Pernikahan Sementara

Momen yang paling menegangkan juga mendebarkan saat pernikahan ialah akad. Yaitu sebuah penyerahan antara orang tua atau wali pada seorang pria yang sebelumnya tidak pernah wanita itu kenal. Tapi kini akan menjadi pendamping dan penyayangnya setelah terlafadzkan kata itu.

Debaran jantung Yumna yang berukuran seperti kepalan tangan orang dewasa itu begitu cepat dan terdengar dalam keheningan. Menunggu semua proses akad dimulai.

Yumna duduk di dalam kamar dengan ditemani oleh Ratih, Uminya dan ibu dari Abyan. Sementara para tamu wanita berkumpul di depan kamar dengan posisi cukup jauh dari pihak laki-laki.

Mata Yumna mengerjap cepat dengan napas yang memburu tatkala suara Abyan terdengar lantang mengucapkan kata qabul.

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha Yumna Syukriyyah bintu Ayub Al-Anshari alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyut taufiq." Abyan mengucapkan akad nikah dengan tegas dan tidak gugup sama sekali.

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"SAH!!" sahut saksi dan para undangan yang datang.

Mendengar kata sah yang diucapkan lantang oleh para tamu undangan pun, Yumna meneteskan air mata haru.

Meski awalnya ia kesal dengan Abyan karena memaksanya untuk menerima pernikahan ini, namun Yumna tetap saja tidak mampu menahan kristal bening untuk jatuh dari pelupuk matanya.

"Alhamdulillah. Barakallahu laka wabarakah 'alaika wa jama'ah bainakuma fii khayr."

Semua orang terlihat bahagia dengan pernikahan Yumna dan Abyan. Mereka memberikan ucapan selamat dan mendoakan keduanya agar selalu tercipta rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warahmah.

"Selamat ya besti. Akhirnya predikat jomblomu tercabut juga, hahaha," lontar Ratih seraya tertawa. Membuat Yumna mendelik geli sekaligus kesal.

"Enggak usah ngeledek deh. Mendingan aku daripada kamu."

"Hehehe iya-iya. Enak ya punya suami yang pintar agama. Kayaknya kamu akan terus mendengarkan ceramah deh setelah ini. Nanti jangan lupa ilmunya di bagi-bagi ya?"

Yumna semakin kesal saja tatkala Ratih berkata demikian. Namun kemudian memilih untuk diam sebelum sahabatnya itu melanjutkan ucapannya yang akan semakin membuat ia tidak suka mendengarnya.

Sementara di seberang sana, Abyan juga sedang berdiri menyambut ucapan selamat, yang datang dari para tamu undangan pria.

Zaid yang merupakan kakak kedua dari Yumna berdiri dengan tegak di hadapan Abyan. Seakan sedang memberikan peringatan pada pria muda itu.

"Ingat! Jangan sakiti hati adik saya anak muda. Jika sedikit saja Yumna menangis gara-gara kamu. Saya pastikan, kamu hanya akan tinggal nama!" ancam Zaid dengan tampang garangnya. Membuat bulu kuduk Abyan meremang.

Abyan meneguk salivanya kasar, menatap Zaid antara takut dan berusaha memberanikan diri. Sampai akhirnya, adik bungsu dari wanita yang baru saja ia nikahi itu datang menolongnya dari ketegangan tersebut.

"Udah Byan, enggak usah takut. Aku yakin kamu pasti bisa bahagiain teteh aku yang hidupnya penuh skandal itu," ucap Farhan menepuk pundak sahabatnya. "Yang ada, aku malah kasihan sama kamu. Nanti kalau Teteh enggak mau jalanin kewajibannya, kamu ancam lagi saja dia."

Mendengarnya, Abyan tersenyum smirk. Namun pura-pura terlihat lugu dan polos di hadapan Zaid. Padahal, dalam otaknya sudah berkumpul berbagai macam cara untuk menaklukan hati Yumna.

'Aku tidak takut dengan ancaman siapapun. Karena yang aku takutkan hanyalah Allah. Terkait manusia, mereka tidak akan bisa menumbangkanku. Jadi, tersenyumlah sekarang Yumna. Karena nanti malam kamu akan tumbang karenaku. Hahhahaa,' batin Abyan penuh tekad dan rencana yang matang.

**

Hari pernikahan yang menyenangkan sekaligus membuat sedih itu Yumna lalui dengan baik. Beberapa tamu undangan yang hadir mulai pulang satu persatu.

Yumna ditarik oleh sang Umi menuju sebuah kamar.

"Ada apa, Umi? Kok tarik-tarik Yumna?" tanyanya penasaran.

Namun sang Umi belum memberikan jawaban apapun. Dan malah meminta Yumna untuk duduk.

"Ada yang ingin Umi nasihatkan sama kamu, Nak," ucap Umi kemudian. Membuat Yumna meneguk salivanya berat. Sepertinya ia akan menangis nih sebentar lagi.

"Katakan, Umi."

Umi menganggukkan kepalanya. Tangannya terulur untuk mengenggam jemari anaknya.

