Milik Sang Pewaris Dingin
Rumah Keluarga Haris Swan 35 tahun, seorang pengusaha sukses dan kaya Raya, seorang Miliurder yang begitu di segani, ia pria yang tampan dan pengusaha di bidang batubara, dan teknologi komunikasi, ada perusahaan pengembangan properti seperti Hotel besar dan beberapa gedung pencakar langit yang menjadi miliknya...semua tergabung dalam Swan Group...yang berada di bawah kendalinya..
Kehidupan pribadi Haris Swan juga tak kalah bahagia, ia memiliki istri yang cantik bernama Hera Swan 30 tahun, dengan 2 orang putra yang begitu tampan bernama Dimitri dan Rob masa kecil Dimitri selalu di warnai berbagai macam persaingan tentu saja kompetisi dalam keluarga untuk membuktikan kalau dialah yang paling hebat dan akan menjadi ahli waris Group Swan yang tidak sedikit. dalam segi belajar juga Rob dan Dimitri selalu bersaing...dan uniknya baik Harry ataupun Hera memang memiliki kedekatan masing-masing anak kesayangan sendiri-sendiri...jika Harry memilih Dimitri sebagai ahli warisnya maka hal yang sama di lakukan Hera yang memilih si bungsu Rob sebagai pewaris..jurang kompetisi mulai terbentuk sejak dini hingga di usia Dimitri 14 tahun dan Rob 12` tahun Rob dan Dimitri terlibat persaingan yang mulai tak sehat..
Hubungan saudara yang seharusnya kuat malah hancur seketika karna perebutan harta di antara keduanya...
''Ambilkan ayahmu sup daging itu Rob..'' bisik Hera memberi isyarat dengan matanya ketika sang ayah memasuki ruang makan di ikuti Dimitri dari belakang..
Rob segera bertindak atas perintah sang ibu yang menjadi panutannya..Harry melihat sikap sang anak bungsu yang terlihat seperti mencari perhatiannya, tentu saja ia tau benar kalau sang istri Hera ada di balik sikap Rob..karna Harry tau sendiri kalau Rob adalah anak yang tidak terlalu ambisius berbeda dengan Dimitri yang ambisius dan pintar seperti dirinya...karna itu Harry hanya tersenyum tipis..
''Selamat pagi sayang...'' ucap Harry kepada Herra yang langsung memasang wajah penuh senyuman..
''Selamat pagi juga sayang, selamat pagi Dimitri..''
Roger yang memang dingin hanya mengangguk tanpa sedikitpun ekspresi di wajahnya..ibu tiri..yah...Hera adalah ibu tirinya jadi Rogger sungguh tak bisa mengabaikan kenyataan itu...ia berusia 14 tahun sekarang, ketika ibunya meninggal mendadak dan wanita ini datang dengan membawa perut besarnya dan menikahi sang ayah..
Fix dia hanya ingin harta keluarga Swan, itulah yang ada di pikiran Dimitri, ia tak akan menerima Hera sebagai ibunya. Dimitri tersenyum dingin, bahkan dalam mimpipun ia tak akan pernah membagi harta warisan pada adiknya Rob..karna dia yakin sekali kalau Rob bukan saudaranya..wanita ini adalah ular dan Rob tidak sedarah dengannya..
Dimitri duduk di depan Rob, keduanya saling melemparkan tatapan membunuh dari seberang meja..sedangkan sang ibu Hera duduk di samping ayahnya...
Mereka mulai makan..
''Bagaimana sekolahmu Rob..'' tanya Harry dengan santai..
''Sekolahku baik..aku adalah pria yang pintar dan gampang bergaul..semua orang menyukaiku juga...para gadis..''ucap Rob sambil menatap penuh ejekan pada Dimitri yang mempunyai sikap dingin dan kaku..para gadis bahkan menjauhinya dan menganggap dirinya terlalu menakutkan.
Hera melonggarkan tenggorokannya sedikit gugup dengan pernyataan Rob yang tajam, Dimitri walaupun masih muda namun bukan berarti ia bisa di pandang remeh, Dimitri punya aura kejam di dalam dirinya bahkan di usianya yang masih 14 tahun..bahkan Hera segan hanya untuk menegurnya karna dia hanyalah ibu tiri.
Dimitri menaikan alisnya..
''Aku ke sekolah bukan untuk menebar pesona, bukankah itu hanya pekerjaan orang bodoh yang sama sekali tidak memiliki otak...aku tidak serendah itu..aku bahkan tidak membutuhkan satu gadispun..'' Dimitri terkekeh menajamkan tatapannya kepada Rob...sehingga membuat ruangan menjadi hening..sang ayah hanya terdiam dan menatap keduanya.....
