4. Teman Lucknut

...Happy Reading...

Hari ini akhir pekan, Panji masih menggunakan celana kebangsaannya didalam rumah mewahnya, yaitu sebuah celana Kolor yang menurutnya paling nyaman, diantara semua celana-celana mewah miliknya, yang berjajar rapi didalam lemari tujuh pintu di kamarnya itu.

" Panji, ya ampun Ngger! gimana mau ada gadis yang terpikat sama kamu kalau penampilanmu saja kayak begini." Saat Panji baru menikmati lamunannya, datanglah lawan gaduhnya setiap hari didalam rumah itu.

" Apalagi sih eyang?"

Akhir pekan memang menurut Panji paling nyaman buat bermalas-malasan, bukan karena tidak ada wanita yang mengajaknya berkencan, namun seolah Panji sudah merasa lelah, disaat dirinya mulai bisa serius dengan wanita, tapi akhirnya putus juga dengan berbagai alasan yang terjadi.

" Mandi sono, pakai baju yang bagus, apa perlu eyang panggilkan desainer kondang untuk merancang pakaianmu?"

" No, lemariku sudah penuh dengan baju-baju yang eyang dan ibu pesankan untukku."

" Ya sudah, pakai sono, sakit mata eyang lihat penampilan kamu yang semrawut kayak begini."

" Astaga Eyang, Panji kan libur nggak ada kegiatan, masak iya dirumah mau pakai Tuxedo pemberian eyang itu?"

" Kalau begitu kamu keluarlah!"

" Eyang ngusir panji?"

" Bukan ngusir Panjuul, tapi keluarlah jalan-jalan, siapa tahu pulang bawa mantu buat eyang, temen-temen eyang sudah pada punya cicit dah, sedangkan kamu pacar aja nggak punya, gimana mau bikinin eyang cicit?"

" Fuuuhh! bisa keriting rambut gue kalau terus-terusan begini!"

Panji langsung bangkit dari duduknya dan beranjak pergi meninggalkan eyangnya yang masih ingin ceramah disana, seolah gendang telinga Panji rasanya sudah ingin pecah, karena hanya itu saja tema yang dibicarakan oleh eyangnya setiap hari.

" Kamu mau kemana Panji?"

" Buatin eyang cicit!"

" Hah? emang kamu sudah punya pacar? kenapa nggak ngomong sama eyang?"

" Buatin pake tepung terigu sama tepung kanji dicampur jadi satu."

" Ditambah daun bawang nggak?"

" Tambah juga boleh, dalamnya kasih suiran ayam lebih enak!"

" Jadi Cireng itu namanya Panjuulll!"

" Hehe... jangan galak-galak eyang, ntar darah tingginya kumat loh, Panji pergi mandi dulu ya eyang, bye..."

" Astaga bocah itu, duh Gusti... segeralah beri jodoh buat cucu hambamu yang satu ini, masak tampan-tampan begitu nggak ada yang mau, entah kemana semua gadis didunia ini."

" Ibu... sudahlah, biarkan Panji memilih masa depannya sendiri, jangan terlalu dipaksa begitu, kasihan dia bu." Ibu Panjipun sebenarnya pengen segera punya cucu, namun dia kasihan juga melihat putranya setiap hari harus kenyang dengan ocehan kata 'kapan menikah' oleh ibu mertuanya itu.

" Besok temani ibu ke pasar."

" Ngapain bu? nanti ibu kecapekan loh, di pasar itu desak-desakan bu."

" Ibu mau beli kembang tujuh rupa!"

" Buat apa lagi bu? jangan aneh-aneh, nanti kesannya nggak baik loh bu?"

" Aku mau mandiin si Panji, biar segala kesialannya hilang dan aura positifnya terbuka, kamu merasa aneh nggak sebenarnya, anakmu itu tampan wajahnya, dompet juga tebal, tapi kenapa nggak laku-laku sampai sekarang coba, pasti ada yang nggak beres!"

Sebenarnya aku juga heran sih, tapi ini jaman sudah modern loh, masak iya putraku auranya tertutup sehingga dia nggak dapat jodoh?

" Tapi bu?"

" Sudahlah, jangan berdebat denganku, pokoknya besok pagi kita beli semua perlengkapan buat mandi kembang si Panji, Titik!"

Ibu Panji akhirnya memilih diam, dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi jika ibu mertuanya sudah berkehendak seperti itu.

