“Sial!” geram lelaki tersebut dengan amukan yang sudah begitu meluap.
Michael Aditama, putra tunggal dari keluarga kaya raya pemilik Tama Company. Keluarganya memang tergolong konglomerat dan masuk dalam jajaran orang terkaya nomor empat se-Asia. Wajahnya terpahat bak dewa, tidak ada sedikit pun goresan di wajahnya. Benar-benar sempurna.
Michael, selain terkenal dengan ketampanan dan juga kepandaiannya, dia juga terkenal dengan stragegi bisnis yang benar-benar akan melumpuhkan lawannya. Benar-benar aset berharga keluarganya. Banyak pesaing bisnis yang memilih mundur ketika berhadapan dengannya. Selain itu, dia tidak pernah mengalah dan berusaha mendapatkan apapun yang diinginkannya. Dengan cara apapun itu.
“Kalian bisa kerja apa gak, hah!” teriaknya kesal dengan mata berkilat marah. Michael merupakan atasan yang benar-benar dikenal dengan kekejamannya, tetapi banyak yang tetap memujanya meski secara diam-diam.
“Maaf, Bos. Kami akan kembali menemukannya,” ucap seorang pria dengan badan kekar dan mengenakan setelan jas yang melekat sempurna di tubuhnya.
Michael semakin menatap tajam ke arah kedua anak buahnya yang sudah menciut. Wajahnya mengeras ketika anak buahnya datang dengan membawa kabar yang tidak diinginkan. Dia merasa sudah membayar mahal dan tidak mendapatkan hasil? Memangnya dia menyewa siapa sampai begitu sulit menemukan satu wanita?
Michael menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan. Mencoba menguasai emosinya yang sudah meledak. Dia bukan tipe pria sabar yang akan menunggu hingga kabar baik datang. Dia merupakan pria dengan kesabaran setipis sutra. Dia tidak memungkiri hal tersebut.
Michael menatap kedua anak buahnya lekat. Dia tau seperti apa anak buah yang sudah terdidik di Tama Company. Semua adalah orang dengan kemampuan yang sudah tidak diragukan lagi. Papanya tidak akan mempekerjakan seseorang dengan kemampuan yang masih dipertanyakan.
“Temukan dia dalam tiga hari. Jika dia tetap tidak ditemukan, bersiaplah keluar dari Tama Company,” desis Michael tanpa rasa bersalah.
Kedua bodyguard yang sudah ditugaskan mencari seseorang langsung mengangguk. Mereka menyembunyikan rasa terkejut yang sempat hinggap ketika Michael akan mengancam akan memecat mereka.
Michael hanya diam dan duduk di kursi kebesarannya. Hatinya sudah bertalu dan bersiap mendapatkan kabar dari kedua anak buahnya. Tangannya mengibas beberapa kali sebagai pertamanda agar mereka segera keluar dan melaksanakan tugas. Mereka mengerti dan mengangguk faham. Setelahnya, mereka langsung keluar dan menutup pintu rapat.
_____
Pria dengan rambut pirang coklat tersebut menatap kedua body guard yang baru saja keluar dari ruangan Michael tengah berbisik mengenai seorang gadis. Kepalanya langsung menggeleng dan merasa bahwa sahabatnya memang sudah gila. Langkahnya kembali melanjutkan menuju ruangan Michael. Awalnya dia hendak ke ruangannya, tetapi melihat kegilaan sahabatnya tidak berubah, kakinya mengurungkan niat dan menuju ruangan bertuliskan Direktur Utama.
Tanpa permisi, tangannya memutar knop pintu dan menatap Michael yang tengah duduk dengan wajah kusam. Pasti dia habis marah, pikirnya dan langsung masuk begitu saja.
“Bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu, Mike?” celetuk Michael yang sudah tidak memiliki mood bagus.
Mike yang disindir hanya menyengir tanpa raa bersalah. Dia berjalan mendatangi Michael yang masih setia duduk di bangku kebesarannya. Sudah lama mereka berteman dan dia tau semua mengenai Michael. Termasuk teman masa kecilnya.
“Kamu masih mencari gadis tersebut?” tanya Mike ketika sudah duduk di bamgku bersebrangan dengan Michael saat ini.
Michael hanya mengangguk tenang dan itu menimbulkan rasa frustasi dalam pikrian Mike. Sejak kapan sahabatnya terobsesi dengan satu wanita? Sejak kapan pria yang begitu banyak dikerubungi kaum hawa mencari gadis yang entah dimana keberadaannya saat ini. sudah lebih dari satu tahun dia mencari dan tidak ditemukan.
