...Happy Reading...
Ada sesuatu yang lebih penting daripada kegagalan, yaitu mensyukuri yang telah didapat. Sukses itu berawal dari setiap tantangan, bukan dari zona nyaman.
Dan itulah pedoman dari seorang Panji Abisatya, yang sedari dulu memang punya keyakinan yang tangguh dan ternyata semua usahanya pun tidak pernah menghianati hasil, dia dulu sampai menjadi salah satu lulusan mahasiswa terbaik di kampusnya, dan akhirnya melanjutkan kariernya tidak jauh-jauh dari dunia pendidikan bersama sahabat sejatinya Arga Madharsa yang tak kalah hebat darinya.
" Bro, elu nanti ngajar sampai sore nggak?" Arga yang menumpang memang harus rela menjadi sopir pribadi Panji secara dadakan.
" Kenapa emang?" Tanya Panji sambil melongokkan kepalanya keluar jendela untuk membantu memberikan aba-aba dari dalam saat Arga ingin memarkirkan mobil mewahnya.
" Numpang pulangnya." Jawabnya dengan cepat.
" Yaelah... setipis apa sih dompet elu? kan bisa tuh naik angkot, ojek online atau taksi mungkin, jadi pria kok nggak modal banget, trus dikasih makan apa tuh anak istrimu?"
" Hei bro, apa kamu lupa bahwa harta dan kekayaan itu tidak dibawa MATI, hanya amal kebaikanlah yang akan selalu menemanimu sampai Akhirat nanti, jadi apa kamu tidak mau menjadi salah satu dari penghuni Surga?" Bukan Arga kalau tidak pandai merangkai kata-kata, dialah satu-satunya orang yang mampu membuat seorang pria berdarah dingin seperti Panji kalah telak, walau kalau mereka sudah berdua sifatnya sering berubah menjadi konyol.
" Sudah selesai belum ceramahnya pak haji?"
" Hehe... jadi nanti boleh numpang kan?"
Brak!
Saat si Arga sedang fokus memarkirkan mobil Panji, ternyata ada seseorang yang menabrak bamper mobilnya dari belakang.
" Astaga, apa itu?" Arga langsung panik.
" Hei Arga! apa dulu kamu membuat SIM A secara tembak? kenapa parkir saja nabrak orang!" Umpat Panji sambil melotot.
" Bukan aku yang nabrak bro, ya ampun siapa sih?" Arga langsung turun dari mobil itu dan melihat siapa pelakunya.
" Aish... lecet mobil mahal gue ini!" Panji pun langsung ikut turun melihat situasi dan kondisi mobilnya.
Benar saja, lampu mobil bagian belakangnya pecah gara-gara ada mobil lain yang asal mundur tanpa melihat kanan dan kiri.
" Astaga RATUUUUUUUUUU... kamu lagi, kamu lagi! apa nggak ada orang lain yang sering buat ulah di kampus ini selain kamu?"
Dialah Ratu Andara, mahasiswa terpopuler dan terkaya di kampus itu, selain malas belajar dia juga paling rajin bolos, nilainya pun berantakan, namun kampus itu tidak berani menegurnya secara frontal, karena orang tua Ratu adalah salah satu penyumbang dana terbesar dikampus itu.
" Mampus kau Ratu! dibilang pelan-pelan, malah main sikat aja kamu!" Umpat seorang gadis yang tak kalah cantik disampingnya.
Lain halnya dengan gadis ini, Namanya Melody Setyaningrum, tapi walau dia sahabat karib Ratu, namun dia adalah mahasiswi paling pintar di kampus ini, yang selalu mendapatkan penghargaan setiap tahunnya.
" Makan buah Nangka dipinggir jalan raya, owh... pak Arga, aku mau loh jadi istri bapak yang kedua."
Seperti biasa, ada saja akal bulus yang keluar dari mulut si Ratu huru hara di kampus ini.
" Pfffttth..."
Melody langsung melengos sambil menahan tawanya, inilah yang paling dia suka dari sahabatnya itu, selalu saja membuat dirinya tertawa dengan tingkah absurdnya.
" Hei Ratu... sini kamu!"
Sedangkan Arga hanya bisa berkacak pinggang sambil menghela nafasnya berulang kali, dia paling nggak bisa marah, jadi dia hanya bisa menatap kesal pada wajah anak didiknya yang memang paling rusuh itu.
" Dengan senang hati pak, mau ajak aku ngedate ya? emm... kemanapun bapak mau, aku pasti akan selalu ada buat bapak, anytime hehe..." Jawab Ratu yang malah terlihat kegirangan.
" Kamu mau kemana, bukannya sebentar lagi ada kelas saya? kamu mau bolos lagi?"
" Emm... ya enggaklah, rugi aku bolos di jam bapak, nggak bisa lihat ketampanan bapak yang wow itu?" Jawab Ratu tanpa takut apalagi segan dengan dosennya.
" Ratu, sebenarnya apa sih cita-cita kamu!" Arga iseng-iseng bertanya, karena selalu bingung kalau sudah menghadapi seorang Ratu.
" Emm... cita-cita saya sering berubah-ubah pak, kalau pagi saya ingin menjadi dokter agar bisa memastikan keadaan bapak selalu sehat setiap hari."
" Hah!" Arga langsung melongo saat mendengarnya.
" Terus, kalau siang hari, cita-cita saya ingin jadi desainer, biar bisa merancangkan busana buat bapak, agar bapak selalu berpenampilan kece, tampan dan menarik hatiku."
" Cakep!" Melody hanya bisa mengacungkan jempolnya, dengan gombalan sahabatnya yang tidak pernah takut apapun selain dengan dosen killer yang satunya.
