Michelle membeku ketika melihat pemandangan yang begitu menyakitinya...
''Ayah....''
''Simpanlah kotak ini,....jangan membiarkan siapapun tau ayah memberikanmu kotak ini termasuk ibu dan kedua kakakmu...''
''Hah....tapi....''
''Ini adalah hadiah terakhir dari ayahmu nak..'' suara Harry terdengar begitu sedih....
''Jangan percaya pada siapapun selain dirimu sendiri.....''
''Ayah.....cukup..''
''Simpan kotak itu Michelle dan ayah ingin kau...membukanya nanti...''
''Baiklah ayah..''
Michelle lalu menyimpan kotak itu di dalam saku dresnya dan membuat sang ayah menjadi tenang...
''Ayah....akan kupanggilkan ibu dia ingin menemui ayah...''
Michelle hendak bangkit dari ranjang namun ironisnya sang ayah tak ingin melepaskannya pergi...ia pun menoleh...
''Ayah...mengapa...''
''Tak ada waktu lagi Michelle....ayah ingin mengatakan sebuah kebenaran kepadamu sayangku dan maafkan ayah....''
''Kebenaran...''ulang Michelle dengan tatapan beku...
''Yah...kebenaran...bahwa kau adalah......''
Disaat itu juga tubuh Harri bergetar hebat dan membuat Michelle menjadi cemas...
''Ayah...apa yang terjadi.....ayah...'' jerit Michelle dengan ketakutan...
Brugghh!!!!!
Pintu terbuka seketika dan membuat keduanya menoleh ke arah pintu....tampak Dimitri berdiri di depan pintu dan menaikan sudut bibirnya...Michelle menggeleng ketakutan ketika untuk pertama kalinya dia menemukan mata coklat yang begitu tajam seakan menusuk ke dalam matanya....mereka saling menatap untuk beberapa detik ketika pria itu masuk ke dalam kamar...
''Kakak.......''
''Bukanlah waktunya sudah cukup...apa yang terjadi pada ayah....''desisnya dengan suara yang begitu dingin hingga tubuh Michelle bergetar...
Ia memalingkan wajahnya dan menatap sang ayah yang terlihat kecewa...dan tak ingin di tinggalkan olehnya..
''Kakak....ayah tiba-tiba....''
''Keluar dari kamar ini sekarang dan masuk ke dalam kamarmu Michelle...'' suara Dimitri menunggi di tengah ruangan dan membuat Michelle melompat seketika...
''Tapi aku masih ingin bersama dengan ayah..jika aku.....''
''Pergi sekarang juga...'' titahnya dengan geraman yang menakutkan..
Michelle menoleh kepada sang ayah yang masih menggenggam jemarinya...namun pria itu mulai kehilangan kesadarannya hingga Dimitri menjadi semakin cemas dan segera memanggil dokter melalu ponselnya..
''Ke kamar sekarang juga....''teriaknya dengan suara menggelegar sementara Michelle begitu syok ketika melihat sang ayah tiba-tiba saja drop di hadapannya...
''Ayah,.....''
Michelle hendak mendekati sang ayah namun ia begitu terkejut ketika menyadari lengannya di cekal paksa oleh Dimitri hingga mereka saling menatap..
''Keluar kau dari kamar ini Michelle...''
''Aku putrinya dan aku berhak bersama ayah...kakak tak punya hak melarangku...''
''Michelle....''
''Dua tahun....aku tidak diijinkan menemui ayah dan itu sangat kejam kakak...kau sangat kejam...'' jerit Michelle meronta sekuat tenaga..
Dimitri mengeraskan rahangnya dan menarik Michelle mendekat hingga wajah mereka...hening ketika mereka saling menatap tajam....
''Diam.....kau tak di ijinkan bicara,....Giard...'' teriak Dimitri pada anak buahnya..
Seorang pria bertubuh tinggi berbadan kekar masuk ke dalam kamar dan menundukan kepalanya.....
''Tuan Dimitri.....''
''Bawa dia ke dalam kamar di sudut ruangan ini dan kunci dia disana,....''
''Tidak....aku tidak mau...kakak...'' Michelle meronta sekuat tenaga namun ia kalah telak dari asisten Dimitri yang begitu kuat...
''Baik tuan Dimitri...''
Pria itu lalu menyeret tubuh Michelle keluar dari sana meninggalkan Dimitri dan beberapa dokter yang tampak masuk terburu-buru....
''Kakak....tolonglah..aku ingin melihat ayah....'' jerit Michelle dengan suara pilu di tengah ruangan..
Namun..Dimitri mengangkat tangannya meminta anak buahnya membawa Michelle pergi secepatnya....