“Kamu gila?” ucap Mike dengan wajah tenang dan hanya dia yang berani mengatakan hal tersebut, “kamu mencari seorang gadis yang entah dimana keberadaannya. Padahal kamu bisa menemukan dan memilih siapa saja.”
Michael hanya terkekeh mendengar ucapan sahabatnya. Memang benar yang dikatakan Mike dan itu tidak dipungkiri. Dia memang bisa memilih siapapun, tetapi gadis yang saat ini dicarinya berbeda. Dia adalah cinta pertamanya dan sesalnya, baru satu tahun ini dia berusaha mencari keberadaan gadis tersebut. Malaikatnya.
“Memangnya kalau kamu bertemu dengannya, apa yang akan kamu lakukan?” tanay Mike semakin penasaran. Setahu Mike, Michael tidak akan bertahan lama dengan seorang wanita. Tiga bulan adalah waktu terlama untuknya dalam menjalin sebuah hubungan.
Michael tersenyum misterius dan menatap Mike dengan tatapan tajam. “Apapun yang akan aku lakukan, kamu tidak perlu memusingkannya, Mike.”
Mike hanya menghela nafas kasar dan menatap sahabatnya. “Aku harap kamu tidak akan menjadi gila dan menyesal nantinya.”
“Menyesal untuk apa?” tanya Mike penasaran.
“Menyesal karena ternyata gadis yang kamu cari selama ini memiliki wajah jelek dan tidak sepeti mantan-mantanmu sebelumnya.” Mike menatap tajam ke arah Michael dan mendesah kesal ketika yang diajak berbicara malah santai dengan wajah tanpa dosa.
Michael bahkan tidak pernah membayangkan bagaimana wajah malaikatnya. Dulu waktu dia masih berusia delapan tahun, malaikatnya tersebut begitu menggemaskan. Seorang gadis kecil yang begitu pemberani dan juga manis. Membayangkannya saja dia sudah merasa ingin segera menemuinya.
“Bukan masalah.” Michael tidak pernah mempedulikan seperti apa wajah yang nantinya akan dilihat. Semua akan sama dan dia merindukan gadis tersebut.
Mike hanya pasrah dengan apa yang menajdi jawaban sahabatnya. Dia merasa percuma menasihati Michael sampai mulutnya berbusa karena memang tidak akan didengarkan. Bagi pria tersebut yang penting adalah gadis yang selalu disebutnya malaikat.
“Baiklah. Semoga semua baik-baik saja,” ucap Mike sembari melangkah keluar ruangan.
Michael yang melihat hanya tersenyum penuh arti. Dia tidak menghiraukan apa yang disarankan oleh Mike dan memilih jalannya. Dia tau apa yang terbaik yang harus dilakukan.
_____
Jam sudah menunjukan pukul 18.00. Langit sudah mulai gelap dan gedung berlantai sepuluh itu juga sudah mulai sepi. Hanya ada beberapa karyawan yang masih sibuk dengan komputernya. Michael menaiki lift dan menuju parkir khusus petinggi perusahaan. Mobil mercedes hitam sudah terparkir di sana. Langkahnya semakin bersemangat dan langsung melenggang masuk. Setelah masuk dan memasang sealtbet, Michael siap menstarter mobilnya, tetapi dering ponsel membuatnya menghentikan aktivitasnya dan memilih untuk melihat siapa yang menghubunginya di jam seperti ini.
Roy. Tangannya langsung menggeser gambar berwarna hijau yang teletak di layar ponsel pintarnya tersebut.
“Bos, gadis itu sudah ditemukan,” ucap Roy dari seberang.
Michael yang mendengar langsun tersenyum penuh makna. Apakah anak buahnya harus terlebih dahulu diancam? Kenapa tidak sejak kemarin-kemarin mereka menemukannya agar tidak membuatnya marah? Tetapi, dia tidak mau mengurusi hal tersebut karena enggan merusak kebahagiaannya.
“Kirimkan alamat rumahnya,” ucapnya dingin dan langsung mematikan ponsel.
Michael menatap layar ponselnya dan menunggu pesan masuk. Tidak membutuhkan waktu lama, sebuah denting pesan masuk berbunyi dan langsung dibuka oleh Michael, secepat kilat. Bibir bagian kanannya terangkat dan menghasilkan senyum penuh makna. Tangannya langsung menstarter dan menjalankan mobil, meninggalkan parkiran perusahaan.
“Aku menemukanmu, Malaikatku,” ucap Michael dengan suara penuh kebahagiaan.
_____
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Atieks Syaiful Bahri
👍👍👍
2021-07-23
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
apakah Vida yg di carinya🤔🤔🤔🤔🤔🤔
2021-06-21
0
Lucki RM
ohh yang di cari Michael vinda tapi Michael salah sangka pada Resti.
2021-05-29
2