Dan pembicaraan mereka ternyata masih didengar oleh Panji yang sengaja bersembunyi di balik tembok.

" Apa iya auraku tertutup? atau karena kutukan almarhumah mantan kekasihku itu? masak iya sih?"

" Aish... bodo amat, mending gue kerumah si Arga sajalah, daripada pusing dirumah dengerin ocehan mereka."

Setelah sejenak berfikir, Panji langsung bergegas mandi dan pergi kerumah sahabat karibnya itu, disaat seperti ini hanya dialah teman yang bisa diandalkan, walau mereka sering berdebat, namun kalau sehari saja tidak bertemu rasanya ada yang kurang, apalagi jarak rumah mereka tidak jauh, hanya tinggal menyebrang jalan saja.

" Hugo... kok main sendiri nak, ayah sama bundamu kemana?"

Saat Panji sampai kedalam halaman rumah Arga, dia melihat putra sahabatnya itu bermain sendirian disana.

" Hai Om, ayah sedang mengambilkan aku air minum." Jawab bocah kecil yang wajahnya tak kalah tampan dari ayahnya itu.

" O... begitu, kamu sedang main apa sayang?"

" Main kuda-kudaan Om, mau main bareng sama Hugo nggak?"

Mana enak main kuda-kudaan sama patung, Om tuh harusnya sudah main kuda-kudaan sama seorang gadis, haish...

" Heh... tumben Njul sudah nongol, ada apa?" Arga muncul dari balik pintu dengan membawa satu botol minuman untuk putra kesayangannya.

" Suruh istri loe buatin gue kopi, suntuk gue dirumah."

" Haha... pasti disuruh kawin sama si eyang kan?"

" Kawin aja yang ada dipikiran kamu, nikah dulu baru kawin!"

" Pffftthh... kalau gue sih mau apa aja bebas, yasudah, jagain dulu sih Hugo sebentar, aku suruh bundanya buatin kopi dulu." Arga menyerahkan botol minuman itu kepada Hugo.

" Hmm.."

" Main sama Om Jodi dulu ya nak?"

" Arga!" Panji langsung melotot kesal kearahnya.

" Maksud ayah, main sama om Panji dulu ya nak, hehe..!"

" Okey ayah."

Namun setelah kurang lebih setengah jam, Arga maupun istrinya tidak kunjung keluar juga.

" Hugo, jangan main kemana-mana ya, jangan keluar pagar, Om mau ke dapur dulu nyari ayah kamu, kenapa lama sekali cuma buat kopi doang, okey nak?"

" Siap Om!"

Panji langsung saja nyelonong masuk ke dapur, namun disana sepi, tidak ada aroma kopi atau apapun itu.

" Arga? ckk... kemana sih itu manusia, katanya mau buatin kopi, dimana buatnya? masak iya di dalam kamar?"

Panji iseng-iseng aja naik ke lantai atas, dan mengedarkan pandangannya mencari sosok sahabatnya itu.

" Emh... mas, sudah belum nanti Hugo nyariin kita lagi?" Terdengar suara bunda Hugo sedang mende sah ke e nakan didalam sana.

" Bentar sayang, eugh... nanggung ini, mumpung ada si Panji yang lagi nemenin Hugo main dibawah, dia nggak akan nyariin kita." Jawab Arga sambil merem melek.

" Tapi mas, emh... nanti malam kan mas masih bisa nambah?"

" Hugo nempelin kamu terus, lagian mas sudah lama nggak main terang-terangan sama kamu, asyik gelap-gelapan aja, mas kan pengen buat adeknya Hugo sambil memandang wajah cantik kamu sayang?" Arga terus saja menggenjot dengan semangat empat lima.

" Mas... emh, tapi aku sudah mau keluar ini, uhh... mas masih lama?"

" Bentar lagi sayang, satu tanjakan lagi mas sampai, eugh!"

Dasar kutu kupret, kurap, kudis, kutil! bisa-bisanya dia main kuda-kudaan disiang bolong seperti ini? ngerjain gue dia! sialaan, gue malah disuruh jadi baby sitter anaknya!

Aduuh.. ini kenapa lagi si Marjuki jadi bangun! argh..

Panji mengumpat sepasang suami istri ini dengan kesal, sambil mendekap hewan peliharaan berharga miliknya yang mendesak keluar sangkar dan mencoba menahan segala rasa.