Pria itu lantas menatap para dokter yang mengerubuni sang ayah dan memeriksanya dan Dimitri masih berada disana dan menunggu, ibu tirinya juga telah ia perintahkan untuk di kurung di dalam kamar dengan penjagaan ketat, kamarnya tentu saja terpisah dari Michelle...ibunya akan dikurung disana dan Dimitri akan menungu sebuah pengakuan yang akan merubah segalanya...pria itu menaikan sudut bibirnya..kini..semua berada di dalam genggamannya...
''Tuan Dimitri....''suara lemah sang dokter membuat Dimitri menoleh..
''Dokter....''
Sang dokter keluarga mendekatinya dengan tatapan sedih...
''Maaf.....tapi tuan sudah meninggal...''
Deg!!!!
Dimitri mengangkat wajahnya...dengan wajah yang begitu syok...matanya memanas, segera ia pun mencengkram lengan sang dokter dengan keras..
''Apa maksudmu....''
''Maafkan aku tuan Dimitri..''
''Aku bisa memberimu banyak uang....aku bisa....cepat selamatkan ayahku...''
Dimitri begitu marah dan mengguncang tubuh sang dokter dengan kuat hingga pria itu merasa ketakutan..
''Tuan Dimitri...''
''Aku akan membunuhmu jika kau tak bisa menghidupkan ayahku....kau...''
Dimitri lalu mengarahkan tangannya dan mencengkram leher sang dokter...
''Tuan Dimitri....to...tolong, ayahmu sudah meninggal...meski kau membunuhku..ayamu tak akan bisa bangun lagi,....''
''Aaaarrggghh........''
Sekuat tenaga Dimitri menghempaskan tubuh sang dokter dengan kuat dan membuatnya jatuh membentur lantai...di saat yang sama...Rob memasuki ruangan dan membeku di tempatnya....melihat sang ayah terbaring kaku tak bernafas...
''Ayah........'' teriak Rob dengan suara yang serak dan airmata yang menetes..
Airmata kesakitan di wajah Dimitri karna hati yang hancur..ayahnya sudah mengalami sakit aneh dua tahun terakhir entah karna apa, Dimitri masih menyelidikinya...
Mengapa.....?? mengapa harus secepat ini....??
Dimitri mendekat dan menatap wajah pucat sang ayah yang begitu pucat namun terlihat damai...untuk pertama kali dalam waktu yang panjang ia menjatuhkan airmatanya,....pria yang begitu ia puja dan bangga, kini menuju ke abadiannya sendiri...
Masih di ingat Dimitri jika sang ayah begitu memujanya...ingin menjadikannya penerus, meski beberapa minggu terakhir mereka terlibat perang kata mengenai Michelle...ayahnya sangat merindukan Michelle...namun Dimitri tidak mengijinkan mereka bertemu..ia masih curiga.......
Yah....wajah Michelle berbeda dengan dirinya dan juga Rob...ia telah melakukan DNA pada adiknya dan mereka memang saudara, namun Michelle dia belum mencobanya..ibu Hera begitu licik dan Dimitri yakin wanita itu pasti menyembunyikan sesuatu...
jemari Dimitri terkepal dengan begitu erat....ia kembali menatap wajah sang ayah dan kemudian membungkukan badan tanda penghormatan kepada pria yang begitu berarti baginya...
Selamat jalan ayah....batinnya dengan penuh kesedihan....
Sementara....
Michelle begitu kesal ketika ia sadar tubuhnya di kunci dari luar..namun gadis itu tak habis akal...Michelle kemudian meraih sprei panjang dan mengikatnya menjadi tali panjang lalu melemparkannya dari jendela..persetan dengan peraturan kakaknya yang gila...ia ingin menemui ayahnya dan tak ada yang bisa menahannya..
Braakkkk!!!!
Jendela terbuka dan segera...Michelle melompat keluar dari jendela dengan bergelantungan di kain panjang itu..namun di saat yang sama pintu terbuka...
Dimitri melangkah masuk dan mengerang marah melihat jendela terbuka dan ketika ia menghampiri balkon kamar...tubuh Michelle sudah bergelantungan di bawah sana...pria itu menurunkan pandangan dan di saat yang sama Michelle mendongakan wajahnya dan menatap ke atas....
Dimitri sedang mengeluarkan pistolnya....
''Kau mau mati yah...baiklah..aku akan membantumu...'' ucap Dimitri mengarahkan pistol ke arah tubuh Michelle..
Gadis itu menggeleng..
''Tidaaaaakkkkk......'' jerit Michelle dengan suara yang lantang....
Dimitri melepaskan tembakan...
Dorr......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
🍁𝐘𝐖❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
Lnjtkn,Adeq 👍🌹❤️🤗😘
2022-08-06
0