Trouble maker to my youth

Trouble maker to my youth

Penderitaan

Selama rapat berlangsung, semua karyawan sibuk mendengarkan penjelasan dari atasan. Namun, pemimpin perusahaan tersebut justru terus menatap seorang karyawan yang duduk di paling belakang dengan kaca besar yang menutupi nya, dia sangat sederhana. Kemeja berwarna putih yang di balut blazer hitam, rok span hitam selutut, pantofel dan rambut hitam panjangnya yang ia kepang dua.

Jika di lihat dengan teliti, sosok wanita itu sebenarnya sangat cantik. Memiliki kulit putih bersih yang tertutup cream hitam, tai lalat yang lumayan besar di dekat pipi, gigi palsu agar terlihat kuning dan poni yang terbuat dari rambut kusut nya.

"Presdir, apakah ada tambahan lain?" Tanya seseorang pada laki-laki tersebut yang sebelumnya terus memperhatikan seorang wanita.

"Tidak ada."

"Baiklah, untuk kali ini rapat di cukupkan. Silahkan bubar..."

Semua karyawan langsung berhamburan, termasuk wanita cupu itu yang menunggu gilirannya untuk keluar. Jika dia terus memaksa keluar di saat ramai, yang ada mereka semua akan mendorong nya hingga membuat nya jatuh atau menyingkir.

"Jesslyn, bawakan kopi ke ruangan kami. Ingat! jangan terlalu banyak gula!" Ucap seorang wanita dengan melemparkan beberapa lembar uang pada wanita yang bernama Jesslyn itu.

"Baik." Angguk nya.

Jesslyn memunguti uang tersebut yang berhamburan di lantai, dia menghela nafas berat sebelum akhirnya pergi dengan sedikit terburu-buru.

Dia melihat-lihat jam tangannya karena sebentar lagi waktu makan siang akan habis, sedangkan dia mengantri untuk beli kopi lumayan lama.

"Terimakasih..." Senyum Jesslyn setelah kopi pesanannya sudah di buat, dengan berlari lumayan kencang Jesslyn segera naik ke lift. Dia mengetuk ngetukan jari nya di lift, dia sangat lapar karena sejak pagi dia belum sarapan sedikit pun.

Ting!

Dengan kembali berlari, dia menghampiri meja yang sudah ramai itu. Dengan cepat dia meletakkan kopi-kopi tersebut di sana, mereka yang melihat itu hanya tertawa.

"Sorry, kita sudah minum kopi yang ada di kantin." Ucap nya dengan membuang kopi itu di tong sampah.

Jesslyn yang melihat itu sudah terbiasa, dia pun berbalik untuk pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Namun, langkah kaki nya justru di sandung oleh seseorang dari mereka yang langsung tertawa puas.

"Hahaha, apa kaca mata besar mu sudah tidak bekerja dengan baik?" Tawa mereka dengan penuh ejekan.

"..." Lagi dan lagi Jesslyn hanya diam dan merapihkan rok nya sebelum akhirnya benar-benar pergi dari sana, Jesslyn berlari ke kamar mandi yang ada di dekat ruangannya. Melihat situasi yang sepi, Jesslyn mengunci dirinya di balik kamar mandi.

"Papa.... Jesslyn cape..." Tangis nya dengan membuka kaca mata tersebut, dia menangis tersedu-sedu di sana. Hingga membuat kedua matanya bengkak dan memerah, dia tidak peduli jika terlambat lagi karena bagi nya di marahi atau pun di caci maki oleh mereka sudah menjadi makanan nya setiap hari.

Setelah puas menangis dan berkeluh kesah, Jesslyn pun kembali merapihkan penampilan nya. Dia melihat dirinya di cermin, sangat buruk!!

Dengan langkah yang penuh kelelahan, Jesslyn kembali ke tempat duduknya. Di sana dia melihat sosok wanita berambut pendek yang tengah duduk di kursi nya, melihat kedatangan nya Jesslyn langsung merubah ekspresi nya.

"Loly?" Sapa Jesslyn dengan menepuk pundak nya.

"Astaga Jes! kau dari mana? cepat makan ini, aku tahu kau belum makan apapun dari pagi." Ucap nya dengan memberikan beberapa sandwich dan juga sekotak susu beserta buah dan sayur nya.