Brak... brak!

" ARGA MADHARSA keluar kamu sekarang!" Panji langsung mengetuk pintu menggunakan satu kakinya dengan kesal.

" Hmmpt... isssh!"

Disaat teriakan Panji menggema sampai didalam kamar, disitulah sepasang suami istri itu sama-sama tergeletak diatas kasur empuk miliknya sambil mengusap keringat yang mengucur deras, efek dari pertempuran panas mereka berdua.

" Kebakaran woi... kebakaran!"

Panji semakin dirudung emosi karena burung peliharaannya ikut terbangun saat mendengar suara sahutan desa han sepasang suami istri itu.

" Eherm... kebakaran jenggot atau kebakaran apa!" Arga keluar kamar dengan santainya sambil membenahi resleting celana miliknya.

" Sialan elu ya! mana kopinya? aku tuh sukanya kopi hitam nggak mau dicampur pake susu kental bau, ngerti nggak kamu?"

" Iya... iya, ditinggal bentar doang, lagian susu kental manisnya sudah aku tanam di ladang yang tepat, gue juga nggak rela bagi-bagi bro!" Arga pun menjawab dengan tanpa merasa bersalah sama sekali.

" Dasar teman Lucknut!" Umpat Panji dengan otot lehernya yang sudah ikut mengeras.

" Tenang aja bro, gue mandi bentar, jangankan kopi hitam, malam ini gue traktir elu makan enak di hotel berbintang, okey?"

" Gaya loe kayak mampu aja, paling mentok juga warteg di pinggir sawah loe!"

" Suer... gue traktir elu makan enak sepuasnya, okey!"

" Terserah deh!"

Walau tidak percaya, Panji ikut saja kemauan sahabatnya itu, yang penting dia punya teman ngobrol diluar, tidak bosan hanya mendengar ocehan Eyangnya saja dirumah.

...“Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah”...

Terpopuler

Comments

Carlina Carlina

Carlina Carlina

haduuuuhhhh arga bner" dah ya temen lucknut🤭😅😅😅😂😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣panjul d kerjain sm arga🤣🤣🤣🤣🤣😂😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-09-02

0

Retno

Retno

Arga sekali ada kesempatan gak di sia siakan.... kasihan si Panjul niat hati cari temen malah di tinggal buat nyicil para kecebong...

2022-08-21

0

gemar baca

gemar baca

acian si Panjul... nungguin Arga kuda2an😂tegang dah....

2022-08-17

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kutukan
2 2. Ratu Huru-Hara
3 3. Sobat Ambyar
4 4. Teman Lucknut
5 5. Birthday Party
6 6. Mak Jomblang
7 7. Ada Udang dibalik Bakwan
8 8. Lanjut!
9 9. Mengintai
10 10. Say Yes or No!
11 11. Pasrah
12 12. Salah Menilai
13 13. Tampang Angry Bird
14 14. Mengintip
15 15. Sai...
16 16. Terpesona
17 17. Sad Boy
18 18. Sad Vibes
19 19. Syock
20 20. Salah Orang
21 21. Pedasnya Rumput Tetangga
22 22. Cincin Lamaran
23 23. Pacar Sehari
24 24. Firasat
25 25. Takdir
26 26. Mahkota seorang Wanita
27 27. Pupus
28 28. Ngerujak
29 29. CRUSH
30 30. Long time no see?
31 31. Miris
32 32. Mau lagi?
33 33. Curiga
34 34. Dukun
35 35. Patah
36 36. The power of Eyang
37 37. Tumbal
38 38. Aku bisa apa?
39 39. Tak Sebebas Merpati
40 40. Spek Idamanmu
41 41. Pengen Bulan Madu
42 42. Ulah Eyang
43 43. Aib
44 44. Cemburu?
45 45. Penguji Kesabaran
46 46. Nabung Amal
47 47. Entah siapa yang salah?
48 48. Speedboat Bergoyang
49 49. Perang Dingin
50 50. Gamon (Gagal move on)
51 51. Kursi Panas
52 52. Pamer
53 53. Garis Tangan-Nya
54 54. Nasip Jomblo
55 55. Tidak Terima
56 56. Ketentuan-Nya
57 57. Kuyang
58 58. Masih Trauma
59 59. Uji Coba
60 60. Duo Tersakiti
61 61. Mau tau rasanya, sakit hati itu apa?
62 62. Kecolongan?
63 63. Cidro
64 64. Konten
65 65. Rintihan hati Orang Tua.
66 66. Murka
67 67. Mantan Rival
68 68. Buah Kesabaran
69 69. Godaan
70 70. Selepas Kata Talak
71 71. Demi Sebuah Kata
72 72. Membangunkan Singa Tidur.
73 73. Ora masalah.
74 74. Goyah
75 75. Salah Sangka
76 76. Belum Beruntung, silahkan coba lagi?
77 77. Mama
78 78. Kamus Wanita
79 79. Kejepit?
80 80. Akibat dari Kepo
81 81. Hot Duda
82 82. Tragedi Genting Bocor
83 83. Moment.
84 84. Pasangan Huru Hara
85 85. Semua baik-baik saja.
86 86. Down
87 87. Menepi
88 88. Menjemput Takdir
89 89. Gadis Nakalku
90 90. Menantu Idaman
91 91. Gagal lagi
92 92. Perjuangan yang sulit.
93 93. Istri Cicilan
94 94. Akhir Kisah Si Jodi
95 95. Taubatnya Sang Pendosa
96 96. Sudah Rilis
Episodes