"Yumna, tolong jangan membangkang perintah suamimu dan jangan membocorkan rahasianya, Nak. Sebab jika kamu menyalahi perintahnya, berarti kamu telah membakar dadanya. Dan jika kamu membocorkan rahasianya, maka kamu tidak akan aman dari pengkhianatannya."

Deg!

Degup jantung Yumna terdengar tidak karuan lagi. Hampir saja ia berjanji untuk selalu membangkang apapun perintah Abyan nantinya.

Karena bagaimanapun, bagi Yumna Abyan masihlah anak muda yang tidak tahu apapun tentang sebuah pernikahan.

"Umi ... bisakah aku menjalani pernikahan ini dengan Abyan? Sungguh, aku tidak yakin jika pernikahan kami akan bertahan lama, Umi. Secara, dia masih anak muda yang labil."

"Jika dia masih labil, maka tugas kamu untuk meluruskannya. Pernikahan itu untuk saling menyempurnakan kekurangan. Bukan untuk saling menyalahkan yang pada akhirnya akan berujung pada sebuah perpisahan. Umi yakin, jika Abyan bisa menjadi suami yang baik dan bertanggung jawab, Nak."

Helaan napas terdengar berat keluar melalui rongga mulut Yumna. Berat rasanya untuk menerima kenyataan itu. Namun, mau tidak mau ia harus menerimanya.

**

"Ini susu untukmu," seloroh Abyan tatkala keduanya telah berada di dalam kamar Yumna.

Yumna melirik ke arah Abyan yang terlihat lucu dengan piyama doraemonnya. Sesaat mengulum tawa namun akhirnya ngakak juga.

"Hahahah. Itu kenapa kamu pakai piyama gitu? Dasar anak kecil!" ejek Yumna. Seraya memeriksa berkas laporan yang akan ia bawa untuk dinas esok hari di Surabaya.

Abyan tidak peduli, ia meletakkan segelas susu yang sudah tersisa setengah di atas meja kerja istrinya.

Sementara dirinya mengambil duduk di atas ranjang dengan menyandarkan kepalanya. Matanya melirik ke arah Yumna yang terlihat sangat sibuk.

Bisa dikatakan, sedang pura-pura menyibukkan diri agar terbebas dari ritual malam pertama.

"Aku kan memang masih anak kecil. Tapi kamu tenang saja. Aku sudah belajar soal cara memuaskanmu kok," kata Abyan tanpa difilter sedikitpun.

Wajah Yumna bersemu kemerahan. Melirik tajam ke arah Abyan yang sedang tersenyum mesum.

"Katakan! Siapa yang ngajarin kamu bilang vulgar kayak gitu? Ustadz mana dia? Biar aku datangin dan kasih peringatan!" tanya Yumna sarkasme. Ia tidak menyangka jika seorang mahasantri jaman sekarang bisa berkata demikian.

"Aku tahu sendiri kok. Lagipula ...." Abyan bangkit dari ranjang mendekati Yumna. Membuat Yumna was-was dengan apa yang akan Abyan lakukan. "Kamu harus terbiasa dengan itu. Karena kita akan sering melakukannya," ujarnya berbisik tepat di telinga Yumna.

Sungguh, Yumna merinding mendengarnya. Namun berusaha untuk tetap terlihat tenang. Menutupinya dengan mengetik laptop di depannya. "Jangan macam-macam. Saya belum mencintai kamu. Cinta saya masih untuk~"

"Masih untuk pria tidak bertanggung jawab yang hanya menginginkan tubuhmu tanpa berniat menikahi itu?" pangkas Abyan. Semakin mendekatkan wajahnya pada Yumna dan kini berada tepat di depan pipi wanita itu.

"Kamu tidak tahu apapun tentang dia. Kami saling mencinta~"

Cup!

Ucapan Yumna kembali terhenti tatkala Abyan mencium pipinya.

Yumna melirik tajam ke arah Abyan. Namun pria itu berpura-pura tidak peduli dan bahkan tidak menjauhkan sedikitpun wajahnya pada Yumna yang kini semakin dekat.

"Jangan berbicara tentang pria lain. Apalagi mantan mu itu. Aku cemburu."

Mata Yumna membola, tidak menyangka jika seorang anak muda seperti Abyan juga tahu caranya cemburu.

Yumna bangkit dari duduknya. Menutup laptopnya karena sekarang ia tidak bisa fokus lagi setelah keperawanan pipinya telah di ambil oleh suami mudanya itu.

"Kamu tidak berhak cemburu, Abyan. Karena kamu hanyalah suami sementara saya. Setelah saya kembali dari dinas di Surabaya, saya akan mengajukan gugatan cerai dengan kamu. Jadi setelah ini, kamu tidak akan bisa apa-apa lagi."

Terpopuler

Comments

Noer Soleha

Noer Soleha

terus aja ngomong kayak gitu nanti juga akan berubah dengan sendirinya insya Alloh...

2023-12-16

0

Zein.A.Z

Zein.A.Z

Menarik juga ni novel 🤣

2022-09-27

0

amiamiii

amiamiii

awas lho Yumna, ntar kamu di bikin cemburu akhirnya bucin sendiri ...

2022-08-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!