My Secret Bride

My Secret Bride

Bab1

"Woy Moonkei! udah dijemput Sugar Daddy tuh" ledek Alana dan disahuti tawa oleh teman kampus yang lainnya.

"Berisik Luh pada, gue beli bibir loh kalo gue udah kaya raya" ucap Nasya kesal sambil menunjuk nunjuk wajah teman temannya dan disahuti tawa oleh seluruh temannya.

Nasya Moon Keisha Alvaro seorang mahasiswi di kampus Garuda yang selalu jadi guyonan murid yang lainnya Karna namanya yang terdengar aneh, dia mahasiswi jurusan management business semester 3. Dia memang cukup humoris meski namanya selalu jadi guyonan temannya sedikitpun dia tidak marah, Karna dia tau temanya hanya menggodanya bukan membencinya.

"Good Afternoon Sugar Daddy" ucap Nasya seraya memeluk Nicho tanpa merasa malu, dan hanya dibalas kecupan singkat dibibirnya oleh Nicho.

"Not Daddy, ini masih wilayah kampus"ucap Nasya menggerutu sambil masuk ke mobil dan duduk di kursi samping pengemudi.

Nicho yang melihat sang kekasih sudah masuk terlebih dahulu segera menyusul masuk dan menjalankan mobilnya.

"Hari ini kamu mau kemana baby?" tanya Nicho lembut sambil mengecup tangan mungil milik Nasya.

"Aku mau ke butik boleh?" ucap Nasya dengan menunjukkan puppy eyesnya. Terlihat sangat menggemaskan di mata Nicho.

"Boleh sayang" ucap Nicho sambil mengelus rambut milik Nasya. "Abis itu mau kemana lagi hm?"

"Masih banyak sih dad, tapi kamu nya pasti capek" ucap Nasya sambil menyenderkan punggungnya ke jok mobil.

"Aku gak pernah capek kalo nurutin kamu" gombal Nicho dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Berhenti menggodaku dude"ucap Nasya kesal dengan mata yang melotot.

"Oke, oke, setelah ini kita pulang oke?"

"Oke My Sugar Daddy " ucap Nasya sambil menyenderkan kepalanya ke lengan Nicho.

Setelah sampai di pusat perbelanjaan mereka segera memasuki salah satu butik yang menjadi langganannya. Seperti biasa seluruh orang akan menatapnya dengan tatapan yang bermacam macam, seolah olah mereka adalah bintang tamu hari ini. Siapa yang tidak kenal pada pengusaha muda Marcello Nicho Vernandes sekaligus pewaris tahta kerajaan bisnis Vernandes corp. Perusahaan yang bergerak di segala bidang dan bisa terbilang perusahaan terbesar di Asia.

*

*

Sedangkan di sebuah restoran yang mewah terlihat dua keluarga yang sedang berbincang hangat satu sama lain, sesekali mereka tertawa bersama.

"Gimana jeng? udah bisa dihubungi belum?" tanya salah satu wanita paruh baya pada wanita yang sebayanya.

"Tenang aja jeng, anak saya pasti datang kok. Maklum aja dia kan pemimpin perusahaan sudah bisa dipastikan sibuknya bagaimana? ya kan Stev?" ucap Nyonya Vernandes menenangkan calon besannya.

"Tenang aja Tante Stev juga ngerti kok gimana sibuknya jadi pemimpin" ujar Stevani sambil tersenyum yang sedikit dipaksakan.

"Ada apa Mih?" tanya Tuan Vernandes pada istrinya

"Ini loh pah, putramu belum dateng juga" adu nyonya Vernandes pada suaminya dengan wajah yang muram.

"Sabar Mih, mungkin Nicho lagi dijalan" ucap tuan Vernandes sambil mengusap punggung sang istri agar tenang.

Mereka kembali berbincang hangat sambil menunggu kedatangan seseorang yang ditunggunya sedari tadi. Tetapi sudah dua jam lamanya mereka menunggu tetapi yang ditunggu tunggu tetap tidak datang juga sampai akhirnya keluarga Orlando memilih meminta izin untuk pamit pulang terlebih dahulu.

"Maaf pak, sepertinya kami tidak bisa menunggu nak Nicho datang lagi, Karna ada beberapa hal yang harus kami kerjakan untuk persiapan nanti" ucap Tuan Orlando lembut agar tak menyinggung besannya.

"Tidak apa-apa, kami mengerti kesibukan anda, maafkan putra saya yang tidak datang juga kemari" ucap Tuan Vernandes dengan sedikit malu

"Tapi tenang aja jeng Rita, kalo putra saya udah liat putri anda saya jamin dia akan tergila gila oleh kecantikan putrimu ini" ucap Nyonya Vernandes sambil mengusap pucuk rambut Stevani.

"Pastinya dong jeng" jawab Nyonya Orlando bangga sambil tertawa bahagia

"Kalo begitu kami pamit duluan" ucap Tuan Orlando

"Oh iya iya silahkan, sekali lagi saya minta maaf atas nama keluarga saya dengan sebesar besarnya " ucap Tuan Vernandes dengan mengatupkan kedua tangannya.

Sepulangnya keluarga Orlando, Nyonya Vernandes terus terusan mengomel tidak jelas Karna kesal akan kelakuan putranya.

"Harus disimpan dimana lagi muka kita jika nanti di hari pernikahannya Nicho tidak datang sama sekali?" gerutu Nyonya Vernandes cemas.

"Tenang saja, putra kita pasti datang. Dia tidak mungkin tega membuat keluarganya harus menanggung malu akibat ulahnya sendiri " ucap Tuan Vernandes mencoba menenangkan.

"Tapi papah liat sendiri kan? semakin hari dia semakin berani membantah perintah kita" ucap Nyonya Vernandes kesal sambil melipat tangannya di dada dengan wajah yang muram. "Papah cari cara dong, biar Nicho mau kita jodohin, ini demi kebaikan masa depan dia juga pah"

"Mamih yang tenang yah, Nicho pasti mau kok nurutin kemauan orang tuanya, dia anak baik Mih " ucap Tuan Vernandes meyakinkan.

Meski Tuan Vernandes sudah membujuk istrinya untuk tetap tenang dan percaya jika putranya akan menghadiri pernikahannya sendiri tapi Nyonya Vernandes tetap was was Karna sampai detik ini Nicho sama sekali tidak pernah datang menemui calon istrinya sendiri.

Terpopuler

Comments

MutiaAlThani

MutiaAlThani

terima kasih kak sudah mampir

2022-10-01

0

Mariam R RIa

Mariam R RIa

prolognya langsung menarik ke hati..

2022-10-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!