Updated 96 Episodes

1
1. Kutukan
2
2. Ratu Huru-Hara
3
3. Sobat Ambyar
4
4. Teman Lucknut
5
5. Birthday Party
6
6. Mak Jomblang
7
7. Ada Udang dibalik Bakwan
8
8. Lanjut!
9
9. Mengintai
10
10. Say Yes or No!
11
11. Pasrah
12
12. Salah Menilai
13
13. Tampang Angry Bird
14
14. Mengintip
15
15. Sai...
16
16. Terpesona
17
17. Sad Boy
18
18. Sad Vibes
19
19. Syock
20
20. Salah Orang
21
21. Pedasnya Rumput Tetangga
22
22. Cincin Lamaran
23
23. Pacar Sehari
24
24. Firasat
25
25. Takdir
26
26. Mahkota seorang Wanita
27
27. Pupus
28
28. Ngerujak
29
29. CRUSH
30
30. Long time no see?
31
31. Miris
32
32. Mau lagi?
33
33. Curiga
34
34. Dukun
35
35. Patah
36
36. The power of Eyang
37
37. Tumbal
38
38. Aku bisa apa?
39
39. Tak Sebebas Merpati
40
40. Spek Idamanmu
41
41. Pengen Bulan Madu
42
42. Ulah Eyang
43
43. Aib
44
44. Cemburu?
45
45. Penguji Kesabaran
46
46. Nabung Amal
47
47. Entah siapa yang salah?
48
48. Speedboat Bergoyang
49
49. Perang Dingin
50
50. Gamon (Gagal move on)
51
51. Kursi Panas
52
52. Pamer
53
53. Garis Tangan-Nya
54
54. Nasip Jomblo
55
55. Tidak Terima
56
56. Ketentuan-Nya
57
57. Kuyang
58
58. Masih Trauma
59
59. Uji Coba
60
60. Duo Tersakiti
61
61. Mau tau rasanya, sakit hati itu apa?
62
62. Kecolongan?
63
63. Cidro
64
64. Konten
65
65. Rintihan hati Orang Tua.
66
66. Murka
67
67. Mantan Rival
68
68. Buah Kesabaran
69
69. Godaan
70
70. Selepas Kata Talak
71
71. Demi Sebuah Kata
72
72. Membangunkan Singa Tidur.
73
73. Ora masalah.
74
74. Goyah
75
75. Salah Sangka
76
76. Belum Beruntung, silahkan coba lagi?
77
77. Mama
78
78. Kamus Wanita
79
79. Kejepit?
80
80. Akibat dari Kepo
81
81. Hot Duda
82
82. Tragedi Genting Bocor
83
83. Moment.
84
84. Pasangan Huru Hara
85
85. Semua baik-baik saja.
86
86. Down
87
87. Menepi
88
88. Menjemput Takdir
89
89. Gadis Nakalku
90
90. Menantu Idaman
91
91. Gagal lagi
92
92. Perjuangan yang sulit.
93
93. Istri Cicilan
94
94. Akhir Kisah Si Jodi
95
95. Taubatnya Sang Pendosa
96
96. Sudah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!