Bagian 5_Hukuman

“Vinda!” bentak Rensi dengan emosi karena Vinda menyemprotnya dengan air. Dia menyuruh Vinda membersihkan mobil dan bukan malah membuat dirinya mandi pagi. Vinda yang mulai sadar hanya melongo dengan mata membelakak. Dia benar-benar tidak sengaja.

“Maaf,” ucap Vinda dan langsung meletakan selang tersebut dengan air yang masih mengalir. Langkahnya langsung mendekati Rensi yang masih mematung dengan wajah semerah tomat karena begitu marah. Vinda hanya menelan ludahnya sulit karena bayangan masa lalu seperti menghantuinya.

“Kamu!” bentak Rensi dan langsung menampar pipi Vinda cukup keras, membuat Vinda terhuyung ke bekalang. Matanya mulai memanas, tetapi ditahan karena dia tidak ingin menagis dihadapan Rensi saat ini. Dia kuat dan akan selalu kuat.

“Kamu benar-benar gak becus. Aku nyuruh kamu nyuci mobil dan bukan nyuci aku! Makanya kalau punya otak itu dipakek, gak usah bengong mulu.” Rensi yang melihat Vinda sudah berdiri tegap langsung menamparnya lagi. Rasanya dia benar-benar kesal.

“Maaf,” cicit Vinda dengan suara pelan karena menahan air mata. Dia seperti tidak memiliki hak dirumahnya sendiri. Perasaannya mulai kacau dan merindukan seseorang yang sempat membuatnya rindu. Sangat rindu.

Rensi yang masih merasa kesal langsung menarik rambut Vinda dan mendongakan kepala gadis tersebut. “Kalau kerja itu pakek mata. Kamu itu emang gak becus ngapa-ngapain!” ucap Rensi dan langsung mendorong kepala Vinda hingga jidat gadis tersebut terpaksa mencium bagaimana kerasnya kap mobil dihadapannya.

Rensi masih dengan amarahnya meninggalkan Vinda dan segera membersihkan diri. Sedangkan Vinda, memilih diam di halaman rumah. Tangannya menyentuh keningnya yang sudah mengalir darah. Kepalanya terasa begitu sakit, tetapi ditahannya dan dilanjutkan mencuci mobilnya. Jika dia masuk dan meninggalkan pekerjaan, akan ada siksaan lagi dari Rensi yang entah apa bentuknya.

Sedangkan di seberang jalan, tampak Michael tengah menggenggam tangannya erat, membuat otot-ototnya menonjol. Perasaannya bercampur aduk melihat pemandangan dihadapannya. Entah karena apa, tetapi dia benar-benar merasa marah. Kepada siapa? Tentu saja kepada Vinda yang sudah membuat Rensinya marah.

“Cari tahu mengenai gadis tersebut. Dia harus segera diberi pelajaran karena sudah membuat Rensiku menderita.” Perintah Michael dengan suara ditekan karena memendam kesal.

“Saya sudah mendapatkannya, Bos,” ucap Roy yang saat ini menjadi sopir pribadi untuk Michael.

Sudah? Jadi apa maksud dari penjelasan semalam adalah mengenai gadis dihadapannya? Michael melirik Vinda yang masih mencuci mobil tajam. “Apa yang kamu dapat?”

“Namanya Hervinda. Hervinda Serana Putri. Merupakan salah satu mahasiswi di Tama University jurusan Ekonomi Strata dua. Selain itu dia juga bekerja di Café Love dan selalu mengambil shift malam,” tutur Roy mengatakan semua informasi yang didapatnya.

“Buat dia dikeluarkan dari kampus.” Michael masih menatap Vinda tajam. Dia seperti melihat sosok lain yang dikenalnya, tetapi langsung diabaikan.

“Tetapi, bos. Nona Hervinda merupakan salah satu mahasiswi dengan prestasi cemerlang da digadang-gadang akan menjadi salah satu Dosen di Tama University.”

Michael hanya menghela nafas dan mengambil ponsel dari kantung jas berwarna hitam tersebut. Tangannya dengan lihat mencari salah satu kontak nama yang tertera dan langsung menghubunginya. Tidak lama, panggilannya langsung diangkat.

