...Happy Reading...
Bahagia itu sangatlah sederhana, terkadang hanya berkumpul dengan sahabat yang mengerti semua kondisimu jauh lebih baik jika dibandingkan dengan apapun.
Seorang sahabat memang tidak bisa tergantikan, bahkan dengan harta yang banyak sekalipun.
Begitu juga dua sekawan yang sering dijuluki sobat ambyar ini, walau mereka mempunyai prinsip dan pemikiran yang berbeda, namun persahabatan mereka terjalin dangan sangat erat dan solid.
" Mel... gue lupa ngesave tugas dari pak Arga, mana udah mepet lagi waktunya?"
" Heleh... sok-sok an lupa ngesave tugas, bilang aja emang loe lupa kalau ada tugas kan?" Melody tahu betul bagaimana kebiasaan sahabatnya itu.
" Hehe... gue ketiduran semalam, buat searching tempat dan fasilitas buat birthday party gue besok, trus gimana ini, copy punya elu aja deh ya?"
" Dih... kalau sama persis tugasnya nanti, pak Arga juga pasti curiga Ratu! bisa-bisa kita disuruh buat tugas ulang, gue dong yang capek!"
" Yaelah... loe kayak baru kenal gue aja, gue ganti kuota data unlimited satu bulan deh, gimana?" Dan seperti biasa, Ratu selalu memberikan penawaran menarik bagi sahabatnya ambyarnya itu.
" Hei... setidaknya gue harus ganti beberapa bagian agar tidak terlihat sama, kuota unlimited sebulan juga paling cuma seratus rebu doang, murah amat harga tugas serumit itu." Umpat Melody dengan tampang liciknya, walau sebenarnya dia hanya bercanda saja, jangankan kuota, saat ponselnya terjatuh dan layarnya pecah, tanpa diminta pun Ratu langsung membelikannya, karena dalam kondisi pecah saat itu, Melody masih memakainya.
" Ya salam... udah main untung rugi elu sama gue, ya udah deh dua bulan!"
" Tiga bulan, kalau nggak mau terserah, biar pak Arga ilfill sama elu dan jangan mimpi bisa dekat dengannya, haha..."
Walau kenyataannya hal itu mustahil, karena Arga sangat menyayangi istri dan anaknya, namun Ratu huru hara itu tetap saja selalu berharap.
" Sialaaan loe, ya udah deal, apapun yang terjadi, gue kan harus tetap terlihat rajin walau hanya dalam mata pelajaran pak Arga doang, siapa tahu nasip gue jadi istri kedua pak Arga terkabulkan, ya nggak?"
" Halu mu itu ketinggian Ratu Gendeng, hapuslah cita-citamu sebagai pelakor itu, kayak nggak ada lagi perjaka tampan didunia ini, stock masih banyak noh, fans loe tuh banyak di kampus ini, tinggal nunjuk doang hari ini langsung jadian kan?"
" Tapi pak Arga itu pesonanya beda gitu, ibarat buah itu, semakin tua semakin ranum dan manis rasanya, hmm... kapan ya dia jadi duda?"
Pletak!
Melody langsung menjitak kepala sahabatnya itu, entah apa yang ada di otaknya, yang pasti dari sekian banyaknya pria tampan di kampus ini, hanya Pak Arga yang menarik baginya.
" Nyumpahin orang mati loe!"
" Kok mati sih?" Ratu langsung mengusap kepalanya sambil meringis.
" Trus loe bilang kapan pak Arga jadi duda tadi? itu sama aja doain istrinya mati, beliau itu terkenal setia dengan keluarganya, cinta mati sama istrinya, jadi kalau dia duda pasti hanya ada satu alasan, yaitu istrinya meninggal, dosa besar tau loe!"
" Benarkah? masih ada gitu pria model begitu? emang nggak tertarik sama gadis yang kulitnya lebih mulus gitu? wanita sehabis melahirkan juga pasti sudah tidak sesemoks dulu lagi kan?"
" Buktinya pak Arga ada, jadi pupuskan harapan burukmu itu, kalau kamu mau sama rekannya aja tuh, pak Panji yang dinginnya kayak kutup utara itu, hehe."
" Hoerk... ogah! lihat matanya doang aja sudah menyeramkan, berasa kayak mau nelan gue hidup-hidup tahu, gimana mau jadiin pasangan? woah... menakutkan sekali, bisa-bisa hidup gue kering kayak Gurun Sahara, padahal kan impian gue punya rumah tangga yang harmonis dan dipenuhi bunga-bunga kasih sayang dan selalu diperlakukan bagai ratu oleh pria tampan seperti pak Arga, owh... it's my dream Mel." Lamunan Ratu melayang entah kemana-mana.
" Banyak sekali ceritamu, kemakan omongan sendiri baru tahu loe!"
" Edisutrahmatkartolo, maksud loe!"
