Di mansion milik Liam, semua para pelayan dan pengawal lagi lagi di buat terkejut dengan sosok Jesslyn yang datang dengan luka yang begitu parah, bahkan mereka segera menghubungi dokter karena melihat wajah pucat Jesslyn yang nampak sudah menghabiskan banyak darah itu.
"Nona? apa yang terjadi?" Tangis mereka dengan membawa Jesslyn ke dalam kamar, namun sebelum sampai di depan pintu mansion tubuh Jesslyn sudah ambruk.
"Nona!!! cepat siapkan mobil!!!" Panik mereka yang pandai membopong tubuh Jesslyn untuk di bawa ke rumah sakit, sebelum masuk mereka di hentikan oleh Marsen yang datang dengan terburu-buru bersama Loly.
"Tuan Marsen?" Kaget mereka karena tanpa aba-aba Marsen langsung mengambil alih Jesslyn yang ada dalam gendongan mereka.
"Kami akan merawatnya, kalian tenang saja. Adik saya sahabatnya Jesslyn...." Jelas Marsen.
"Benar, aku adalah sahabat nya Jesslyn. Kalian tenang saja, aku akan merawatnya..." Jelas Loly dengan mengusap air matanya yang tidak berhenti mengalir.
"Baik tuan, nona.... Kami mohon, kembalikan nona Jesslyn seperti dulu. Dia sudah sangat menderita selama ini." Jujur mereka dengan sama menangis nya juga.
"Baik." Patuh Loly yang segar masuk kedalam mobil.
"Ya, tuhan. Tolong berikan lah kebahagiaan untuk nona Jesslyn..." Doa mereka setelah melihat kepergian Jesslyn bersama mereka.
"Ingat!! rahasia kan hal ini dari tuan, hapus semua rekaman cctv yang memperlihatkan kedatangan tuan Marsen. Aku mengira, tuan Marsen sudah bertengkar dengan tuan Liam." Ucap kepala pelayan tersebut karena mereka melihat luka memar di wajah Marsen dan yang berani melakukan hal itu hanya lah satu, Liam.
"Baik.." Patuh mereka yang sudah tidak menurut pada peraturan Liam, tapi bukankah Liam sendiri yang melarang mereka untuk memberitahu kan kondisi Jesslyn? benar kan?
••••
"Kak, kenapa kakak tidak mengatakan nya dari dulu?" Tanya Loly dengan menatap Marsen yang hanya diam.
"Kakak sendiri baru tahu beberapa bulan bahwa kau bersahabat dengan nya, kakak merasa lega dan tenang karena kau melindungi nya." Balas Marsen.
"Kak, aku sangat setuju jika kakak dengan Jesslyn." Ucap Loly dengan serius yang justru membuat Marsen tertawa kecil.
"Sampai kapan pun, kakak tidak akan bisa bersama dengan nya sebagai kekasih karena semua rasa cintanya Jesslyn sudah habis oleh Liam!" Jelas Marsen, ternyata adik nya sadar dan tahu bahwa dia menyukai Jesslyn.
"Kak, cinta itu akan muncul kembali seiring berjalannya waktu." Keukeuh Loly.
"Itu memang mungkin tapi bukan kakak orang nya, karena Jesslyn hanya menganggap kakak seperti kau mengganggap ku." Ucap Marsen dengan menatap ke arah Jesslyn yang masih tak sadarkan diri.
"...." Loly terdiam, itu memang benar bahwa sepertinya Jesslyn tidak menganggap Marsen seperti lelaki. Padahal kakak nya tampan, meskipun lebih tampan Liam namun banyak wanita yang menginginkan kakak nya.
Tok tok tok tok
"Tuan, ini saya.."
"Masuk."
Muncul beberapa pelayan dan pengawal yang berasal dari kediaman Liam, mereka membawa beberapa pakaian untuk Jesslyn dan semua keperluan Jesslyn juga di rumah sakit. Meskipun awalnya Marsen menolak karena mereka bisa membelinya namun mereka tetap keukeuh dan ingin melihat kondisi Jesslyn.
"Enggghhhhhh..." Jesslyn meringis kesakitan dengan mata yang masih terpejam sebelum akhirnya terbuka secara perlahan lahan.
"Jes?" Panggil Loly dengan senang.
"..." Loly melihat ke sekeliling, di sana ada beberapa orang-orang terdekatnya yang terlihat khawatir dan cemas.