" Dan kalau malam hari, saya bercita-cita ingin menjadi Polisi wanita, agar senantiasa bisa menjaga hati bapak hanya untuk saya."
" Kamu mau bercita-cita, apa mau minum obat? kenapa sehari jadi tiga kali?" Jawab Arga yang malah jadi salah tingkah sendiri.
" Hahahaha!" Melody tidak bisa lagi menahan tawanya, bahkan dia sampai jongkok untuk menutupi wajahnya.
" Apapun itu, jika bapak mau, kapanpun aku siap jadi istri kedua bapak." Ucap Ratu dengan imutnya.
Ya Tuhan... kalau nggak inget istri dan anak, sudah aku bawa dia ke KUA.
" Ckk... kamu ini, masih kecil pikirannya nikah saja, belajar yang benar, nilai kamu aja banyak yang merah, tapi emm... begini Ratu, diantara kami berdua, siapa yang paling tampan?" Arga sengaja memancing emosi Panji yang hanya menjadi penonton setianya sedari tadi.
" HAH?" Ratu dan Melody langsung terkejut berjamaah.
" Bapak Arga yang terhormat, kelas saya sebentar lagi sudah akan dimulai."
Panji langsung memejamkan kedua matanya saat mendengar ocehan sahabatnya itu, karena ini di area kampus, dia tidak berani berkutik, sebab dia harus menjaga marwahnya sebagai dosen, coba kalau diluar kampus, pasti Panji sudah memberikan hadiah spesial kepada sahabat gilanya itu.
" Katakan, diantara kami berdua siapa yang lebih tampan, bapak atau pak Panji?" Ucap Arga kembali yang berhasil membuat Panji terlihat murka.
" Hmm..."
Ratu langsung berfikir, dia melirik kearah Panji, dosen yang terkenal paling killer dan pelit saat memberikan nilai di mata kuliah yang dia bawa.
Piyaak... piyaak!
Saat kedua mata mereka bertemu, Ratu langsung menundukkan wajahnya, seolah terdengar suara burung Elang yang hendak memangsa dirinya.
" Jawab Ratu!" Ucap Arga dengan senyum yang tertahan.
" Hmm... bapak berdua sama-sama tampan!" Ratu memilih mencari amannya saja, walau sebenarnya memang itu kenyataannya, namun jika disuruh memilih dia pasti lebih memilih pak Arga, karena walau dia sering usil dan jahil, tapi Arga tidak benar-benar bisa marah dengannya, dia terkenal dosen yang baik hati dan murah senyum, itu kenapa dia menjadi dosen idola dikampusnya.
" Jika kamu harus memilih salah satu yang paling tampan, siapa yang kamu pilih."
Jelas pak Arga lah..
Piyaak... piyaak!
Saat Ratu kembali melirik kearah Panji, tatapannya kembali seperti burung elang, yang seolah ingin menusuk kedua matanya dengan cucuk tajamnya itu, dan membuat Ratu mati gaya tidak bisa berkutik.
Panji pun sebenarnya banyak yang memuja secara diam-diam karena kecerdasan dan ketampanannya, namun tidak ada seorang pun yang berani memujinya secara terbuka, karena dia selalu berpenampilan datar dan judes, jadi semua murid takut dengannya, apalagi untuk sekedar bercanda.
" Bapak berdua sama-sama tampan dengan porsi masing-masing, ibaratnya seperti buah apel hijau dan merah, sama-sama apel tapi beda tastenya, tapi sama enaknya gitu hehe..."
" Apa kamu tidak tertarik dengan bapak Panji?" Arga seolah membuat lubang kematiannya sendiri.
Dor!
" Emm... begini pak, untuk kerusakan mobil bapak nanti saya akan urus ke pihak bengkel terbaik di kota ini untuk membetulkan sampai kinclong seperti semula, atau kalau perlu saya bisa ganti saja mobilnya dengan yang baru, tapi saya harus pergi sekarang, karena ada tugas yang belum saya kerjakan, permisi pak!"
" Hei Ratu!" Panggil Arga kembali.
" Kabur Mel!"
Ratu langsung menarik lengan Melody yang sedari tadi terus memegangi perutnya karena terus menahan tawa.
" See? seorang gadis seperti Ratu aja ogah demen sama kamu, dia lebih berminat dengan pria beristri sepertiku, makanya ubah tampangmu yang judes itu."
" Diam kamu!"
" Itupun kalau kamu mau laku!"
" Jangan berisik! atau kamu yang akan ganti rugi mobil mahalku ini!"
" Hehe... enak saja, pelakunya sudah mau bertanggung jawab kok, anak itu kaya raya, bahkan bapaknya punya saham di dealer mobil mewah, kamu tenang saja!"
" Arga!"
" Ssstt... sudahlah Jodi, ayo kita masuk, kelas gue sudah mau dimulai."
" Sembarangan aja ganti-ganti nama orang, ngasih sesajen apa loe!"
" JODI, si Jomblo ditinggal mati, wkwkwk!"
Arga langsung berjalan santai meninggalkan Panji yang sedang menahan rasa kesal dan dongkol yang teramat sangat.
..."Hiduplah seperti Matematika, mengalikan kegembiraan, mengurangi kesedihan, menambah semangat dan membagi kebahagiaan."...
JANGAN LUPA PENCET TOMBOL FAVORIT 💙 YA BESTIE😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
raditha astriani
cakeeeeeppp
2023-01-24
1
Try Susilowaty
kakakkkkkk
aq datang lgi utk kesekian kalinyaaa,,, higihi
menemani aku buat masa2 bedrest inii😁😁
2023-01-23
1
Bzaa
😆😍
2022-12-22
0