" Siapa tahu pak Panji itu jodohmu kan!"
" Amit-amit jabang bayi, mimpi aja enggak gue bestie!"
" Emang bukan mimpi dan semoga jadi kenyataan, haha!"
Melody paling tahu sifat Ratu yang memang seolah alergi dengan orang berdarah dingin dan bersikap cuek.
" Dasar sahabat KW loe, seneng lihat gue menderita nantinya? sudah hidup gue kurang kasih sayang orang tua, masak setelah menikah masih juga kurang kasih sayang suami, mending nggak usah nikah aja sekalian!"
" Udah deh, nggak usah melow gitu, nih... tugas loe udah siap!" Melody langsung menyodorkan laptop milik Ratu.
" Udah ini? secepat ini?"
" Iya... udah gue ganti beberapa bab, nggak akan curiga deh pak Arga, soalnya kan tugasnya pake tema yang sama."
" Yaelah... cuma beberapa menit doang loe minta imbalan kuota unlimited tiga bulan?"
" Hei... ini setimpal okey, bukan salah gue dong kalau otak gue cerdas kan?" Jawab Melody dengan sombongnya.
" Dasar licik loe!"
" Sssttt... idaman loe udah datang tuh!" Melody menaikkan kedua alisnya saat Arga berjalan memasuki ruangan kelas pagi ini.
" Wuidih... pesona suami orang memang beda." Ratu sampai memiringkan wajahnya saat menatap langkah jenjang kaki Arga yang memang menawan, apalagi wajah tampannya, memang sangat menggoda kaum Hawa.
" Hei... orang-orang yang beriman, jagalah pandanganmu dari sesuatu yang haram untukmu!" Bisik Melody yang seolah memberikan siraman kalbu.
" Dasar bu hajah, menghilangkan mood pagi gue aja loe!"
" Ratu!"
Tiba-tiba pandangan Arga terarah ke meja mereka, karena mereka berdua masih asyik saling berbisik.
" Iya sayang."
" Huuuuuuuuuuuuuuuuuu...!"
Satu kelas itu langsung kompak bersorak saat mendengar jawaban spontan dari Ratu.
Haish... bocah yang satu ini, habis sudah kata-kataku untuknya.
" Kenapa kamu masih mengobrol saat bapak datang, apa kamu belum mengerjakan tugas dari bapak?" Ucap Arga setelah berulang kali menghela nafas untuk menetralkan hawa-hawa semriwing karena ulah anak didiknya.
" Eits... tentu sudah dong say, eeh... maksud saya tentu sudah dong pak, hehe.."
" Bawa kemari laptopmu, coba bapak cek dulu." Arga tahu betul bagaimana Ratu yang terkenal malas belajar, walau dalam mata kuliahnya dia memang selalu hadir.
" Dengan senang hati bapak."
Setelah membenahi baju dan tatanan rambutnya, Ratu langsung membopong laptopnya dengan wajah yang sumringah ke meja Arga.
" Emm... tumben bagus catatanmu, dapat inspirasi darimana?" Arga melihat hasil tugas dari Ratu dengan tatapan kagum.
" Dari bapak lah."
" Maksudnya?"
" Hmm... maksudnya, kisi-kisi dari bapak gitu, trus ditambah survei hasil dari lapangan, begitulah kira-kira pak."
" Good, tingkatkan belajarmu ya!"
" Owh iya pak, ada sesuatu buat bapak." Bisik Ratu perlahan sambil menyerahkan sebuah kartu undangan.
" Apa?" Arga langsung mengerutkan keningnya.
" Undangan buat bapak, jangan lupa datang ya pak."
" Apa ini?" Arga membuka kartu itu dengan tampang penasaran.
" Jalan-jalan ke Kota Tua, Dinda tunggu kedatangan Kanda, hehe.."
Astaga bocah yang satu ini, sudah tahu aku ini suami orang, masih aja nekad ngundang acara birthday party anak ABG, kayaknya dia cocok buat si Panji yang kayak es balok itu, siapa tahu dia jadi encer kalau dipadukan dengan bocah kayak Ratu, biar titelnya berganti, nggak Jodi aja terus ya kan?
Entah apa yang ada didalam pikiran Arga saat ini, yang pasti akhirnya dia berhasil tersenyum sambil menyimpan kartu undangan dari Ratu huru hara, fans terberatnya.
Sebagian besar kemandirian perempuan itu karena keadaan dan keterpaksaan, bukan kemauan.
Ingat ya..
Manja adalah kodrat mereka.
JANGAN LUPA LIKE, VOTE DAN HADIAHNYA KAWAN😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Bzaa
bapak dosen ktmu mahasiswi bgtu, amat awet muda😆
2022-12-22
0
YAM
sumpah ngakak mulu dengan tingkah absurd nya ratu huru hara😂😂
2022-10-29
0
Carlina Carlina
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-09-02
0