"Ada apa dengan kalian? aku baik-baik saja masih belum mati, kenapa kalian menangis?" Heran Jesslyn yang justru mendapat geplakan dari Loly.
"Kau gila!! kami sedih karena takut kehilanganmu..." Sedih Loly.
"Aku tidak akan kemana-mana.." Balas Jesslyn.
"Jesslyn, sebagai sahabat baik mu aku mohon kau mendengarkan kata kata ku ini. Aku ingin kau bercerai!!! kau dengar!! AKU INGIN KAU BERCERAI DENGAN LAKI-LAKI IBLIS SEPERTI NYA, BUKAN KAU YANG TIDAK PANTAS BERSAMA NYA TAPI DIA!!! dia yang tidak pantas bersama mu....." Lirih Loly di akhir kalimatnya.
"...."
"Aku mohon padamu Jes, mendengar semua cerita mu aku... Aku tidak tahu, apakah aku sekuat dirimu? Tapi, jika kau tetap memilih bersama dengan laki-laki sialan itu! aku.... Aku sangat marah pada mu, aku juga sangat kecewa pada mu. Dan aku, tidak mau bersahabat lagi dengan wanita bodoh sepertimu. Mulai sekarang juga, kau bukan sahabat ku..." Datar Loly yang memilih untuk pergi ke dekat jendela, dia memunggungi mereka karena sedang menangis. Ini pertama kalinya Jesslyn melihat Loly seperti ini, bahkan berniat untuk meninggalkan nya juga?
"Nona, saya juga sangat ingin nona berpisah dengan tuan. Bukan karena kami sudah tidak menyukai nona lagi, tapi kami sayang dengan nona.... Kami ingin nona bahagia." Ucap sang pelayan.
"Benar nona, kami ingin melihat nona seperti dulu lagi..."
"Jesslyn, aku akan mengantarmu ke ayah mu." Ucap Marsen yang justru membuat Jesslyn terisak.
"Ada apa?" Tanya Marsen dengan penasaran, begitu pun dengan yang lainnya.
"Aku memang bodoh, aku memang gila. Aku, aku tidak memikirkan perasaan ayah ku yang begitu menyayangi ku, aku..... Jika aku kembali bersama ayah, semua aset perusahaan akan menjadi milik nya." Jelas Jesslyn dengan terisak-isak, kenapa dulu dia begitu bodoh?
"Apa?!" Kaget Marsen dengan tangan yang terkepal, ternyata Liam sangat licik.
"Tidak apa-apa, aku akan menanggung mu. Kau tahu sendiri aku sudah tidak punya orang tua, aku juga tidak punya ayah. Yang aku punya hanyalah kakak, aku rasa kakak ku tidak akan keberatan jika kau mau tinggal bersama ku." Jelas Loly.
"Aku memang tidak masalah, bagaimana?" Tanya Marsen dengan menatap Jesslyn, semuanya kompak menatap Jesslyn.
"Beri aku waktu beberapa hari sampai hari ulang tahunnya, aku.... Aku ingin memberikan nya secara langsung." Balas Jesslyn dengan memejamkan matanya, dia harap keputusan nya kali ini sudah benar. Dia tidak ingin lagi merepotkan orang lain, dia juga tidak mau mengecewakan orang yang sudah menyayangi nya.
"...." Mereka mengangguk dengan tersenyum lega.
"Bibi, bawakan semua berkas penting ku di dalam lemari. Ambil beberapa kartu kredit ku, lalu gunakan untuk membuat pesta yang meriah di perusahaan atas nama.... Nona Amber. Pastikan jika Liam tidak mengetahui nya..." Jelas Jesslyn, Amber adalah wanita yang sering tidur dengan Liam, bahkan dia sendiri yang sudah resmi menjadi istri nya belum pernah di sentuh sedikit pun.
"Baik nona." Patuh mereka.
"Pastikan, semuanya berjalan seperti biasanya.."
"Nona..." Mereka menatap Jesslyn khawatir, karena sepertinya Jesslyn sudah benar-benar lelah sekarang.
"Aku ingin istirahat, kalian boleh keluar..."
Loly hendak menolak namun segera di hentikan oleh Marsen, sepertinya Jesslyn benar-benar membutuhkan waktu untuk sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Rose Val
Lanjuttr thor
2022-08-07
3