“Keluarkan mahasiswa bernama Hervinda Serana Putri dari Tama Universty. Jika tidak mau, anda yang akan keluar dari sana,” perintah Michael kepada orang kepercayaan yang sudah ditunjuk sebagai rektor di kampusnya.

Michael kembali menegakan badan dan memasukan ponselnya. Dia tidak akan membuat Vinda tenang karena sudah merusak hari wanitanya, Rensi. Kali ini Michael memang sudah tidak waras karena selalu melakukan hal yang tidak masuk akal dan menetapkan Rensi sebagai wanitanya, padahal mereka belum bertemu. Namun, keyakinannya masih sama. rensi akan menerimanya, terlebih dia adalah teman masa kecilnya. Tidak akan ada penolakan untuknya.

“Jalan,” ucap Michael memerintah. Roy hanya menurutinya dan menjalankan mobil.

_____

Vinda sudah menyelesaikan tugasnya dan sekarang adalah saatnya untuk mengistirahatkan tubuhnya. Rasanya seluruh tubuhnya sudah pegal dan merindukan kasur kesayangannya. Dia menatap luka yang baru saja diperbannya. Apakah ini bisa sembuh nanti sore? Itu adalah pertanyaan mustahil yang nyatanya tetap dipikirkannya.

“Rensi semakin kejam,” gerutunya dengan wajah cemberut.

Vinda memilih merebahkan dirinya dan mulai memejamkan mata. semalam dia sudah susah payah mengerjakan tugas kuliah dan juga tesisnya agar segera lulus. Harapannya, dia akan menjadi orang sukses dan membahagiakan ayahnya. Bekerja di perusahaan ayahnya sekaligus menjadi dosen di Tama University. Siapa yang tidak ingin bekeja di sana? Semua fasilitas sudah dipenuhi, termasuk tempat tinggalnya nanti. Jadi, dia bisa terhindar dari siksaan keji yang selama ini diterimanya.

Belum juga matanya terpejam sempurna, sebuah dering ponsel membyat Vinda mengalihkan pandangannya. Matanya menyipit saat melihat nama yang tertera. Café love. Itu adalah nomor telfon café tersebut dan bukan nomor Dika, pemilik sekaliguas sahabatanya. Dengan cepat, tangannya langsung mengangkat panggilan tersebut.

“Halo,” sapa Vinda dengan wajah yang masih bingung.

“Vinda. Maaf, mulai hari ini kamu tidak perlu datang ke café love lagi,” ucap seseorang dari balik telepon.

“Apa? Kenapa?” tanya Vinda dengan perasaan terkejut. Dia tidak melakukan kesalahan apapun selama ini.

“Gaji serta bonus akan dikirim ke rekeningmu.”

Vinda masih ingin memprotes, tetapi panggilan sudah ditutup. Wajahnya masih bingung dengan kejadian yang menurutnya tiba-tiba tersebut. Dia bahkan tidak mendapat teguran dan malah banyak sekali pelanggan yang puas dengan pelayananya. Apa yang salah? terlebih Dika menghubunginya melalui telfon kantor.

Vinda langsung bangkit dan mengganti pakaiannya dengan jeans dan kemeja kotak-kotak. Dia harus menyelesaikannya dan meminta penjelasan. Diambilnya tas yang sudah tergantung di sebelah lemari dan langsung pergi meninggalkan rumah.

_____

“Puas kamu!” bentak Dika yang saat ini tengah duduk di sofa ruang kerjanya, “dia bahkan karyawan terbaik di sini.”

Michael hanya tersenyum misterius dan duduk dengan kaki menyilang. Tatapannya tidak terkesan bersahabat menatap pria berkacamata dihadapannya ini. Rasanya dia lega setelah melakukan apa yang diinginkannya.

“Tenanglah, Dika. Kamu hanya kekuraangan satu karyawan,” ucap Michael dengan tampang santainya.

Dika menatap Michael dengan amarah tertahan. Meski mereka bersaudara, sifat dan karakter mereka jauh berbeda. Dika masih jauh lebih memiliki hati ketimbang Michael yang selalu seenaknya sendiri.

“Memangnya kamu ada urusan apa dengan Vinda sampai membuatnya harus keluar dari restoran?” Dika penasaran dengan motif Michael dan dia yakin, Vinda sendiri tidak mengenal Michael sama sekali. Dia berani bertaruh untuk itu.

