamu!"
" Kuwalat apa lagi Eyang?"
" Pokoknya kalau eyang bilang nggak boleh ya jangan dilakukan dan jangan dibantah, Pamali itu namanya, mengerti kamu!"
" Tuh... dengerin Panji manusia milenium!" Ledek Arga dengan senyuman tipisnya.
" Mana ada lagi itu jaman sekarang, percaya aja kamu dikibulin sama Eyang!" Umpat Panji yang hanya melengos, dia memang tidak terlalu percaya akan hal-hal begituan pikirnya.
" Wo... hati-hati kamu, nanti ada yang mengutuk kamu baru tahu rasa!"
" Bu.. jangan ngomong begitu dong, masak nyumpahin cucu sendiri sih?" Ibu Panji yang mendengar ocehan mama mertuanya langsung protes.
" Emang aku udah pernah disumpahin!" Jawab Panji tanpa sadar.
" HAH? SAMA SIAPA? DISUMPAHIN APA!"
Ketiga orang yang sedang berada di meja makan itu langsung menghentikan aktifitasnya dan menoleh kearah Panji dengan kedua mata yang hampir copot dari cangkangnya.
Flashback
" Sebelum kamu berhubungan sek s dengan SESAMA JENIS! aku sumpahin kamu jadi Jomblo seumur hidup, hahaha!" Gelak tawa gadis itu seolah terus saja menghantui malam-malamnya, bahkan sampai saat ini.
Namun untuk bisa mempercayainya seratus persen, Panji tidak bisa dengan mudahnya percaya dengan sumpah serapah seperti itu.
Apalagi hanya karena kekasihnya dulu salah paham dengan dirinya karena mereka berhubungan jarak jauh atau LDRan, dia dulu kuliah diluar negri, sedangkan kekasihnya ada disini.
Panji tergolong manusia-manusia cuek yang hanya menggangap kalau wanita berubah jadi ribet atau rempong itu sebenarnya hanya karena kangen semata, namun gengsi untuk mengungkapkannya.
Jadi Panji tidak terlalu ambil pusing dengan hal itu, walau sampai sekarang masih sering terngiang-ngiang, bahkan dia hanya menggangap semua itu sebagai lelucon belaka, karena dulu setiap tiga bulan sekali dia pasti pulang, jadi saat kekasihnya tidak menghubunginya dalam seminggu berturut-turut dia tidak masalah.
Namun saat dia pulang dan ingin memberikan surprize kepada kekasihnya yang memang sering ngambek itu, Panji ternyata mendapatkan kejutan yang langsung mengenai mentalnya, karena satu hari setelah kekasihnya menyumpahi dirinya, dia pergi meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.
Flashback off
Apa itu termasuk dalam kategori sebuah Kutukan ya? tapi nggak mungkinlah, almarhum juga mengucapnya sambil tertawa, mungkin dia hanya bercanda juga kan? masak bisa dibilang itu sebuah kutukan, ckk... mitos itu pasti!
Panji kembali berfikir positif, dan dia hanya berani mengumpat itu semua didalam hati saja.
" E... Panjul! yang benar saja kamu, jangan sembarangan kalau ngomong, emang kamu dikutuk apaan dan sama siapa!" Eyang Romlah langsung terlihat naik darah, karena diusianya yang sudah senja seperti itu, emosinya memang sering naik turun bahkan terkadang seperti bocah.
" Di kutuk jadi pria paling tampan sedunia, hehe..." Panji langsung mengelak sambil nyengir kuda.
" Cih... tampan kok Jomblo, malu dong sama si Slamet, dia yang tampangnya biasa aja istrinya tiga, lah ini kamu jangan kan satu, kekasih aja nggak punya!" Umpat Arga kembali, karena merasa tidak puas dengan jawaban itu.
" Jomblo Happy dong, jomblo itu bebas!"
" Aelah... terserah kamu saja deh, ayo kita berangkat, gue nebeng, mobil gue masuk bengkel."
" Lihat dia Eyang, dari masih bujang sampai punya anak satu, nggak ada perubahan, masih mending aku kan, kaya raya tampan dan tidak menyusahkan orang, lah dia mobil tua aja masih dipelihara!"
" Eits... jangan salah, itu namanya gue setia, sama mobil tua aja setia, apalagi sama istri, sampai tua bro! nih ya, elu emang sempurna bro, tapi kalau diumur segini kamu masih saja tidak laku buat apa? kasian tuh si Marjuki, hanya bisa kembang kempis tak ada gunanya didalam sangkar, haha."
" Cih... jalan kaki aja sono, aku tidak sudi memberikan tumpangan kepada kompor mleduk kayak kamu!" Panji langsung bangkit dan menyudahi sarapannya, perutnya tiba-tiba kenyang jika sudah membahas tentang masalah jodoh.
Bukannya dia tidak mau menikah, bahkan hasratnya sering menggebu-ngebu, apalagi saat angin malam datang menerpa, rasa -rasanya kepala atas bawah ngilu semua dan akhirnya hanya guling dan sabun mandi saja yang sering bisa mengerti akan kesendiriannya.
Tidak bisa dipungkiri, yang namanya seorang pria juga pasti butuh ganti oli dalam, walaupun dia belum menikah, apalagi diumurnya yang memang sudah matang seperti sekarang, karena gejolak rasa itu pasti ada.
Setelah ditinggal mati kekasihnya saat itu, sampai sekarang saat dia ingin menjalin sebuah hubungan, pasti ada saja sesuatu hal yang bisa membuat hubungan mereka kandas ditengah jalan.
" Aish... bercanda bro! pantesan kamu nggak laku-laku, gede ambekan sih, tunggu gue bro, nanti gue bantuin biar lu bisa ahh tanpa masalah deh, woi... Panjuuul!"
Akhirnya sarapan pagi itu pun berakhir dengan hampa, karena Panji langsung berjalan dengan wajah penuh kekesalan, sedangkan Arga hanya bisa memasang tampang bodo amat, karena memang itu kenyataan yang ada.
Berjuang tak mesti berisik, mengejar tak mesti berlari dan untuk didengar tak mesti berteriak.
Berjuanglah sekeras mungkin dengan elegan, dengan diam dan tenang, setenang air di permukaan.
Apapun yang terjadi, tetap semangat untuk memperjuangkan apapun didalam hidup kita.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hai bestie-bestieku, selamat datang di novel author yang terbaru, selamat membaca, semoga karya author yang satu ini bisa menjadi salah satu novel favorit kalian.
Terima kasih yang masih setia menemani author dari novel-novel yang sebelumnya, karena tanpa kalian, apalah arti diriku yang lemah ini.
Jangan lupa dukungan kalian selalu author nantikan, terima kasih buat like, vote dan komentar kalian.
Jangan lupa tekan tombol FAVORIT 👉 💙 👈 agar dapat notifikasi update setiap harinya.
Big Huge buat kalian semua🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Nury Wiardja
ada Arga madaharsa suaminya Nella kharisma,,hihihi
2022-09-29
0
Eli Aryanti
YUPZ
.. seperti biasa Aku suka karya karya mu Thor 😍😍
2022-09-14
1
Mawar Sri
Thanks thor...
hampir ketinggalan....
2022-08-29
1