"Terimakasih, kau tahu saja bahwa aku belum apa-apa." Senang nya dan segera melahap sandwich tersebut dengan lahap, dia benar-benar lapar!

"Jes, aku akan kembali ke meja ku. Pulang nanti kita bareng ya, aku bawa mobil hehe..." Cengir nya.

"Oke..." Angguk Jesslyn dengan patuh.

Loly adalah teman baiknya selama hampir setahun belakangan ini, semenjak Jesslyn bekerja di sana hanya Loly saja yang mau berteman dengan nya tanpa memikirkan kondisi ataupun penampilan Jesslyn.

Mereka tidak ada yang berani mengganggu atau mengatakan hal-hal yang buruk tentang Loly karena bagaimanapun juga, Loly merupakan anak dari penanaman saham di perusahaan tersebut sehingga mereka enggan berbuat masalah dengan nya.

Loly juga sangat baik dan ceria, entah kenapa dia mau berteman dengan Jesslyn yang notabenenya adalah wanita jelek dan miskin.

Namun, Jesslyn sangat bersyukur karena ternyata masih ada yang mau berteman dengan nya di sana. Hanya Loly yang membuat nya semangat berada di sana, mungkin jika tidak ada dirinya, Jesslyn sudah lama menyerah.

"Jesslyn, kerjakan semua ini. Aku ingin besok pagi berkas ini sudah selesai kau kerjakan!!" Ucap seorang wanita dengan memberikan setumpuk berkas yang lumayan banyak.

"Tapi..."

"Apa kau mau aku mengadu pada Presdir bahwa kau malas bekerja?!" Marah nya dengan menatap tajam Jesslyn yang langsung tersenyum kecut.

"Baik." Benar ataupun salah, dia akan tetap salah di mata sang atasan.

"Bagus!" Senyum nya.

Jesslyn menghela nafas panjang, dia segera mengerjakan berkas tersebut dengan rasa lelahnya. Dia sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan yang bukan tugas nya, karena dia pintar dan ahli bekerja di semua bagian, akhirnya dia di manfaatkan oleh semua orang yang ada di sana.

Mereka asik berbincang, makan ataupun mengobrol, sedangkan Jesslyn? dia sibuk mengerjakan pekerjaan mereka bahkan sampai lembur atau pun tidak pulang.

Seperti hari ini, Loly terus marah-marah namun Jesslyn hanya tersenyum sebagai balasan dan menyuruh nya untuk pulang lebih awal namun Loly tetap menolak dan enggan meninggalkan nya.

"Jes, ayolahhhh pulang. Biarkan saja berkas ini, aku sendiri yang akan mengantarkan nya besok!!" Kesal nya.

"Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa. Kau pulang lah lebih awal, aku akan pulang naik taksi." Balas Jesslyn dengan mata dan tangan yang tetap fokus pada layar komputernya.

"Tidak mau!" Keukeuh nya dengan melipatkan kedua tangannya, dia duduk di samping Jesslyn.

"Baiklah terserah pada mu." Angguk Jesslyn.

Mereka sibuk dengan urusannya masing-masing, hingga akhirnya Jesslyn melihat Loly yang sudah tertidur pulas di sampingnya. Melihat itu, Jesslyn bukannya senang justru dia merasa tak enak hati karena Loly benar-benar tidak meninggalkan nya.

"Loly, ayo pulang..." Ajak Jesslyn dengan menepuk-nepuk pundak Loly.

"Ehmm, sudah selesai?" Tanya nya dengan suara yang serak.

"Belum, aku akan mengerjakan nya di rumah. Kau harus segera istirahat..." Balas Jesslyn dengan membantu Loly untuk berdiri.

"Baiklah..." Angguk nya yang terlihat begitu lelah dan mengantuk.

Setelah itu, mereka keluar dari perusahaan dengan keadaan yang sudah gelap namun masih banyak juga karyawan yang lembur atau pun malas untuk pulang.

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

Assalamu'alaikum
Salken kak..
Aq mampir nih...

2023-03-02

0

dita18

dita18

mampir thoorrr

2023-02-12

0

KIM TAMIE

KIM TAMIE

Suka thor, bahasanya tak berbelit2.
saya syuka saya syukaaaaa 💃💃

2023-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!