“Bukan urusan kamu., Dika. Kamu cukup jalankan apa yang aku mau dan itu sudah selesai.”

“Jelas itu urusanku. Dia karyawanku dan seharusnya kamu tidak berhak melakukan ini.”

Michael hanya tersenyum miring dan menatap Dika yang masih uring-uringan. “Sudahlah, Dika. Kamu tau sebuah pepatah yang mengatakan, semakin banyak kamu tau maka semakin banyak ancaman untukmu,” ucap Michael masih dengan senyum misterius, “dan itu berlaku untumu juga.”

Dika hanya mengabaikan ucapan Michael yang menurutnya tidak masuk akal. Dia juga lelah berurusan dengan sepupunya yang satu ini. Dia benar-benar ingin menghancurkan Michael jika saja dia mampu.

Dika bangkit dan hendak keluar ruangan karena berada di ruangan yang sama dengan Michael membuatnya semakin pusing. Namun, belum juga dia melangkah jauh, pintu ruangan sudah terbuka dengan begitu keras. Menampilkan seorang gadis yang tampak begitu berantakan.

“Dika, kita perlu bicara,” ucap Vinda masih terengah.

_____

Terpopuler

Comments

Bestie Oscar_OliverXXXL 😂🙈

Bestie Oscar_OliverXXXL 😂🙈

Ada yaah laki model si michael ini. Yg disiksa siapa yg merasa sakit hati siapa? Astaga cowok psikopat nih michael. Ntar kalo dia tahu yg sebenarnya teman masa kecilnya itu si vinda psti menyesal.

2022-07-27

0

Maulina Kasih

Maulina Kasih

apa apaan ini....ampun dah dungunya gak bs ditolong lg....kirain marah liat kelakuan rensi ehhhh malah kebalik....

2021-09-09

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Michel itu bego plus oon masa katanya Sultan to bisa salah sasaran