Rob mengepalkan tangannya dan merasa sangat kesal..Dimitri sangat sombong...
''Kau......''
''Mengapa kau tersinggung....bagus, jangan mencoba memprovokasiku karna aku....tidak akan pernah mengijinkankan kau mengujiku Robert Swan..'
Deg!!!!
Harry menatap putra sulungnya dalam diam, ia hanya tersenyum bangga, yah...ia bangga dengan putranya....
Hera mencubit Rob dan menggelengkan kepalanya ketika keduanya bertatapan..
''Rob...jangan menganggu kakakmu, seharusnya kau belajar bersikap tenang seperti kakakmu..'' desis Hera penuh peringatan..
Rob hanya mampu diam....Hera lalu menatap sang suami dan berdehem..
''Sebenarnya pagi ini aku ingin membuat pengumuman penting untuk keluarga kita...''
Mereka menoleh kepadanya....
''Ada apa sayang....''
''Ehm.....''
Dengan gugup Hera mengeluarkan sebuah alat tespek dari saku bajunya dan meletakannya di atas meja...jelas kalau itu adalah alat tes kehamilan dan membuat seisi ruangan menjadi hening....Dimitri menatap tajam..
Apalagi ini...seorang anak lagi itu artinya persaingan....??? pandangan mata Dimitri begitu tajam kepada Hera yang pada saat yang sama juga menatapnya....
licik sekali wanita ini....tak cukup satu anak untuk menyingkirkan Dimitri ia kini mengandung seorang untuk bersatu merebut semua ini....??
''Hamil....kau hamil sayang...'' wajah Harry berubah cerah, ia berharap kali ini anaknya perempuan demi meredam amarah di antara kedua kakaknya...
''Yah...aku hamil, 2 bulan sayang...'' bisik Hera dengan mata yang basah...
''Aku akan punya adik....astaga..terimakasih ibuku sayang.....'' Rob tertawa dengan sangat lantang..ia akan menyingkirkan Dimitri yah...menyingkirkannya, dalam perebutan harta warisan..
Suasana rumah berubah seketika menjadi lebih ceria...tentu saja...sang nyonya yang kaya raya mengandung anak lagi..hati Hera berbunga-bunga...tentu saja, perjuangan besar baginya untuk bisa hamil....dan Hera akan menguatkan posisinya dirumah ini....wanita itu pun tersenyum menang....
Wajah ketiganya begitu bahagia dan hanya seorang saja yang tak senang dengan kehamilan itu dialah Dimitri Swan, putra pertama keluarga ini....
rasa cemburu mulai membakarnya dengan cepat.....
Sementara..........Harry yang begitu senang menatap sang istri....
''Sayang...aku akan menghadiahkanmu sebuah perusahaan sayang....atas namamu..kau tinggal pilih mana yang kau suka..''ucap Harry dengan lembut,...
Mendengar hal ini membuat Hera terharu, perusahaan...?? woww...itu adalah impiannya, perusahaan atas namanya sendiri...dengan penuh senyuman ia menundukan kepalanya sekali lagi...
''Terimakasih suamiku.....'' balas Hera dengan mata berbinar....
Sementara Dimitri hanya mampu menahan amarah di dalam dirinya, ia akan mencari cara demi menyingkirkan wanita ini,,,dan mencari tau apakah benar anak di dalam kandungan ibu tirinya adalah anak sang ayah...??
Senyum dingin tergambar jelas di mata Dimitri....
''Selamat ibu Hera....aku harap adikku akan tampan atau cantik...''
Wajah Hera yang tadinya tersenyum kembali menguap...entah mengapa ia begitu segan pada anak ini...
''Terimakasih putraku...'' balas Hera susah payah...
17 tahun kemudian........
Seorang gadis cantik turun dari mobil, hari ini dia kembali dari sekolah asrmanya yang memisahkannya dari orangtua dan kedua kakaknya selama 12 tahun, yah..dia dikirim sejak usia 5 tahun ke sekolah asrama putri sejak usia dini atas perintah sang kakak pertama Dimitri...
Sementara sang ibu Hera berlari menyambutnya dengan mata yang basah oleh rindu yang besar...
''Putriku Michelle....'' bisik Hera memeluk sang putri...
''Ibu....mengapa menangis..dan mengapa ada banyak orang...''
''Ayahmu....ayahmu Michelle...dia.....'' suara Hera tercekat di tenggorokannya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
🍁𝐘𝐖❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
Q ikutn dsini y,De 🙏🙏🙏 ... Smngt,Adeq ❤️🤗😘
2022-08-06
1