2021-06-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1_Hervinda
2 Bagian 2_Michael Aditama
3 Bagian 3_Rensi Pirnanti
4 Bagian 4_Awal Penderitaan
5 Bagian 5_Hukuman
6 Bagian 6_Pertengkaran
7 Bagian 7_Protes
8 Bagian 8_Pertemuan dengan Rensi 1
9 Bagian 9_Kebencian Michael
10 Bagian 10_Muak
11 Bagian 11_Butuh Bantuan?
12 Bagian 12_Terasa Pilu
13 Bagian 13_Bukan Masalah
14 Bagian 14_Terasa Salah
15 Bagian 15_Cemburu
16 Bagian 16_Amarah Michael
17 Bagian 17_Poor Vinda
18 Bagian 18_I Don’t Know My Life
19 Bagian 19_Protes Rensi
20 Bagian 20_Rencana Rensi
21 Bagian 21_Wedding Day
22 Bagian 22_Pengantin Pengganti
23 Bagian 23_Status Baru
24 Bagian 24_Revenge
25 Bagian 25_Tetap Malaikat
26 Bagian 26_Revenge Plan
27 Bagian 27_Karma
28 Bagian 28_Get Better
29 Bagian 29_Boleh Aku Egois?
30 Bagian 30_Rescue
31 Bagian 31_Pilihan Lain
32 Bagian 32_Painful Reality
33 Bagian 33_Pencarian
34 Bagian 34_Harapan
35 Bagian 35_Kemarahan Rensi
36 Bagian 36_Mendekati Michael
37 Bagian 37_Merindukanmu
38 Bagian 38_Mencoba Pergi
39 Bagian 39_Mencoba Pergi 2
40 Bagian 40_Tertangkap
41 Bagian 41_Penyelamatan Vinda
42 Bagian 42_Kembali
43 Bagian 43_Change
44 Bagian 44_Terasa Berbeda
45 Bagian 45_Sosok Baru
46 Bagian 46_Tetaplah Bersamaku
47 Bagian 47_Kesalahan Rensi
48 Bagian 48_Kisah Masa Lalu
49 Bagian 49_Cerita Penghantar Tidur
50 Bagian 50_Surprise
51 Bagian 51_Menuju Hari Pertunangan
52 Bagian 52_Patah
53 Bagian 53_Discharge
54 Bagian 54_Kesalahan
55 Bagian 55_Kehilangan
56 Bagian 56_Mulai Berulah
57 Bagian 57_Bertanggung Jawab
58 Bagian 58_Mulai Ragu
59 Bagian 59_Kebenaran
60 Bagian 60_Memberikan Pelajaran
61 Bagian 61_Menemukanmu
62 Bagian 62_Penolakan
63 Bagian 63_Berjuang
64 Bagian 64_I’m Sorry
65 Bagian 65_Tetap Tegar
66 Bagian 66_Restu atau Bukan?
67 Bagian 67_Demi Kalian
68 Bagian 68_Bahagia Bersama
69 Bagian 69_Goresan Takdir
70 Bagian 70_Please, Don’t Go
71 Bagian 71_Please, Wake up
72 Bagian 72_Akhir Sebuah Kisah
73 Harap Dibaca, Sayangkuh
74 Bagian 73_EXTRA PART 1
75 Bagian 74_EXTRA PART 2
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bagian 1_Hervinda
2
Bagian 2_Michael Aditama
3
Bagian 3_Rensi Pirnanti
4
Bagian 4_Awal Penderitaan
5
Bagian 5_Hukuman
6
Bagian 6_Pertengkaran
7
Bagian 7_Protes
8
Bagian 8_Pertemuan dengan Rensi 1
9
Bagian 9_Kebencian Michael
10
Bagian 10_Muak
11
Bagian 11_Butuh Bantuan?
12
Bagian 12_Terasa Pilu
13
Bagian 13_Bukan Masalah
14
Bagian 14_Terasa Salah
15
Bagian 15_Cemburu
16
Bagian 16_Amarah Michael
17
Bagian 17_Poor Vinda
18
Bagian 18_I Don’t Know My Life
19
Bagian 19_Protes Rensi
20
Bagian 20_Rencana Rensi
21
Bagian 21_Wedding Day
22
Bagian 22_Pengantin Pengganti
23
Bagian 23_Status Baru
24
Bagian 24_Revenge
25
Bagian 25_Tetap Malaikat
26
Bagian 26_Revenge Plan
27
Bagian 27_Karma
28
Bagian 28_Get Better
29
Bagian 29_Boleh Aku Egois?
30
Bagian 30_Rescue
31
Bagian 31_Pilihan Lain
32
Bagian 32_Painful Reality
33
Bagian 33_Pencarian
34
Bagian 34_Harapan
35
Bagian 35_Kemarahan Rensi
36
Bagian 36_Mendekati Michael
37
Bagian 37_Merindukanmu
38
Bagian 38_Mencoba Pergi
39
Bagian 39_Mencoba Pergi 2
40
Bagian 40_Tertangkap
41
Bagian 41_Penyelamatan Vinda
42
Bagian 42_Kembali
43
Bagian 43_Change
44
Bagian 44_Terasa Berbeda
45
Bagian 45_Sosok Baru
46
Bagian 46_Tetaplah Bersamaku
47
Bagian 47_Kesalahan Rensi
48
Bagian 48_Kisah Masa Lalu
49
Bagian 49_Cerita Penghantar Tidur
50
Bagian 50_Surprise
51
Bagian 51_Menuju Hari Pertunangan
52
Bagian 52_Patah
53
Bagian 53_Discharge
54
Bagian 54_Kesalahan
55
Bagian 55_Kehilangan
56
Bagian 56_Mulai Berulah
57
Bagian 57_Bertanggung Jawab
58
Bagian 58_Mulai Ragu
59
Bagian 59_Kebenaran
60
Bagian 60_Memberikan Pelajaran
61
Bagian 61_Menemukanmu
62
Bagian 62_Penolakan
63
Bagian 63_Berjuang
64
Bagian 64_I’m Sorry
65
Bagian 65_Tetap Tegar
66
Bagian 66_Restu atau Bukan?
67
Bagian 67_Demi Kalian
68
Bagian 68_Bahagia Bersama
69
Bagian 69_Goresan Takdir
70
Bagian 70_Please, Don’t Go
71
Bagian 71_Please, Wake up
72
Bagian 72_Akhir Sebuah Kisah
73
Harap Dibaca, Sayangkuh
74
Bagian 73_EXTRA PART 1
75
Bagian 74_EXTRA PART 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!